Senyuman

Gevan menyandarkan kepalanya pada kursi kantin, dia merasa lelah juga sangat mengantuk.

Semalam Neira demam membuatnya harus ekstra menjaga dan selalu mengecek suhu tubuhnya apalagi Neira yang terus menggenggam tangannya membuatnya tidak bisa beranjak.

"Kenapa Lo" Ucap Alvar yang baru saja datang membawa dua botol minuman.

Gevan hanya diam dan memejamkan matanya.

"Ge, Lo kenapa sakit?" Ucap Rose akan menyentuh kening Gevan namun langsung Gevan elak.

"Minuman Lo"

"Thanks Al."

Gevan meneguk minuman kaleng dari Alvar.

"Lo gak tidur semalam, kayaknya ngantuk banget."

"Neira demam semalam."

"Neira lagi." Lirih Rose namun Gevan mendengarnya.

"Pasti karena kemarin ikut ke Bandung, capek pasti."

Gevan mengangguk.

"Jadi Kalian kemarin pakai mobil, tau gitu gue ikut kemarin." Ucap Panji yang baru datang membawa pesanan mereka.

"Tapi gue denger Dedek Neira ikut?"

"Hm"

"Pantes pakai mobil"

Gevan tidak menjawabnya, dia memang sangat mengantuk hari ini.

Untung saja saat di kelas dia bisa menahan rasa kantuknya.

Gevan beranjak dan menatap jam, sudah waktunya Neira pulang sekolah.

"Lo mau kemana Ge" Ucap Rose melihat Gevan yang beranjak bangun.

"Jemput Neira."

"Tapi Lo ngantuk Ge, mending Adik Lo suruh balik sendiri deh."

"Bukan urusan Lo."

Gevan menyambar tasnya dan berjalan meninggalkan kantin membuat Rose semakin kesal.

"Adik tiri tapi repot in terus." Kesal Rose.

"Kalo adiknya model an Neira mah gapapa kali di report in terus." Sahut Panji yang langsung di acungin jempol Romi.

"Aneh."

Rose beranjak bangun dan pergi.

Dia sengaja bergabung dengan mereka karena ada Gevan tentunya namun Gevan malah pergi membuatnya malas.

*********

Sementara Neira baru saja selesai kelasnya, dia masih membereskan buku-buku dan memasukkan ke dalam tasnya.

"Lo besok jadi nginap di rumah gue Nei?" Ucap Mika.

"Hem kayaknya jadi deh, Kak Gevan besok ada acara kampus juga."

Mika mengangguk dan mereka berjalan keluar.

Widi sudah lebih dulu karena dia ada janji dengan orang tuanya.

"Lo di jemput Kak Gevan atau mau ikut gue."

"Gak tau Nih, tumben banget Kak Gevan belum Chat dari tadi apa dia sibuk ya."

"Coba aja Lo telpon dulu."

Neira mengangguk namun tidak lama notifikasi pesan masuk dari Gevan memberitahu jika dia sudah di depan sekolah.

"Nah panjang umur, dia udah di depan Mik."

"Ya udah yuk."

Mereka berjalan bersama, namun Mika menuju parkiran dan Neira berjalan keluar gerbang.

Benar saja, Gevan sudah menunggunya dan berdiri di samping motor sport miliknya.

Beberapa siswi tampak saling berbisik dan menatap Gevan.

Neira menautkan alisnya heran, kenapa dengan mereka.

"Siapa tuh ganteng banget."

"Astaga Oppa nyasar deh kayaknya."

"Jemputan gue itu."

"Astaga, mau dong di jemput."

Neira menghela napasnya kesal mendengar bisikan dari beberapa siswi yang terpesona dengan kakaknya.

Neira segera berlari mendekat membuat Gevan menatapnya.

"Ayo" Ucap Neira saat sudah berada di depan Gevan.

Gevan mengernyit, kenapa lagi dengan mood adiknya padahal tadi pagi biasa saja.

"Ayo Kak, kita pulang."

Gevan memakai Helmnya dan membantu Neira naik, dia menyalakan motor dan melaju pergi.

Sementara Neira masih tampak kesal, dia hanya diam bahkan tidak memeluk Gevan seperti Biasanya.

"Pegangan Nei, nanti jatuh."

"Udah" Ucap Neira dengan memegang tas Gevan.

Gevan menggeleng, dia langsung menancap gasnya lebih tinggi.

"Eh" Kaget Neira yang langsung memeluk pinggang Gevan.

"Sengaja kan?"

"Makanya pegangan."

"Nyebelin." Kesal Neira namun tetap memeluk pinggang Gevan.

Diam tidak ada lagi obrolan, Gevan sesekali menatap wajah Neira dari spion motor.

"Loh, Kok berhenti Kak."

Gevan tidak menjawab dan malah membuka Helmnya.

"Turun."

Neira nurut dan turun begitu dengan Gevan.

"Kak,-

"Mau Es Krim gak?"

Neira tersenyum dan mengangguk.

Bagaimana bisa Neira menolak ya, dia begitu suka dengan Es krim. Hampir setiap hari dia selalu minumnya.

Mereka masuk ke dalam sebuah Kedai Es Krim yang sedang Viral.

"Silahkan Kakak."

"Aku mau Strawberry Milk Shake, Kakak mau apa?"

Gevan menggeleng.

"Itu aja Kak."

"Baik di tunggu."

Neira mengangguk dan duduk bersama Gevan. Namun matanya menatap keluar dan melihat dua anak kecil terus menatapnya di luar.

"Kak."

"Hm"

"Nei boleh pesan Es krim lagi?"

Gevan mengangguk hingga membuat Neira tersenyum.

"Makasih Kak."

Neira segera kembali memesan dua Es Krim dengan varian rasa yang berbeda.

"Silahkan"

"Makasih Kak."

Neira membawa tiga Cup Es krim itu, dengan Gevan yang langsung membayarnya.

"Sebentar Kak."

Gevan menautkan kedua alisnya menatap Neira yang malah berjalan keluar.

"Hai Dek." Ucap Neira tersenyum

"Ini buat kalian."

"Terima kasih Kakak Cantik."

"Sama-sama, kalian makan dulu ya."

Neira mengusap pucuk rambut mereka dan tersenyum.

"Eh Kak." Ucap Neira saat akan berbalik tapi Gevan sudah berdiri di belakangnya.

Gevan menatap dua anak kecil tadi sedang menikmati Es krim.

"Gapapa kan buat mereka Es Krimnya?"

Gevan beralih menatap Neira dan mengangguk.

"Ini Es Krimnya."

"Makasih Kak."

"Kita duduk di sana."

Neira mengangguk dan mereka duduk di kursi depan kedai.

Gevan menatap Neira yang asik menikmati Es krimnya, dia tidak menyangka jika Adik nya ternyata memiliki hati yang begitu baik.

"Kenapa liatin kayak gitu."

Gevan menggeleng namun tangannya terangkat mengusap sudut bibir Neira yang tersisa es krim dengan jempol nya.

Neira membulatkan matanya, dia langsung mengusap mulutnya dengan tangannya.

"Dasar bocil."

"Nei bukan bocil ya."

"Bukan bocil tapi es krim terus."

"Nyebelin." Kesal Neira membuat Gevan tersenyum.

"Eh Kak,-

Gevan mengangkat alisnya.

"Kenapa?"

"Tadi kakak senyum?"

Gevan terdiam.

"Gitu dong Kak senyum jadi keliatan ganteng tau gak sih."

"Eh-

Neira merutuki ucapannya, kenapa bisa dia keceplosan bicara seperti itu.

Rasanya dia sangat malu apalagi Gevan yang terus menatapnya.

"A- ayo Kak kita pulang."

Gevan beranjak mengikuti Neira yang sudah lebih dulu berjalan menuju motornya.

Gevan mengeluarkan uang selembar berwarna biru dan memberikannya kepada tukang parkir.

"Kembalinya ambil saja Pak."

"Makasih Mas."

Gevan mengangguk dan melajukan motornya.

Neira masih saja diam, dia sangat malu dengan ucapannya tadi walaupun memang benar jika Gevan terlihat semakin tampan saat tersenyum namun tetap saja dia malu bicara seperti itu di depan Gevan.

Selama ini Gevan memang tidak pernah tersenyum, Gevan hanya bicara seperlunya saja dan lebih banyak diam apalagi wajahnya yang datar membuat Neira sedikit canggung jika sedang bersamanya.

Motor masuk ke dalam halaman rumah mewah mereka.

"Nei masuk dulu Kak." Ucap Neira langsung berjalan masuk meninggalkan Gevan yang masih melepas helmnya.

Gevan menggeleng dengan tingkah Neira, dia pun berjalan masuk.

Terpopuler

Comments

Ana Arora

Ana Arora

kak jngn lama2 up nya tambah lagi donk kak up nya,, semngt kak

2024-02-16

2

Aqil Aqil

Aqil Aqil

kk jngn lm2 upx,tiap hr sy tngg upx

2024-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 Putus.!
2 Gevandra Bara Ataska
3 Rencana Makan Malam
4 Makan Malam
5 Markas
6 Pernikahan
7 Rumah Baru
8 Sekolah
9 9. Gara-gara telat Jemput
10 Dia siapa?
11 Tinggal berdua
12 Gaje
13 Bandung
14 Dia adik gue.!
15 Kembali Mood
16 Senyuman
17 Mengerjakan PR
18 Mall
19 Takut Hilang
20 Valentine - Coklat
21 Menginap di Rumah Widi
22 Alex
23 Dinginnya Gevan
24 Menemani makan
25 Semakin Dekat.
26 Cantik.!
27 Soal Perasaan
28 Tidak tau Malu
29 Balapan
30 Terima Kekalahan
31 Selalu Manis
32 Marahnya Gevan
33 Posesif
34 Neira Sakit
35 Salsa-
36 Penjelasan Gevan.
37 NGAMBEK
38 Ada seseorang yang harus gue jaga perasaannya
39 39 Panti Asuhan.
40 Panti Asuhan
41 Perhatian Gevan
42 Mimpi tapi nyata.
43 Nico
44 Kesal
45 Perlakuan Manis Gevan
46 Bimbang (Neira)
47 Diam-nya Neira
48 Terus Kepikiran
49 "Karena harus menjaga seseorang"
50 Melindungi seseorang ternyata?
51 Sebuah Pelukan.
52 Takut Lo ilang.
53 Jealous..!
54 Speechless.!
55 Menggemaskan..!
56 Dia pacar gue.!
57 Salting-
58 Teror
59 Kakak rasa pacar
60 Kakak Merangkap Pacar
61 Jalanin Aja..
62 Mas Pacar.!
63 Mulai Nething
64 Cemburu-nya Neira
65 Mulai Posesif
66 Ngambek bikin gemas
67 Saingan
68 Selalu di Ratukan
69 Deg-degan
70 Dia Pacar Gue (Gevan)
71 Status Hubungan
72 Elisa-
73 73
74 74
75 75
76 Permintaan Maaf Author
77 Bab 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80 Makan Malam
81 Bab. 81 Makan Malam 2
82 Bab. 82 Perjodohan
83 Bab. 83 Pergi Dari Rumah
84 Bab. 84 Tidak Tau Malu-
85 Bab. 85 Tingkah Salsa
86 Bab. 86 Interogasi Bi Siti
87 Bab. 87 Demam
88 Bab. 88 Kangen- PROV Neira
89 Keputusan Almer
90 Terlalu Percaya Diri
91 Bab 91
92 Bab. 92 Keegoisan Orang Tua
93 93. Keegoisan Almer
94 94. Orang Baru
95 96. Kenan Mahendra
96 96. Gevan sakit
97 97.
98 98.
99 99. Calon Kakak Ipar
100 100. Kesal Prov Neira.
101 101. Sembuh
102 102. Panti Asuhan.
103 103.
104 104. Kawin Lari
105 105.
106 106.
107 107.
108 108.
109 109.
110 110.
111 111.
112 112.
113 113.
114 114.
115 115.
116 116.
117 117.
118 118.
119 119.
120 120.
121 121.
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Putus.!
2
Gevandra Bara Ataska
3
Rencana Makan Malam
4
Makan Malam
5
Markas
6
Pernikahan
7
Rumah Baru
8
Sekolah
9
9. Gara-gara telat Jemput
10
Dia siapa?
11
Tinggal berdua
12
Gaje
13
Bandung
14
Dia adik gue.!
15
Kembali Mood
16
Senyuman
17
Mengerjakan PR
18
Mall
19
Takut Hilang
20
Valentine - Coklat
21
Menginap di Rumah Widi
22
Alex
23
Dinginnya Gevan
24
Menemani makan
25
Semakin Dekat.
26
Cantik.!
27
Soal Perasaan
28
Tidak tau Malu
29
Balapan
30
Terima Kekalahan
31
Selalu Manis
32
Marahnya Gevan
33
Posesif
34
Neira Sakit
35
Salsa-
36
Penjelasan Gevan.
37
NGAMBEK
38
Ada seseorang yang harus gue jaga perasaannya
39
39 Panti Asuhan.
40
Panti Asuhan
41
Perhatian Gevan
42
Mimpi tapi nyata.
43
Nico
44
Kesal
45
Perlakuan Manis Gevan
46
Bimbang (Neira)
47
Diam-nya Neira
48
Terus Kepikiran
49
"Karena harus menjaga seseorang"
50
Melindungi seseorang ternyata?
51
Sebuah Pelukan.
52
Takut Lo ilang.
53
Jealous..!
54
Speechless.!
55
Menggemaskan..!
56
Dia pacar gue.!
57
Salting-
58
Teror
59
Kakak rasa pacar
60
Kakak Merangkap Pacar
61
Jalanin Aja..
62
Mas Pacar.!
63
Mulai Nething
64
Cemburu-nya Neira
65
Mulai Posesif
66
Ngambek bikin gemas
67
Saingan
68
Selalu di Ratukan
69
Deg-degan
70
Dia Pacar Gue (Gevan)
71
Status Hubungan
72
Elisa-
73
73
74
74
75
75
76
Permintaan Maaf Author
77
Bab 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80 Makan Malam
81
Bab. 81 Makan Malam 2
82
Bab. 82 Perjodohan
83
Bab. 83 Pergi Dari Rumah
84
Bab. 84 Tidak Tau Malu-
85
Bab. 85 Tingkah Salsa
86
Bab. 86 Interogasi Bi Siti
87
Bab. 87 Demam
88
Bab. 88 Kangen- PROV Neira
89
Keputusan Almer
90
Terlalu Percaya Diri
91
Bab 91
92
Bab. 92 Keegoisan Orang Tua
93
93. Keegoisan Almer
94
94. Orang Baru
95
96. Kenan Mahendra
96
96. Gevan sakit
97
97.
98
98.
99
99. Calon Kakak Ipar
100
100. Kesal Prov Neira.
101
101. Sembuh
102
102. Panti Asuhan.
103
103.
104
104. Kawin Lari
105
105.
106
106.
107
107.
108
108.
109
109.
110
110.
111
111.
112
112.
113
113.
114
114.
115
115.
116
116.
117
117.
118
118.
119
119.
120
120.
121
121.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!