Bertemu

Pagi pun tiba, terlihat di dalam sebuah kamar sang empu sedang asik dengan mimpinya. Tak lama terdengar suara ketukan pintu dari arah luar kamar.

TOK

TOK

TOK

"Sayang bangun yuk sudah siang ." Panggil seseorang dari arah luar kamar.

"Iya bun sebentar lagi cassy keluar." Sahut cassy dari dalam kamar.

Mendengar sahutan dari sang anak nira pun kembali ke dapur untuk memasak.

Tak lama cassy pun terlihat keluar dari kamarnya.

"Pagi bun." Ucap cassy saat melihat nira yang sedang menyusun makanan di atas meja.

"Pagi juga sayang." Sahut nira sembari tersenyum melihat anak tersayang nya.

"Bun nanti cassy keluar sebentar ya, mau ketemu sama temen cassy." Ujar cassy sembari mendudukan diri nya di kursi.

"Iya sayang, sekarang kita sarapan dulu." Ujar nira pada sang putri dan di jawab anggukan oleh cassy.

Cassy pun menikmati makanan yang tersaji di atas meja dengan rasa semangat dan bahagia.

Selang berapa lama cassy dan nira pun selesai dengan sarapan nya. Cassy pun berpamitan pada nira untuk pergi keluar.

"Bun cassy berangkat ya." Ujar cassy sembari pergi kearah sofa dan menyahut kunci mobilnya.

"Iya sayang hati hati ya." Ujar nira sedikit berteriak karna sedang mencuci pirin. Dan hanya di sahuti anggukan oleh cassy. Entah nira melihat atau tidak cassy tersenyum melihat nya yang sedikit berteriak.

"Cassy janji, cassy bakal buat bunda selalu bahagia seperti sekarang ini." Monolok cassy sembari menatap ke arah nira.

Selang sekiat detik cassy pun balik badan dan berjalan menuju pintu keluar. Cassy pun keluar dari unit nya dengan raut wajah yang berbeda.

Sampai di tempat parkir secara tidak sengaja melihat keluarga Roy mahendra.

"Ngapain mereka disini?." Monolok cassy saat melihat Roy mahendra.

Tidak ada yang menyadari keberadaan cassy di sana. Tanpa memperdulikan apapun cassy pun masuk ke mobil dan menyalakan mesin mobilnya.

Saat cassy menuju keluar dari parkiran cassy melihat andra di salah satu mobil dan juga akan keluar dari sana.

Entah karna apa cassy yang melihat andra pun merasakan sesuatu.

"Gak mungkin gua tertarik sama tu orang kan, kocak banget kalo gua suka ama tu cowok." monoloknya sembari tersenyum kecil.

~DI TEMPAT YANG BERBEDA~

"Mana sih tu manusia lama bener, apa gua yang kecepatan ya datengnya, hemm. Kayak nya dia yang kelamaan deh, mana solo lagi gua di sini, gak enak bener dah." Gerutu seseorang di salah satu cafe.

Tak berselang lama datang lah seseorang kearah nya.

"Siapa lagi ni orang, kalo macem macem lagi gua sleding tu orang." Monolok nya. Bukan karna apa dia menggerutu seperti itu, karna selama dia datang dan duduk di kursi itu ada beberapa laki laki yang menggodanya dan iyu membuat nya cemberut sebel.

"Permisi nona, apa benar anda yang bernama

Sesilia." Tanya laki laki itu bertanya padanya.

"Iya itu nama saya, ada apa ya mas." Jawab sesil cuwek.

Ya yang sedari tadi menggerutu itu adalah Sesilia abraham yang sedang menunggu Cassy dan 1 teman Cassy yang sesil sendiri tidak tau siapa.

"Ok, kenalin saya Kenzo, saya juga di undang sama non cassy buat kesini." Ujar kenzo atau jo si tukang ojek langganan cassy.

"Owh, ya udah mas silakan duduk dan silakan pesan apa saja yang mas suka." Ujar sesil sedikit senang karna ada teman lain yang cassy bawa.

"Terimakasih non." Ujar jo sungkan.

Tak berselang lama cassy pun datang dengan raut wajah yang sudah tidak bersahabat lagi.

Sesil dan bang jo yang melihat kedatangan cassy dan raut wajahnya pun bingung.

"Telat lo." ujar sesil sembari meminum minumannya.

"Hemm." Sahut cassy dengan mood yang hancur itu.

"Kenapa lo, abis kena tilang lagi." Ujar sesil lagi saat mendengar sahutan cassy.

"Gak." Jawab cassy.

"Terus lo kenapa, dateng dateng pakek muka begitu." Ujar sesil masih penasaran. Pasal nya sesil hafal betul bagai mana manusia bernama cassy ini kalau sedang badmood.

Karna sesil terus bertanya cassy pun akhirnya menceritakan apa yang terjadi tadi sampai membuat dia terlambat 20 menit.

> flash back <

Saat cassy sudah keluar dari lingkungan apartemen cassy mampir ke salah satu restaurant yang dia punya. Disana dia mengecek beberapa dokumen dan menghimbau pada semua kayawan nya untuk jangan terlalu capek dan jaga kesehatan. Di mata karyawan nya cassy bisa di bilang baik namun kadang juga terlihat menyeram kan sama seperti sekerang. Tak lama cassy membrifing mereka tiba tiba ada seseorang yang datang dan menampar bos mereka itu. Mereka yang melihat itu pun terkejut bukan main karna tamparan nya cukup keras untuk di terima oleh seorang perempuan.

"Dasar jalang kamu, keluar dari rumah saya sekarang malah menuduh dan menjelek jelek kan anak saya ha." Ujar seseorang, orang yang melihat itu pun terkejut, karna yang mereka lihat cassy dari tadi tidak terlihat memprofokasi mereka sama sekali.

Cassy yang mendengar dan di perlakukan seperti itu pun menatap orang yang sudah menampar nya.

Melihat pergerakan yang cassy buat orang itu di buat terkejut dengan reaksinya. Cassy terlihat tenang. dingin, dan datar.

Lama cassy terdiam akhirnya dia pun bersuara.

"Apa mau mu tuan." Ujar cassy dingin, bahkan lebih dingin dari terakhir kali orang itu bertemu cassy.

Mendengan suara dan aura yang di keluarkan oleh orang di depannya itu orang tersebut hanya bisa diam, bukan hanya dia tapi semua orang yang ada di ruangan itu semuanya terdiam mematung.

"Apa mau mu tuan roy yang terhormat." Ujar cassy bersuara lagi membuyarkan lamunan mereka semua termasuk 3 orang yang berada di depan nya itu.

Ya yang menampar cassy adalah Roy mahendra yang di belakang nya ada dua wanita yang berbeda usia yaitu Dendila Mahendra dan Yesenia kellie Mahendra.

"Jangan sampai aku mengulangi pertanyaan kun tadi tuan." Ujar cassy dengan suara dan tatapan mata yang tajam menatap ke arah Roy sang ayah.

Mendengar suara itu untuk yang ke tiga kalinya. Akhirnya Roy pun berbicara dengan suara dan nada yang terkesan meremehkan cassy yang ada di hadapannya.

"Sudah menjadi jalang kamu sekarang ha. Bagus aku mengusir mu dan bunda mu dari rumah ku dulu. Ternyata benar ini kelakuan mu." Ujar Roy lancar menghina cassy.

"Lalu."ujar cassy santai.

"Dapat dari mana kamu uang sebanyak itu, sampai bisa memakai black card juga. Dan kenapa kamu memfitnah anak saya hah, tidak terima kalau saya usir dari rumah saya Ujar Roy. Cassy yang mendengar itu cuman diam sembari mengangkat satu alisnya mendakan bahwa dia bingung dengan arah pembicaraan roy sebenar nya mengarah kemana dan mau membahas apa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!