Tumbal Cinta Tuan Muda

Tumbal Cinta Tuan Muda

Bab 1

Ini karya keduaku, sebagai penulis yang masih baru, aku mohon maaf jika ada typo dan alurnya masih receh banget. Karena aku juga masih belajar.

Dan aku mohon bagi yang tidak suka alur cerita ini, tolong berkomentar lah dgn bahasa yg baik. Atau tinggalkan tanpa berkomentar yg menyinggung perasaan. Terima kasih.

Selamat membaca ...!💜

Venus berjalan dengan susah payah membawa barang belanjaan yang sangat banyak dan berat, gadis 22 tahun itu sudah sangat lelah mengikuti langkah adiknya yang angkuh dan manja itu.

Sudah berjam-jam dia mengikuti Erika berbelanja bermacam-macam pakaian dan tas branded, gadis itu berfoya-foya dengan uang kedua orang tuanya.

"Erika ... bisakah kita pulang sekarang? Aku sudah lelah!" Venus meletakan barang-barang bawaannya di bawah, lalu dia meregangkan otot-otot tangannya yang kaku.

Erika menoleh dan menatap sinis kepadanya.

"Dasar manja, begitu saja protes!" Erika berjalan cepat meninggalkan Venus.

"Mau kemana lagi?" Venus berteriak saat melihat Erika semakin jauh darinya.

"Pulang!"

Gadis itu menjawab tanpa menoleh ke arah Venus dan memasuki mobilnya, lalu beberapa saat kemudian Venus menyusulnya.

"Lama banget sih Kak?" Memandang sebal Venus yang duduk di sebelahnya.

"Iya ... iya ... maaf ...! Barang-barang nya berat!"

Erika tak memperdulikan ucapan Venus.

Mobil yang mereka tumpangi melesat cepat menuju kediaman Winata.

Sesampainya di rumah, lagi-lagi Erika memperlakukan Venus sebagai pembantu, dia menyuruh Venus membawa barang-barang belanjaan miliknya ke kamar.

Sementara dirinya melenggang berjalan mendahului kakaknya itu.

"Setelah itu buat kan aku jus jeruk!" Erika memerintah Venus sesuka hatinya.

Dan sialnya, Venus tak bisa menolak permintaan adik kesayangannya itu.

Oh ... tunggu! Bukan cuma adiknya itu, Venus juga tak bisa menolak permintaan Ayah dan Ibunya meski pun terkadang hatinya tidak terima tapi begitulah Venus, gadis baik yang penurut dan sangat menyayangi keluarganya itu.

Di dapur ...

Venus membuatkan jus jeruk pesanan Erika, lalu tiba-tiba Mamanya datang dengan raut wajah tidak suka.

"Kau dari mana saja sih?"

"Tadi aku menemani Erika belanja, Ma." Venus terlihat takut.

"Haaa ... anak itu selalu saja menghambur-hamburkan uang." Wanita yang bernama Eliza itu menghela nafas.

Venus hanya berdiam diri dan fokus pada kerjaannya membuat jus jeruk.

"Lalu apa yang kau lakukan? Apa kau sudah memasak makan siang?" Eliza berkancak pinggang menatap tajam Venus.

"Belum, Ma."

"Kau mau membiarkan orang-orang di rumah ini mati kelaparan ya?" Teriakan Eliza membuat Venus terkejut.

"Ma ... maaf, aku akan segera memasak makan siang." Venus tertunduk takut.

"Dasar tidak berguna!" Eliza berlalu dengan gaya angkuhnya.

Setelah itu, Venus mengantarkan jus yang dia buat ke kamar Erika. Gadis manja itu merampas gelas ditangan Venus dengan kasar, lalu menenggak isinya. Baru separuh dia meminum jus jeruk itu, Erika langsung menyemburnya ke wajah Venus yang sedang berdiri di hadapannya.

"Kau mau membunuhku ya? Jusnya asam sekali!" Erika memandang Venus dengan perasaan jengkel.

"Maaf, tapi tadi aku sudah mencicipinya dan rasanya tidak asam." Venus berusaha membela diri.

"Apaaaaaa ...? Kau memberiku jus yang sudah bekas kau minum?" Erika melotot ke arah Venus.

"Tidak ... tidak ...! Aku hanya mencicipi nya dengan sendok, hanya mau memastikan rasanya sudah pas atau tidak."

"Kalau begitu, ini minum!" Erika menyiramkan jus itu ke wajah Venus dengan kasar.

Venus hanya tertunduk menahan amarah yang tidak pernah bisa dia luapkan, dia hanya terdiam dan menuruti semua perlakuan orang-orang di rumah ini.

Tak jarang mereka juga melakukan kekerasan fisik terhadapnya, bahkan ada beberapa luka di sekujur tubuh Venus yang selalu dia tutupi dari orang-orang di luar sana.

***

Venus yang sedang sibuk memasak makan malam di dapur tersentak saat mendengar suara ketukan pintu, tidak ada siapa-siapa di rumah. Eliza dan Erika sedang ke salon, sedangkan Ayahnya belum pulang.

Wanita cantik itu bergegas membukakan pintu, dia terkesiap saat melihat tamunya adalah pacar adiknya yang bernama Shane.

Sebenarnya dia tidak menyukai pria itu karena Shane pernah menyatakan cinta padanya padahal dia masih berstatus pacarnya Erika.

"Maaf, Erika sedang tidak di rumah. Kau bisa pergi sekarang!" Venus memandang malas Shane yang tersenyum penuh arti.

"Bolehkah aku meminta minum? Aku haus sekali." Shane memelas, memohon belas kasihan Venus.

"Tunggu disini! Aku akan ambilkan!" Venus kembali ke dapur untuk mengambilkan minum.

Merepotkan saja!

Venus menuangkan air dingin dari botol ke dalam gelas, lalu tiba-tiba sepasang tangan memeluknya dari belakang membuat Venus kaget bukan main.

Venus memberontak, bahkan gelas yang dia pegang jatuh dan pecah menghantam lantai.

"Tenanglah, Sayang!"

Venus yang masih membelakanginya sangat hapal dengan suara itu.

"Shane ...! Lepaskan aku!" Venus semakin memberontak, tapi Shane semakin mengeratkan pelukannya.

"Sudah lama aku menginginkan dirimu, ayolah jangan menolakku lagi." Shane menciumi leher dan tengkuk Venus, membuat wanita itu semakin ketakutan.

"Lepaskan aku, berengsek!"

"Jangan munafik, Venus." Shane semakin penuh hasrat, tangannya kini mulai meraba dada Venus yang mulai menangis karena ketakutan.

Venus melihat ada botol kaca berisi air di hadapannya, dia meraih botol itu dan menghantamkannya ke belakang tepat mengenai kepala Shane.

Tangan Shane yang memeluk Venus terlepas dan tubuhnya menjauh dari gadis itu.

Tiba-tiba Erika dan Eliza yang baru saja pulang datang dan mendapati Shane yang sudah terduduk di lantai dengan kepala berdarah.

Sementara Venus hanya berdiri di depan Shane dengan raut wajah ketakutan yang dipenuhi air mata.

"Apa yang kau lakukan wanita sialan?" Erika berteriak sambil membantu Shane bangkit.

"Di ... dia ... melecehkanku!"

"Apaaaa???" Erika dan Eliza serentak berteriak kaget.

"Hei, wanita gila! Jangan memfitnahku!" Shane meringis menahan sakit di kepalanya.

"Ta ... tapi ... aku ..." Kata-kata Venus terputus saat Shane membentaknya.

"Cukup sandiwaramu! Kau mencoba merayuku, tapi aku menolakmu dan kau memukulku." Shane memfitnah Venus.

Venus terkesiap mendengar ucapan Shane, dia tak menyangka bahwa pria sialan ini akan memfitnah dirinya.

"Dia bohong! Aaaaaaawwwww ....!!!"Venus berteriak saat Eliza menarik kuat rambut panjangnya.

"Beraninya kau wanita murahan!"

"Kakak macam apa yang mau merayu pacar Adiknya sendiri?" Erika menatap Venus dengan penuh kebencian.

"Aku akan menuntutmu! Tolong bantu aku ke rumah sakit." Shane melirik Venus lalu tersenyum sinis.

"Ayo sayang!" Erika memapah Shane berjalan pelan ke rumah sakit.

"Sekarang bereskan dapur ini!" Eliza melepaskan tangannya dari rambut Venus lalu mendorong tubuh wanita itu hingga tersungkur ke lantai dan tangannya tergores pecahan kaca yang berserakan.

Venus hanya menangis pilu, sesekali dia meringis menahan perih ditangannya.

Kenapa aku diperlakukan seperti ini?

Apa salahku?

Venus memberesi kekacauan di dapur dan melanjutkan memasak makan malam, sementara Erika mengantarkan Shane ke rumah sakit dan Eliza kembali ke kamarnya.

Begitulah hari-hari Venus yang selalu diperlakukan tidak baik oleh Ibu dan Adiknya, Bahkan Ayahnya kadang berbicara kasar kepadanya hingga membuat hati gadis itu terluka, tapi dia selalu sabar dan tetap bersikap baik kepada mereka.

***

Terpopuler

Comments

Moza9i

Moza9i

venus ini keluarga atau pembantu sih? masa 1 pun orang di rumah itu gak ada yg baik sama dy?

2023-11-20

0

Moza9i

Moza9i

"baru separuh dia meminum jus jeruk itu, ..." berarti kira² sudah setengah gelas dong yg diminum, masa baru disemburin? harusnya seteguk aja thor

2023-11-20

0

Iin Karmini

Iin Karmini

pasrah amat venus

2023-08-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22 : Klarifikasi
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104 (Tamat)
105 Author dan promosi
106 Bonus episode 1
107 Bonus episode 2
108 Bonus episode 3
109 Bonus episode 4
110 Bonus episode 5
111 Bonus episode 6
112 Bonus episode 7
113 Bonus episode 8
114 Bonus episode 9
115 Bonus episode 10 (Selesai)
116 Pengumuman season 2
117 Bab 1 (S2)
118 Bab 2 (S2)
119 Bab 3 (S2)
120 Bab 4 (S2)
121 Bab 5 (S2)
122 Bab 6 (S2)
123 Bab 7 (S2)
124 Bab 8 (S2)
125 Bab 9 (S2)
126 Bab 10 (S2)
127 Bab 11 (S2)
128 Bab 12 (S2)
129 Bab 13 (S2)
130 Bab 14 (S2)
131 Bab 15 (S2)
132 Bab 16 (S2)
133 Bab 17 (S2)
134 Bab 18 (S2)
135 Bab 19 (S2)
136 Bab 20 (S2)
137 Bab 21 (S2)
138 Bab 22 (S2)
139 Bab 23 (S2)
140 Bab 25 (S2)
141 Bab 26 (S2)
142 Bab 27 (S2)
143 Bab 28 (S2)
144 Bab 29 (S2)
145 Bab 30 (S2)
146 Bab 31 (S2) END
147 Pengumuman
148 Promosi
149 Promosi Karya Baru.
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22 : Klarifikasi
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104 (Tamat)
105
Author dan promosi
106
Bonus episode 1
107
Bonus episode 2
108
Bonus episode 3
109
Bonus episode 4
110
Bonus episode 5
111
Bonus episode 6
112
Bonus episode 7
113
Bonus episode 8
114
Bonus episode 9
115
Bonus episode 10 (Selesai)
116
Pengumuman season 2
117
Bab 1 (S2)
118
Bab 2 (S2)
119
Bab 3 (S2)
120
Bab 4 (S2)
121
Bab 5 (S2)
122
Bab 6 (S2)
123
Bab 7 (S2)
124
Bab 8 (S2)
125
Bab 9 (S2)
126
Bab 10 (S2)
127
Bab 11 (S2)
128
Bab 12 (S2)
129
Bab 13 (S2)
130
Bab 14 (S2)
131
Bab 15 (S2)
132
Bab 16 (S2)
133
Bab 17 (S2)
134
Bab 18 (S2)
135
Bab 19 (S2)
136
Bab 20 (S2)
137
Bab 21 (S2)
138
Bab 22 (S2)
139
Bab 23 (S2)
140
Bab 25 (S2)
141
Bab 26 (S2)
142
Bab 27 (S2)
143
Bab 28 (S2)
144
Bab 29 (S2)
145
Bab 30 (S2)
146
Bab 31 (S2) END
147
Pengumuman
148
Promosi
149
Promosi Karya Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!