Bab 16

"Jadi kau orang yang menelpon ku?" Suara Reino mengagetkan Erika dan Eliza, mereka segera berbalik dan mendapati tatapan tajam Reino seolah ingin mencabik-cabik tubuh mereka.

"Tuan Muda Reino?" Kedua Ibu dan anak itu terlihat sangat ketakutan.

"Jawab aku!" Reino membentak Erika yang tertunduk takut.

Mendengar teriakan Reino, Daniel yang sedang beristirahat di dalam rumah pun ikut keluar dan betapa terkejutnya dia saat melihat Reino dan Venus berada di depan rumahnya.

"Tuan Muda Reino? Ada apa ini?" Daniel memandang Erika dan Eliza bergantian untuk meminta penjelasan kenapa Reino marah-marah.

"Ma ... maafkan putriku, Tuan." Eliza mengatupkan kedua telapak tangannya didepan wajahnya, dan memohon ampun kepada Reino.

"Aku tidak berbicara kepadamu!" Reino beralih menatap Eliza dengan tatapan membunuhnya.

"Ada apa ini?" Daniel masih kebingungan mencari jawaban atas apa yang terjadi.

"Tanyakan sendiri kepada putrimu ini!" Reino kembali menajamkan pandangannya kepada Erika.

"Maafkan aku, Tuan! Aku hanya ingin memberitahu tentang kelakuan istrimu yang menggoda pacarku." Erika memberanikan diri untuk bicara dan menyalahkan Venus.

"Erika, apa yang kau lakukan?" Daniel memandang cemas putrinya itu.

"Aku tidak menggodanya sama sekali, dia yang menjebak ku!" Venus membela diri.

"Kau dengar apa kata istriku?" Reino berbicara dengan nada pelan tapi terdengar mengerikan.

Erika hanya mengangguk pelan, dia masih tertunduk takut kepada Reino walaupun dalam hatinya dia terus mengutuk Venus.

"Atau kau sengaja bersekongkol dengan si bajing*n itu untuk menjebak istriku?"

"Tidak ... tidak, Tuan! Saat itu aku sedang mencari Shane ke bar miliknya dan tak sengaja melihat mereka masuk ke sana, lalu mereka keluar lagi dengan Shane menggendong Venus yang sudah tak sadar menuju hotel XX, jadi aku menghubungi Tuan Reino agar mereka tertangkap basah. Aku nggak sangka kalau semua akan jadi seperti ini, aku menyesal." Erika semakin ketakutan.

"Pria berengs*k itu sudah berani menjebak istriku dan hampir memperkosanya, untung saja kau menelpon ku tepat waktu. Sekarang dia sudah aku jebloskan ke penjara." Reino berbicara dengan santai.

"Apaaaa?" Daniel, Erika dan Eliza serentak terkejut mendengar pernyataan Reino.

"Tapi Tuan, aku sedang hamil anaknya, tolong bebaskan dia!" Erika memelas penuh harap.

"Itu bukan urusanku!" Reino mengacuhkan kata-kata Erika.

"Tuan, aku mohon ampuni kami! Tolong bebaskan pacarku!" Erika mendadak bersujud di kaki Reino sehingga pria itu memundurkan langkahnya dan tetap tidak memperdulikan Erika.

"Kau tidak apa-apa?" Reino malah meraih tangan Venus dan menarik gadis itu kepelukan nya, Venus kaget melihat sikap manis suaminya itu.

"Aku baik-baik saja." Venus tertunduk malu dan merasakan detak jantungnya yang mendadak menjadi cepat saat berada didalam pelukan Reino.

"Kita tidak disambut baik disini, mari pulang!" Reino menuntun Venus berjalan meninggalkan rumah Daniel, sekilas Venus tersenyum penuh kemenangan.

Dari awal dia sudah sedikit curiga kepada Erika, tapi tanpa diduga hari ini Erika dengan bodohnya membeberkan rahasianya sendiri tanpa perlu Venus capek-capek mencari tahu.

Daniel segera menarik Erika agar berdiri dan melayangkan tamparan kuat ke pipi gadis itu, dia mengutuki kebodohan putrinya itu.

Plaaaaakk ...!

"Dasar anak bodoh! Apa yang kau lakukan? Kau bisa saja membuat Papa hancur karena ulah mu itu!" Daniel menatap Erika dengan penuh kemarahan.

"Aku hanya ingin Shane mendapat pembalasan karena dia telah mengkhianati dan mengabaikanku, aku sakit hati, Pa." Erika terisak pilu.

"Tapi bukan begitu caranya! Dasar bodoh! Lalu dari mana kau mendapatkan nomor telepon Tuan Reino"

"Aku ... aku menyalinnya dari ponsel Papa." Erika semkin tertunduk takut.

"Dasar anak kurang ajar! Lancang sekali kau!" Daniel mengangkat tangan kanannya dan hendak menampar Erika lagi, tapi Eliza buru-buru menghalanginya.

"Cukup, Pa! Erika lagi hamil, jangan kasar kepadanya!" Eliza berdiri dihadapan Daniel untuk menghalangi putrinya.

"Dasar anak tak berguna!" Daniel berlalu dari hadapan keduanya, Eliza segera memeluk Erika dan membawanya masuk ke dalam rumah.

***

Mobil yang membawa Venus dan Reino tiba disebuah rumah yang tidak terlalu besar tapi terlihat cukup nyaman dan yang terpenting tidak ada Si Nenek Sihir Liana dan Si Rubah Diana disini, begitulah yang ada dipikiran Venus.

Reino mengajak Venus masuk untuk melihat-lihat bagian dalam rumah, semua barang-barangnya tertata dengan rapi, rumahnya juga bersih walaupun tidak ditempati, itu karena ada seorang pelayan yang membersihkan rumah ini setiap hari. Dia datang pagi hari dan pulang sore harinya.

"Kau menyukai rumah ini?" Reino melirik gadis yang sedang berdiri disampingnya itu.

"Iya, aku suka! Bahkan sangat suka! Bisakah aku tinggal disini saja sampai aku ..." Jawab Venus antusias, tapi ucapannya terhenti saat mendapati sorot mata Reino yang menajam.

"Dimana kamarku?" Venus mengalihkan pembicaraan dan berlalu dari hadapan Reino.

"Disini ada 4 kamar, terserah kau mau kamar yang mana." Reino berjalan mengikuti langkah Venus.

Venus melihat-lihat semua ruangan, dan akhirnya dia memilih kamar di pojok yang jendelanya langsung menghadap taman belakang dan kolam renang.

"Aku mau kamar yang ini saja!" Venus masuk kedalam kamar yang dia pilih dan segera menghempaskan tubuhnya di atas ranjang.

"Kalau begitu aku akan menempati kamar yang disebelahnya!" Reino melangkah meninggalkan kamar Venus.

Seketika Venus terdiam mendengar ucapan suaminya itu.

Apa dia bilang tadi?

Dia akan menempati kamar sebelah?

Apa dia juga akan tinggal disini?

Apa-apaan dia?

Venus buru-buru bangkit dan mengejar Reino yang sudah masuk kedalam kamar yang tepat di samping kamarnya.

"Hey ... Tuan Muda! Apa yang kau lakukan?" Venus menarik lengan Reino dan membuat pria itu kaget.

"Ada apa?"

"Apa kau juga akan tinggal disini?" Venus menautkan kedua alisnya.

"Memangnya kenapa?"

"Jangan menjawab pertanyaan ku dengan pertanyaan juga!" Venus menjadi kesal.

"Ini rumahku, terserah aku mau tinggal disini atau tidak!" Reino memandang sebal Venus.

Lalu tiba-tiba ponsel Reino berdering nyaring, ada panggilan masuk dari Liana.

"Hallo! Ada apa, Ma?" Reino menjawabnya dengan malas.

"Kamu kenapa lama banget sih, Rein? Diana mau minta ditemani cari buku ini, dia jenuh nggak ada teman." Liana.

"Mama saja lah yang temani."

"Mama kurang enak badan ni, mau istirahat. Cepat pulang!" Liana.

"Iya ... iya ...!" Reino mematikan panggilan masuk itu, lalu dia menghela nafas pelan.

"Kenapa? Diana membutuhkanmu?" Venus tahu pasti itu alasan Liana menelpon.

"Heemm ..."

"Sudah sana pulang!" Venus mendorong pelan badan Reino.

"Hey ... beraninya kau mengusirku dari rumahku sendiri!" Reino terlihat kesal kepada istrinya itu.

"Ayolah, pacarmu yang manja sedang menunggumu, jangan berlama-lama disini." Venus kembali memancing emosi pria tampan itu yang kini telah memelotot kan matanya.

"Kau berisik sekali!" Reino meletakkan ponselnya di meja nakas dan segera menggendong tubuh Venus lalu menghempaskan nya ke atas ranjang.

"Kalau aku tidak mau pulang bagaimana?" Reino ikut naik keatas ranjang dan menindih tubuh Venus, membuat gadis itu terkejut sekaligus takut.

"Ka ... kau mau apa? Jangan macam-macam!" Venus mendorong dada bidang Reino dengan sekuat tenaga, tapi tak membuat posisi pria itu berubah.

"Membungkam mulutmu agar tidak berisik lagi!" Reino mendekatkan wajahnya ke wajah istrinya, Venus hanya memejamkan matanya dengan detak jantung yang tak stabil.

Ceplaak ...

Reino memukul pelan mulut Venus dengan ujung jemarinya, membuat gadis itu tersentak kaget dan membuka matanya.

"Kau berharap aku mencium mu?" Reino meledek Venus.

"Ng ... nggak! Apaan sih?" Venus menjadi kikuk lalu memalingkan wajahnya yang memerah karena malu.

"Ya sudah, aku pulang dulu! Aku akan mengirim pelayan dan pengawal kesini." Reino langsung beranjak meninggalkan Venus yang masih berusaha menstabilkan detak jantungnya.

***

Terpopuler

Comments

Ninin

Ninin

Hadeeeeuuuhhhh kiraiiinnn

2021-07-14

2

Shanty💓

Shanty💓

kirain bakal ada adegan haredang nya 😂😂😂

2021-05-29

1

Riwid

Riwid

Reino masih tahan gengsi , padahal pengen naik ke pucuk pucuk pucuk 😀😀😀

2021-03-31

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22 : Klarifikasi
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104 (Tamat)
105 Author dan promosi
106 Bonus episode 1
107 Bonus episode 2
108 Bonus episode 3
109 Bonus episode 4
110 Bonus episode 5
111 Bonus episode 6
112 Bonus episode 7
113 Bonus episode 8
114 Bonus episode 9
115 Bonus episode 10 (Selesai)
116 Pengumuman season 2
117 Bab 1 (S2)
118 Bab 2 (S2)
119 Bab 3 (S2)
120 Bab 4 (S2)
121 Bab 5 (S2)
122 Bab 6 (S2)
123 Bab 7 (S2)
124 Bab 8 (S2)
125 Bab 9 (S2)
126 Bab 10 (S2)
127 Bab 11 (S2)
128 Bab 12 (S2)
129 Bab 13 (S2)
130 Bab 14 (S2)
131 Bab 15 (S2)
132 Bab 16 (S2)
133 Bab 17 (S2)
134 Bab 18 (S2)
135 Bab 19 (S2)
136 Bab 20 (S2)
137 Bab 21 (S2)
138 Bab 22 (S2)
139 Bab 23 (S2)
140 Bab 25 (S2)
141 Bab 26 (S2)
142 Bab 27 (S2)
143 Bab 28 (S2)
144 Bab 29 (S2)
145 Bab 30 (S2)
146 Bab 31 (S2) END
147 Pengumuman
148 Promosi
149 Promosi Karya Baru.
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22 : Klarifikasi
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104 (Tamat)
105
Author dan promosi
106
Bonus episode 1
107
Bonus episode 2
108
Bonus episode 3
109
Bonus episode 4
110
Bonus episode 5
111
Bonus episode 6
112
Bonus episode 7
113
Bonus episode 8
114
Bonus episode 9
115
Bonus episode 10 (Selesai)
116
Pengumuman season 2
117
Bab 1 (S2)
118
Bab 2 (S2)
119
Bab 3 (S2)
120
Bab 4 (S2)
121
Bab 5 (S2)
122
Bab 6 (S2)
123
Bab 7 (S2)
124
Bab 8 (S2)
125
Bab 9 (S2)
126
Bab 10 (S2)
127
Bab 11 (S2)
128
Bab 12 (S2)
129
Bab 13 (S2)
130
Bab 14 (S2)
131
Bab 15 (S2)
132
Bab 16 (S2)
133
Bab 17 (S2)
134
Bab 18 (S2)
135
Bab 19 (S2)
136
Bab 20 (S2)
137
Bab 21 (S2)
138
Bab 22 (S2)
139
Bab 23 (S2)
140
Bab 25 (S2)
141
Bab 26 (S2)
142
Bab 27 (S2)
143
Bab 28 (S2)
144
Bab 29 (S2)
145
Bab 30 (S2)
146
Bab 31 (S2) END
147
Pengumuman
148
Promosi
149
Promosi Karya Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!