Hari ini berbeda Dyra gak pergi berdua saja kekantor tapi berempat karena Naomi menginap ditempatnya semalam, setelah mereka menyelesaikan sarapan, mereka berangkat bersama kekantor.
Seperti biasa rutinitas dikantor sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, semua melaluinya seperti biasa hanya saja bedanya Naomi tidak sibuk lagi bolak balik diruangan Devano.
Mungkin Devano sibuk mengurusi pernikahanku dan Nicho pikir Dyra
Tapi kenyataannya, Devano sibuk mengurusi mata-mata ibu Nicho agar pernikahan berjalan lancar dan tidak beritanya tidak bocor.
Dyra senang melihat Naomi yang bebas dari Devano dan bisa sedikit bersantai, sedangkan Nicho beberapa hari ini Dyra tidak melihatnya mungkin sibuk juga dengan kerjaan nya dia.
•••
Waktu istirahat kami pergi kekafe depan kantor.
"Beberapa hari ini rasanya tentram dan damai ya Dyra tanpa mereka dikantor." Ucap Naomi merasa merdeka dengan sibuk nya Devano.
"Iya Naomi setelah hari itu mereka gak ada lagi muncul dikantor akupun pulang pergi diantar supir, dirumah pun kami tidak ada bertemu." Jawab Dyra menjelaskan.
"Bisa gitu ya serumah tapi gak bertemu, hehehe." Canda Naomi heran.
"Biasalah Naomi, kamu gak tau aja Nicho seperti apa." Dyra menyeruput es coklat nya.
"Tapi Dyra jujur ya entah kenapa rasanya ada yang kurang jika gak ada mereka, ya walaupun aku gak suka disuruh-suruh Pak Devano, tapi mengapa aku kangen ya, gawat ini Dyra." Ungkap Naomi gak percaya dengan perasaan nyanya.
" Serius kamu Naomi, jangan-jangan kamu mulai suka ya." Dyra menggoda Naomi.
"Apaan sih Dyra kayak kamu enggak aja, jelas tu diwajah kamu lagi kangen." Balas Naomi menggoda Dyra kembali.
"Ih gak bener Naomi." Dyra langsung menyangkalnya.
"Gak apa-apa, dua hari lagi jadi istri jadi puas2in lah liat wajahnya." Canda Naomi cengengesan.
"Itu gak akan terjadi Naomi, pernikahan ini hanya formalitas saja." Bisik Dyra sedih membayangkannya.
Melihat Dyra yang tiba-tiba sedih Naomi memeluknya dan mencoba menenangkan Dyra.
•••
Dua hari lagi akan digelar pernikahan Dyra, Naomi pun menginap dirumah Dyra, Dyra mengajak Naomi untuk relaksasi kesalon, entah mengapa Dyra ingin tampil cantik, walaupun ini hanya nikah kontrak.
Tiba dihari H, kami dibawa ke vila Nicho yang ada dipuncak karena acara akan digelar disana, Dyra dan Naomi didandani, setelah selesai Dyra keluar menuju tempat acara, Naomi menggandeng lengan Dyra, Dyra yang sudah memakai gaun dan berdandan cantik pergi ketempat Nicho berada, telihat Nicho seperti terpesona dengan penampilan Dyra dengan gaun pengantin yang indah itu.
"Dyra sangat cantik, tapi maaf aku belum bisa mengumumkan ini." Gumam Nicho dalam hati.
Saat Dyra sudah berdiri disebelah Nicho terdengar samar-samar Devano berbisik pada Nicho.
"Aman, ibu tiri kamu tidak tau jika kita berada disini, dirumah sudah ada yang menyamar mengantikan kamu." Kata Devano.
Aku merasa aneh dengan situasi ini.
Mengapa acara ini diadakan secara tertutup, padahal yang Dyra tau Nicho menginginkan pernikahan agar dirinya bisa jadi pewaris, jika nikah diam-diam begini bagaimana keluarga nya akan tau.
Acara berjalan dengan lancar, Dyra sudah sah menjadi istrinya Nicho, Nicho mencium kening Dyra dan Dyra membalas juga mencium tangannya Nicho.Selanjutnya acara tukar cincin, setelah cincin terpasang mereka yang berada disana bertepuk tangan.
Dan tiba-tiba seorang kakek menghampiri kami.
"Selamat ya atas pernikahan kalian." Kata kakek itu menyalami Dyra dan memeluk Nicho.
"Terima kasih kakek sudah mau datang." Sahut Nicho balas memeluk kakeknya.
Dyra mencium tangannya kakek Nicho dengan sopan.
"Dyra kamu seorang gadis yang cantik, kakek salut denganmu, dibalik rumor yang tak enak beredar tentang Nicho kamu mau menerimanya jadi suami, kakek sangat Berterima kasih." Puji Kakek Nicho senang.
"Dyra biasa saja kok kakek terimakasih pujiannya, lagian Nicho orangnya baik kok kakek, kakek tenang saja Nicho bakalan Dyra jaga." Jawab Dyra merasa akrab dengan kakek Nicho, karena senang dengan keramahan mereka.
"Tapi orang tua kamu tidak datang ya Dyra kamu pasti sedih." Tanya kakek Nicho melihat aku tidak ada didampingi keluarga.
"Iya kakek mereka sudah meninggal, jadi Dyra dibesarkan oleh keluarga Om nya Dyra, mereka.." Dyra menghentikan kata-katanya karena Nicho menghalangi.
"Kakek sudah jauh datang kesini lebih baik istirahat, ngobrol dengan Dyra bisa dilanjut besok." Sela Nicho mengalihkan perhatian.
"Baiklah kakek tidak mengganggu pengantin baru." Jawab kakek Nicho beranjak tapi ditahan Nicho karena kami akan berfoto dulu.
Selesai berfoto Nicho sibuk dengan Devano entah membahas kerjaan apa Dyra menghampiri Naomi, Dyra juga teringat keluarga Om nya.
•••
"Apa keluarga Om ku tidak boleh hadir diantara kita." Tanya Dyra sedikit sedih.
"Iya gak akan, untuk apa kamu memikirkan mereka yang telah menjual kamu." Sindir Nicho marah.
•••
Dyra tersadar dari lamunannya.
"Dyra kamu yang sabar menghadapi si dingin Nicho untuk kedepannya, jika ada masalah langsung hubungi aku." Naomi memeluk Dyra dan mengusap punggungnya.
"Terima kasih Naomi kamu sahabat terbaik ku." Dyra masih memeluk Naomi mencari ketenangan disana.
"Oke kamu istirahat ya, kan capek banget ni hari ini, aku juga mau kekamar istirahat." Ajak Naomi beranjak kekamarnya.
Setelah acara selesai semuanya pergi istirahat, untuk menghilangkan kecurigaan kakek Nicho kami terpaksa tidur satu kamar.
Dyra bergegas pergi kekamar karena sudah terlalu capek, sementara Nicho masih sibuk membahas kerjaan dengan Devano, Naomi juga sudah pergi kekamarnya untuk beristirahat.
Dyra bersiap-siap mengganti baju tidur dan menghapus riasannya, Dyra langsung menaiki tempat tidur dan memasang selimut, pikiran dan jantung nya kacau karena memikirkan satu kamar dan satu ranjang, walaupun kami sudah sah jadi suami istri kan kami nikah kontrak dan juga ada kok tertulis untuk tidak menyentuh satu sama lain.
Dyra mencoba memejamkan mata tapi tidak bisa karena pikiran nya traveling entah kemana, disaat Dyra sibuk bergulat dengan pikiran nya Nicho pun masuk kekamar, reflek Dyra memejamkan mata. Nicho pergi kekamar mandi dan membersihkan diri dan berganti menjadi pakaian tidur, Nicho melirik Dyra yang sudah berselimut seluruh tubuhnya.
Nicho pun berbaring disebelah Dyra membuat jantung Dyra berpacu gak karuan, karena baru pertama ini Dyra tidur satu ranjang dengan Pria. Susah payah Dyra berusaha untuk tidur waktu berlalu 15 menit terdengar dengkuran halus, Dyra melirik Nicho dan telihat sudah terlelap, Dyra bernapas lega dan membalikkan tubuhnya menghadap Nicho.
Dyra memperhatikan wajah tertidurnya Nicho dan tanpa sadar tangannya terulur ingin membelainya, tapi Dyra tarik kembali dan hanya menatapnya dari dekat, lekukan wajahnya yang sempurna.
Tidur aja tampan, puas melihat wajah Nicho Dyra tertidur.
•
•
•
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments