Bosku Calon Suami ku

Hal pertama yang Dyra lihat ketika matanya terbuka adalah langit-langit kamar yang terlihat berbeda. Seingat Dyra langit-langit kamarnya hanya putih polos tidak ada garis-garis emas di setiap sudutnya, atau itu mungkin bekas tetesan air hujan yang merembes. Tapi, apa air rembesan bisa serapi itu? Entahlah, bisa jadi Dyra sedang berhalusinasi.

Menguap lebar, Dyra beringsut duduk lalu meregangkan otot-otot tubuhnya yang kaku. Tak lupa melakukan ritual yang dijamin hampir setiap manusia lakukan di pagi hari; menggaruk perut.

Mendadak Dyra tersadar, mengedarkan pandangan ke setiap sudut ruangan, perempuan itu baru ingat jika sekarang dirinya berada di kediaman pria itu. Iya, pria yang dulu ditemui di Restoran di mana Dyra menyeretnya menjadi pasangan di depan Keysa dan Rangga, dan kini merangkap menjadi calon masa depannya.

Namanya Nicholas Oliver Roderick. Pria dingin nan arogan. Dyra sempat tertipu dengan tampangnya yang luar biasa tampan, namun tidak dengan hatinya.

Dyra turun dari kasur, berjalan lurus ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk bekerja.

•••

"Pak Ferdi bolehin saya pergi ya pak, saya harus kerja, pak bos saya itu killer banget pak, bisa-bisa saya dipecat. " Dyra menangkup dua tangan di depan wajah, memasang tampang memelas di hadapan pak Ferdi- kepala pelayan rumah ini.

"Tapi nona harus izin dulu pada Tuan baru nona bisa pergi." kata pak Ferdi tetap kekeuh menghalanginya.

Dyra menggigit bibir dalamnya hampir putus asa. "Begini saja Pak, tolong bilangin ke Pak Nicho kalau saya harus pergi kerja pak, urgent soalnya."

"Baiklah, akan saya coba."

Pak Ferdi pun pergi menemui Nicho. Tak menunggu lama, pak Ferdi kembali dengan ekspresi yang kelihatan tidak enak dipandang.

"Nona dibolehkan pergi, tapi untuk resign dari kerja nona."

"Hah?" Jelas Dyra kaget, tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba saja dirinya disuruh keluar dari tempat kerjanya. Tapi, lebih baik Dyra iyakan saja dulu kalau ingin keluar dari sini secepatnya. "Baiklah pak, saya akan minta resign dan kembali dengan cepat."

Dyra pergi diantar sampai jalan raya karena Dyra tidak mau diantar ketempat dirinya kerja, sesampainya ditempat kerja Dyra langsung ke meja kerjanya yang untungnya tidak terlalu terlambat.

"Pagi Dyra." Naomi- sahabat dekat Dyra langsung menyapa ketika perempuan itu memasuki ruangan tempat kerjanya. "Tumben datangnya lama, ada masalah ya? Cerita sini. Wajahmu ituloh, kusut amat."

Dyra mendekat kearahnya. Menghela napas seolah Dyra manusia yang mempunyai beban paling berat di dunia. "Naomi, sepertinya hidupku bakalan berubah kedepannya." kata Dyra sedih.

"Berubah gimana?"

Baru saja membuka mulut hendak bercerita, tiba-tiba saja semua penghuni ruangan mendadak bergerak panik. Berkumpul membentuk barisan rapi, Dyra dan Naomi yang tak tau apa-apa ikut bergabung.

Dari arah pintu luar, ternyata ada seseorang yang Dyra dengar bos besar dari bisikan orang-oramg di sekitarnya. Bos killer yang biasanya tidak pernah datang mengecek ke ruangan ini, berjalan masuk dengan dua tangan dimasukan dalam saku celana.

Dyra beserta karyawan lainnya menunduk, menyambut bos besar dengan sapaan salam.

Tapi ada yang membuatnya terkejut, orang yang selama ini menjadi bosnya itu adalah orang yang tidak pernah dibayangkannya sebelumnya.

"Kenapa pria monster itu ada disini? Jangan-jangan dia lagi si bos killer itu?" Dyra berbicara dalam hati. Mata kami sempat bertemu sebelum akhirnya Dyra cepat-cepat memalingkan pandangan. Tanpa sepatah katapun, seolah dari awal datang ke sini hanya untuk mengecek, Nicho berlalu dari ruangan ini. Akhirnya suasana yang tadinya panas dingin sekarang normal lagi kami pun dapat bernapas lega.

"Dyr, kayaknya bos besar kita yang ganteng itu tadi deh, kok gak seperti rumornya ya?" Naomi berbisik.

"Eh? Aku juga nggak tau, Mi."

"Kamu kok kayak habis lihat hantu pucat gitu, terlalu terpesona ya sama wajah tampan bos." kata Naomi menggodanya.

Dyra masih terkejut dengan yang tadi, makanya dirinya tidak dapat merespon dengan benar.

"Enggak lah, mana mungkin. " Dyra mengibas tangannya tidak mau mengakui.

"Eh iya tadi kamu mau cerita apa?"

Benar juga, karena kedatangan bos besar sesi ceritanga jadi tertunda.

"Nanti aja deh ceritanya, mau lanjut kerja dulu lagian bos besar disini. " Dyra balik ke mejanya. Naomi juga melakukan hal yang sama.

"Iya juga sih, ayo kerja!"

Setengah jam berlalu, Dyra sudah fokus pada kerjaan, tapi tiba-tiba perempuan itu dipanggil bos besar keruangannya. Dyra memperhatikan sekeliling dengan bingung, bahkan ketika melihat Naomi dia sama bingungnya dengan Dyra. Semua mata yang tertuju padanya merasa iba karena Dyra dipanggil- mungkin mereka iba pada nasibnya setelah ini, sedangkan Dyra bertanya-tanya dalam hati ada apa Nicho memanggil dia keruangannya.

"Apa masalah aku disuruh resign dan aku nggak nurut ya? Apa aku bakalan dimarahi ato parahnya dihukum?" pikir Dyra ngeri.

Sesampainya diruangan Nicho, Dyra langsung disuruh duduk. Dyra memandang lurus ke depan di mana Nicho duduk, di meja kerjanya, dia sedang memegang berkas yang terlihat seperti cv-Dyra.

"Hai Dyra calon istriku, kita bertemu lagi di sini, di tempat kerja kamu. Pertama kita bertemu direstoran, kedua kamu yang tiba-tiba menjadi calon istriku dan sekarang aku atasan kamu. Menurut mu itu pertanda apa?" Katanya dengan nada santai sedangkan Dyra di sini ketar-ketir memikirkan kemungkinan terburuk : beneran dipecat.

"Menurutku itu hanya kebetulan." Dyra memberanikan diri menatap matanya.

"Aku gak menyangka jika kamu bawahanku padahal setelah kejadian di restoran itu aku susah payah mencarimu dan kamu malah muncul sendiri." Nicho menutup cv-Dyra.

Mendadak Dyra bergidik ngeri mendengar jika dia berusaha mencarinya dengan susah payah hanya untuk pertanggung jawaban atas kejadian tiba-tiba di restoran itu.

Padahal Dyra saja nyaris lupa dengan kejadian itu kalau saja tidak dia ingatkan kemarin.

Dering ponsel memecahkan suasana yang entah kenapa terasa mencekam. Dyra merogoh saku celananya mengambil ponsel, ternyata bukan miliknya yang berbunyi tapi milik Nicho. Syukurlah, untuk sementara pembicaraan teralihkan, Dyra bisa bernapas lega sementara.

Menunggu kira-kira 15 menit, Nicho menutup telepon. Dia meletak ponselnya di atas meja kemudian kembali memfokuskan pandangan kearah Dyra.

Lagi-lagi ditatap seperti itu membuat dirinya salah tingkah apalagi dengan wajah tampannya yang dipadukan dengan memakai setelan jas lengkap, menambah aura ketampanannya. Benar-benar sulit menolak pesonanya.

"Jadi, apa kamu mengabaikan perkataanku tadi pagi di rumah?" Nicho membuka suara.

"Bukan begitu Pak, maaf, bukannya mengabaikan, saya hanya tidak mau berhenti kerja."

"Panggil namaku, aku bukan bapakmu." Entah kenapa nada suaranya terdengar dingin.

"Anda adalah atasan saya, tidak baik rasanya jika saya memanggil nama anda. Lagipula saya tidak ingin membuat masalah."

"Itu berlaku di luar ruangan ini tapi jika di dalam dan rumah panggil aku Nicho."

Tak mau memperpanjang, mau tak mau aku mengiyakan. "Baiklah."

Sepertinya dia terobsesi ingin dipanggil nama, dasar cowok aneh.

"Kamu gak mau berhenti kerja di sini?"

Dyra mengangguk. "Benar, mohon izinkan aku tetap bekerja disini-" Dyra menelan salivanya. Menangkup pipi dengan kedua tangan, bersikap sok imut. "Nicho."

Entah ada yang salah dengan matanya, atau apapun itu, melihat Dyra memohon seperti itu, Dyra merasa melihat Nicho menjadi salah tingkah. Tapi tidak mungkin, yang benar saja.

" Hmm, baiklah aku izinkan, sekarang kembali bekerja." kata nicho mengibas tangannya menyuruhku cepat-cepat keluar dari sini.

Dyra menundukkan kepala pamit. Sekilas perempuan itu melihat Nicho melonggarkan dasinya.

Terpopuler

Comments

Siska

Siska

🫢🫢 ada yg salting nih

2024-04-18

0

lihat semua
Episodes
1 Dipaksa Menikah
2 Pertemuan
3 Ingatan Menyakitkan
4 Bosku Calon Suami ku
5 Curhat
6 Drama Pulang Kerja
7 Nikah Kontrak
8 Melarikan Diri
9 Hukuman Naomi
10 Naomi dan Devano
11 Menyelamatkan Nicho
12 Rencana Menikah
13 Menikah dengan Nicho
14 Jalan-jalan Di taman
15 Tamu Tak Diundang
16 Tawaran Ibu Tiri Nicho
17 Bertemu Keysha
18 Kedatangan Mantan
19 Jessica menemui Dyra
20 Ancaman Jessica
21 Makan Berdua
22 Jessica Berulah
23 Kesalahan Pahaman
24 Pengakuan Dyra
25 Menyelesaikan Masalah
26 Keributan Pagi
27 Naomi Menginap
28 Barbeque
29 Kedatangan Kakek Nicho
30 Kakek Menginap
31 Menemani Kakek
32 Rencana Keysha
33 Keysha Datang
34 Keysha Menggoda Nicho
35 Rencana Jessica
36 Dyra Hilang
37 Dyra Tersiksa
38 Penyiksaan
39 Dyra Koma
40 Balasan Untuk Jessica
41 Mimpi Dyra
42 Harapan
43 Ancaman Tante Melisha
44 Kondisi Dyra
45 Rencana Nicho
46 Dyra Marah
47 Kecewa
48 Merasa Bersalah
49 Maaf
50 Surat Kontrak
51 Ketahuan
52 Hukuman
53 Kehidupan Baru
54 Jualan
55 Keysha Berulah
56 Berkunjung
57 Mario
58 Dyra dan Nicho kembali
59 Kembali Ke Perusahaan
60 Peringatan Kakek Rudi
61 Proyek
62 Memilih Gaun
63 Pernikahan
64 Izin Dyra
65 Kecapekan
66 Kembali Bekerja
67 Dilema
68 Bulan Madu
69 Bulan Madu 2
70 Jalan-jalan
71 Curhatan Naomi
72 Kencan Buta
73 Jadian
74 Kecemasan
75 Balas Dendam
76 Trauma
77 Dyra Hamil
78 Kedatangan Tamu Baru
79 Ajakan Clara
80 Rencana Clara
81 Playing Victim
82 Rahasia Mario
83 Pertengkaran
84 Perangkap
85 Introgasi
86 Rencana Dyra
87 Melisha Mendekati Dyra
88 Peringatan Mario
89 Melisha Menemui Dyra
90 Rahasia Yang Terungkap
91 Bukti
92 Masuk Jebakan
93 Melisha Ditangkap
94 Penangkapan Melisha
95 Mario Pergi
96 Dibalik Kecelakaan
97 Penangkapan Om dan Tante Dyra
98 Untuk Naomi
99 Menemui Calon Mertua
100 Pernikahan Naomi
101 Akhir
102 Pemberitahuan
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Dipaksa Menikah
2
Pertemuan
3
Ingatan Menyakitkan
4
Bosku Calon Suami ku
5
Curhat
6
Drama Pulang Kerja
7
Nikah Kontrak
8
Melarikan Diri
9
Hukuman Naomi
10
Naomi dan Devano
11
Menyelamatkan Nicho
12
Rencana Menikah
13
Menikah dengan Nicho
14
Jalan-jalan Di taman
15
Tamu Tak Diundang
16
Tawaran Ibu Tiri Nicho
17
Bertemu Keysha
18
Kedatangan Mantan
19
Jessica menemui Dyra
20
Ancaman Jessica
21
Makan Berdua
22
Jessica Berulah
23
Kesalahan Pahaman
24
Pengakuan Dyra
25
Menyelesaikan Masalah
26
Keributan Pagi
27
Naomi Menginap
28
Barbeque
29
Kedatangan Kakek Nicho
30
Kakek Menginap
31
Menemani Kakek
32
Rencana Keysha
33
Keysha Datang
34
Keysha Menggoda Nicho
35
Rencana Jessica
36
Dyra Hilang
37
Dyra Tersiksa
38
Penyiksaan
39
Dyra Koma
40
Balasan Untuk Jessica
41
Mimpi Dyra
42
Harapan
43
Ancaman Tante Melisha
44
Kondisi Dyra
45
Rencana Nicho
46
Dyra Marah
47
Kecewa
48
Merasa Bersalah
49
Maaf
50
Surat Kontrak
51
Ketahuan
52
Hukuman
53
Kehidupan Baru
54
Jualan
55
Keysha Berulah
56
Berkunjung
57
Mario
58
Dyra dan Nicho kembali
59
Kembali Ke Perusahaan
60
Peringatan Kakek Rudi
61
Proyek
62
Memilih Gaun
63
Pernikahan
64
Izin Dyra
65
Kecapekan
66
Kembali Bekerja
67
Dilema
68
Bulan Madu
69
Bulan Madu 2
70
Jalan-jalan
71
Curhatan Naomi
72
Kencan Buta
73
Jadian
74
Kecemasan
75
Balas Dendam
76
Trauma
77
Dyra Hamil
78
Kedatangan Tamu Baru
79
Ajakan Clara
80
Rencana Clara
81
Playing Victim
82
Rahasia Mario
83
Pertengkaran
84
Perangkap
85
Introgasi
86
Rencana Dyra
87
Melisha Mendekati Dyra
88
Peringatan Mario
89
Melisha Menemui Dyra
90
Rahasia Yang Terungkap
91
Bukti
92
Masuk Jebakan
93
Melisha Ditangkap
94
Penangkapan Melisha
95
Mario Pergi
96
Dibalik Kecelakaan
97
Penangkapan Om dan Tante Dyra
98
Untuk Naomi
99
Menemui Calon Mertua
100
Pernikahan Naomi
101
Akhir
102
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!