Bertemu lagi

Di jalan yang lumayan lenggang cassy mengendarai mobilnya dengan santai. Tak lama terdengar suara handphone berdering.

> kring <

> kring <

Tanpa melihat sang penelvon cassy pun menjawab telvon itu.

"Hemm." Ujar cassy malas.

"Sayang ini bunda." Ujar nira dari sebrang telvon. Cassy yang mendengar suara sang bunda pun langsung mengubah nada bicara nya.

"Eh bunda, iva bun kenapa." Jawab cassy.

"Maal sayang bunda nelvon kamu pakal telepon rumah, gini sayang tulong belika sabun juga sampo ya, sama tolong belikan bunda jepit rambut atau ikat rambut ya sayang, soal nya jepit rambut bunda tertinggal di rumah itu." Ujar nira pada cassy.

"Ok bunda cantik nanti cassy beli kan, ya udah kalo gitu cassy tutup dulu ya bun, soal nya masih di jalan." Ujar cassy.

"Iya sayang." Jawag nira.

Setelah menutup telvon cassy pun kembali fokus ke arah jalan.

Tam berapa lama cassy pun sampai di supermarket. Saat baru keluar dari mobil cassy mendengar seseorang memanggil namanya.

"Ra aera tunggu." Panggil sisil.

"Panggil gue cassy." Sahut cassy datar.

"Hah, ok lah ok. Btw kanapa lo dan sekarang lo benetan tinggal di apart." Tanya sisil penasaran.

"Gue baik, bener." Jawab cassy datar sembari tangan nya mulai mengambil troli belanjaan.

"Gak mungkin lo baik baik aja, orang lo nya aja datar gitu. Cerita sama gue lo kenapa." Celoteh sisil.

"Besok di cafe jam 9." Ujar cassy cuwek.

"Hah, yang bener lo, cafe mana dulu nih, cafe kan banyak cas." Jawab sisil gemas.

"Cafe bintang di jalan kencana." Sahut cassy datar.

"Ah ok ok, btw lo mau belanja bnyak lo, gede banget tu troli." Celoteh sisil lagi.

"Berisik lo, mending lo bantu gue belanja." Sungut cassy kesal dengan celoteh sisil.

"Ok gue bantu."ujar sisil cemberut.

Sebeneranya sisil adalah gadis yang cerewet, baik, dan banyak tingkah di depan cassy. Namun beda lagi kalau di depan banyak orang dia akan jadi gadis yang cuwek dan dingin.

Selesai dengan kegiatan belanjanya cassy dan sisil pun pergi ke kasir untuk membayar belanjaan mereka.

"Lo beli juga." Tanya cassy saat melihat sisil membawa 2 troli.

"Hemm, yang satu punya lo." Jawab sisil.

Cassy yang mendengar itu cuma bisa mengangguk.

Tiba tiba cassy mendengar suara seseorang menyebut namanya.

"eh aera, baru tadi siang ketemu udah ketemu lagi aja Ujar seseorang

"Hemm. sahut cassy cuwek.

"Cih sombong sekarang, baru tadi pagi di usir sekarang sudah berlagak lo." Sambung seseorang kesal dengan sahutan cassy.

Cassy dan sisil yang mendengar itu cuman diam datar, menurut cassy malas meladeni ocehan orang satu ini.

"Heh lo bisu ya." Ujar orang itu geram.

Cassy masih diam cuwek tak terganggu. Sisil yang sudah gatal ingin tertanya pun akhirnya lolos juga.

"Ni orang siapa sih, kenal lo sama dia." Ujar sisil sembari menunjuk cassy yang terlihat bodo amat.

"Gue kenal sih sama dia, dia itu anak bodoh dan miskin yang kebetulan memiliki darah keturunan papa gue." Jawab seseorang.

"Lo kenal dia cas." Bisik sisil pada cassy karna dia tidak puas dengan jawaban orang itu.

"Dia anak roy mahendra dan istri baru nya, yesenia kellie nama nya, buat gue dia gak penting, dan gak ada hubungan nya sama hidup gue." Ujar cassy datar. Sisil yang mendengar itu pun terkejut bukan bukan sisil tapi beberapa pengunjung pun ikut terkejut

"Dokter mahendra yang terkenal itu bukan." Ujar sisil penasaran.

"Mungkin." Jawab cassy malas.

"Berapa mbak." Sambung cassy bertanya pada kasir yang mengemasi barang belanjaannya.

"20 jt mbak." Jawab simbak kasir.

Mendengar itu yesenia pun terkejut, pasalnya dia sendiri tidak pernah belanja bahan makanan dengan uang sebanyak itu.

"Bisa bayar emang lo, sok sokan belanja banyk padahal duwit gak punya." Cibir nya.

Tanpa menjawab ocehan tak penting dari yesenia atau biasa di panggil senia itu, cassy pun mengeluarkan kartu black card nya dan memberikannya pada mbak kasir. Dengan jelas senia bisa melihat nama aera cassy tercantum di kartu itu. Senia yang melihat itu lagi-lagi terkejut.

"Dapet dari mana dia kartu itu, apa papa yang ngasih ya, ah nanti aku tanya sama papa aja deh." Ujar senia dalam hati.

Melihat raut terkejut di wajah senia, cassy dan sisil tak ambil pusing dan tidak peduli.

"Ini mbak silakan kartunya." Ujar si mbak kasir.

"Hemm."jawab cassy.

Selesai berbelanja cassy dan sisil pun pulang ke rumah masing masing. Di tengah jalan menuju apartemen cassy melihat ada segerombolan orang sedang berkelahi, karna cassy malas melewati mereka dengan membunyikan klakson mobil, akhirnya cassy memilih mematikan mesin mobil nya dan dia pun keluar mobil untuk menonton perkelahian mereka. Cassy pun terlihat duduk manis di atas kap mobil nya. Dia sangat menikmati perkelahian mereka.

Namun salah satu dari orang itu melihat cassy.

"Heh ada gadis manis, anak gadis ngapain di sini, sana pulang. Apa perlu abang antar, hahah." Celoteh salah satu orang, yang cassy yakini itu ada preman atau orang bayaran untuk melukai seseorang.

Mendengar itu semua orang disana pun melihat kearah cassy yang sedang duduk tanpa ekspresi.

"Hemm." Sahut cassy menanggapi ocehan orang itu.

"Tapi kalian ngehalangi jalan mobil gue." Sambung cassy santai.

Cassy juga bisa melihat para laki laki itu dengan jelas meski dalam kegelapan. Di sana cassy menangkap wajah wajah yang menurut cassy tidak asing.

"Kalian tadi yang ada di unit samping unit apart gue kan." Tanya cassy sembari memiringkan kepalanya untuk memperjelas pandangan nya.

Mendengar pertanyaan dari cassy para laki laki remaja itu pun mengangguk.

"Hemm, bisa minggir gak gue mau pulang." Ujar cassy sembari turun dari atas kap mobil nya. Mendengar itu si preman yang berbicara pada cassy pun marah.

"Heh siapa lo nyuruh nyuruh gue hah, lo tu cuman gadis lemah, meng lo layani kita kita, ya gak bro." Ujar si preman.

"Yo i bang."sambung preman yang lain.

Cassy yang mendengar itu cuma diam memerhatikan ocehan mereka tanpa mau menjawab.

"Ayo cantik main sama abang. hahaha." Ujar si preman lagi. Cassy yang memang sudah gerah dan ngantuk pun maju mendekat ke arah preman itu. Dan tiba tiba.

> Bugh <

> Bugh <

Bugh

> Brak

> Arghh <

"Sialan, hajar dia." Rintih preman itu sembari memerintah anak buah nya.

"Siap bos." Jawab anak buah sang preman.

"Hiyakt, mati kau gadis nakal." Ujar salah satu dari mereka.

"Hemm, sebentar." Saut cassy sambil berjalan santai ke arah salah vitu laki laki remaja

Saat sampai di depan laki laki itu cassy pun bertanya.

Terpopuler

Comments

Ayu Dani

Ayu Dani

Widih keren gue suka gaya loe

2024-02-09

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!