Olahraga malam ala cassy

Saat sudah sampai di depan laki laki remaja itu cassy pun bertanya.

"Siapa nama lo." Tanya cassy masih dengan nada cuwek nya.

Mendengar itu laki laki itu pun menjawab pertanyaan gadis di depan nya itu.

"Andra." Jawab nya singkat.

"Dingin juga lo." Ujar cassy datar.

"Hemm." Sahut andra

"Boleh gue minta premen karet dari lo." Tanya cassy lagi.

"Hemm." Sahut andra sambil merogoh kantong celananya untuk mengambil apa yang gadis didepan nya itu minta.

"Ok thanks."jawab cassy setelah menerima apa yang dia mau dan berlalu meninggalkan andra begitu saja.

Andra yang melihat itu pun hanya diam datar.

"Kalian duduk aja, capek kan." Ujar cassy tiba tiba. Andra dan teman temannya pun menuruti perkataan cassy barusan dengan rasa heran.

"Ngapain sih kita ngikutin kata kata tu cewek." Tanya si a.

"Mana gue tau, udah turutin aja, liat tu si kutub aja nurut masak lo kagak." Celoteh si b.

Kembali arah cassy.

Setelah memakan preman karet nya cassy pun dengan santai menghampiri para preman.

"Ayo." Ujar cassy.

"Sialan, hajar dia."ujar si bos preman yang terbih dulu di hajar oleh cassy tadi.

"Siap bos, serang."ujarng anak buah.

> Bughh <

> Bughh <

> Brak <

> Arghh <

> Bughh <

> Bughh <

> Srethh <

> Bughh <

Melihat salah satu dari preman itu membawa senjata tajam cassy pun memilih mengambil tongkal baseball milik salah satu teman andra dan dengan santai nya cassy menghajar preman itu sampai tidak bernyawa lagi. Orang yang melihat itu pun hanya bisa diam karna melihat cassy sampai membunuh salah satu dari preman itu dengan mudah dan tanpa ekspresi, wajah nya hanya datar sembari mengunyah permen karet yang di mintanya dari andra tadi.

"Hemm." Cassy bersuara membuyar kan lamunan mereka.

> klentang <

Suara tongkat baseball yang di lempar cassy menyentuh aspal.

"Thanks."ujar cassy santai sembari jalan menuju ke arah mobil nya. Preman yang melihat cassy menuju ke mobil nya hanya bisa mundur takut. Dan terkejut dengan suara cassy yang tiba tiba.

"Temui saya besok malam di sini jam 11 dan bawa semua bawahan mu." Ujar cassy pada ketua preman itu.

"Ss.. Ssiap non." Jawab nya takut.

Akhirnya cassy pun masuk mobil Sebelum masuk ke dalam mobil cassy pun menghubungi seseorang.

"Dateng ke jalan cempaka tikungan kiri kearah apartemen gue, urus sianya." Ujar cassy.

"Ok." Sahut seseorang di sebrang sana.

"Buat kalian thanks udah bantu gue buat olahraga malam ini." Celetuk cassy santai. Mereka yang mendengar pun terkejut.akhirnya cassy masuk kedalan mobil dan meninggalkan jalanan itu untuk pulang, karna hari mulai larut.

"Apa katanya tadi, olahraga. Gak salah kan, olahraga mana yang ngebunuh orang di sebut olahraga." Ujar si a, salah satu teman andra

"Cabut." Andara bersuara.

"Si bangsat gue gak di gubris dong." Ujar si a.

"Sabar bro, dia teman mu, haha." Ujar si b.

Tak berselang lama rombongan andra pergi ada dua buah mobil yang datang.

"Bang gue berasa kerja ama mafia dari pada kerja ama pengusaha." Celetuk salah satu dari pria itu.

"Serem banget ini bentuk nya." ocehnya lagi.

"Lo diem dan cepat selesai kan." Ujar seseorang di panggil abang.

Sesampainya di parkiran apartemen cassy pun segera mengeluarkan barang belanjaan nya dan berniat cepat naik ke unit nya, karna dia merasa badan nya sudah sangat lengket. Namun tiba tiba pintu lift di tahan oleh seseorang. Yang ternyata itu andra.

Didalam lift cassy hanya lokus ke ara handphone nya untuk mengecek pekerjaan seseorang yang dia telvon tadi. Terlihat andra sekilas melirik cassy dari sudut matanya dan tersenyum kecil.

"Sangat menarik." Ujar nya dalam hati.

Tak berapa lama lift pun sampai di unit yang di tuju. Cassy pun keluar lift sembari menenteng kantong belanjaannya. Melihat itu andra lagi lagi tersenyum tipis.

"Lucu dan manis" batin andra yang melihat garak gerik cassy.

Sampai di depan pintu unitnya cassy pun membuka kuncinya dan masuk ke dalam. Di dalam cassy melihat bundanya yang tertidur di sofa dan tak lupa tv yang masih menyala.

Setelah meletak kan belanjaan nya cassy pun menuju sofa untuk membangunkan bundanya.

"Bun, bunda bangun bun, pindah ke kamar yuk." Ujar cassy lembut. Tak berapa lama nira pun bangun.

"Sayang udah pulang, kok lama." Sahut nira sembari menduduk kan badan nya.

"Tadi di jalan ada insiden bun makanya lama, sekarang pindah kekamar ya bun, gak baik tidur di sofa nanti bunda bisa sakit." Jawab cassy sekenanya, karna kalo dia jawab yang sebenarnya bundanya akan memarahinya karna berkelahi.

"Iya sayang, kamu juga langsung tidur ya ini sudah malam." Ujar nira lagi.

"Iya bun." Jawab cassy.

Saat sudah masuk kedalam kamar cassy langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan keringat yang menempel di badanya.

"Ah segernya, tidur lah, besok gue harus ngomongin tentang kampus sama sisil." Monolok cassy sendiri.

Lama cassy terdiam akhirnya dia teringat akan sesuatu.

"Gue masih penasaran siapa roy mahendra sebenar nya, gak mungkin kan dia cuman sebagai dokter kepala di rumah sakit nya bunda."

"Apa gue cari tau aja kali ya, tapi gue lagi gak ada laptop, sibegok emang lo cas, udah tau laptop lo rusak kenapa gak lo beli lagi aja, percuma dong lo kaya kalo laptop aja gak kebeli." Sungut cassy pada dirinya sendiri.

"Besok aja lah gue beli tu laptop sekalian ajak bunda buat belanja, kasian gue liat bunda semenjak nikah sama tu laki laki biadab bunda gak pernah memoles dirinya sendiri, ok besok gue bakal buat bunda tersayang gue berubah."

"Untuk anda tuan roy mahendra bersiap siap untuk menerima kehancuran mu." Ujar cassy sembari tersenyum kecil.

"Dah lah tidur ngantuk gue."

"Aduh badan gue kok ngilu gini, gini ni kalo olahraga cuman sekali sekali remukan badan lo cas."

Sungutnya lagi.

Cassy memang pandai bela diri dia belajar ilmu beladiri dari usia nya masih 8 tahun itu pun karna di sekolahnya dulu ada pelatihan tambahan untuk anak anak yang berminat mepelajari ilmu beladiri. Tidak tanggung tanggung cassy saat ini menguasaai ilmu beladiri karate, taekwondo, silat, dan wushu. Selain itu cassy juga menguasai tentang senjata. Dulu di umurnya yang ke 14 tahun cassy sempat belajar menembak dan menggunakan pedang. Saat itu cassy belajar dari guru wushu nya yang juga pandai memainkan pedang dan pisau pisau kecil.

Akhirnya cassy pun tertidur dengan pikiranya sendiri yang entah apa saja yang di pikirkan cassy sekarang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!