Dawson pun keluar dari ruang kerja Elfesya dan meninggalkan Bossnya dengan tukang cuci piring baru itu. Elfesya melihat Scott tampak meneliti ruang kerjanya pun mengerenyitkan dahinya.
"Kamu kenapa?" tanya Elfesya.
"Ternyata dari ruang kerja kamu, terlihat mesjidnya..." jawab Scott sambil menunjuk dari jendela kantor yang tertutup dengan tirai.
Elfesya pun berdiri dan menuju jendela ruang kantornya yang jarang dia buka karena matahari dari barat membuat silau ruang kerjanya.
"Oh my God... Aku baru tahu..." ucap Elfesya. "Apa yang akan kamu lakukan ?"
"Memasang CCTV di tembok sebelah jendela. Apakah CCTV kancing kamu bisa menangkap gambar hingga dua kilometer?" Scott menoleh ke arah Elfesya.
"Bisa. Oom Giordano sudah mengupgrade semuanya. Tunggu sebentar... Aku cari di brangkas."
Scott yang sedang membuka jendela itu hanya melongo mendengar ucapan Elfesya. "Kamu menyimpan apa saja itu disana?"
"Macam-macam..." jawab Elfesya sambil membuka brankasnya dan Scott melihat banyak gadget serta senjata berbagai model disana.
"Kamu itu chef atau assassin sih Fesya?" komentar Scott sambil tersenyum ke arah gadis cantik itu.
"Tergantung arah mata angin..." balas Elfesya cuek sembari mengambil CCTV kancing keluaran terbaru. Keluarga Jang memang selalu mengupdate dan upgrade gadget spionase mereka. Biasanya yang mencoba pertama adalah keluarga mereka sendiri terutama yang memiliki usaha.
"What? Jawaban apa itu Fesya?" kekeh Scott sambil menerima CCTV kancing terbaru itu. "Kalian itu ya. Kami yang law enforcement saja belum punya, tapi kalian sudah dapat."
"Hak prerogatif keluarga Pratomo" senyum Elfesya manis.
Scott pun langsung memasang di tembok sisi jendela lalu mengambil ponselnya dan mengaktifkan dengan aplikasi yang diberikan Elfesya.
"Whoah, ini super keren dan canggih !" gumam Scott. "Bahkan bisa zoom !"
"Jadi kamu bisa mengawasi dari ponselmu, Scott. Ayo kita pulang, aku sudah capek ..." ajak Elfesya sambil menyimpan semua barang-barangnya di dalam brankas dan menguncinya. Gadis itu lalu mengambil tas Hermès nya dan bersiap untuk pulang.
"Aku yang menyetir, Fesya ..." Scott meminta kunci mobil Elfesya dan mereka pun keluar dari ruang kerja gadis itu lalu turun dari tangga. Pintu ruang kerja Elfesya memang mengunci otomatis jika sudah tertutup.
"Apakah kamu yakin mereka akan melakukannya di London?" tanya Elfesya setelah mereka berdua masuk dalam mobil usai memeriksa dan mengunci semua pintu restauran.
"Galena yang menerjemahkan percakapan mereka dengan bahasa Arab. Aku dan Alex kan tidak paham sama sekali" jawab Scott sambil menstater mobil Elfesya.
"Oh iya, mbak Lena kan fasih berbahasa Arab. Lupa ada anak Dubai disini ..." senyum Elfesya.
Scott mengangguk dan keduanya pun pergi meninggalkan restauran yang tidak ada penjaganya karena Elfesya sudah memberikan teknologi keamanan paling canggih hingga dalam hitungan detik jika ada yang mencurigakan, bisa langsung ada alarm di ponselnya dan Scotland Yard.
***
Scott tiba di flat nya yang terletak tidak jauh dari kediaman keluarga McCloud dan Alex sengaja mencarikan disana karena berada diantara rumahnya dan rumah Elfesya.
Pria itu mulai memeriksa CCTV yang dipasangnya di MacBook miliknya. Scott melihat ada banyak pergerakan di mesjid itu dan mengenali salah satunya yang menembak dirinya.
Rahang Scott mengeras dan mulai menggunakan face recognition setelah melakukan screenshot pria itu. Scott sangat bersyukur mendapatkan peralatan canggih yang bisa memudahkan dirinya mencari informasi orang-orang yang hendak membuat perang dunia yang kesekian kalinya.
Apalagi mereka hendak melakukan nya di Soho, tempat Fesya bekerja dan menghidupi banyak orang. Tidak akan aku biarkan Fesya terluka !
***
Dua hari menjadi tukang cuci piring dan tukang buang sampah, Scott mulai bisa mengikuti ritme pekerjaan di dapur dan bisa membaur dengan mereka semua meskipun masih menjaga jarak.
Ketika Scott sedang membuang sampah, dia melihat salah seorang penyerangnya berjalan melintas di depan restauran. Scott segera meletakan sampah di bak besar yang memang tersedia disana. Segera pria itu mengikuti salah satu penyerangnya.
***
Elfesya sedang memeriksa semua makanan yang hendak dikeluarkan ke para pengunjung restaurannya, melihat dari CCTV luar dari dapur kalau Scott pergi begitu saja.
Gadis itu lalu mengambil ponselnya dan melihat pria itu berjalan mengikuti seseorang. Si@lan Scott ! Kamu kemana itu !
"Dawson, tolong gantikan aku. Ada keperluan mendadak ..." ucap Elfesya sambil melepaskan apronnya.
"Baik Miss McCloud. Apakah ada masalah ?" tanya Dawson bingung.
"Nope." Elfesya bergegas keluar mencari Scott dengan jalan kaki.
***
Scott tetap mengambil jarak dari pria yang diikutinya dan melihat dari balik tembok gedung kantor properti yang sudah tidak terpakai bahwa pria berdarah asia tengah itu bertemu dengan beberapa orang yang sedang berkumpul di halaman sebuah toko kelontong Arab.
Scott tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan dan hendak mendekati mereka ketika sebuah tangan menarik lengannya lalu membawanya di balik tembok.
"Apa yang kamu lakukan !" desis Elfesya galak ke Scott.
"Mengikuti salah satu penyerang aku !" balas Scott juga dengan berbisik. "Dia bertemu dengan orang-orang yang aku curigai adalah sleeper cell..."
Elfesya mengintip dari balik tembok gedung dan terkejut mereka berjalan mendekati mereka.
"Mereka kesini ..." bisik Elfesya.
"Sini !" Scott menarik tubuh Elfesya dan langsung mencium bibir gadis itu. Elfesya yang terkejut karena Scott main mencium bibirnya, sempat memberontak tapi Scott memeluknya erat. Elfesya baru sadar, hal itu dilakukan Scott demi tidak membuat curiga gerombolan orang yang melewati mereka.
"Ada yang terlalu bernafsu hingga malas ke motel..." kekeh salah satu orang yang melewati mereka.
"Get the room, b1tch !" umpat orang yang lain. "Untung kamu tidak di Arab Saudi, sudah kena hukum rajam !"
Gerombolan itu pun tertawa terbahak-bahak. "Sebentar lagi juga mereka akan musnah ..." ucap yang lain dengan bahasa Arab.
Setelah mereka pergi Scott melepaskan ciumannya dan Elfesya menatap pria itu dengan raut wajah tidak bisa ditebak.
"Maafkan aku ..." ucap Scott.
"Kamu ..." Elfesya menatap tajam ke arah Agen FBI lagi.
"Apa Fesya..."
"Kiss me again ..." Elfesya memegang wajah Scott Peterson dan mencium panas bibir pria itu.
***
Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Ninik Rochaini
ya ampun Fesyaaaa.../Facepalm//Facepalm//Facepalm/ enak ya bikin nagih...
2024-09-30
1
Ermi Sardjito
waduh fesya......kendel tenan yo....
2024-06-20
1
Murti Puji Lestari
Duuhhh anaknya pak eagle, buyutnya elang jawa, opo rain ora syok yen reti .. 😁😁😁
2024-02-16
1