Musuh?

6 bulan setelah lamaran mendadaknya bunda nira, pagi tadi adalah hari di mana bunda melangsungkan pernikahannya. Namun sebelum acara selesai cassy memilih untuk segera pulang karna dia merasa kelelahan.

Malam hari di sebuah kamar yang mewah terlihat cassy sedang duduk di kursi balkon sembari menatap ke arah langit yang penuh bintang. Tak lama terdengar suara dering handphone di dekatnya. Awalnya dia hanya melirik handphone milik nya namun lama lama dia geram juga karna handphone itu terus terusan berdering.

"Hemmm." Jawab cassy mengangkat telfon dari seseorang.

"Ada orang yang mau masuk ke apartemen lo." Ujar seseorang itu

"Pembunuh bayaran, lo ada dimana, udah 6 bulan ini gue gak liat lo." Ujar seseorang terdengar sangat khawatir karna takut terjadi sesuatu pada cassy.

"Amerika." Jawab cassy singkat.

"Haaah, bagus deh. Saran gue mending lo cepat cari rumah deh cass, apart lo itu udah gak aman. Gue yakin Dendila yang ngirim para pembunuh itu." Ujar orang itu. Cassy yang mendengar itu terlihat sangat santai.

"Hemm, suruh kenzo ke Amerika besok." Ujar cassy dengan nada santai.

"Ok nanti gue samperin ke kenzo, tapi lo harus pikirin lagi tawaran gue tadi, ini demi keselamatan lo dan para pekerja di apart lo." Ujar orang itu.

"Heemm." Ujar cassy malas dan detik berikutnya saluran telfon pun di matikan oleh cassy.

> di tempat lain <

"Haaah, capek ngoceh gue." Ujar seseorang baru saja menelfon cassy.

"Kenapa lo." Tanya seseorang lain yang baru masuk.

"Biasa ngebuat jalan tol." Ujar nya sembarang

"Terus?, udah jadi." Tanya teman nya.

"Jadi gak runtuh iya." Ujar nya.

"Hahah abbas abbas, sabar ya bro dia emang gitu gue dulu lebih sering dari lo." Ujar seseorang.

"Hahaha, lo juga harus sabar lan, dia bos lo." Ujar abbas.

"Bos lo juga bangke." Sungut alan. Abbas yang mendengar itu pun tertawa.

Ya mereka adalah abbas dan alan, si kocak di kelompok mafia, namun mereka juga bisa menjadi orang yang paling menakutkan.

> kembali ke cassy <

Setelah menutup telfon dari Abbas cassy pun masuk kedalam kamar dan membaringkan tubuhnya di atas kasur.

Tak berselang lama cassy pun sudah tertidur pulas. Mungkin karna cassy merasa lelah karna baru sampai di rumah kakeknya tadi karna acara pernikahan bunda nira dan daddy bram.

> skip pagi hari <

Pagi yang sangat cerah terlihat cassy sedang duduk di balkon kamarnya. Tak berapa lama dia pun turun untuk makan karna perutnya sudah terasa lapar.

"Pagi." Ujar cassy menyapa para maid yang sedang bekerja.

"Pagi non." Ujar mereka serempak.

Saat dia sudah sampai di meja makan dan akan bersiap untuk duduk, handphone yang dia pegang tiba tiba berdering.

Tringg

Triingg

Triinng

Setelah melihat siapa yang menelfonnya cassy pun mengangkat panggilan itu.

"Heemm." Ujarnya malas.

"Ada masalah di kantor." Ujar seseorang itu.

"Apa." Tanya cassy malas.

"Ada orang yang berhasil melakukan korupsi disini." Ujar seseorang itu lagi.

"Berapa." Masih dengan santainya cassy bertanya.

"5M."ujar seseorang.

"Apa bang zidan tau." Tanya cassy sembari meminum minumannya.

"Gue rasa dia tau." Ujar seseorang itu.

"Biarkan orang itu menjadi urusan bang zidan." Ujar cassy.

"Ok, gue juga mau ngasih tau kalo pembelian barang yang lo minta semua sudah sampai di markas, apa perlu lo periksa." Tanya orang itu.

"Apa udah ada yang memeriksa." Tanya cassy.

"Marvin dan alex sudah memeriksanya." Ujar seseorang itu.

"Baiklah alan, simpan mereka semua di tempat biasa." Perintah cassy.

"Ok." Ujar alan. Ya dia adalah alan. Alan selalu melaporkan apa saja yang terjadi di indonesia saat cassy tak ada disana, itu lah tugas nya.

Tak lama cassy pun menutup telfon nya dan kembali menyantap makanan yang sudah dihidangkan.

Setelah selesai dengan kegiatan nya cassy pun kembali ke kamarnya. Namun belum sempat dia melangkah kearah tangga menuju kamar, cassy mendengar suara mobil di depan rumah, cassy pun akhir nya mengurungkan niatnya pergi ke kamar tapi dia memilih duduk di sofa yang ada di ruang keluarga sembari menunggu siapa yang datang.

Taklama pintu pun di buka dari luar, di sana cassy bisa melihat maid yang tadi sedang keluar rumah membukakan pintu, terlihat ada 3 orang di belakang maid itu.

"Sayang." Panggil bunda nira saat melihat cassy yang tengah duduk sembari memainkan handphone milik nya.

Mendengar nama nya di panggil cassy pun menoleh kearah 3 orang yang sedang berjalan ke arahnya. Karna dia sedang malas dia pun hanya duduk sembari menatap mereka.

"Apa bunda tidur nyenyak tadi malam, dan kenapa sudah pulang. bukannya bunda akan menginap di hotel selama 2 hari." Tanya cassy.

"Tidak jadi sayang daddy harus bekerja besok." Bukan bunda yang menjawab tapi daddy bram.

"Kenapa." Tanya cassy.

"Ada beberapa masalah di kantor, hari ini daddy akan bekerja dari rumah untuk menyicil pekerjaan di kantor besok." Ujar daddy bram.

"Hemm." Ujar cassy tak ambil pusing. Bukan tak suka dengan kehadiran 2 orang baru di hidupnya dan bunda nya, tapi karna memang dia sedang malas bicara dan melakukan apapun.

Tak berselang lama mereka ber 4 diam, tiba tiba handphone cassy berbunyi. Semua orang yang ada di sana langsung mengarahkan pandangan mereka yang awalnya menatap ke arah tv sekarang menatap ke arah cassy.

"Hemmm." Jawab cassy.

"Ada penyerangan di apart." Ujar seseorang.

"Apa mereka aman." Ujar cassy. Entah mengapa bunda nira merasa kalau hawa sekitar sedikit menjadi dingin, bukan hanya bunda nira saja tapi daddy bram dan abang sambung cassy juga merasakan nya.

"Aman, mereka ada di markas." Ujar seseorang itu.

"Jaga mereka dan biarkan marvin yang mengurus di apart." Ujar cassy santai.

"Ok." Ujar seseorang sebelum menutup telfon nya

Cassy pun kembali ke posisi dan kegiatan awal yaitu menonton tv. Cassy bukan tak marah karna tempat tinggalnya di obrak abrik oleh orang tidak cassy kenal, dia sangat marah. Tapi apa yang bisa dia lakukan sekarang, selain memerintah teman temanya dan menunggu hasilnya.

Tak lama cassy mendapat notifpesan dari bang zidan, bahwa tugasnya telah selesai. Cassy pun tersenyum kecil untuk kabar itu.

"Bermain lah dulu untuk sekarang, karna tak lama lagi kehidupanmu akan hancur seperti hancurnya hidup bundaku dulu." Ujar cassy dalam hati sembari menampilkan seringai kecil nya.

"Apa yang sedang di pikirkannya ." Ujar seseorang dalam hati dengan raut keheranan, orang itu yang tak lain dan tak bukan adalah abang sambung cassy yang bernama Karel.

Merasa seperti ada yang memerhatikannya cassy pun menoleh ke arah Karel. Karel yang melihat tatapan mata milik cassy pun terdiam beku..

Terpopuler

Comments

azka aldric Pratama

azka aldric Pratama

knp dialognya di ualng2🤔🤔🤔

2024-02-05

4

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!