Bab 18

Reino masih terduduk lemas di depan ruangan operasi, sudah 1 jam Venus di dalam, tapi dokter belum ada kabar juga, rasanya ingin sekali Reino menerobos masuk ke ruang operasi itu untuk mencari tahu kondisi istrinya. Berulang kali dia mengusap kasar wajahnya, guratan kekhawatiran tercetak jelas diwajah tampannya.

Erik yang melihat kegusaran Reino, berusaha untuk menenangkan majikannya itu.

"Tuan, minumlah dulu biar Anda tenang." Erik menyodorkan sebotol air mineral, Reino meraih botol itu dan menenggak isinya hingga separuh, sepertinya dia haus sekali.

"Apa dia akan mati?" Reino bertanya tanpa menoleh kepada Erik, suaranya terdengar lirih.

"Kita berdoa saja, Tuan. Semoga Nona Muda bisa selamat." Erik tertunduk takut ... takut kalau dia salah bicara, tapi untung saja kali ini nasibnya sedang baik, karena Reino hanya menghela nafas mendengar jawaban Erik.

Pintu ruang operasi terbuka, buru-buru Reino berdiri dan menghampiri seorang dokter yang baru keluar dari sana.

"Bagaimana kondisinya, dok?" Reino memandang lekat wajah dokter itu, tatapannya nya seolah berharap mendapat kabar yang baik.

"Kami sudah mengoperasi lukanya, untung saja tidak mengenai organ dalam. Tapi, Tuan ... kondisi pasien sangat kritis, dia kehilangan banyak darah." dokter spesialis bedah itu menjelaskan kondisi Venus.

"Kalau begitu apalagi? Lakukan transfusi darah secepatnya, kenapa kau masih berdiri disini?" Reino meninggikan suaranya.

"Tapi, Tuan ... rumah sakit ini tidak menyimpan stok darah yang ..." Belum sempat dokter itu melanjutkan kata-katanya, Reino dengan kasar menarik kerah kemejanya dan menatap tajam dokter itu.

"Rumah sakit macam apa ini? Bisa-bisanya kalian tidak memiliki stok darah! Kalau terjadi sesuatu kepadanya, akan kuratakan rumah sakit ini dengan tanah!" Reino berbicara dengan penuh kemarahan.

"Maaf, Tuan ... bukan begitu maksud saya. Pasien memiliki golongan darah langka, kami tidak memiliki stok darah itu." dokter itu berbicara dengan takut.

"Apa golongan darahnya?"

"O-negatif, Tuan. Dan kemungkinan keluarga kandungnya memiliki golongan darah yang sama." dokter itu masih tertunduk takut.

"Erik, bawa Daniel beserta anak dan istrinya kesini. Cepat!!" Reino memerintah Erik dan melepaskan cengkeraman tangannya dileher dokter itu.

"Baik, Tuan!" Erik mengangguk dan segera berlalu meninggalkan rumah sakit.

"Sekarang apa aku sudah bisa melihatnya?"

"Sambil menunggu darahnya datang, kami akan segera memindahkan pasien ke ruang ICU, Tuan bisa melihatnya disana." dokter itu mempersilahkan Reino ke ruang ICU.

Reino menuruti dokter itu tanpa berbicara apa pun, rasanya saat ini dia ingin bertemu Venus dan memeluknya, dia takut sekali kehilangan gadis itu.

***

Reino duduk disisi Venus yang sedang terbaring lemah dengan wajah yang pucat, ada luka lebam di dahi dan luka robek disudut bibirnya. Bahkan samar-samar Reino melihat ada bekas cekikan yang memerah di leher gadis itu, sungguh keadaanya membuat Reino geram sekaligus sedih.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa yang melakukan semua ini?" Reino menggenggam erat tangan Venus, air matanya tak bisa dia bendung lagi. Cairan bening itu terus turun membasahi wajah tampannya.

Untuk pertama kalinya Reino menangis karena seorang wanita, dia begitu takut kehilangan Venus. Walaupun pernikahan mereka baru beberapa hari, tapi entah mengapa kehadiran Venus benar-benar membuat hidup Reino berubah, dia seperti merasakan sesuatu keanehan yang nggak pernah dia rasakan sebelumnya, tapi dia sendiri nggak tahu itu apa?

Mungkinkah dia jatuh cinta dari sejak pertama dia bertemu dengan Venus?

Entahlah, Reino sendiri nggak pernah tahu apa itu cinta dan bagaimana rasanya.

Tiba-tiba seorang dokter masuk ke ruang ICU tempat Venus terbaring tak berdaya, dia membawa beberapa lembar berkas hasil tes darah Daniel dan anak istrinya. Mereka akhirnya menurut ikut ke rumah sakit setelah Erik mengancam akan menutup perusahaan Daniel, sebenarnya itu cuma akal-akalan Erik saja agar mereka mau ikut, karena Daniel dan Eliza tahu Venus bukan putri mereka dan setelah ini semua orang akan tahu kebenarannya. Dokter itu menghampiri Reino.

"Maaf, Tuan ... golongan darah kedua orang tua pasien tidak cocok. Golongan darah Ayahnya AB dan Ibunya B." dokter itu menjelaskan dengan rinci.

"Apa ...? Bagaimana bisa? Lalu bagaimana dengan anak mereka yang satunya lagi?" Wajah Reino berubah pias.

"Nona yang lagi hamil itu juga memiliki golongan darah AB, Tuan." dokter itu tertunduk takut, dia pasrah jika Reino murka dan menghajarnya.

"Apa-apaan ini? Bukankah mereka keluarganya?" Emosi Reino mulai naik dilevel 5, dokter itu sudah semakin menciut.

"Ke ... kemungkinan pasien bukan anak kandung mereka." dokter itu merasa menyesal mengatakannya, ingin sekali dia menghilang dari hadapan Reino saat ini.

Mata Reino melotot sempurna, dia terkejut bukan main saat mendengar pernyataan dokter itu. Seketika air mukanya berubah marah dengan rahang yang mengeras.

Pantas saja mereka menyiksanya dan memperlakukannya dengan buruk.

Kau akan membayar semua ini Daniel!

Reino meninggalkan ruangan Venus, dia berjalan tergesa-gesa mencari Daniel, dia yakin pria nggak tau diri itu pasti masih ada di rumah sakit ini. Dari kejauhan, Erik berlari menghampiri Reino.

"Bagaimana, Tuan?" Erik berbicara sambil mengatur nafasnya yang tersengal akibat berlari tadi.

"Mereka bukan orang tua kandungnya! Dimana Si berengs*k itu?"

"Mereka masih di parkiran, Tuan." Erik mencium gelagat kemurkaan dari Reino.

Seketika Reino langsung berlari cepat menuju parkiran, Erik pun mengikuti Tuannya itu dari belakang. Reino melihat Daniel dan keluarganya hendak masuk ke dalam mobil, dia mempercepat larinya dan segera menarik Daniel keluar dari mobil.

"Tuan Reino? Ada apa?" Daniel berpura-pura bingung, padahal dia tahu tujuan Reino menghampirinya.

"Katakan siapa orang tua kandungnya? Dimana keluarganya?" Reino berteriak penuh kemarahan.

"A ... apa maksud, Tuan? Kamilah keluarganya?" Daniel yang gugup masih berpura-pura.

Buuugghh ...!

Reino melayangkan bogem mentah ke wajah Daniel, membuat tubuh pria itu menabrak mobilnya sendiri. Melihat kejadian itu, Eliza dan Erika pun turun dari mobil. Erik yang berdiri dibelakang Reino hanya tersenyum sinis melihat wajah kesakitan Daniel.

"Kenapa kau memukul suamiku?" Eliza berteriak marah.

"Karena suamimu itu berbohong!"

"Saya tidak bohong, Tuan." Daniel berbicara sambil menahan sakit diwajahnya.

"Cih, kau bilang kalian keluarganya? Bahkan kalian sama sekali tidak khawatir apalagi menjenguknya. Keluarga macam apa itu? Haa ...!" Kemarahan Reino benar-benar sudah diambang batas.

"Katakan dimana keluarga kandungnya? Atau aku patahkan lehermu!" Reino mencengkeram leher Daniel dan menatap tajam netra hitamnya, seketika Daniel menjadi takut dan dengan susah payah menelah salivanya.

"Ka ... kami tidak ta ... hu, Tuan. Kami mengadopsinya dari panti asuhan." Daniel akhirnya jujur dan berbicara dengan terbata-bata.

"Panti asuhan mana?" Reino semakin mengeratkan cengkeramannya, membuat orang yang melihatnya merinding takut.

"Pa ...panti Asuhan Ka ... sih Bunda."

Reino melepaskan cengkeramannya dari leher Daniel, pria itu terbatuk-batuk.

"Erik, seret dia ke panti asuhan itu dan cari informasi sebanyak-banyaknya!" Reino memerintah Erik sambil menunjuk Daniel.

Daniel hanya pasrah mengikuti Erik, sementara Eliza dan Erika pulang kerumah tanpa Daniel. Walaupun waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi, tapi tak menyurutkan semangat Erik untuk mencari tahu informasi tentang Nona Mudanya. Bahkan sebelum menjemput Daniel tadi, Erik sudah menghubungi polisi untuk menyelidiki kasus ini. Erik mencurigai sesuatu, tapi dia masih menunggu Reino tenang, baru menyampaikan kecurigaanya.

***

Jangan lupa vote nya sayang akuh ...

Biar aku crazy up lagi.

Terpopuler

Comments

Moza9i

Moza9i

dari pada cari info keluarga kandung venus, mending cari pendonor lain dulu kan?

2023-11-20

0

Riska Wulandari

Riska Wulandari

pinteran Erick ketimbang kamu Rein..

2021-12-20

1

DPuspita

DPuspita

Erik sepertinya bukan sopir biasa nich... 🤔

2021-12-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22 : Klarifikasi
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104 (Tamat)
105 Author dan promosi
106 Bonus episode 1
107 Bonus episode 2
108 Bonus episode 3
109 Bonus episode 4
110 Bonus episode 5
111 Bonus episode 6
112 Bonus episode 7
113 Bonus episode 8
114 Bonus episode 9
115 Bonus episode 10 (Selesai)
116 Pengumuman season 2
117 Bab 1 (S2)
118 Bab 2 (S2)
119 Bab 3 (S2)
120 Bab 4 (S2)
121 Bab 5 (S2)
122 Bab 6 (S2)
123 Bab 7 (S2)
124 Bab 8 (S2)
125 Bab 9 (S2)
126 Bab 10 (S2)
127 Bab 11 (S2)
128 Bab 12 (S2)
129 Bab 13 (S2)
130 Bab 14 (S2)
131 Bab 15 (S2)
132 Bab 16 (S2)
133 Bab 17 (S2)
134 Bab 18 (S2)
135 Bab 19 (S2)
136 Bab 20 (S2)
137 Bab 21 (S2)
138 Bab 22 (S2)
139 Bab 23 (S2)
140 Bab 25 (S2)
141 Bab 26 (S2)
142 Bab 27 (S2)
143 Bab 28 (S2)
144 Bab 29 (S2)
145 Bab 30 (S2)
146 Bab 31 (S2) END
147 Pengumuman
148 Promosi
149 Promosi Karya Baru.
Episodes

Updated 149 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22 : Klarifikasi
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104 (Tamat)
105
Author dan promosi
106
Bonus episode 1
107
Bonus episode 2
108
Bonus episode 3
109
Bonus episode 4
110
Bonus episode 5
111
Bonus episode 6
112
Bonus episode 7
113
Bonus episode 8
114
Bonus episode 9
115
Bonus episode 10 (Selesai)
116
Pengumuman season 2
117
Bab 1 (S2)
118
Bab 2 (S2)
119
Bab 3 (S2)
120
Bab 4 (S2)
121
Bab 5 (S2)
122
Bab 6 (S2)
123
Bab 7 (S2)
124
Bab 8 (S2)
125
Bab 9 (S2)
126
Bab 10 (S2)
127
Bab 11 (S2)
128
Bab 12 (S2)
129
Bab 13 (S2)
130
Bab 14 (S2)
131
Bab 15 (S2)
132
Bab 16 (S2)
133
Bab 17 (S2)
134
Bab 18 (S2)
135
Bab 19 (S2)
136
Bab 20 (S2)
137
Bab 21 (S2)
138
Bab 22 (S2)
139
Bab 23 (S2)
140
Bab 25 (S2)
141
Bab 26 (S2)
142
Bab 27 (S2)
143
Bab 28 (S2)
144
Bab 29 (S2)
145
Bab 30 (S2)
146
Bab 31 (S2) END
147
Pengumuman
148
Promosi
149
Promosi Karya Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!