Scott mencari keberadaan Ransh di setiap lantai hingga akhirnya dia menemukan saat berada di lantai tujuh. Scott mencari lewat tangga darurat, bukannya dari lift karena dia tidak mau tiba-tiba melihat salah satu anak buah Ransh dari balik pintu lift dan terjadi baku tembak.
Itu hal terakhir yang tidak diinginkan Scott !
Scott mengintip dari balik tembok melihat sekitar lima orang berada dalam satu lantai. Scott bisa melihat dari jendela besar yang terlihat dari tangga darurat di lantai itu posisi mesjid di Soho dan RR'S Meal dengan sangat jelas.
Scott mengusap wajahnya kasar. Damn it !
Scott mengambil beberapa gambar beberapa orang disana dengan ponselnya diam-diam, agen FBI itu kembali keluar dari gedung apartemen dengan menutup wajahnya dengan mantel dan menggunakan tudung jaketnya.
Pria itu masuk ke dalam mobilnya dan bergegas kembali ke RR's Meal tanpa mengetahui bahwa Ransh melihatnya dari balik jendela sambil menyesap whiskeynya.
Pria itu menyeringai dengan wajah menyeramkan.
***
Scott masuk ke dalam ruang kerja Elfesya dan melihat ada Alex Darling dan Andre Raines disana. Wajah agen FBI itu tampak cemas.
"He knows!" ucap Scott ke semua orang di ruangan Elfesya.
"Apanya yang He knows?" tanya Alex Darling.
"Ransh Khalara tahu soal kita ..." jawab Scott. "Dia menyelidiki kamu, Fesya. Menyelidiki aku ... Kita semua !"
Ketiganya hanya menatap tenang ke Scott.
"Kok kalian tenang-tenang saja ?" agen FBI itu menatap ketiganya bingung.
"We know ... Ada pengkhianat disini dan kita sudah mendapatkan orangnya. Anak buahku sudah menangkapnya dan membawanya ke markas Scotland Yard..." jawab Alex Darling.
Scott melongo. "Whaaaatttt?"
"Boss, Shanon memberikan kabar jika malam ini akan ada pergerakan di Soho. Van yang diperkirakan membawa ratusan senjata akan datang ke gudang dekat London Bridge." Andre Raines membaca pesan Shanon.
"Kita bergerak malam ini !" ucap Alex Darling.
***
Malam Harinya, London Bridge
Elfesya mengeyel ingin ikut karena bagaimana pun dirinya merasa lebih aman bersama dengan Scott dan Alex Darling daripada dia berada di restauran. Elfesya yakin keduanya akan selalu melindunginya dan kedua pria itu hanya bisa pasrah karena tahu gadis itu sangat keras kepala. Semakin kamu menolaknya semakin Elfesya mengeyel.
"Kamu sudah memakai kevlar ?" tanya Alex yang sudah diwanti-wanti oleh Galena untuk menjaga adiknya.
"Kevlar, Glock, SIG, PPK... Ada semua."
Scott menggelengkan kepalanya karena gadisnya benar-benar bukan gadis biasa.
"Oh, pisau juga ada ..." jawab Elfesya cuek membuat Scott benar-benar mendelik ke arah putri Eagle McCloud itu.
"Ampun deh ..." gumam Alex Darling.
"Boss ... " ucap Shanon di earpiece.
"Yes Shanon."
"They are here ..."
"Oke. Kita bersiap."
***
Elfesya diminta Alex Darling untuk menunggu di dalam mobil pengintai sementara semua orang menangkap para penyelundup senjata itu. Elfesya melihat dari layar monitor mobil Van milik MI6 dan tampak cemas saat terjadi baku tembak hingga membuat gadis itu merasa gatal ingin ikut menembak tapi dirinya tahu, tidak ada hak disana.
"Miss McCloud... Apakah anda ada hubungannya dengan Pedro Pascal?" tanya seorang agen FBI senior yang berada dalam satu mobil Van dengan Elfesya.
"Oom Pedro? Dia Oom saya..." jawab Elfesya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar monitor.
"Kamu anaknya Eagle McCloud? Keponakannya Nadira McCloud?"
Elfesya menoleh. "Excuse me. Bagaimana tahu soal Tante Nadira?"
"Aku bahkan mengenal Biana .. Ya Tuhan anak itu ... Beruntung pusingnya Pedro sudah pindah ke suaminya ..." kekeh pria itu. "Namaku agen Kevin, aku mantan partner Pedro di divisi Ter*ris."
Elfesya menatap pria yang seumuran dengan Oomnya Pedro Pascal. "Agen Kevin, apa yang membuat anda nyasar ke London?"
"Karena Elfesya, boleh aku memanggilmu begitu?"
Elfesya mengangguk.
"Mereka sudah melakukannya di Oklahoma... Lagi. Entah apa yang membuat Oklahoma menjadi daya tarik tersendiri dengan para orang-orang sinting itu ... Saat Scott bilang akan ada kekacauan di London, kami yang di Amerika merasa ini saling berkaitan..."
"Memang di Oklahoma apa yang dikacaukan?" tanya Elfesya.
"Pengeb*man di mesjid dan gereja. Mereka ingin mengadu domba dua umat beragama itu ..." jawab Agen Kevin. "Dan Scott berhasil melacak hingga kemari."
"We got them ! " ucap Alex Darling yang menahan banyak orang beserta dengan ratusan senjata di dalam mobil itu.
"How many casualties ( berapa banyak korban )?" tanya agen Kevin.
"Suspect tiga, agen zero."
Elfesya bisa melihat Scott berjalan bersama Andre Raines menuju mobil Van itu dan beberapa agen lainnya.
"Anda tunggu sini Elfesya. Aku kesana dulu." Agen Kevin pun keluar dari mobil Van menuju lokasi.
***
"What do we got ?" tanya Agen Kevin yang juga senior Scott di FBI.
"Everything. AR-15, all semi, C4, ether ... You name it..." ucap Scott saat memperlihatkan isi mobil Van itu.
"Daaammnnnn..." umpat Agen Kevin. "Oke, bawa semua ke markas Scotland Yard dan para terdakwa, dibagi interogasi nya, MI6 dan Scotland Yard !"
***
Ransh Khalara melihat dari jauh rencananya gagal dan semua barang-barangnya disita oleh para law enforcement. Pria itu menggunakan teropong jarak jauh yang sangat canggih hingga bisa melihat semuanya dengan jelas. Pria berkebangsaan Afghanistan itu tersenyum smirk saat melihat Scott Peterson mendatangi sebuah Van dan Elfesya keluar dari dalam lalu berpelukan.
"Ternyata kalian memang pacaran ya Agen Scott Peterson... This is getting better .." seringai Ransh.
"Apa yang akan kita lakukan tuan?" tanya pengawalnya.
"Habil sudah kamu bereskan?" tanya Ransh.
"Sudah tuan. Sekarang di Scotland Yard pasti sedang panik."
Ransh tersenyum kejam. "Bagus."
***
Meanwhile di Markas Scotland Yard Kensington
Rebecca melongo saat melihat pegawai pengganti RR's Meal itu sudah terkapar merenggang nyawa akibat pil sianida di dalam selnya.
"Damn it ! F*** !" Rebecca langsung menghubungi Shanon Kulnis. "Babe, kamu tidak akan percaya apa yang sedang terjadi disini ..."
***
London Bridge
Alex Darling terkejut saat Shanon Kulnis mengatakan bahwa salah satu tersangka tewas di sel tahanan akibat keracunan sianida.
"Damn it ! F*** ! F*** !" umpat Alex Darling. "Bagaimana bisa ?"
"Boss, kita kekurangan orang disana karena semua diarahkan kemari" jawab Shanon Kulnis.
"Brengseeekkk ! Orang itu sudah berani masuk ke rumah aku ! Akan aku habisi dia !" ucap Alex Darling dengan penuh amarah.
"Ada apa?" tanya Scott yang baru saja memeluk Elfesya, bersyukur semuanya selamat.
"Habil tewas di sel ! Sianida" jawab Alex Darling membuat Scott terkejut.
"Bagaimana bisa?" tanya Scott sambil mengusap wajahnya.
"Itu yang sedang diselidiki !"
"Sialaaaaannn !" teriak Scott.
***
Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Ninik Rochaini
tambah seru nih....koyok nonton TV...
2024-09-30
1
Sri Astuti
makin seruuu
2024-04-30
1
Elsa Fanie
Ransh g tw dia siapa elfesya,, siap siap senggol bacok kamu Ransh🤔🤔
2024-03-06
1