Bab 2

Baru saja Venus merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan meregangkan otot-ototnya yang lelah karena seharian mengerjakan banyak hal, tiba-tiba dia tersentak karena pintu kamarnya digedor dengan kuat.

Venus berjalan, memutar handle pintu dan mendapati Ayahnya sedang berdiri dengan tatapan yang penuh amarah.

Lalu tangan pria yang bernama Daniel itu menampar kuat pipi Venus hingga wanita itu hampir terjatuh.

"Kau benar-benar anak tidak tahu diri! Beraninya kau merayu dan menyakiti pacar adikmu sendiri!" Daniel menatap tajam Venus yang menangis.

"Dia bersikap kurang ajar kepadaku, Ayah!" Venus mencoba membela dirinya.

"Omong kosong! Sekarang kau ikut denganku!" Daniel menarik lengan Venus dengan kasar.

Langkah Venus terhenti saat di hadapannya telah berdiri dua orang polisi beserta Erika dan Mamanya, tak lupa juga si berengsek Shane dengan kepala yang dibalut perban sedang tersenyum sinis kepadanya.

"Ayah, kenapa ada polisi?" Wajah Venus berubah cemas.

Daniel hanya diam tak bergeming.

"Nona Venus, anda kami tahan atas tindakan penganiayaan yang anda lakukan terhadap Tuan Shane." Salah seorang polisi bertubuh tambun itu melangkah mendekati Venus dan berusaha memborgol tangan gadis itu.

"Jangan tangkap aku!"

"Mohon kerja samanya Nona!" Polisi itu memasangkan borgol ditangan Venus, gadis itu hanya pasrah tak bisa melawan lagi.

Dia memandang Daniel dengan tatapan iba, berharap Ayahnya itu berbaik hati untuk membantunya. Tapi Daniel malah memalingkan wajahnya dan berlalu pergi diikuti dengan Erika, Eliza dan Shane.

Venus hanya tertunduk menahan rasa sedih dan takut sekaligus, disaat dia terpuruk begini tak ada seorang pun yang berbaik hati untuk membantunya atau sekedar menemaninya.

***

Venus merutuki nasibnya yang sial ini. Dia dilecehkan, difitnah, ditahan polisi dan bahkan dicampakkan oleh keluarganya.

Kini tubuhnya telah terkurung dibalik jeruji besi, ruangan kotor dan pengap yang ditempati lebih dari 5 orang narapidana wanita.

Narapidana-narapidana wanita itu memandang Venus dengan tatapan tidak suka, mereka seperti anjing liar lapar yang siap menerkam makanan.

"Hei, pel4cur!" Seorang wanita bertubuh gemuk memanggil Venus dengan tidak sopan.

Gadis cantik itu menatap malas kearah suara yang dia dengar, lalu memalingkan wajahnya.

"Beraninya kau menatapku begitu!" Wanita bertubuh gemuk itu menghampiri Venus dan menarik kuat rambutnya.

"Aaaaaaawwww ...!" Venus memekik kesakitan.

"Rasakan ini!" Wanita itu menghantamkan kepala Venus ke dinding lalu melepaskankannya.

"Itu balasannya kalau kau bersikap tidak baik kepada kami." Seorang narapidana lain ikut menendang badan Venus, sehingga wanita malang itu tersungkur ke lantai.

Venus nggak berani melawan, dia hanya tertunduk takut, bahkan isak tangisnya pun dia tahan agar tidak kedengaran.

Sementara itu di kediaman Winata, semua orang sedang terlihat cemas. Bahkan Daniel beberapa kali menghubungi seseorang, tapi tak ada jawaban.

"Bagaimana ini bisa terjadi?" Eliza menatap suaminya dengan rasa penasaran.

"Aku tidak ingin jatuh miskin!" Erika mengerucutkan bibirnya.

"Diamlah kalian!" Bentakan Daniel membuat Ibu dan Anak itu terdiam karena takut.

"Aku harus menemuinya malam ini juga!" Daniel beranjak pergi dengan tergesa-gesa.

***

Disebuah rumah besar nan megah, Daniel masuk dengan perasaan takut. Langkahnya terhenti di depan pintu masuk utama saat seorang pengawal menghadangnya.

"Anda mau apa, Tuan?" Pengawal itu menatap dengan penuh selidik.

"Saya ingin bertemu dengan Tuan Reino."

"Tapi Tuan Muda tidak bisa di gang ..." Kata-kata pengawal itu terputus saat pintu rumah terbuka dan sosok yang dicari Daniel muncul dari balik pintu.

"Ada apa mencari ku?" Reino menatap tajam Daniel yang terlihat takut, dia tau kedatangan Daniel dari CCTV.

Seketika Daniel bersimpuh di kaki Reino, membuat pria tampan itu mundur satu langkah.

"Tolong jangan ambil perusahaan saya, Tuan! Saya berjanji akan membayar hutang-hutang saya." Daniel mengatup kedua tangannya, memohon kepada Reino.

Reino tertawa sarkas, membuat orang-orang di sekitarnya merinding.

"Kau sudah ratusan kali berjanji, aku sudah tidak tertarik bekerja sama denganmu!"

"Kali ini saya bersungguh-sungguh, Tuan." Daniel semakin memelas memohon belas kasihan.

"Sudahlah, aku lelah!" Reino berbalik hendak melangkah dari hadapan Daniel yang semakin ketakutan.

"Saya akan beri apa pun yang Tuan minta!"

Kata-kata Daniel kali ini membuat langkah Reino terhenti, sepertinya dia tertarik dengan tawaran pria itu.

"Apa yang kau punya?" Reino bertanya tanpa membalikkan badannya.

"Hemm ... saya punya ..." Daniel terdiam, dia bingung harus mengatakan apa?

Tuan Muda Reino sudah memiliki segalanya, apa yang bisa dia tawarkan.

"Apa kau punya seorang putri?" Suara seorang wanita datang dari arah lain.

Reino berbalik mencari sosok yang baru saja bersuara tadi, "Mama?"

Nyonya Liana yang tak lain adalah Ibunya Reino baru saja datang dan melihat semua drama ini.

"Kau belum menjawab ku, apa kau punya seorang putri?" Liana memandang Daniel dengan angkuh.

"Iya, saya punya 2 putri, Nyonya." Daniel sangat bersemangat menjawab pertanyaan Liana, berharap ada kesempatan untuknya.

"Berikan satu untuk putraku!"

Ucapan Liana membuat Daniel dan Reino kaget, mereka sama-sama tak habis pikir, kenapa Nyonya besar yang angkuh itu mau menjadikan Daniel besan.

"Ma, apa-apaan ini?" Reino tidak terima dengan keputusan Mamanya itu.

"Bukan kah kau harus mencari istri pertama untuk menjadi tumbal, sebelum kau menikah dengan Diana." Dan sekali lagi kata-kata Liana membuat Reino dan Daniel kaget.

"Tapi, Ma?" Reino berusaha protes.

"Nggak ada tapi-tapian!" Ucap Liana.

"Dan kau, bawa putrimu kesini segera!" Memandang sinis ke arah Daniel yang masih bersimpuh di depan pintu.

"Saya akan segera membawa putri saya kesini." Daniel tersenyum senang.

"Ya sudah, sana pergi! Kau merusak pandangan mataku!" Liana berjalan dengan angkuhnya menaiki anak tangga.

Reino mengikuti langkah Mamanya, berusaha meminta penjelasan.

Sementara Daniel segera beranjak dari kediaman Reino, melesatkan mobilnya pulang kerumah.

***

Reino mengikuti Liana sampai ke kamar, mencoba membujuk Mamanya agar membatalkan niatnya itu.

"Ma, ini konyol!"

"Rein, kau tahu kutukan keluarga kita kan? Istri pertama akan mati, Mama nggak ingin itu terjadi kepada Diana."

"Tapi tidak harus mengorbankan gadis lain." Rein berbicara secara logis.

"Keluarga Diana dan semua orang sudah tahu kutukan itu, Mama harus melakukan ini!" Liana tetap keras kepala dan kekeh pada rencananya.

"Aku tetap tidak setuju, Ma!" Reino masih berusaha menolak.

"Mama tak ingin berdebat lagi, turuti saja rencana Mama ini!"

"Terserahlah!" Reino berlalu pergi dengan perasaan kesal.

Seperti itu lah Reino, dia selalu saja kalah atau tepatnya mengalah kepada permintaan Mamanya.

Bukan dia tak bisa melawan, tapi dia tak ingin Mamanya marah dan sedih lalu akhirnya bertindak di luar kendali seperti sebelum-sebelumnya.

Reino tau, Mamanya menjadi sensitif setelah Ayahnya meninggal dunia.

Liana jadi sulit mengontrol emosinya jika sedang marah atau pun sedih, bahkan tak jarang dia menyakiti dirinya dan orang di dekatnya.

***

Terpopuler

Comments

Windha Winda

Windha Winda

jngan2 venus bkan anak kandung mrka...

2023-03-21

0

Ninin

Ninin

Thor Venus itu anak tiri ya trus Erika itu adik tiri hbs mereka sekeluarga kejam banget

2021-07-14

1

Lilik Lailatul Maghfirah

Lilik Lailatul Maghfirah

suka thoor

2021-06-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22 : Klarifikasi
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104 (Tamat)
105 Author dan promosi
106 Bonus episode 1
107 Bonus episode 2
108 Bonus episode 3
109 Bonus episode 4
110 Bonus episode 5
111 Bonus episode 6
112 Bonus episode 7
113 Bonus episode 8
114 Bonus episode 9
115 Bonus episode 10 (Selesai)
116 Pengumuman season 2
117 Bab 1 (S2)
118 Bab 2 (S2)
119 Bab 3 (S2)
120 Bab 4 (S2)
121 Bab 5 (S2)
122 Bab 6 (S2)
123 Bab 7 (S2)
124 Bab 8 (S2)
125 Bab 9 (S2)
126 Bab 10 (S2)
127 Bab 11 (S2)
128 Bab 12 (S2)
129 Bab 13 (S2)
130 Bab 14 (S2)
131 Bab 15 (S2)
132 Bab 16 (S2)
133 Bab 17 (S2)
134 Bab 18 (S2)
135 Bab 19 (S2)
136 Bab 20 (S2)
137 Bab 21 (S2)
138 Bab 22 (S2)
139 Bab 23 (S2)
140 Bab 25 (S2)
141 Bab 26 (S2)
142 Bab 27 (S2)
143 Bab 28 (S2)
144 Bab 29 (S2)
145 Bab 30 (S2)
146 Bab 31 (S2) END
147 Pengumuman
148 Promosi
149 Promosi Karya Baru.
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22 : Klarifikasi
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104 (Tamat)
105
Author dan promosi
106
Bonus episode 1
107
Bonus episode 2
108
Bonus episode 3
109
Bonus episode 4
110
Bonus episode 5
111
Bonus episode 6
112
Bonus episode 7
113
Bonus episode 8
114
Bonus episode 9
115
Bonus episode 10 (Selesai)
116
Pengumuman season 2
117
Bab 1 (S2)
118
Bab 2 (S2)
119
Bab 3 (S2)
120
Bab 4 (S2)
121
Bab 5 (S2)
122
Bab 6 (S2)
123
Bab 7 (S2)
124
Bab 8 (S2)
125
Bab 9 (S2)
126
Bab 10 (S2)
127
Bab 11 (S2)
128
Bab 12 (S2)
129
Bab 13 (S2)
130
Bab 14 (S2)
131
Bab 15 (S2)
132
Bab 16 (S2)
133
Bab 17 (S2)
134
Bab 18 (S2)
135
Bab 19 (S2)
136
Bab 20 (S2)
137
Bab 21 (S2)
138
Bab 22 (S2)
139
Bab 23 (S2)
140
Bab 25 (S2)
141
Bab 26 (S2)
142
Bab 27 (S2)
143
Bab 28 (S2)
144
Bab 29 (S2)
145
Bab 30 (S2)
146
Bab 31 (S2) END
147
Pengumuman
148
Promosi
149
Promosi Karya Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!