Keluarga baru

Sebelumnya kita kenalan dulu dengan daddy dan abang baru cassy.

ADAM PRINCE VISHAKA laki laki berusia 39 tahun ini adalah laki laki yang memiliki kedudukan di dunia bisnis dan dunia bawah.

Adam adalah pengusaha sukses di negara Amerika. Adam merukan orang yang di takuti dalam dunia bisnis yang ada di banyak negara. Adam mengenal bunda nira karna memang dulu bunda nira dan daddy adam adalah sepasang sahabat, hingga suatu hari daddy adam harus melanjutkan kuliahnya di Amerika. Dulu keluarga VISHAKA tinggal di indonesia. Tak banyak yang tau kalau daddy adam adalah seorang pemimpin mafia BLACK WOLF, mafia paling berpengaruh di Amerika.

KAREL RADEVA VISHAKA laki laki berusia 20 tahun, laki laki yang biasa di panggil karel itu adalah anak dari ADAM PRINCE VISHAKA. Sifatnya tak jauh berbeda dari sang ayah. Meski wajah nya terlihat lugu dan pendiam, namun sebenarnya dia adalah laki laki yang sangat bengis dan kejam. Karel adalah satu satunya pewaris mafia BLACK WOLF milik adam ayahnya. CRAZY PSYCHOPATH adalah julukannya. Karel juga adalam pewaris tunggal dari VISHAKA COMPANY DAN A.P.V CORPORATE. Perusahaan terbesar di Amerika dan dunia.

> back to story <

Siang hari, cassy dan keluarga barunya sedang berkumpul di meja makan. Mereka sangat menikmati apa saja yang terhidang di atas meja, tak ada suara pembicaraan yang ada hanya suara dentingan sendok. Tak cuma cassy, abang dan kedua orangtua nya yang ada disana, namun juga ada asisten dari daddy dan juga 2 pasang kakek nenek.

Selesai dengan kegiatan mereka di meja makan akhirnya mereka kembali berkumpul di ruang keluarga.

"Nek, adek nanti..." ujarnya tak melanjutkan ucapannya karna melihat sesuatu.

Kedua nenek yang merasa di panggil pun menoleh saat cassy berbicara.

"Hemm, adek lupa kalo sekarang ada dua nenek disini." Ujarnya sembari berdehem.

Semua orang yang ada di sana pun tersenyum mendengar ucapan cassy.

"Ada apa sayang." Tanya bunda nira yang masih ingin mendengar apa yang anak perempuan nya itu mau.

"Gini bun, mending kita ubah dulu panggilan buat dua nenek cantik ini, tapi ya." Ujar cassy sembari membenarkan duduknya.

"Emmm gimana kalo opa oma buat nenek etta dan kakek jake." Ujar cassy mencoba berunding kepada 4 paruh baya itu.

Mereka pun saling tatap dan berdiri untuk berpura pura berunding. Dan tak lama mereka pun kembali duduk lagi.

"Ok sayang kami tak keberatan." Ujar oma etta tersenyum hangat.

"Hihi, ok deh jadi sekarang kita panggil oma buat nenek etta dan opa buat kakek jake." Ujar cassy tersenyum. Namun baru saja tersenyum ceria, tiba tiba handphone milik cassy berbunyi yang membuat senyumnya lenyap. Semua orang yang ada di sana pun ikut terdiam menatap cassy namun yang di tatap tak memperdulikan tatapan mereka. Cassy membaca pesan yang di kirim oleh seseorang.

> IN message <

"Dendila menyusup kedalam rumah sakit." Tulis seseorang.

Cassy yang membaca itu pun terlihat geram dengan suami istri roy dan dendila, menurut cassy mereka adalah sampah yang tak tau malu.

"Awasi dia, jangan sampai masuk ke semua ruangan." Tulis cassy. Selesai membalas pesan itu

"Ok, dan satu lagi ada orang yang berniat menyusup ke markas." Balas seseorang.

"Beritahu zidan untuk memperketat penjagaan." Tulis cassy.

"Baik. Kalo gitu gue pergi dulu, oya jam 18:00 kenzo akan sampai di sana." Tulis seseorang.

"Hemmm." Tulis cassy.

> back to cerita <

Selesai membalas pesan dari seseorang, cassy pun menatap ke arah bunda nira. Bunda nira pun ikut menatap ke arah cassy.

"Ada apa sayang." Tanya bunda nira.

Cassy pun diam sejenak sebelum menjawab pertanyaan dari bunda nya itu.

"Bun, bunda akan keberatan gak kalo adek ngelakuin sesuatu." Tanya cassy hati hati. Bunda nira yang mendengar itu pun sedikit bingung.

"Apa sayang,, kalo itu gak bahaya buat kamu, bunda gak akan marah." Ujar bunda nira. Semua orang yang ada di ruang keluarga itu masih diam mendengarkan apa saja yang akan di bicarakan oleh cassy.

"Kita pindah rumah bun, kita gak akan tinggal di apartemen lagi dan juga, adek punya rencana untuk mindahin rumah sakit pusat bunda karna disana sudah tidak aman." Ujar cassy. Bunda pun kembali di buat bingung sekaligus takut akan sesuatu.

"Kenapa sayang."tanya bunda nira lagi.

"Dendila menyusup masuk ke rumah sakit dan tadi malam ada pembunuh bayaran masuk apartment adek." Ujar cassy santai. Mereka semua yang mendengar itu pun kaget, apa lagi bunda nira. Dia tidak menyangka bahwa suami istri itu sudah tau tentang identitasnya yang sebenarnya.

"Untuk masalah pembunuh itu biar daddy yang urus, untuk rumah sakit jadi urusan adek." Daddy bersuara. Akhirnya sekian lama terdiam daddy Adam pun bersuara, meskipun nada bicaranya lembut namun di sana cassy merasakan aura membunuh yang kuat.

"Baiklah dadd." Ujar cassy santai.

Kalo ada tanya emang daddy tau siapa cassy sebenarnya.

Daddy sudah tau kecuali karel, karna karel gak ikut pembicaraan waktu bunda ngejelasin siapa cassy yang sebenarnya.

"Untuk masalah tinggal kita akan tinggal di rumah daddy, disana aman karna penjagaan yang daddy buat sangat lah ketat." Ujar daddy adam.

"Apartment lo jual aja dek, beli yang baru." Ujar karel santai.

(Enak banget maen jual jual aja, orang kaya mah gitu). Ok lanjut.

Cassy hanya melirik abang tiri nya itu, bukan apa apa apartment itu adalah hasil dari keringatnya sendiri. Susah payah cassy menghasilkan uang untuk apartment itu, tapi kalo di huni lagi dia dan para penghuni yang akan dalam bahaya, apa lagi musuh sudah tau dimana dia tinggal.

"Hah, gak tau deh." Ujar cassy sembari merebahkan tubuhnya ke senderan sofa.

Tak lama cassy pun teringat sesuatu. Lalu mengambil handphone nya lagi setelah tadi dia letakkan di atas meja. Dia pun menelfon seseorang.

> di dalam telephone <

"Halo cass, ada apa." Ujar seseorang setelah telvon tersambung.

"Dimana alan." Tanya cassy. Karna tadi sebenarnya cassy ingin menelpon alan tapi tidak tersambung.

"Bang alan lagi di kantor ada meeting katanya, kenapa." Ujar seseorang di sebrang sana.

"carikan gue rumah." Ujar cassy tiba tiba.

"Selera lo gimana, gue gak tau." Ujar seseorang.

"Abbas lo kenal gue udah lama." Ujar cassy sembari memutar bola matanya.

Ya orang sedang cassy telephone adalah abbas si bocah kematian.

"Hahah ok ok gue cari sekarang." Ujar abbas sembari tertawa karna puas menjahili cassy.

Tanpa babibu lagi cassy pun menutup sambungan telephone nya, dia tidak peduli dengan sumpah serapah yang abbas karna kebiasaannya itu.

> telephone selesai <

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!