Valentine - Coklat

Neira membuka matanya dan menatap jam yang ternyata sudah jam 7 malam berarti dia tidur cukup lama.

Setelah sampai Neira memang langsung menuju tempat tidurnya dan malah dia terlelap.

Dia pun beranjak bangun dengan menggulung rambutnya acak, berjalan keluar karena memang dia merasa sangat haus.

Sementara di ruang tengah, Gevan bersama Alfar, Panji juga Romi tampak menatap Neira yang berjalan turun.

Neira tampak sangat cantik membuat mereka langsung menatapnya tanpa berkedip.

"Gila bangun tidur aja cantik banget." Ucap Panji

"He'eh memang Neira cantik banget." Lanjut Romi.

Berbeda dengan mereka, Gevan tampak menatap tajam Neira apalagi saat ini Neira hanya memakai kaos oversize dan celana Hot pan yang menampilkan kaki jenjangnya.

"Eh, Maaf kak." Ucap Neira saat baru menyadari jika ada teman-teman Gevan.

"Baru bangun tidur Nei"

"Iya Kak, Nei ke dapur dulu."

Neira buru-buru ke dapur untuk mengambil minumnya.

"Eh,-

Neira hampir mengumpat saat tiba-tiba seseorang menghampirinya.

"Kak Gevan, ngagetin aja sih."

Gevan menatap Neira tanpa berkedip, memang benar Neira sangat cantik bahkan di saat bangun tidur.

"Kenapa turun."

"Hah-

"Kenapa turun Neira, kamu juga pakai baju seperti ini."

"Memangnya kenapa Ka?"

Gevan menghela napasnya dan membuang pandangannya.

"Di sana banyak teman-teman gue, dan Lo keluar pakai baju kayak gini."

Neira menatap tampilannya.

Bukannya wajar jika berada di rumah memakai pakaian seperti itu.

"Nei gak tau ada mereka lagian Nei juga haus Kak."

"Sekarang masuk kamar, jangan keluar selama mereka belum pulang."

"Tapi Kak,-

"Nurut Neira."

Neira menghentakkan kakinya dan berjalan keluar dia langsung kembali ke dalam kamarnya.

Sementara Gevan mengusap wajahnya kasar, bagaimana bisa Neira memperlihatkan kulit mulusnya di depan cowok lain apalagi dengan dia yang mengikat rambutnya semakin membuat terlihat cantik.

Gevan keluar dengan membawa juga juga beberapa cemilan.

"Mau di bawa kemana Ge" Ucap Panji.

"Kamar Neira."

"Suruh gabung aja Neira, kenapa di kamar "

Gevan langsung menatap tajam Panji yang tersembunyi sikuk dengan tatapan Gevan yang begitu tajam.

Neira duduk di tepi ranjang dengan memainkan ponselnya, padahal di juga lapar tapi Gevan malah menyuruh berada di kamar.

Ceklek.

Pintu terbuka membuat Neira mendongak.

"Kalau mau sesuatu telp atau Chat gue jangan turun."

"Kak Gevan mau turun lagi?"

"Kenapa Hm, Lo mau gue temani?"

"Eh, bukan gitu maksudnya Kak."

Gevan tersenyum dan mengusap pucuk rambut Neira.

"Makan dulu dan gak usah mandi udah malam."Ucap Gevan mengusap pucuk rambut Neira dan berjalan keluar.

Neira diam mematung dengan tingkah Gevan, jantungnya tidak aman jika terus mendapatkan sikap manis Gevan.

Jantung gue..

Lama-lama gue bisa mati muda karena sikap Kak Gevan.

Belum tenang dengan jantungnya, Neira kembali Melihat pintu terbuka.

Gevan kembali masuk dengan membawa sesuatu di tangannya.

"Buat Lo." Ucapnya memberikan paper bag kecil dari tangannya.

"Apa ini Kak."

"Buka aja, buat Lo tapi jangan langsung semua di makan nanti sakit gigi."

Neira membukanya dan terlihat beberapa coklat di dalam sana.

"Ini-

Gevan tersenyum dan berjalan keluar membiarkan Neira yang masih bingung dengan semua itu.

Neira tersenyum, dia tidak menyangka jika akan mendapatkan Coklat di hari kasih sayang.

Biasanya dia akan selalu mendapatkan Coklat dari Alex tapi itu dulu karena hubungan mereka yang sudah putus.

******

Sementara Alex masih menemani Elisa belanja, Elisa bahkan terus meminta Alex untuk membelikannya banyak barang.

"Aku boleh ya beli tas ini, aku udah lama pengin" Ucap Elisa manja.

Alex hanya bisa mengangguk dan mengeluarkan Black Cart miliknya.

Padahal dulu selama bersama Neira, Alex lah yang sering kali ingin memberikan sesuatu untuk gadisnya namun Neira selalu menolaknya.

Bahkan Neira sama sekali tidak pernah meminta apapun kepadanya.

"Sayang, kamu lupa kalau hari ini hari kasih sayang. Kamu gak pengin beliin aku sesuatu?"

Alex menautkan kedua alisnya heran, Dia tidak membelikan sesuatu terus apa yang ada di tangan Elisa saat ini bahkan kedua tangan Alex pun tampak menjinjing belanjaan Elisa.

"Aku mau coklat, kita beli coklat ya."

Alex hanya bisa mengangguk pasrah, dia mengikuti Elisa dan membeli beberapa coklat bahkan bukan hanya berhenti di sana Elisa menarik Alex masuk ke dalam restoran karena dia lapar.

Hari pun semakin malam,

Neira masih berada di kamarnya namun dia sudah berganti dengan memakai piyama tidurnya tampak meringkuk dengan ponsel yang masih berada di tangannya.

Ceklek..

Pintu terbuka, terlihat Gevan yang berjalan masuk dia berjalan masuk dan melihat Neira yang tengah tertidur.

Gevan menggeleng melihat Neira yang tertidur dengan posisi yang begitu lucu.

Dasar Bocil.. Gumam Gevan mendekat dan mengambil ponsel di tangan Neira.

Namun matanya menatap sebuah foto dimana Neira bersama seorang laki-laki tengah tersenyum dengan Neira yang memegang coklat juga bunga mawar.

Gevan terus menatapnya, dia tau jika itu adalah mantan Neira, laki-laki yang sudah membuat Adiknya itu menangisi.

Gevan meletakkan ponselnya diatas meja dan membenarkan posisi tidur Neira.

Dia pun tidak lupa menyelimuti tubuh Neira.

Gevan lantas duduk di sisi ranjang, menatap wajah polos Neira cantik walau sedang tertidur.

Tangannya terulur menyentuh wajah cantiknya, entah lah dia begitu ingin membuat Neira bahagia dia selalu ingin dekat dengannya dan membuatnya nyaman. Apa perasaan seorang Kakak laki-laki akan seperti itu namun Gevan merasa jika dia senang jika dekat dengannya.

Cup,,

Gevan mengecup singkat pucuk rambut Neira, dan mengusapnya lembut.

Good Night bocil...

Gevan beranjak bangun dan keluar kamar, Namun baru saja keluar ponselnya bergetar membuatnya merogoh saku celananya terlihat Widia yang menelpon.

"Halo Kak" Ucap Widia saat Gevan menjawabnya.

"Ya Mom"

"Kamu belum tidur Nak?"

"Belum Mom, Gevan baru masuk kamar."

"Maaf sayang, Apa kamu lihat Neira.

Mama telpon dari tadi tapi tidak di jawab Mama Chat juga gak di bales."

"Neira sudah tidur Mom."

"Pantas tidak jawab telpon Mama,

Gimana Neira, dia tidak merepotkan kamu kan Sayang, Mama minta maaf ya karena belum bisa pulang. Kamu sabar ya jagain Neira yang manja."

"Neira gak merepotkan kok Mom, Gevan juga gapapa."

"Makasih ya Sayang, ya sudah sekarang kamu istirahat jaga kesehatan kalian ya."

"Mama juga di sana jaga kesehatan sama Papa."

Gevan menutup telponnya dan merebahkan tubuhnya, hubungan antara dirinya dengan Widia semakin dekat apalagi Widia tampak menyayangi nya sama seperti Neira.

Gevan pun sudah bisa menerima Widia sebagai Mama nya.

Gevan mulai memejamkan matanya, karena besok dia harus datang lebih pagi ke Kampusnya untuk acara Camping.

Terpopuler

Comments

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut

2024-02-17

0

Aqil Aqil

Aqil Aqil

crtx bgs bngt thor lnjt

2024-02-17

1

Ana Arora

Ana Arora

seru tor semangt

2024-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 Putus.!
2 Gevandra Bara Ataska
3 Rencana Makan Malam
4 Makan Malam
5 Markas
6 Pernikahan
7 Rumah Baru
8 Sekolah
9 9. Gara-gara telat Jemput
10 Dia siapa?
11 Tinggal berdua
12 Gaje
13 Bandung
14 Dia adik gue.!
15 Kembali Mood
16 Senyuman
17 Mengerjakan PR
18 Mall
19 Takut Hilang
20 Valentine - Coklat
21 Menginap di Rumah Widi
22 Alex
23 Dinginnya Gevan
24 Menemani makan
25 Semakin Dekat.
26 Cantik.!
27 Soal Perasaan
28 Tidak tau Malu
29 Balapan
30 Terima Kekalahan
31 Selalu Manis
32 Marahnya Gevan
33 Posesif
34 Neira Sakit
35 Salsa-
36 Penjelasan Gevan.
37 NGAMBEK
38 Ada seseorang yang harus gue jaga perasaannya
39 39 Panti Asuhan.
40 Panti Asuhan
41 Perhatian Gevan
42 Mimpi tapi nyata.
43 Nico
44 Kesal
45 Perlakuan Manis Gevan
46 Bimbang (Neira)
47 Diam-nya Neira
48 Terus Kepikiran
49 "Karena harus menjaga seseorang"
50 Melindungi seseorang ternyata?
51 Sebuah Pelukan.
52 Takut Lo ilang.
53 Jealous..!
54 Speechless.!
55 Menggemaskan..!
56 Dia pacar gue.!
57 Salting-
58 Teror
59 Kakak rasa pacar
60 Kakak Merangkap Pacar
61 Jalanin Aja..
62 Mas Pacar.!
63 Mulai Nething
64 Cemburu-nya Neira
65 Mulai Posesif
66 Ngambek bikin gemas
67 Saingan
68 Selalu di Ratukan
69 Deg-degan
70 Dia Pacar Gue (Gevan)
71 Status Hubungan
72 Elisa-
73 73
74 74
75 75
76 Permintaan Maaf Author
77 Bab 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80 Makan Malam
81 Bab. 81 Makan Malam 2
82 Bab. 82 Perjodohan
83 Bab. 83 Pergi Dari Rumah
84 Bab. 84 Tidak Tau Malu-
85 Bab. 85 Tingkah Salsa
86 Bab. 86 Interogasi Bi Siti
87 Bab. 87 Demam
88 Bab. 88 Kangen- PROV Neira
89 Keputusan Almer
90 Terlalu Percaya Diri
91 Bab 91
92 Bab. 92 Keegoisan Orang Tua
93 93. Keegoisan Almer
94 94. Orang Baru
95 96. Kenan Mahendra
96 96. Gevan sakit
97 97.
98 98.
99 99. Calon Kakak Ipar
100 100. Kesal Prov Neira.
101 101. Sembuh
102 102. Panti Asuhan.
103 103.
104 104. Kawin Lari
105 105.
106 106.
107 107.
108 108.
109 109.
110 110.
111 111.
112 112.
113 113.
114 114.
115 115.
116 116.
117 117.
118 118.
119 119.
120 120.
121 121.
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Putus.!
2
Gevandra Bara Ataska
3
Rencana Makan Malam
4
Makan Malam
5
Markas
6
Pernikahan
7
Rumah Baru
8
Sekolah
9
9. Gara-gara telat Jemput
10
Dia siapa?
11
Tinggal berdua
12
Gaje
13
Bandung
14
Dia adik gue.!
15
Kembali Mood
16
Senyuman
17
Mengerjakan PR
18
Mall
19
Takut Hilang
20
Valentine - Coklat
21
Menginap di Rumah Widi
22
Alex
23
Dinginnya Gevan
24
Menemani makan
25
Semakin Dekat.
26
Cantik.!
27
Soal Perasaan
28
Tidak tau Malu
29
Balapan
30
Terima Kekalahan
31
Selalu Manis
32
Marahnya Gevan
33
Posesif
34
Neira Sakit
35
Salsa-
36
Penjelasan Gevan.
37
NGAMBEK
38
Ada seseorang yang harus gue jaga perasaannya
39
39 Panti Asuhan.
40
Panti Asuhan
41
Perhatian Gevan
42
Mimpi tapi nyata.
43
Nico
44
Kesal
45
Perlakuan Manis Gevan
46
Bimbang (Neira)
47
Diam-nya Neira
48
Terus Kepikiran
49
"Karena harus menjaga seseorang"
50
Melindungi seseorang ternyata?
51
Sebuah Pelukan.
52
Takut Lo ilang.
53
Jealous..!
54
Speechless.!
55
Menggemaskan..!
56
Dia pacar gue.!
57
Salting-
58
Teror
59
Kakak rasa pacar
60
Kakak Merangkap Pacar
61
Jalanin Aja..
62
Mas Pacar.!
63
Mulai Nething
64
Cemburu-nya Neira
65
Mulai Posesif
66
Ngambek bikin gemas
67
Saingan
68
Selalu di Ratukan
69
Deg-degan
70
Dia Pacar Gue (Gevan)
71
Status Hubungan
72
Elisa-
73
73
74
74
75
75
76
Permintaan Maaf Author
77
Bab 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80 Makan Malam
81
Bab. 81 Makan Malam 2
82
Bab. 82 Perjodohan
83
Bab. 83 Pergi Dari Rumah
84
Bab. 84 Tidak Tau Malu-
85
Bab. 85 Tingkah Salsa
86
Bab. 86 Interogasi Bi Siti
87
Bab. 87 Demam
88
Bab. 88 Kangen- PROV Neira
89
Keputusan Almer
90
Terlalu Percaya Diri
91
Bab 91
92
Bab. 92 Keegoisan Orang Tua
93
93. Keegoisan Almer
94
94. Orang Baru
95
96. Kenan Mahendra
96
96. Gevan sakit
97
97.
98
98.
99
99. Calon Kakak Ipar
100
100. Kesal Prov Neira.
101
101. Sembuh
102
102. Panti Asuhan.
103
103.
104
104. Kawin Lari
105
105.
106
106.
107
107.
108
108.
109
109.
110
110.
111
111.
112
112.
113
113.
114
114.
115
115.
116
116.
117
117.
118
118.
119
119.
120
120.
121
121.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!