Tinggal berdua

Neira baru saja selesai mandi.

Dia mengambil kaos oversize dengan celana hot pen miliknya..

Oya, Ponsel gue kan habis batre.

Neira merogoh tasnya, namun dia kaget saat melihat ponsel Gevan yang ternyata masih di tas.

Loh ponsel Kak Gevan ini.

Astaga belum gue balikin.

Neira berjalan keluar dan berniat untuk mengembalikan ponsel milik Kakak tirinya.

Tok.

Tok.

"Kak Gevan, Kakak di dalam?"

Neira terus mengetuknya hingga pintu terbuka menampilkan Gevan yang juga terlihat baru selesai mandi terlihat dari rambutnya yang masih basah.

Eh gila, Kak Gevan kok ganteng banget..

Gevan menautkan kedua alisnya menatap Neira yang malah diam memandangnya.

"Ehem."

Neira mengerjab salah tingkah.

"Kenapa?"

"Oh ya, ini Ponsel Kakak tadi Neira lupa balikin."

Gevan menerimanya.

Sedangkan Neira langsung pergi begitu saja membuat Gevan mengernyitkan bingung dengan tingkah adiknya itu.

Gevan menggeleng dan kembali menutup pintu kamarnya.

Neira sedang mengatur napasnya.

Dia bahkan menepuknya pipinya,,

No No No.. Neira itu Kakak Lo oke jangan salting.

Neira menghembuskan napasnya dan kembali berjalan menuju kamar.

Namun bayangan wajah tampan Gevan terus terlintas apalagi dengan rambut yang masih basah semakin membuat aura ketampanan nya keluar.

**********

Seperti biasa Neira selalu bangun pagi dan akan membantu Widia menyiapkan sarapan. Sebenarnya cuma menemaninya saja sih karena Neira sendiri tidak bisa memasak dia bahkan sangat jarang masuk dapur.

Widia tidak pernah mengijinkan putrinya untuk menginjak dapur, semua yang dia pengin makan pasti ada pelayan yang menyiapkannya.

Apalagi saat ini, Almer yang memiliki banyak pelayan di rumahnya membuat Neira semakin di manja.

"Selamat Pagi"

"Pagi Papa."

Almer tersenyum dan mengecup kening putrinya.

Neira seperti bukan putri sambungnya, namun mereka terlihat dekat dan bahkan Almer terlihat begitu menyayangi Neira seperti putrinya sendiri.

"Loh Papa kok tumben pakai baju santai."

Almer tersenyum dan melirik Widia.

"Nanti Papa mau bicara, tapi tunggu Kakak kamu dulu ya sayang."

"Oke Pa."

Almer mengusap pucuk rambut Neira.

Tidak lama Gevan turun dan langsung duduk di kursinya.

Widia mengambilkan sarapan untuk suaminya, begitu pun dengan Gevan ataupun Neira yang tidak luput untuk Widia ambilkan.

"Makasih Mama"

"Sama-sama sayang."

"Kita baca doa dulu sebelum makan."

Semua nampak menunduk dan baca doa.

"Selesai, kita sarapan."

Neira mengangguk dan menyendok sarapannya begitupun dengan yang lain.

"Gevan, Neira. Ada yang mau Papa bicarakan.

Hari ini sampai dua Minggu kedepannya Papa dan Mama akan pergi ke Swiss."

"Uhuk-uhuk "

Gevan langsung memberikan segelas minum putih,,

"Pelan-pelan sayang." Ucap Widia mengusap bahu putrinya.

"Maaf Pa, Ma."

"Jadi Papa minta sama kamu Gevan, selama Papa Mama pergi Kamu yang harus bertanggung jawab terhadap Adik kamu. Kamu tetap harus antar-jemput Neira sekolah. Jangan pergi malam dan ninggalin Adik kamu. Neira takut hujan dan petir apalagi mati lampu." Ucap Almer panjang lebar.

"Neira bisa jaga diri Kok Pa, lagian Kak Gevan juga pasti ada urusan sendiri."

"Engga Sayang, Gevan laki-laki dan sudah seharusnya dia menjaga adik nya. Kamu denger Gevan?"

"Iya Pa."

"Jadi Papa sama Mama mau Honeymoon?" Ucap Neira membuat Widia membulatkan matanya.

"Kamu ini ngaco, mana ada Papa Mama juga sudah tua sayang."

"Ya gapapa juga Mama, Nanti Kan Neira punya adik kecil."

Almer terkekeh mendengar ucapan putrinya sementara Gevan hanya menghela napasnya.

"Gevan berangkat dulu Pa, Ma" Pamit Gevan mencium punggung mereka.

"Ingat apa kata Papa Ge." Ucap Almer dan Gevan mengangguk.

"Hati-hati ya Sayang, jangan ngebut."

"Iya Ma."

Neira tersenyum dan mencium pipi mereka.

"Neira berangkat Dulu, Papa Mama hati-hati pokoknya jangan lupa terus kasih kabar Neira. eh oleh-oleh juga jangan lupa."

"Hahaha,, Iya sayang."

Neira mengangguk dan berlari keluar.

"Jangan Lari-lari Neira." Teriak Widia.

Bruk..

"Mama" Ucap Neira saat dia kembali terjatuh membuat Gevan menggeleng dan berjalan menghampiri.

"Kebiasaan nyungsep." Ucapnya membantu Neira bangun.

"Lagian Kakak tinggalin Neira."

Gevan menghela napasnya dan berjongkok.

Neira membulatkan matanya saat Gevan membantu mengikat tali sepatunya yang ternyata lepas pantas saja dia terjatuh tadi.

"Gimana ya nyungsep, ikat dulu tali sepatunya."

"Hehehe lupa Kak, maaf"

Gevan kembali memakai Helm nya dengan Neira yang juga naik.

"Makasih Pa." Ucap Gevan saat gerbang di buka.

Neira terdiam dengan terus menatap jalanan.

Tidak bisanya dia terus diam, biasanya Neira akan terus mengoceh membuat kuping Gevan panas.

hingga motor belok ke jalan sekolah.

Neira turun dengan masih diam membuat Gevan mengernyitkan keningnya.

"Tunggu.!" Cegah Gevan menahan lengannya

"Kenapa Kak."

"Kaki Lo sakit?"

Neira menggeleng.

"Tangan Lo?"

Neira kembali menggeleng.

"Terus kenapa diam?"

"Gapapa Kak."

"Kenapa Nei."

Neira menatap Gevan yang juga tengah menatapnya walaupun memakai Helm Full face namun tetap saja Gevan terlihat tampan apalagi mata hitamnya sungguh membuat siapa saja akan langsung terpesona.

"Mama pergi, nanti Nei sama siapa?"

Lah, tadi di rumah dia semangat kenapa malah nangis sekarang.

"Kan ada gue Nei."

"Tapi Kakak besok mau ke Bandung, terus Nei gimana?"

"Lo bisa ikut kalo mau?"

"Serius?"

Gevan mengangguk.

"Yey, makasih Kak." Ucap Neira yang langsung memeluknya.

"Udah sana masuk."

"Bye Kak, hati-hati."

Gevan melajukan motornya saat Neira sudah masuk ke dalam sekolah.

Sedangkan di parkiran Alex tampak menatap mereka.

Laki-laki yang sama saat menjemput Neira kemarin.

Apa dia pacar baru Neira, tapi Alex tidak yakin karena Neira begitu sayang dengannya tidak mungkin dengan mudahnya bisa mendapatkan pengganti dirinya secepat ini.

"Sayang kamu liatin apa sih."

"Gak Kok, ayo aku antar kamu ke kelas."

Elisa tersenyum dan memeluk lengan Alex manja.

Melewati beberapa siswa yang tampak kagum karena Elisa bisa mendapatkan Kapten Basket sekolah.

Neira menatap wajahnya di depan cermin toilet.

Dia pun keluar.

"Neira."

Alex berjalan mendekat membuat Neira malas untuk apalagi dia datang.

"Ada apa."

Alex tersenyum.

"Jutek banget, kemarin bukannya Lo lembut banget sama gue."

"Gue mau ke kelas."

"Tunggu"

"Apa lagi sih."

"Gue mau bicara sama Lo."

"Soal apa lagi, lagian semua sudah jelas dan gue gak mau Elisa salah paham." Ucap Neira namun Alex menahan tangannya.

"Apa sih lepas."

Alex menghela napasnya.

"Siapa laki-laki kemarin, gue juga lihat Lo di anter dia juga tadi."

Neira menautkan kedua alisnya.

"Bukan urusan Lo."

"Jawab Neira."

"Gue bilang bukan urusan Lo Lex, siapapun dia itu urusan gue."

Neira pergi meninggalkan Alex yang diam menatapnya.

Sial.. Gue gak akan diam lihat Lo dekat dengan laki-laki lain Neira. Gumam Alex terus menatap Neira yang semakin menjauh.

Terpopuler

Comments

Kusii Yaati

Kusii Yaati

aduhhh bener2 saraf ni Alex...dia sendiri yg selingkuh dan mutusin tp nggak rela Neira dekat sama cowok lain... Helloooo Alex di dunia ini cowok nggak Lo doang kali...😤

2024-02-25

2

lihat semua
Episodes
1 Putus.!
2 Gevandra Bara Ataska
3 Rencana Makan Malam
4 Makan Malam
5 Markas
6 Pernikahan
7 Rumah Baru
8 Sekolah
9 9. Gara-gara telat Jemput
10 Dia siapa?
11 Tinggal berdua
12 Gaje
13 Bandung
14 Dia adik gue.!
15 Kembali Mood
16 Senyuman
17 Mengerjakan PR
18 Mall
19 Takut Hilang
20 Valentine - Coklat
21 Menginap di Rumah Widi
22 Alex
23 Dinginnya Gevan
24 Menemani makan
25 Semakin Dekat.
26 Cantik.!
27 Soal Perasaan
28 Tidak tau Malu
29 Balapan
30 Terima Kekalahan
31 Selalu Manis
32 Marahnya Gevan
33 Posesif
34 Neira Sakit
35 Salsa-
36 Penjelasan Gevan.
37 NGAMBEK
38 Ada seseorang yang harus gue jaga perasaannya
39 39 Panti Asuhan.
40 Panti Asuhan
41 Perhatian Gevan
42 Mimpi tapi nyata.
43 Nico
44 Kesal
45 Perlakuan Manis Gevan
46 Bimbang (Neira)
47 Diam-nya Neira
48 Terus Kepikiran
49 "Karena harus menjaga seseorang"
50 Melindungi seseorang ternyata?
51 Sebuah Pelukan.
52 Takut Lo ilang.
53 Jealous..!
54 Speechless.!
55 Menggemaskan..!
56 Dia pacar gue.!
57 Salting-
58 Teror
59 Kakak rasa pacar
60 Kakak Merangkap Pacar
61 Jalanin Aja..
62 Mas Pacar.!
63 Mulai Nething
64 Cemburu-nya Neira
65 Mulai Posesif
66 Ngambek bikin gemas
67 Saingan
68 Selalu di Ratukan
69 Deg-degan
70 Dia Pacar Gue (Gevan)
71 Status Hubungan
72 Elisa-
73 73
74 74
75 75
76 Permintaan Maaf Author
77 Bab 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80 Makan Malam
81 Bab. 81 Makan Malam 2
82 Bab. 82 Perjodohan
83 Bab. 83 Pergi Dari Rumah
84 Bab. 84 Tidak Tau Malu-
85 Bab. 85 Tingkah Salsa
86 Bab. 86 Interogasi Bi Siti
87 Bab. 87 Demam
88 Bab. 88 Kangen- PROV Neira
89 Keputusan Almer
90 Terlalu Percaya Diri
91 Bab 91
92 Bab. 92 Keegoisan Orang Tua
93 93. Keegoisan Almer
94 94. Orang Baru
95 96. Kenan Mahendra
96 96. Gevan sakit
97 97.
98 98.
99 99. Calon Kakak Ipar
100 100. Kesal Prov Neira.
101 101. Sembuh
102 102. Panti Asuhan.
103 103.
104 104. Kawin Lari
105 105.
106 106.
107 107.
108 108.
109 109.
110 110.
111 111.
112 112.
113 113.
114 114.
115 115.
116 116.
117 117.
118 118.
119 119.
120 120.
121 121.
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Putus.!
2
Gevandra Bara Ataska
3
Rencana Makan Malam
4
Makan Malam
5
Markas
6
Pernikahan
7
Rumah Baru
8
Sekolah
9
9. Gara-gara telat Jemput
10
Dia siapa?
11
Tinggal berdua
12
Gaje
13
Bandung
14
Dia adik gue.!
15
Kembali Mood
16
Senyuman
17
Mengerjakan PR
18
Mall
19
Takut Hilang
20
Valentine - Coklat
21
Menginap di Rumah Widi
22
Alex
23
Dinginnya Gevan
24
Menemani makan
25
Semakin Dekat.
26
Cantik.!
27
Soal Perasaan
28
Tidak tau Malu
29
Balapan
30
Terima Kekalahan
31
Selalu Manis
32
Marahnya Gevan
33
Posesif
34
Neira Sakit
35
Salsa-
36
Penjelasan Gevan.
37
NGAMBEK
38
Ada seseorang yang harus gue jaga perasaannya
39
39 Panti Asuhan.
40
Panti Asuhan
41
Perhatian Gevan
42
Mimpi tapi nyata.
43
Nico
44
Kesal
45
Perlakuan Manis Gevan
46
Bimbang (Neira)
47
Diam-nya Neira
48
Terus Kepikiran
49
"Karena harus menjaga seseorang"
50
Melindungi seseorang ternyata?
51
Sebuah Pelukan.
52
Takut Lo ilang.
53
Jealous..!
54
Speechless.!
55
Menggemaskan..!
56
Dia pacar gue.!
57
Salting-
58
Teror
59
Kakak rasa pacar
60
Kakak Merangkap Pacar
61
Jalanin Aja..
62
Mas Pacar.!
63
Mulai Nething
64
Cemburu-nya Neira
65
Mulai Posesif
66
Ngambek bikin gemas
67
Saingan
68
Selalu di Ratukan
69
Deg-degan
70
Dia Pacar Gue (Gevan)
71
Status Hubungan
72
Elisa-
73
73
74
74
75
75
76
Permintaan Maaf Author
77
Bab 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80 Makan Malam
81
Bab. 81 Makan Malam 2
82
Bab. 82 Perjodohan
83
Bab. 83 Pergi Dari Rumah
84
Bab. 84 Tidak Tau Malu-
85
Bab. 85 Tingkah Salsa
86
Bab. 86 Interogasi Bi Siti
87
Bab. 87 Demam
88
Bab. 88 Kangen- PROV Neira
89
Keputusan Almer
90
Terlalu Percaya Diri
91
Bab 91
92
Bab. 92 Keegoisan Orang Tua
93
93. Keegoisan Almer
94
94. Orang Baru
95
96. Kenan Mahendra
96
96. Gevan sakit
97
97.
98
98.
99
99. Calon Kakak Ipar
100
100. Kesal Prov Neira.
101
101. Sembuh
102
102. Panti Asuhan.
103
103.
104
104. Kawin Lari
105
105.
106
106.
107
107.
108
108.
109
109.
110
110.
111
111.
112
112.
113
113.
114
114.
115
115.
116
116.
117
117.
118
118.
119
119.
120
120.
121
121.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!