Di kafe yang ramai pengunjung, Dyra dan Jessica memilih duduk di sudut dekat jendela. Dengan masih dengan sikap Nona mudanya Jessica menyuruh Dyra duduk. Dyra mempunyai firasat tidak baik dengan sikap Jessica yang tiba-tiba datang mencari nya. Tanpa basa basi Dyra langsung mengutarakan penasaran nya dari tadi.
"Apa yang ingin kamu bicarakan padaku Jessica." Tanya Dyra sinis.
"Jangan gitu dong Dyra, aku hanya ingin dekat dengan kamu kok, santai saja kita pesan saja dulu makannya." Jawab Jessica kalem sambil melihat menu makanan yang dibawa pelayan.
Dia menjadi curiga "Gak usah basa-basi, langsung ke inti nya saja kamu menyeret ku untuk mengikuti." Tuntut Dyra gak mau ramah dengan perempuan yang ada didepannya ini.
Jessica hanya fokus memesan dan akhirnya Dyra juga memesan capucino latte dengan cream yang banyak. Melihat pesanan Dyra tanpa sadar Jessica mengejek.
"Kampungan." Bisik Jessica sengaja agar terdengar oleh Dyra
Tapi Dyra menahannya dan tidak ingin ribut disini. Dan pelayan pun pergi dengan pesanan kami masing-masing.
"Baiklah aku akan langsung saja ya, lebih baik kamu tinggalin Nicho deh, dia itu hanya cocoknya dengan aku." Perintah Jessica dengan pedenya.
"Apa hak kamu nyuruh aku tinggalin dia." Jawab Dyra gak habis pikir dengan pemikiran perempuan didepan nya ini.
"Kamu itu gak pantas buat dia Dyra, hanya aku yang boleh ada disampingnya." Hina Jessica.
"Kok kamu merasa pede sekali, dari dulu kemana aja, merasa pantas, hahaha." Ledek Dyra tertawa.
"Apa kamu bilang, kamu tu ya dari keluarga miskin aja sok berada di dekat nicho." Jawab Jessica marah.
"Jaga mulut kamu ya, aku memang tidak berada di keluarga kaya, tapi kamu jangan seenaknya ngomong kayak gitu." Kesal Dyra.
"Hah, udah deh aku tau perempuan kayak kamu itu, lagian kami belum putus kok." Karang Jessica untuk menjatuhkan Dyra.
"Apa maksud kamu belum putus, bukankah kamu ninggalin dia udah lama." Ucap Dyra heran dengan Jessica.
"Ya itu kesalahan ku ninggalin dia, tapi aku mau kembali lagi, dan aku yakin Nicho pasti kembali buat aku, jadi kamu pergi jauh-jauh deh dari hidup nya Nicho." Saran Jessica dengan sombongnya.
"Apa Nicho setuju jika kalian kembali." Selidik Dyra gak percaya.
"Tentu saja, kami tu sudah berhubungan dari kecil, aku sudah tau apa saja tentang Nicho dan kamu orang baru tau apa." Jawab Jessica masih berusaha membanggakan hubungan nya dulu.
"Aku yakin kamu cuma masa lalunya dia, buktinya Nicho cari yang baru." Sindir Dyra gak mau kalah.
"Apa kamu bilang kita lihat saja nanti, Nicho pasti tidak lama lagi akan kembali padaku, dan kamu akan sedih ditinggalkannya hahaha." Kesal Jessica marah gak jelas.
"Ya lihat saja aku gak takut kok dengan hasilnya." Sinis Dyra mematahkan kesombongan Jessica.
Jessica yang marah dan tidak tahan lagi dengan omongan Dyra langsung berdiri dan berlalu dari sana. Tidak lupa dengan omelan dan sumpah serapahnya.
Dyra hanya terdiam dan mencoba menjaga realitas pikirannya setelah Jessica tidak terlihat lagi, kemudian ponsel Dyra yang dari tadi bergetar terdengar olehnya, Dyra melihat siapa yang menelepon terlihat nama Naomi disana.
"Halo Naomi, aku ada dikafe sebelah kamu kesini aja aku baru pesan minuman saja kok, kamu mau pesan apa biar aku pesankan dulu, mendadak aku laper banget." Ucap Dyra dalam telepon dan memesan makanan kami.
Tak lama Naomi sudah berada dikafe dan pesanan kami pun sudah datang. Naomi melihat raut wajah Dyra yang kusut dan habis terkena bencana sesuatu.
"Melihat kamu yang kayak gini pasti ada masalah lagi kan." Tebakan Naomi tepat sasaran.
"Tadi Jessica ada disini kami ngobrol berdua." Kata Dyra menyeruput capucino lattenya.
"Apa, perempuan penggoda itu tadi menemui kamu, kok gak bilang sih biar aku jambak itu rambutnya." Sahut Naomi marah.
"Tadi aku ketemu dijalan dan dia meminta kita ngobrol ya aku turuti, dan kamu juga gak boleh main jambak anak orang." Nasehat Dyra gak mau sahabatnya itu terlibat masalah.
"Emang nekat ya tu anak, ya dia emang pantas dijambak Dyra sok kecantikan gitu, apa dia mengancam kamu Dyra?." Tanya Naomi menyelidiki.
Dyra menceritakan obrolannya dengan Jessica sambil menikmati hidangan yang ada didepan mata.
"Pede banget tu cewek sok cantik, pake ngehina kamu lagi, tenang Dyra dari segi apapun kamu lebih unggul." Puji Naomi membela Dyra.
"Terima kasih Naomi sudah menghiburku, tapi ya aku masih belum pede sih, karena dia cinta pertama Nicho jadi aku tidak yakin." Keluh Dyra galau.
"Udah deh Dyra, kamu jangan ngomong kayak gitu, kamu tu ya cantik kamu aja yang gak sadar dengan diri kamu." Puji Naomi tulus.
"Masak iya sih Mi, aku gak yakin." Ucap Dyra masih tidak pede dengan dirinya.
"Dyra, percaya aja deh sama aku, yang menilai itu orang lain, dan aku yakin Nicho seperti udah mulai suka sama kamu." Goda Naomi.
"Iya makasih ya, tapi kayaknya gak mungkin buktinya Nicho masih mau dekat dengan Jessica." Racau Dyra masih galau.
"Kita lihat aja gimana nya nanti Dyra." Naomi menenangkan Dyra.
Dyra hanya menggangguk, dan mereka pun menghabiskan makanan mereka karena sudah terlalu lapar, dan kembali kekantor.
Setelah pulang kerja seperti biasa Dyra minta di antar oleh Devano, entah mengapa yang tadinya Dyra sudah bisa menetralisasi perasaannya tiba-tiba down lagi setelah bertemu dengan Jessica tadi, jadi untuk saat ini Dyra belum siap ketemu Nicho.
Sedangkan Nicho yang tau Dyra akan pulang berusaha mengejar Dyra dan ingin menahan nya, tapi Dyra keburu melihat lagi-lagi ada Jessica disana, mau tidak mau Dyra menyuruh Devano untuk cepat pergi dari sana.
Nicho yang tidak mau kehilangan momen untuk bertemu Dyra ingin menyusul nya pulang, tapi karena mau menghindari Jessica yang mengebor dia dari tadi, waktunya jadi terhambat, Jessica juga tak segan-segan untuk memcegat Nicho dijalan. Dengan berbagai alasan agar Nicho tidak bertemu dengan Dyra.
•
•
•
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments