Diterima

Jauh dari rumah, terlihat cassy baru saja sampai di bandara LOS ANGELES dan baru saja turun dari pesawat.

Saat akan keluar dari bandara cassy melihat seseorang yang sangat dia kenal sedang berdiri di dekat pintu keluar bandara yang cassy yakini bahwa orang itu sedang menunggu dirinya. Tanpa lama lama lagi cassy pun menghampiri orang tersebut dengan senyum mengembang.

"Siang bunda." Ujar cassy, ya orang itu adalah DEYANIRA JASMINE.

"Sayang, siang juga nak." Ujar bunda nira sembari memeluk cassy menyalurkan rasa rindunya.

"Bunda sudah lama nunggu cassy disini. Apa kakek dan nenek tau kalo cassy ke Amerika bun." Tanya cassy pada bundanya itu.

"Bunda juga baru sampai sayang, kakek dan nenek gak tau kalo kamu bakal ke Amerika." Jawab bunda nira.

"Kalo gitu ayo bun kita langsung jalan aja, soalnya udah gelap awannya mungkin akan turun hujan. Apa ini cara mereka menyambut cassy." Ujar cassy cemberut karna cuacanya kurang bagus hari itu.

Bunda yang mendengar celotehan anaknya itu seketika tertawa kecil.

"Ayo sayang kita ke mobil dan segera pulang untuk menemui kakek dan nenek. Mereka mungkin sudah menunggu kedatangan mu." Ujar bunda nira pada cassy.

"Baiklah ayo bun." Ujar cassy.

> skip <

Setelah menempuh perjalan selama 1 jam cassy dan bunda nira akhirnya sampai di depan gerbang rumah kakek nenek. Di sana cassy melihat ada sebuah mobil yang juga baru sampai.

"Siapa pemilik mobil mewah itu, kenapa mobil itu berhenti di situ." Ujar cassy dalam hati sembari menatap mobil mewah yang sedang menunggu di depan gerbang.

"Mungkin mobil itu tamunya kakek." Monolok cassy lagi dalam hati.

Tak berselang lama gerbang pun di buka. Sebelum mobil itu melaju. mobil yang di tumpangi cassy sudah lebih dulu melaju masuk ke pekarangan luas di rumah besar itu.

Tak lama mobil yang cassy lihat tadi pun ikut masuk ke pekarangan rumah dan tepat berhenti di belakang mobil yang cassy tumpangi.

Setelah pintu di bukakan oleh bodyguard cassy dan bunda nira pun keluar dari dalam mobil. Cassy juga melihat 2 laki laki keluar dari mobil di belakang nya.

"Sungguh elok wajahnya, hei apa yang ku bicarakan. Aku ini mafia dingin jangan memuji jika tak penting ."Celotehnya dalam hati.

"Ayo sayang kita masuk." Ujar bunda nira yang membuat cassy sedikit terkejut.

"Ah bunda adek kaget, ayo bun." Ujar cassy sembari memegangi dada nya karna terkejut.

"Maaf sayang, bunda ngagetin."Ujar bunda nira sembari tertawa ringan.

"Apa sedang ada tamu bun, itu di sana ada mobil." Ujar cassy pada bundanya. meskipun tbelum pernah bertemu dengan kakek nenek nya, cassy tau siapa kakeknya dari cerita cerita yang selalu bunda ceritakan. Kakek nya itu tidak mungkin akan mengeluarkan mobilnya atau keluar dari rumah saat haro libur.

"Mungkin iya sayang, ayo kita masuk sebentar lagi akan hujan." Ujar bunda nira lagi mengajak cassy untuk masuk.

"lya bun. "ujar cassy.

Dan benar saja saat 4 orang itu maru berdiri di depan pintu masuk hujan pun turun.

"Sungguh sambutan yang sangat ramai." Ujar cassy cemberut. Cassy tidak sadar bahwa ada 2 orang laki laki yang mendengar gerutuannya itu.

"Very cute and funny." Ujar seseorang di belakang cassy sembari tersenyum.

(Sangat imut dan lucu).

"What up boy, why are you smiling. Is that girl so cute." Ujar laki laki di sampingnya.

(Ada apa boy, kenapa kau tersenyum. Apakah gadis itu sangat lucu).

"It's okay dad. Does daddy think he's very cute." Ujar laki laki muda.

(Tidak apa apa dad. Apakah menurut daddy dia sangat lucu).

"According to daddy so." Ujar laki laki di sebelah laki laki muda itu.

(Menurut daddy begitu).

"What do you think boy." Ujar nya lagi. Meski percakapan yang di samapikan terlihat seperti sedang bergosip tapi wajah yang di tampilkan terlihat dingin.

(Bagaimana menurutmu boy).

"It's up to daddy, whatever it is." Ujar laki laki muda yang tak kalah datar ekspresi wajahnya.

(Terserah daddy, apapun itu).

Sungguh sangat kontras dengan apa yang mereka bahas.

> back to cassy <

Saat masuk kedalam rumah cassy bisa melihat ada 4 orang sedang mengobrol santai di ruang tamu. Duo orang lansia yang melihat kearah nya itu sangat lucu menurut cassy. Dua lansia itu menatap cassy saat terdengar suara langkah kaki memasuki rumah.

"Mereka sangat lucu, lihat ekspresi mereka, wajah nenek sangat mirip dengan wajah bunda." Bisik cassy pada bunda sembari tersenyum.

"Iya sayang, mereka lah kakek nenek mu."ujar bunda nira yang ikut berbisik.

Mereka pun sampai di ruang tamu. Disana cassy bisa melihat dengan jelas wajah kakek dan nenek nya. Dan para tamu yang sedari tadi berbincang dengan kakek dan nenek.

> singkat cerita <

Bunda dan cassy yang mendengar penjelasan dari kakek sangat terkejut. Karna para tamu yang ada di hadapan mereka ini ternyata datang untuk melamar bunda.

"Bagaimana sayang apa kamu mau menerima lamaran mereka."Tanya kakek yang menggunakan bahasa indonesia.

"Apakah ayah sudah menjawabnya tadi." Tanya bunda.

Cassy yang mendengar perbincangan para orang tua sedikit bosan, dan dia ingin segera masuk ke kamar dan tidur.

"Belum nak, jawaban ada padamu karna kamu yang akan menjalaninya." Ujar kakek menyerahkan semua jawaban pada bunda nira.

Bunda sejenak terdiam memikirkan sesuatu, lalu bunda pun melihat ke arah cassy yang sedang bersandar di bahu nenek nya dengan manja.

"Nek apakah ada coklat." Tanya cassy sedikit mengecilkan suaranya. Para orang yang melihat itu pun tersenyum gemas melihat tingkah lucu cassy itu.

"Ada sayang di kulkas, apa mau maid ambilkan." Jawab nenek yabg ikut berbisik.

"Tidak nek, nanti saja." Ujar cassy sembari memejamkan matanya karna dia merasa sangat lelah tapi tidak bisa ke kamarnya untuk sekarang.

Lama bunda terdiam, akhirnya bunda pun bersuara.

"Maaf sebelumnya, tapi saya tidak bisa menjawab apapun, karna saya tidak ingin membuat anak saya tidak nyaman jika saya menikah lagi." Ujar bunda nira. Mereka yang mendengar itu pun terdiam. Bunda yang menyadari itu pun tersenyum canggung.

"Ah maaf kan saya tuan nyonya karna saya memakai bahasa Indonesia ." Ujar bunda.

"Hah maaf, ah sorry ladies and gentlemen, because I use Indonesian." Ujar bunda lagi dengan nada yang canggung.

"Tidak masalah nak, kami juga bisa berbahasa indonesia karna istri saya juga orang indonesia." Ujar tuan Vishaka.

Mendengar itu bunda nira pun merasa lega.

"Jika kamu takut putri mu merasa tidak nyaman coba tanyakan pada apakah bundanya di perbolehkan menikah lagi." Ujar nyonya Vishaka sembari tersenyum ramah.

"Sayang, bunda...." Belum selesai bunda nira berbicara cassy sudah lebih dulu menyahut.

"Selagi orang itu bisa menjaga bunda, adek ok. Itu jawaban adek bun ." Ujar cassy masih dengan mata terpejam.

"Om Bram akan menjaga bunda mu nak." Ujar tuan vishaka pada cassy.

"Jika begitu terima lah bun, bunda dan om Bram juga sudah lama kenal bukan dan satu lagi adek sudah mengantuk bun." Ujar cassy masih dengan posisi awal.

Orang orang yang mendengar itu pun bahagia karna cassy memberikan jawabannya untuk membantu bunda nya itu, meskipun di akhir kalimat dia juga merengek.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!