Saat ini aera dan deyanira sedang berada di halte bus, mereka menunggu bus berhenti untuk menaik turunkan penumpang. Tak lama bus datang dan aera dan deyanira masuk dan duduk di bagian bekalang kursi penumpang.
Aera duduk dengan tenang, tiba tiba aera teringat dengan jo tukang ojek yang selama ini mengantar jemputnya saat pulang sekolah.
"Apa gue chat bang jo aja ya." Ujar aera
"Ok lah." Sambung nya.
Akhirnya aera pun menghubungi kenzo jhonatan.
6100
> CHAT <
"Bang ini aera." Ujar aera tanpa basa basi.
"Iya non ada apa ya, mau abang jemput kah." Jawab jo.
"Gak bang, aera cuma mau bilang bisa gak besok kita ketemu." Ujar aera.
"Oh bisa non, mau dimana."
"Bisa gak abang besok dateng ke cafe bintang di jalan kencana."
"Bisa non jam berapa ya. Soalnya abang juga harus ngojek biar bisa makan."
"Jam 9 pagi bang, saya mau ngomongin sesuatu sama bang jo."
"Ok non beres."
> chat off <
Melihat aera yang sedang fokus dengan handphone nya deyanira heran, sejak kapan anak nya itu punya handphone. Deyanira tidak langsung bertanya pada aera, dia lebih memilih diam menunggu penjelasan dari anak nya itu.
Sampai tujuan yang di tuju bus yang di tumpangi aera dan deyanira pun berhenti. Yang deyanira bingung adalah kenapa mereka berhenti dan turun di kawasan elite.
"Ayo bun." Ujar aera
Menggandeng tangan deyanira. (Ok dari sini kita panggil bunda deyanira dengan nama nira aja ya, biar gak kepanjangan pas baca)
Aera dan nira pun melangkah menuju salah satu bangunan tinggi yang nira tau itu adalah apartemen tapi punya siapa, kenapa aera bisa datang kesini dan untuk apa. Masih banyak lagi pertanyaan pertanyaan di benak nira untuk aera anaknya itu.
Memasuki kawasan elite, nira melihat ada banyak penjaga di sana.
"Sore non cassy, tumben pulang kesini." Sapa salah satu satpam yang sedang berjaga.
"Sore mang, mau pindah di sini mang."
"Owalah, mau di bantu non."
Tawar pak satpam
"Boleh deh mang, saya juga udah capek dari tadi jalan dari halte bus ke sini." Ujar aera terkesan mengadu pada pak satpam yang menbantu nya.
Deyanira yang melihat interaksi anak nya dan satpam itu hanya diam memerhatikan, dia bingung dengan anak nya itu. Kenapa anak nya itu kenal dengan penjaga itu dan kelihatan seperti sering bertemu.
"Eh iya non ini siapa, kok mamang baru lihat." Ujar pak satpam sembari menunjuk nira dengan ibu jari nya.
"Oh iya lupa, kenalin ini bunda saya mang beliau bakal tinggal sama saya disini." Jawab aera.
"Saya deyanira panggil saja nira, saya bundanya cassy." Ujar nira seadanya.
"Maaf bu saya mang dadang satpam di sini, kalo yang itu namanya mang Japar." Ujar mang dadang mengenalkan diri.
"Iya mang." Sahut bunda nira tersenyum.
Sesampai di depan pintu lift dia sedikit terkejut dan bingung dengan anak nya.
Saat pintu lift sudah terbuka mang dadang pun bertanya pada aera dan begitu juga sebaliknya.
"Lantai berapa non." Tanya mang dadang.
"20 mang."ujar aera.
"Non udah tau belum katanya di lantai 20 ada penduduk baru." Ujar mang dadang dengan penuh semangat.
"Siapa mang, mang dadang kenal gak sama orang nya." Tanya aera menimpali celotehan satpam favorite nya itu.
"Aduh mang dadang gak nanya lagi siapa nama nya, tapi yang jelas dia itu laki laki non, masih muda lagi ya kisaran umur 19 an gitu non." Celoteh mang dadang.
"Owh, mang nanti saya mau ngomong serius sama mamang ya, bisa kan." Ujar aera.
"Bisa non bisa." Jawab mang dadang.
Tak lama aera pun sampai di lantai tujuan.
Ting
"Mari non sudah sampai, mari bu Ujar mang dadang.
Aera pun memandu kedua orang di belakang nya untuk mengikuti nya. Tak lama aera pun sampai di depan unit apartemen nya.
"kling
ceklek
Suara kunci pintu terbuka. Dan aera pun membuka pintu unitnya.
"Mari bun mang masuk." Ujar aera.
"Barang nya tarok di deket sofa aja mang, dan silakan duduk." Sambung aera.
Mata deyanira melihat sekeliling ruangan, dia bingung dari mana anak nya itu mendapatkan tempat semewah ini.
"Silakan di minum mang, bun." Ujar aera mengalihkan pandangan nira bundanya.
"Nanti aera jelasin bun, sekarang di minum dulu, bunda hauskan." Sambung aera melihat tatapan sang bunda yang penuh tanya.
Mendengar itu bunda nira pun sedikit lega karna anak nya mau menjelaskan semua yang dia lihat dari tadi.
"Mang dadang, istrinya mang dadang di kampung kerjanya apa." Tanya aera tiba tiba.
"Istri saya di kampung kerja di sawah non." Jawab mang dadang.
"Sawah sendiri mang." Tanya aera lagi sembari meminum minumanya.
"Bukan non, punya pak kades, saya ma mana sanggup buat beli sawah non." Ujar mang dadang.
"Mang dadang mau gak kerja sama saya." Tawar aera santai. Dia tidak memperdulikan raut terkejut bundanya apa lagi raut wajah mang dadang.
"Beneran non, saya non."tanya mang dadang kaget dan senang.
"Iya mang, mau gak. Kalo mau 6 bulan lagi bawa istri dan anak mang dadang ke apartemen saya." Ujar aera
"Siap non." Sahut mang dadang.
"Kalo gitu saya ijin pamit non, mau nugas lagi." Sambung mang dadang.
Aera pun menjawab dengan anggukan kepala.
Dia melihat bundanya hanya diam saja pun pertanya.
"Bunda mau tanya apa." Tanya aera tanpa basa basi.
"Ini punya siapa sayang."tanya nira akhirnya.
"Maksud bunda apartemen ini." Ujar aera memastikan.
"lya sayang." Jawab nira.
"Bunda dengerin aera ya dan jangan di potong saat aera belum selesai bercerita." Tutur aera lembut.
"Iya sayang." Jawab nira penasaran.
"Apartemen ini punya aera, aera beli apartemen ini udah 2 tahun yang lalu, aera juga sekarang lagi mau ngebangun rumah buat bunda tinggali. Aera sebenernya udah kerja bun, aera kerja dari umur aera 15 tahun, aera kerja dan aera juga bisa bangun perusahaan aera sendiri dari uang hasil kerja aera selama ini. Perusahaan aera udah jalan 2 tahun. Bunda tau gak dalam waktu 1 minggu aja aera bisa dapet customer sebanyak 4 orang dan tau gak bun apa pekerjaan aera." Tanya aera pada sang bunda. Nira yang mendengar pun hanya bisa menggelengkan kepalanya.
Melihat bundanya menggelengkan kepala aera pun melanjutnya ceritanya.
"Aera kerja jadi hacker bun dengan bayaran yang lumayan. Dan bunda juga harus tau kalo aera itu sebenar udah lulus sekolah dari umur 15 tahun, aera udah lulusan sekolah SMP dan SMA di umur 15 tahun, semua pendaftaran emang bunda yang urus tapi sisanya aera yang urus. Tapi aera masih sekolah kayak anak anak biasnya karna aera gak mau buat bunda kaget, oya aera juga sekarang lagi kuliah di dua jurusan yang berbeda bun. Intinya apapun yang aera kasih ke bunda nanti itu adalah hasil dari kerja aera. Oya bun sekarang panggil aera dengan nama cassy aja ya bun." Celoteh cassy pada bundanya.
Nira yang mendengar cerita dari anak nya itu sangat terharu dan bangga ternyata anak nya selama ini sangatlah pintar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Jumaeda
Wowww, ternyata kamu sangat hebat Cessy, sy ingin baca apa reaksi ayahmu klo dia tau Cessy adalah anak cerdas dan genius
2024-01-27
4
wtf_pj
Wah, plot twist-nya bikin aku terpana!
2024-01-18
1