Melihat Dyra yang sudah berpakaian rapi untuk kerja dan ikut sarapan bersama Nicho.
"Kamu gak apa-apa kekantor, izin dulu sajalah istirahat dirumah." Kata Nicho khawatir.
"Gak apa-apa Nicho luka gores sedikit saja ini, kan udah diobati dan obatnya ampuh lagi sampai ini luka cepat keringnya." Dyra meyakinkan Nicho.
"Tapi kamu kan sakit, aku bos nya loh jadi aku udah izinin, kamu istirahat dirumah saja hari ini." Nicho tetap melarang Dyra untuk pergi.
"Aku bosan dirumah Nicho, izinin ya pergi kerja, aku janji deh gak akan kerja berat-berat." Mohon Dyra dengan wajah memelas.
"Beneran ya kalau gak kuat bilang ya biar aku antar pulang." Jawab Nicho dengan penuh perhatian.
Nicho berubah lembut gini sih, buat aku klepek-klepek.
Dyra mengangguk dan menyantap sarapan nya. Sampai dikantor Nicho sudah beranjak menuju ruangannya, begitu juga dengan Dyra, saat memasuki ruangannya, Dyra melihat Devano dan menyapanya.
"Pak Devano mohon ya jangan siksa sahabat saya Naomi, hentikan deh kalau tidak." Ancam Dyra terhenti karena Devano memotongnya.
"Kalau tidak apa, kamu mau coba ngancam aku, suka-suka aku dong mau apain Naomi." Jawab Devano ketus.
"Aku gak ngancam tapi kurangi lah hukuman nya kasihan Naomi ya." Sahut Dyra memohon.
"Jujur ya awalnya aku tidak suka sama kamu Dyra karena menurut ku kamu itu sama saja dengan keluarga mu yang mata duitan, tapi karena kejadian kemaren aku jadi sedikit suka sama kamu karena sudah lindungi Nicho." Ucap Devano tulus.
"Yang bener kamu mikir aku orang nya kayak gitu, gak salah juga sih kamu berpikiran begitu, tapi ya terima kasih sudah nerima aku sekarang walaupun sedikit." Tutur Dyra senang.
"Kita lihat saja bagaimana kamu berguna untuk Nicho." Balas Devano mulai dingin lagi.
"Ya baiklah kalau begitu aku lanjut kerja." Ujar Dyra berlalu dari hadapan Devano.
•••
Dyra tiba dimejanya dan melihat Naomi yang senyum-senyum sendiri pasti sudah terjadi sesuatu.
"Hayo ketahuan senyum-senyum sendiri, lagi mikirin apa non?." Seru Dyra mulai menggoda Naomi.
"Apaan sih Dyra, tapi ya gak tau sih waktu pulang telat gara-gara Pak Devano akhirnya kami makan berdua kayak kencan loh, hehehe." Jawab Naomi tersipu malu.
"Serius kamu Naomi, katanya gak suka." Dyra menyikut baju Naomi masih menggoda nya.
"Emang gak suka tapi gimana ya Dyra terkadang aku terbuai juga, wajarlah Dyra siapa yang bisa menolak pesona mereka berdua." Puji Naomi dan tak sengaja menyentuh lengan Dyra yang luka.
Dyra reflek meringis.
"Kamu kenapa Dyra." Tanya Naomi cemas.
Dyra menceritakan kejadian yang menimpanya ke Naomi.
"Gila bahaya juga jika kamu dekat sama Pak Nicho kayaknya dia banyak musuh sampai bisa kejadian seperti itu." Sindir Naomi khawatir pada Dyra kedepannya.
"Gak apa-apa kok Naomi, aku jadi penasaran dengan kehidupan Pak Nicho entah mengapa aku ingin mengenal jauh sosok dia kamu mengerti kan Naomi?." Ucap Dyra mencari pembenaran akan perasaannya.
"Ya aku ngertilah Dyra aku juga begitu." Timpal Naomi setuju.
Kamipun memulai kerja dan seperti biasa Naomi masih menajalani hukuman dari Devano.
•••
Devano menghampiri Nicho diruangannya dan membahas penemuannya terkait masalah kemaren yang menyebabkan Dyra luka.
"Apa yang kamu dapatkan Dev." Tanya Nicho serius.
"Dari informasi yang didapat ibu tiri kamu belum mengetahui jika kamu sudah mendapatkan calon istri dan kejadian kemaren murni untuk menggagalkan kencan dengan seorang wanita." Jawab Devano yang juga sepupu Nicho jadi mudah memata-matai ibu tiri Nicho.
"Jadi begitu untuk sementara Dyra aman." Ucap Nicho dengan raut wajah lega.
"Kamu memang benar menyukai Dyra ya Nicho dari pertama kalian bertemu sampai susah mencari nya." Tanya Devano yang tau persis perasaan sepupunya itu.
Awalnya Nicho menyukai Dyra dan akan berencana untuk menjadikan calon istrinya sebelum alternatif mencari seorang wanita, karena Dyra susah ditemukan makanya Nicho mencari dari yang mempunyai hutang banyak dengan nya, tapi setelah tau Dyra dari keluarga Bagaskara Nicho menjadi ragu dengan Dyra dan ingin memulai menyukai Dyra dari awal lagi.
"Persiapan menikah sudah kamu atur." Tanya Nicho masih fokus dengan berkas kerja nya.
"Sudah akupun sudah menyuruh pemilik butik untuk datang kerumah dan Dyra bisa leluasa memilih."
"Kakek juga sudah diberitahu." Nicho menatap tajam Devano.
"Sudah dan juga meminta kakek merahasiakan ini semua sampai kamu siap memberitahukan publik dan beliau setuju." Sahut Devano.
"Oke, jaga jangan sampai mata-mata ibu tau." Perintah Nicho mulai fokus dengan berkasnya lagi dan menyuruh Devano kembali keruangannya.
Devano pun pamit kembali keruangannya.
Naomi menghampiri Dyra untuk pulang, Diparkiran sudah ada Nicho dan Devano, Dyra dan Naomi memasuki mobil, Dyra melirik Naomi jelas tersirat diwajahnya kalau hari ini aman karena Devano gak memaksanya lembur.
"Dyra siap-siap sampai dirumah kamu harus memilih gaun nikah dan kita akan menikah seminggu lagi." Perintah Nicho.
"Apa secepat itu." Jawab Dyra kaget dan gak terbayang seminggu lagi status lajang nya akan berganti.
Naomi juga gak kalah terkejutnya hingga tak sadar menepuk pundak Devano, orang yang ditepuk merasa kesal dan memberikan tatapan mematikan pada Naomi.
"kita hanya melakukan nikah pesta nya nanti menyusul, aku hanya butuh status dibuku dulu karena ini mendesak." Jawab Nicho dingin.
Dyra hanya mengganguk kecewa karena baginya Dyra hanya alternatif untuk memudahkan Nicho mendapatkan apa yang diinginkan yaitu menjadi pewaris. Hening menyergap sampai kami turun dari mobil.
"Kamu juga turun Naomi temani Dyra memilih dan pilih juga untuk kamu mendampingi Dyra nanti, karena kamu sahabat dekat nya jadi kamu boleh hadir, dan juga hari ini menginap saja jika kamu mau." Perintah Nicho berlalu keruangan kerjanya diikuti Devano.
Dyra dan Naomi memasuki ruang tamu yang disana sudah penuh dengan gaun, ternyata mereka sudah menunggu, Dyra langsung disambut ramah dan menyodorkannya desain baju untuk Dyra pilih, Dyra hanya membolak balik majalah gaun itu tanpa tertarik, karena baginya tidak antusias untuk pernikahan ini.
Melihat Dyra belum memilih, Naomi langsung menghampiri Dyra, yang dari tadi Naomi sibuk melihat gaun-gaun yang terpajang dimanekin senyumnya mengembang membayangkan menjadi pengantin.
"Dyra semangat dong aku tau kamu pasti kecewa mendengar perkataan Nicho tapi kamu terima saja atau ada sesuatu." Goda Naomi.
"Enggaklah ayo bantu aku pilih." Sanggah Dyra mengelak dan mengalihkan Naomi untuk membantu memilih.
Ada Gaun yang menarik perhatian Dyra, gaun yang simple tapi elegan, mengapa dari tadi tidak terlihat ya pikir Dyra dan Naomi juga menyukai gaun yang menjadi sorotan mata Dyra, Perempuan itu memilih gaun ini dan menunjukannya pada pemiliknya yaitu Rosi namanya.
"Pilihan yang bagus nona ini cocok sekali dengan mu, Pak Nicho bakalan suka." Kata Rosi tersenyum.
Dyra bersemu merah mendengar nama Nicho tapi hanya sebentar dan Naomi pun sudah menentukan pilihannya untuk mendampingiku nanti, kami pun mengukur tubuh untuk gaun, setelah selesai Rosi pamit dan kami pun pergi kekamar untuk istirahat.
Dyra aku menelepon orang tuaku dulu ya.
"Halo ma, aku mau menginap ditempat Dyra malam ini ya jadi mama gak usah menunggu Naomi pulang, oke sayang mama." Ucap Naomi menutup teleponnya.
Orang tua Naomi adalah orang tua yang ramah dan sayang kepada Naomi. Dyra yang pernah dibawa Naomi kerumah menemui orang tuanya, merasa iri mempunyai keluarga yang harmonis begitu, orang tua Naomi juga mengganggap Dyra sebagai anaknya makanya Naomi langsung dibolehin jika menginap dirumah Dyra.
"Dyra jujur deh kamu pasti kecewa kan dengar perkataan Nicho tadi." Tanya Naomi
penasaran.
"Sebenarnya iya Naomi rasanya diriku ini gak terlalu penting buat Nicho aku benci perasaan ini, karena aku gak boleh jatuh cinta sama Nicho gak akan pernah." Dyra meyakinkan dirinya.
"Itu namanya kamu sudah mulai menyukai Nicho Dyra." Tebak Naomi.
"Gak mungkinlah, jika pun iya ini hanya untuk sementara, lama-lama bakalan hilang." Dyra masih menyangkal.
"Iyadeh terserah kamu saja Dyra yang penting kamu sekarang siapin mental dan hati untuk pernikahan seminggu lagi." Jawab Naomi menghibur Dyra.
"Terima kasih ya Naomi sudah menemaniku hari ini." Dyra memeluk Naomi dan mencoba pasrah menerima semuanya.
•
•
•
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments