Bab 5

"Lepaskan putriku!" Helen reflek berteriak.

"Baiklah!" Venus melepaskan cengkeraman tangannya di lengan Diana hingga gadis itu tak ada pegangan lagi dan akhirnya jatuh terduduk dilantai.

"Aaaaaaaaawwww ...!" Diana memekik kesakitan saat bokongnya mendarat dengan kuat di lantai.

"Apa yang kau lakukan?" Liana menatap Venus penuh amarah.

"Aku hanya menuruti permintaan Nyonya Helen agar melepaskan putrinya, dimana letak kesalahanku, Ibu Mertua?" Venus tersenyum penuh kemenangan.

"Dasar wanita gila!" Liana semakin geram melihat tingkah Venus.

Diana dan Helen memandang Venus dengan penuh kebencian.

"Baiklah, aku tinggal dulu ya!" Venus semakin melebarkan senyumannya dan melangkah manuju kamarnya lagi.

Diana dan Helen memandang Venus dengan penuh kebencian.

"Kamu tidak apa apa, Sayang?" Helen memapah Diana ke sofa.

"Sepertinya satu kesalahan membawa wanita itu masuk kerumah ini." Liana mengeraskan rahangnya menahan geram.

"Kapan dia akan mati? Aku nggak ingin dia berlama lama disini, Tante!"

"Kamu yang sabar ya, Tante sudah ada rencana untuk menyingkirkan wanita itu dari rumah ini." Liana mengelus pelan pundak Diana.

"Apa yg akan kau lakukan?" Helen memandang Liana dengan penuh rasa penasaran.

Mereka bertiga menyusun rencana untuk menyingkirkan Venus dari rumah itu.

***

Siang telah berganti malam, dan mentari telah turun keperaduan. Venus yang sedang duduk bersandar diranjangnya terkejut saat Reino yang tiba tiba masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dulu. Sepertinya Liana sudah menceritakan kejadian tadi siang kepada Reino.

"Apa yang kau lakukan kepada Diana?" Reino menatap tajam Venus yang masih santai duduk diranjangnya.

"Aku nggak melakukan apa apa! Aku hanya menuruti permintaan Mamanya." Venus berbicara dengan santai tanpa rasa bersalah.

"Tapi karena ulahmu, dia menderita cedera tulang!" Reino meninggikan suaranya karena emosi.

"Rapuh sekali tulangnya, jatuh begitu saja sudah cedera." Venus menyunggingkan senyumnya, dia tau Diana berpura pura.

"Kau ...? Minta maaf kepada Diana!" Reino semakin menajamkan tatapannya.

"Tidak akan!"

"Mungkin suatu kesalahan membawamu kerumah ini!" Emosi Reino semakin memuncak melihat bantahan Venus.

"Kalau begitu ceraikan aku dan biarkan aku pergi dari sini!" Venus berdiri memandang Reino dengan tatapan membunuhnya.

Seketika Reino tertawa mengejek mendengar kata kata Venus.

"Hahaha ... Apa kau punya tempat tinggal saat kau keluar dari rumah ini?"

"Aku bisa tinggal dimana saja!" Venus berkata dengan yakin, walau pun dia sendiri nggak tau harus kemana bila pergi dari rumah ini, tapi dia nggak ingin terlihat lemah.

"Baiklah, kalau kau sangat ingin keluar dari rumah ini, aku tidak akan menahanmu." Reino melebarkan senyumannya dan berbalik lalu keluar dari kamar Venus.

Venus menghela nafas, dadanya terasa sesak saat harus berpura pura tegar dan kuat untuk melawan mereka, ini bukan seperti dirinya sendiri, dia menajadi orang lain.

Karena Venus yang sebenarnya adalah gadis yang baik, lembut dan penurut.

Venus melangkah menuruni anak tangga selangkah demi selangkah, dibawah sudah terlihat Reino dan Liana sedang duduk di sofa.

Reino fokus pada ponselnya dan enggan mengalihkan pandangannya ke Venus, sementara Liana memandangnya dengan senyum kemenangan.

"Aku pamit!" Venus memandang Reino, berharap pria itu mau melihatnya untuk yang terakhir kali. Tapi harapannya sirna, Reino sama sekali tak bergeming apalagi menatapnya.

Venus memantapkan langkahnya keluar dari rumah megah bak istana itu, perasaan nya campur aduk antara lega dan sedih.

Dia lega karena akhirnya lepas dari kutukan itu karena dia telah berpisah dengan Reino, tapi dia sedih karena nggak tau harus kemana?

"Aku harus kemana? Hari sudah gelap, bahkan aku nggak punya uang sepeser pun." Venus terlihat cemas memikirkan dirinya sendiri.

Venus berjalan pelan tak tentu arah, dia pasrah akan kemana kakinya melangkah.

Ceeettaaaaaarrrr ...!

"Aaaaaaaahhhh ...!" Venus berteriak dan spontan menutup telinga saat suara petir mengejutkannya.

Tak lama kemudian hujan pun turun dengan derasnya, Venus bingung harus berlari kemana. Dia melihat sebuah pos satpam kosong, dia berlari kesana untuk berteduh.

Venus memutuskan untuk bermalam sementara disana.

Sementara di kediaman Brahmansa, Reino terihat cemas saat dia melihat kabar berita yang mengatakan bahwa ada narapidana kasus pembunuhan yang kabur dan diperkirakan sedang berkeliaran disekitar rumahnya.

Apa ini saatnya kutukan itu terjadi? Dia akan mati." Reino bergumam dalam hati.

Wajah cemas Reino tak bisa dia tutupi dari Mamanya, membuat Liana penasaran.

"Kau kenapa terlihat cemas?" Liana menautkakan kedua alisnya.

"Aku pergi sebentar!" Reino berlalu secepatnya mengejar Venus,

"Kau mau kemana? Diluar sedang hujan deras!" Liana berteriak memperingatkan putranya itu tapi tak digubris.

Reino mencari cari sosok Venus, tapi gadis itu sudah tak terlihat disekitar rumah Reino. Dia mengerahkan beberapa pengawalnya untuk mencari Venus.

Reino segera masuk ke mobil dan melajukannya dengan kecepatan sedang membelah guyuran hujan yang deras, dia melihat kanan dan kiri, tapi hujan yang begitu lebat menyulitkan pandangannya.

"Kemana dia?" Reino berbicara sendiri dengan perasaan cemas.

Namun seketika Reino menghentikan laju mobilnya saat samar-samar dia melihat seorang wanita sedang meronta berusaha lepas dari cengkeraman seseorang bertubuh kekar ditengah derasnya hujan, lalu wanita itu jatuh pingsan terkena pukulan dari pria itu.

Reino segera turun dari mobilnya menembus hujan dan menerjang kuat tubuh pria itu hingga dia terjatuh ketanah, pria itu bangkit lalu mengeluarkan sebilah belati dan menodongkannya ke Reino.

Namun tiba tiba pria itu tersungkur kedepan, saat salah satu pengawal Reino menerjangnya dari belakang, lalu beberapa pengawal lain datang membekuk pria itu dan membawanya ke kantor polisi.

***

Reino menggendong Venus dan berjalan tergopoh-gopoh, tubuh mereka basah kuyup.

Liana terkejut melihat Reino membawa kembali Venus dalam keadaan pingsan.

"Ada apa? Kenapa kau membawanya kembali?" Liana merasa sangat geram sekaligus penasaran.

Tapi Reino mengacuhkan Mamanya itu, dan melangkah menaiki anak tangga menuju kamar Venus. Dengan hati hati Reino membaringkan tubuh gadis itu, lalu memerintahkan pelayan wanita untuk mengganti pakaian Venus dengan yang kering.

"Panggilkan dokter keluarga untuk memeriksanya! Dan katakan bahwa dia sepupuku." Reino memerintah seorang pelayan dengan tegas.

"Baik, Tuan!" Pelayan itu menunduk patuh.

Reino melangkah ke kamarnya untuk berganti pakaian, lalu dia kembali lagi ke kamar Venus saat dokter keluarga sudah datang dan memeriksa Venus.

"Bagaimana kondisinya?" Reino terlihat cemas.

"Dia hanya trauma dan kedinginan, aku sudah memberikan obat, kemungkinan dia akan terkena flu." Dokter keluarga yang bernama Kenan itu tak lain adalah teman kuliah Reino.

"Baiklah, terima kasih!"

"Hei, apa dia benar sepupumu?" Kenan memandang Reino dengan tatapan menyelidik.

"I ... Iya, kenapa?" Reino menjadi gugup.

"Dia sangat cantik! Apa dia sudah punya pacar?" Kenan terlihat penasaran.

Reino tau arah pertanyaan Kenan, dan dengan cepat dia melayangkan kepalan tangannya ke bahu dokter muda itu. Kenan meringis sakit.

"Dasar playboy! Sana pergi!" Reino mengusir Kenan dengan mendorong bahunya.

"Ayolah, comblangi aku dengan dia." Kenan memohon dengan tatapan memelas.

Reino hanya mendorong temannya itu keluar dan menutup pintu kamar Venus. Kenan mendengus kesal lalu berlalu pergi.

***

Terpopuler

Comments

Windha Winda

Windha Winda

waaa mantap venus.. aku salut sma kmu.. 👍👍💪💪💪

2023-03-21

1

Depika Asmara

Depika Asmara

bagus thor

2022-04-26

0

DPuspita

DPuspita

Banyak yang bilang novelnya mirip komik disebelah. Untung aja aq gak tau. Jadi gak masalah mau mirip2 sm yg lain. Dan kayaknya sich sah2 aja kl mirip2, namanya juga hasil karya manusia. Di kehidupan nyatapun kadang juga ada mirip2nya. Semangat thor... lanjutkan perjuanganmu nulis novel 💪 😁✌️

2021-12-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22 : Klarifikasi
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104 (Tamat)
105 Author dan promosi
106 Bonus episode 1
107 Bonus episode 2
108 Bonus episode 3
109 Bonus episode 4
110 Bonus episode 5
111 Bonus episode 6
112 Bonus episode 7
113 Bonus episode 8
114 Bonus episode 9
115 Bonus episode 10 (Selesai)
116 Pengumuman season 2
117 Bab 1 (S2)
118 Bab 2 (S2)
119 Bab 3 (S2)
120 Bab 4 (S2)
121 Bab 5 (S2)
122 Bab 6 (S2)
123 Bab 7 (S2)
124 Bab 8 (S2)
125 Bab 9 (S2)
126 Bab 10 (S2)
127 Bab 11 (S2)
128 Bab 12 (S2)
129 Bab 13 (S2)
130 Bab 14 (S2)
131 Bab 15 (S2)
132 Bab 16 (S2)
133 Bab 17 (S2)
134 Bab 18 (S2)
135 Bab 19 (S2)
136 Bab 20 (S2)
137 Bab 21 (S2)
138 Bab 22 (S2)
139 Bab 23 (S2)
140 Bab 25 (S2)
141 Bab 26 (S2)
142 Bab 27 (S2)
143 Bab 28 (S2)
144 Bab 29 (S2)
145 Bab 30 (S2)
146 Bab 31 (S2) END
147 Pengumuman
148 Promosi
149 Promosi Karya Baru.
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22 : Klarifikasi
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104 (Tamat)
105
Author dan promosi
106
Bonus episode 1
107
Bonus episode 2
108
Bonus episode 3
109
Bonus episode 4
110
Bonus episode 5
111
Bonus episode 6
112
Bonus episode 7
113
Bonus episode 8
114
Bonus episode 9
115
Bonus episode 10 (Selesai)
116
Pengumuman season 2
117
Bab 1 (S2)
118
Bab 2 (S2)
119
Bab 3 (S2)
120
Bab 4 (S2)
121
Bab 5 (S2)
122
Bab 6 (S2)
123
Bab 7 (S2)
124
Bab 8 (S2)
125
Bab 9 (S2)
126
Bab 10 (S2)
127
Bab 11 (S2)
128
Bab 12 (S2)
129
Bab 13 (S2)
130
Bab 14 (S2)
131
Bab 15 (S2)
132
Bab 16 (S2)
133
Bab 17 (S2)
134
Bab 18 (S2)
135
Bab 19 (S2)
136
Bab 20 (S2)
137
Bab 21 (S2)
138
Bab 22 (S2)
139
Bab 23 (S2)
140
Bab 25 (S2)
141
Bab 26 (S2)
142
Bab 27 (S2)
143
Bab 28 (S2)
144
Bab 29 (S2)
145
Bab 30 (S2)
146
Bab 31 (S2) END
147
Pengumuman
148
Promosi
149
Promosi Karya Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!