Naomi dan Devano

Suara kertas yang dibolak-balik menggema diruangan yang hening, Naomi mengerjakan tugasnya dalam keheningan. Dan dirinya pun merasa seperti nya dia sudah sangat lama diruangan ini dan pasti udah jam Pulang.

Naomi menyelesaikan pekerjaannya yang tinggal sedikit lagilagi dan berencana untuk pulang.

"Udah kelar kan ini Pak saya mau pulang, orang-orang sudah pada pulang loh pak." Naomi memohon pamit untuk pulang.

"Kamu selesai kan saja itu kerjaan biar bisa pulang cepat." Perintah Devano gak menggubris permintaan Naomi.

"Ini udah saya selesaikan Pak." Naomi menyodorkan berkas yang sudah siap.

"Ini masih ada berkas yang lain." Devano menyerah kan berkas baru pada Naomi.

Yaelah, kirain udah kelar, ini masih ada aja yang baru.

"Kan bisa diselesaikan dirumah nanti Pak, Dyra udah nungguin saya Pak, kalo Dyra sampai pulang lama Bapak juga kan yang susah." Naomi masih berusaha agar bisa pulang.

"Sahabat kamu sudah pulang dari tadi sama Nicho, jadi kamu gak usah cari alasan selesai kan itu." Jawab Devano masih memeriksa berkas kerjaan nya.

"yaelah sadis banget atasan yang satu ini, Dyra juga malah ninggalin aku sendiri lagi, tapi kalo belum pulang nungguin aku bisa-bisa kena marah Calon suami." Gumam Naomi sepelan mungkin.

"Aku masih dengar Naomi, selesai kan itu cepat." Bentak Devano jadi kesal dengan Naomi.

" Pendengarannya tajam banget Pak." Gerutu Naomi dalam hati sambil mengerjakan tugas baru yang diberikan Devano.

Mau tidak mau Naomi pasrah saja mengerjakan tugas dari Devano, Naomi dan Devano fokus dengan kerjaan mereka masing-masing tanpa ada yang bersuara.

Tidak terasa waktu sudah menunjuk kan pukul 9 malam, tak terasa juga mereka pun sudah menyelesaikan kerjaan mereka.

"Sudah siap kan ayo kita pulang." Kata Devano membereskan mejanya begitu juga Naomi dan mereka turun kebawah, kantor pun sudah sepi dan sebagian lampu juga sudah mati.

Melihat suasana kantor yang gelap dan sepi membuat Naomi sontak mendekatkan dirinya pada Devano dan reflek memegang bajunya dari belakang, melihat itu Devano agak risih tapi karena ekpresi ketakutan Naomi, jadi Devano membiarkannya karena kesalahan dia juga membuat mereka pulang selarut ini,

Setelah sampai di pintu lobi, Naomi langsung melepaskan baju Devano yang dipegang nya tadi, mereka berpisah dipintu lobi Naomi menunggu taksi sedangkan Devano mengambil mobilnya diparkiran.

Naomi masih menunggu taksi datang, tapi berhubung hari sudah larut dan sudah tidak ada nampak taksi yang lewat, melihat itu Devano menawarkan untuk mengantar Naomi pulang. Awalnya Naomi menolak tapi karena melihat raut wajah Devano jadi menyeramkan, akhirnya mau tak mau Naomi masuk juga kemobil, dan tak lama mobil berjalan tiba-tiba perut Naomi keroncongan, suaranya menggema didalam mobil membuat Devano yang mendengar nya sekilas tertawa. Naomi menutup mukanya karena malu.

"Kita makan dulu sebelum kamu pulang." Ucap Devano menahan tawanya.

"Karena siapa saya jadi pulang larut dan tidak dikasih makan lagi, Bapak kejam sekali dengan saya." Protes Naomi membela diri dan tidak mau ditertawakan.

"Maaf deh, karena fokus bekerja saya lupa kalau udah malam banget, dan lupa memberi kamu makan." Devano masih menahan tawanya melihat ekpresi wajah Naomi yang lucu.

"Udah dek Pak, jangan meledek saya terus, lapar ni Pak saya mau makan." Naomi tidak tahan lagi Devano.

"Iya ini saya kan sedang nyari tempat makan." Devano melakukan mobilnya sambil melihat tempat makan yang buka.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, dan terlihat sebuah restoran yang tidak terlalu ramai karena sudah malam juga, Devano masuk kesana dan memarkirkan mobilnya.

Naomi yang melihat restoran mewah mau tidak mau menelan ludah ragu untuk turun.

"Kenapa gak turun Naomi, katanya lapar." Tanya Devano bingung dengan tingkah Naomi.

"Serius Bapak bawa saya makan disini." Naomi meyakinkan Devano.

"Ya iyalah, memangnya ini bercanda, ini yang terdekat dari kantor kamu kan udah lapar banget sampe bunyi gitu." Ledek Devano.

Tapi Naomi hanya menelan ludahnya dan tampak sedang berpikir, melihat tingkah Naomi yang seperti mencemaskan sesuatu, Devano akhirnya mengerti.

"Tenang, ini aku yang traktir karena membuat kamu lembur, jadi kamu tidak perlu cemas gitu." Devano tertawa sendiri melihat Naomi.

"Beneran Pak, yaudah ayo Pak saya udah lapar banget ini Pak." Mendengar ditraktir Naomi berubah jadi antusias karena terlalu lapar.

Lagian kapan lagi ditraktir ditempat makan mewah begini.

Mereka memasuki restoran dan mencari meja yang nyaman, setelah duduk, pelayan pun datang membawa menu pesanan.

Naomi melihat menu pesanan yang tulisannya tidak dia mengerti, Naomi hanya menatap menu dengan bingung dan menelan ludahnya lagi.

"Ini menu ato apa, gak ngerti aku, aduh malunya." Gerutu Naomi dalam hati.

Devano telah selesai memesan dan melihat Naomi yang kelihatan sedang kesulitan untuk memesan, jadi Devano memesan kan punya Naomi sama dengan nya. Pelayan pun pergi dari sana.

"Kamu jika tidak tau membaca menu bilang saja dari pada diam sambil menatap menu dengan ekpresi bingung gitu." Devano menasehati Naomi.

"Ya Bapak juga kan tau saya orang biasa, jadi mana ngerti, main bawa ke restoran mewah kayak gini kan gak cocok sama saya." Jawab Naomi kesal.

"Maaf deh, ini salah saya yang buat kamu kelaparan jadi makan saja dengan tenang." Devano mengalah melihat ekpresi Naomi yang seperti ingin menangis.

Makanan sudah sampai dimeja, dan melihat makanan sudah didepan mata Naomi langsung menyantapnya dan ekpresi nya senang mendapat makanan enak, Devano yang melihat Naomi makan lahap hanya bisa senyum sendiri.

"Lagi-lagi aku terhibur oleh perempuan ini, ada apa dengan ku, dia orang biasa tidak ada elegan nya. Aku hanya kasihan saja pada dia." Devano menepis semua pikiran nya.

Naomi di sela makan nya yang terasa nikmat akibat kelaparan, berpikir dan membayangkan jika saat ini mereka sedang kencan, tapi Naomi cepat-cepat menepisnya.

"Apa sih yang aku pikirkan, bisa-bisanya aku berpikir bahwa makan malam ini adalah kencan. Sadar Naomi kamu itu baru saja ditindas Pria ini sampai membuat kamu kelaparan." Gumam Naomi dalam pikiran nya.

Naomi awalnya suka dan kagum dengan Devano saat pertama kali melihat nya muncul dikantor, tapi karena sifatnya Devano yang kejam dan akhir-akhir ini menyiksa dirinya, membuat Naomi tidak terlalu menyukainya lagi.

Dan tidak akan pernah lagi berpikir untuk menyukai dan terpana dengan Pria dingin itu lagi, dia akan fokus dengan kerja saja untuk kehidupan nya.

Selesai mereka makan, Devano pun mengantar Naomi pulang dalam keheningan.

Episodes
1 Dipaksa Menikah
2 Pertemuan
3 Ingatan Menyakitkan
4 Bosku Calon Suami ku
5 Curhat
6 Drama Pulang Kerja
7 Nikah Kontrak
8 Melarikan Diri
9 Hukuman Naomi
10 Naomi dan Devano
11 Menyelamatkan Nicho
12 Rencana Menikah
13 Menikah dengan Nicho
14 Jalan-jalan Di taman
15 Tamu Tak Diundang
16 Tawaran Ibu Tiri Nicho
17 Bertemu Keysha
18 Kedatangan Mantan
19 Jessica menemui Dyra
20 Ancaman Jessica
21 Makan Berdua
22 Jessica Berulah
23 Kesalahan Pahaman
24 Pengakuan Dyra
25 Menyelesaikan Masalah
26 Keributan Pagi
27 Naomi Menginap
28 Barbeque
29 Kedatangan Kakek Nicho
30 Kakek Menginap
31 Menemani Kakek
32 Rencana Keysha
33 Keysha Datang
34 Keysha Menggoda Nicho
35 Rencana Jessica
36 Dyra Hilang
37 Dyra Tersiksa
38 Penyiksaan
39 Dyra Koma
40 Balasan Untuk Jessica
41 Mimpi Dyra
42 Harapan
43 Ancaman Tante Melisha
44 Kondisi Dyra
45 Rencana Nicho
46 Dyra Marah
47 Kecewa
48 Merasa Bersalah
49 Maaf
50 Surat Kontrak
51 Ketahuan
52 Hukuman
53 Kehidupan Baru
54 Jualan
55 Keysha Berulah
56 Berkunjung
57 Mario
58 Dyra dan Nicho kembali
59 Kembali Ke Perusahaan
60 Peringatan Kakek Rudi
61 Proyek
62 Memilih Gaun
63 Pernikahan
64 Izin Dyra
65 Kecapekan
66 Kembali Bekerja
67 Dilema
68 Bulan Madu
69 Bulan Madu 2
70 Jalan-jalan
71 Curhatan Naomi
72 Kencan Buta
73 Jadian
74 Kecemasan
75 Balas Dendam
76 Trauma
77 Dyra Hamil
78 Kedatangan Tamu Baru
79 Ajakan Clara
80 Rencana Clara
81 Playing Victim
82 Rahasia Mario
83 Pertengkaran
84 Perangkap
85 Introgasi
86 Rencana Dyra
87 Melisha Mendekati Dyra
88 Peringatan Mario
89 Melisha Menemui Dyra
90 Rahasia Yang Terungkap
91 Bukti
92 Masuk Jebakan
93 Melisha Ditangkap
94 Penangkapan Melisha
95 Mario Pergi
96 Dibalik Kecelakaan
97 Penangkapan Om dan Tante Dyra
98 Untuk Naomi
99 Menemui Calon Mertua
100 Pernikahan Naomi
101 Akhir
102 Pemberitahuan
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Dipaksa Menikah
2
Pertemuan
3
Ingatan Menyakitkan
4
Bosku Calon Suami ku
5
Curhat
6
Drama Pulang Kerja
7
Nikah Kontrak
8
Melarikan Diri
9
Hukuman Naomi
10
Naomi dan Devano
11
Menyelamatkan Nicho
12
Rencana Menikah
13
Menikah dengan Nicho
14
Jalan-jalan Di taman
15
Tamu Tak Diundang
16
Tawaran Ibu Tiri Nicho
17
Bertemu Keysha
18
Kedatangan Mantan
19
Jessica menemui Dyra
20
Ancaman Jessica
21
Makan Berdua
22
Jessica Berulah
23
Kesalahan Pahaman
24
Pengakuan Dyra
25
Menyelesaikan Masalah
26
Keributan Pagi
27
Naomi Menginap
28
Barbeque
29
Kedatangan Kakek Nicho
30
Kakek Menginap
31
Menemani Kakek
32
Rencana Keysha
33
Keysha Datang
34
Keysha Menggoda Nicho
35
Rencana Jessica
36
Dyra Hilang
37
Dyra Tersiksa
38
Penyiksaan
39
Dyra Koma
40
Balasan Untuk Jessica
41
Mimpi Dyra
42
Harapan
43
Ancaman Tante Melisha
44
Kondisi Dyra
45
Rencana Nicho
46
Dyra Marah
47
Kecewa
48
Merasa Bersalah
49
Maaf
50
Surat Kontrak
51
Ketahuan
52
Hukuman
53
Kehidupan Baru
54
Jualan
55
Keysha Berulah
56
Berkunjung
57
Mario
58
Dyra dan Nicho kembali
59
Kembali Ke Perusahaan
60
Peringatan Kakek Rudi
61
Proyek
62
Memilih Gaun
63
Pernikahan
64
Izin Dyra
65
Kecapekan
66
Kembali Bekerja
67
Dilema
68
Bulan Madu
69
Bulan Madu 2
70
Jalan-jalan
71
Curhatan Naomi
72
Kencan Buta
73
Jadian
74
Kecemasan
75
Balas Dendam
76
Trauma
77
Dyra Hamil
78
Kedatangan Tamu Baru
79
Ajakan Clara
80
Rencana Clara
81
Playing Victim
82
Rahasia Mario
83
Pertengkaran
84
Perangkap
85
Introgasi
86
Rencana Dyra
87
Melisha Mendekati Dyra
88
Peringatan Mario
89
Melisha Menemui Dyra
90
Rahasia Yang Terungkap
91
Bukti
92
Masuk Jebakan
93
Melisha Ditangkap
94
Penangkapan Melisha
95
Mario Pergi
96
Dibalik Kecelakaan
97
Penangkapan Om dan Tante Dyra
98
Untuk Naomi
99
Menemui Calon Mertua
100
Pernikahan Naomi
101
Akhir
102
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!