Bab 10

Mentari pagi ini cerah sekali, secerah hati Venus saat ini. Entah mengapa hari ini hatinya berbunga bunga, mungkin karena Reino yang memperlakukannya dengan baik tadi malam. Venus melebarkan senyumannya saat melihat Reino sudah berada dimeja makan, dia juga tersenyum manis kepada Liana yang memandangnya dengan tatapan tak bersahabat.

"Selamat pagi." Venus tersenyum dan mendudukkan tubuhnya di kursi meja makan.

"Pagi ... Sepertinya kau sudah lebih baik." Reino membalas senyuman Venus.

"Lebih baik menikmati hidup dari pada menyalahkankan takdir yang sudah digariskan bukan?" Venus melirik Liana dan tersenyum sinis.

Liana merasa sangat muak dan geram dengan tingkah Venus, dia tahu gadis itu sedang menyindirnya. Rasanya saat ini, Liana ingin sekali meremas mulut gadis itu.

"Bagaimana kondisi Nona Diana, Nyonya?" Venus memandang lekat wajah Liana.

"Kenapa kau ingin tahu? Apa kau mau memastikan dia masih hidup atau tidak?" Liana menatap Venus dengan sinis.

"Aku hanya khawatir saja."

"Berhentilah berpura pura!" Liana memandang malas Venus.

"Ma, dia hanya bertanya, apa salahnya?" Reino membela Venus, membuat Liana semakin geram.

"Kau selalu membelanya, membuat gadis ini besar kepala!" Liana meninggikan nada bicaranya.

"Bukan begitu, Ma!"

"Ah ... Sudahlah! Aku bisa muntah bila berlama lama disini!" Liana berdiri dan melangkah pergi meninggalkan Venus dan Reino dimeja makan.

Reino hanya menghela nafas kasar melihat sikap Mamanya itu, dia tak habis pikir, kenapa Liana begitu membenci Venus sampai sampai dia berniat mencelakai gadis itu dan memfitnahnya seperti kemarin.

"Maafkan aku karena sudah membuat Mamamu marah." Venus tertunduk berpura pura sedih.

"Sudahlah, jangan dipikirkan! Ayo makan sarapanmu!"

"Tuan Muda?" Venus ragu ragu memanggil Reino yang sedang menikmati sarapannya.

"Heeemmm."

"Apa kau sudah memikirnya?" Venus merasa penasaran.

"Memikirkan apa?" Reino masih fokus pada makanan dihadapannya.

"Hemm ... Pekerjaan untukku." Venus terlihat ragu tapi dia tetap bertanya.

Reino mengalihkan pandangannya kini dia menatap tajam wajah cantik Venus yang terlihat sedikit takut, "Jadi kau serius mau bekerja?"

"Iya!" Venus mengangguk cepat.

"Baiklah, mulai besok kau akan bekerja diperusahaanku sebagai asistenku."

"Benarkah ...?" Venus terlihat begitu senang, dia tertawa lebar memamerkan deretan giginya yang rapi dan putih.

Reino hanya mengangguk pelan, Venus tertawa kegirangan dan tanpa sadar dia memeluk Reino yang sedang duduk disampingnya. Pria itu terkejut melihat reaksi Venus tapi dia tidak protes apalagi menolak pelukan Venus.

Venus yang tersadar bahwa dia sedang memeluk seseorang, reflek melepaskan pelukannya dan menjauh dari tubuh Reino. Gadis itu tertunduk malu sambil merutuki dirinya sendiri, sedangkan Reino hanya teridiam memandangnya.

"Maaf, Tuan Muda ... Aku tidak sengaja!" Venus masih tertunduk menahan malu dan takut sekaligus.

"Beraninya kau memelukku! Akan ku hukum kau!" Reino menggertak gadis itu.

"Apa?" Venus mengangkat kepalanya dan terperangah menatap Reino

"Kau ku hukum untuk membuatkanku ayam mentega seperti kemarin!" Reino tersenyum dengan wajah usilnya.

Hampir saja Venus mati ketakutan karena akan dihukum Tuan Muda tampan ini, ternyata cuma disuruh membuatkan ayam mentega saja.

"Hahaha ... Baiklah, Tuan Muda!" Venus tergelak dan merasa lega.

"Hari ini pergilah untuk membeli pakaian dan perlengkapan yang kau butuhkan untuk bekerja besok. Pakailah ini!" Reino memberikan sebuah kartu kredit tanpa batas kepada Venus.

"Ta ... Tapi, Tuan ..." Venus terlihat ragu untuk menerimanya.

"Ini salah satu permintaanmu, mendapatkan hak seorang istri. Ambillah ...!" Reino meyodorkan kartu itu semakin dekat ketangan Venus, mau tidak mau gadis itu pun menerimanya. Lagipula bagaimana dia bisa belanja kalau dia tidak punya uang sama sekali.

"Terima kasih." Venus tersenyum manis.

"Erik akan mengantarmu! Aku pergi dulu." Reino berlalu meninggalkan Venus yang masih terdiam memandang kepergian suaminya itu.

***

Hari menjelang siang, Venus telah bersiap siap pergi untuk berbelanja, dia berjalan dengan cepat dan menghampiri seorang supir yang bernama Erik yang telah diperintahkan untuk mengantarnya.

Sebenarnya Venus risih jika dia harus diantar dan ditunggui oleh supir itu, tapi Venus terpaksa mematuhi perintah Reino.

Mobil melesat cepat kepusat perbelanjaan terbesar dikota itu, setelah tiba disana, Venus menyuruh Erik untuk pulang saja, tapi pria itu menolak. Akhirnya Venus pasrah dan melangkah masuk kedalam pusat perbelanjaan itu, dia masuk ke beberapa toko pakaian wanita dan membeli beberapa pakaian semi formal untuk dipakai kerja besok. Tak lupa dia juga membeli tas, sepatu dan alat alat make up untuknya.

Saat hendak kembali ke mobilnya, dia menabrak seseorang dengan sangat keras bahkan nyaris membuat Venus terjatuh namun tangan orang itu segera menarik Venus. Hanya barang barangnya saja yang berserak di disamping kakinya.

Venus menghempaskan tangannya kasar saat dia sadar siapa orang yang telah menabraknya dan memegang tanganya itu.

"Shane ...?" Venus memandang malas pria dihadapannya itu.

"Venus ...? Kau terlihat semakin cantik saja." Shane tersenyum nakal.

"Sial sekali aku bisa bertemu denganmu!"

"Hei ... jangan begitu, aku jadi semakin tertarik padamu." Shane memandang Venus dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Dasar pria brengsek!" Venus memungut barang barang dan hendak berlalu pergi, tapi langkahnya terhenti saat Shane menahan lengannya dan membisikkan sesuatu ditelinga gadis itu.

"Kau sudah tau berita terbaru tentang adikmu?"

"Berita apa?" Venus melepaskan lengannya dari cengkeraman Shane.

"Aku tidak bisa mengatakannya disini, kalau kau mau tahu, ikutlah denganku!" Shane memandang Venus penuh arti.

"Tidak akan!"

"Kalau begitu aku akan membiarkanmu mati penasaran." Shane menyunggingkan senyum dibibirnya.

"Aku akan bertanya sendiri kepada Erika!" Venus ingin melanjutkan langkahnya, tapi dia urungkan saat mendengar kata kata Shane.

"Apa kau yakin dia mau bertemu denganmu?"

Sejenak Venus terdiam, dia sadar bahwa Erika pasti sangat membencinya dan pasti tidak ingin bertemu dengannya.

"Apa maumu?" Venus menatap Shane penuh selidik.

"Masuklah kedalam mobil dan ikut denganku!"

"Kemana?" Venus merasa curiga.

"Kau akan tahu nanti."

"Baiklah!" Venus akhirnya pasrah.

"Ayo ...!" Shane hendak menarik lengan Venus dan dengan cepat gadis itu menghindar.

"Aku akan memberikan barang barang ini kepada supirku dulu, kau tunggu disini!" Venus berjalan meninggalkan Shane dan menghampiri supir yang mengantarnya tadi.

"Rik, masukkan barang barang ini ke bagasi!" Venus menyerahkan semua barang belanjaannya kepada supir itu.

"Baik, Nona Muda!" Erik mengangguk sambil meraih barang barang yang disodorkan oleh Venus.

"Kamu pulang saja lebih dulu, aku mau pergi dengan temanku sebentar. Nanti sore aku sudah kembali." Venus berusaha meyakinkan Erik.

"Tapi, Nona ..." Erik terlihat keberatan dengan permintaan Venus.

"Tenanglah, aku akan kembali sebelum Tuan Muda pulang." Venus melangkah meninggalkan Erik.

"Nona ...!" Erik masih berusaha untuk melarang Venus, tapi gadis itu semakin menjauh darinya lalu hilang dibalik mobil.

Erik menghela nafas pelan, ada ketakutan dihati pria itu saat melihat tingkah Nona Mudanya.

Kau akan membuatku dalam masalah, Nona. Kalau kau tidak pulang sebelum Tuan Muda pulang.

***

Terpopuler

Comments

Endang Kartini

Endang Kartini

cah goblok....

2023-03-14

0

Kenal Rio

Kenal Rio

haduhhh orng" kalau baca gabisa santuy

2022-01-04

1

Riska Wulandari

Riska Wulandari

ah elah ternyata masih sama bodohnya..

2021-12-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22 : Klarifikasi
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104 (Tamat)
105 Author dan promosi
106 Bonus episode 1
107 Bonus episode 2
108 Bonus episode 3
109 Bonus episode 4
110 Bonus episode 5
111 Bonus episode 6
112 Bonus episode 7
113 Bonus episode 8
114 Bonus episode 9
115 Bonus episode 10 (Selesai)
116 Pengumuman season 2
117 Bab 1 (S2)
118 Bab 2 (S2)
119 Bab 3 (S2)
120 Bab 4 (S2)
121 Bab 5 (S2)
122 Bab 6 (S2)
123 Bab 7 (S2)
124 Bab 8 (S2)
125 Bab 9 (S2)
126 Bab 10 (S2)
127 Bab 11 (S2)
128 Bab 12 (S2)
129 Bab 13 (S2)
130 Bab 14 (S2)
131 Bab 15 (S2)
132 Bab 16 (S2)
133 Bab 17 (S2)
134 Bab 18 (S2)
135 Bab 19 (S2)
136 Bab 20 (S2)
137 Bab 21 (S2)
138 Bab 22 (S2)
139 Bab 23 (S2)
140 Bab 25 (S2)
141 Bab 26 (S2)
142 Bab 27 (S2)
143 Bab 28 (S2)
144 Bab 29 (S2)
145 Bab 30 (S2)
146 Bab 31 (S2) END
147 Pengumuman
148 Promosi
149 Promosi Karya Baru.
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22 : Klarifikasi
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104 (Tamat)
105
Author dan promosi
106
Bonus episode 1
107
Bonus episode 2
108
Bonus episode 3
109
Bonus episode 4
110
Bonus episode 5
111
Bonus episode 6
112
Bonus episode 7
113
Bonus episode 8
114
Bonus episode 9
115
Bonus episode 10 (Selesai)
116
Pengumuman season 2
117
Bab 1 (S2)
118
Bab 2 (S2)
119
Bab 3 (S2)
120
Bab 4 (S2)
121
Bab 5 (S2)
122
Bab 6 (S2)
123
Bab 7 (S2)
124
Bab 8 (S2)
125
Bab 9 (S2)
126
Bab 10 (S2)
127
Bab 11 (S2)
128
Bab 12 (S2)
129
Bab 13 (S2)
130
Bab 14 (S2)
131
Bab 15 (S2)
132
Bab 16 (S2)
133
Bab 17 (S2)
134
Bab 18 (S2)
135
Bab 19 (S2)
136
Bab 20 (S2)
137
Bab 21 (S2)
138
Bab 22 (S2)
139
Bab 23 (S2)
140
Bab 25 (S2)
141
Bab 26 (S2)
142
Bab 27 (S2)
143
Bab 28 (S2)
144
Bab 29 (S2)
145
Bab 30 (S2)
146
Bab 31 (S2) END
147
Pengumuman
148
Promosi
149
Promosi Karya Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!