"Kumpul tugasnya jika sudah seleai!... "Perintah Bu Vallen karena bel istirahat sudah berbunyi.
"Ini bu, "Alsya memberikan soal yang sudah dijawabnya diikuti murid lainnya satu persatu mengumpulkannya.
"Ada yang belum?... "Tanya Bu Vallen pada semua murid barangkali ada yang belum mengumpul soalan.
"Tidak ada lagi kayaknya, "Ellla yakin semuanya sudah terkumpul.
"Apa ada diantara kalian semua yang belum mengumpulkan jawaban kalian?... "Tanya Alsya pada teman sekelasnya.
"Semua sudah terkumpul, "Kata salah satu murid teman sekelasnya.
"Kalau begitu kalian bisa istirahat terlebih dahulu, "Bu Vallen menyuruh mereka istirahat sudah ada bel berbunyi dan banyak murid lain pergi kekantin sekolah.
"Ibu permisi, "Bu Vallen pergi keluar kelas setelah memeriksa dan menilai tugas yang diberikannya.
"Buku ini terlihat menarik, "Rendi berada diperpustakaan mencari buku yang hendak dibacanya tanpa sengaja menemukan sebuah buku yang terlihat menarik untuk dibaca menurutnya.
"Vampire?... "Kaget ternyata buku yang dibacanya berupa kisah tentang vampire penghisap darah manusia.
"Baca sajalah, "Tanpa membuang waktu Rendi mengambil buku itu lalu duduk dikursi dan meletakkan bukunya dan juga membaca mulai halaman pertama.
Tak lama setelah cukup lama waktu istirahat bel berbunyi yang menandakan waktu sudah habis. Semua siswa yang berada dikantin bergegas memakan makanannya agar tidak dimarahi guru mereka.
"Ayo cepat, "Desak Sean pada dua temannya yang sedang makan.
"Siap, "Mereka berdua menyelesaikan makanannya dan membayar makanan yang dibeli pada pemilik kantin.
"Kok waktu istirahat cepat sekali?... "Sambil berjalan menuju kelas Leon bertanya pada Sean dan Joy.
"Padahal baru juga mau makan, "Joy mengeluh waktu istirahat terlalu sedikit.
"Kaliannya aja baru mau bel masuk kelas malah jajan, "Sean menanggapi keluhan mereka.
"Sok bijak, "Billi berdiri didepan pintu kelas membalas perkataan Sean sambil melipat kedua tangannya didada.
"Siapa yang ngajak kau bicara?... "Tanya Sean tak terima dengan perkataan Billi tadi.
"Maaf permisi, "Rendi berjalan melewati mereka yang ribut sambil membawa buku yang dibacanya tadi.
"Lantang sekali kau melewati kami!... "Teriak Sean pada Rendi yang memasuki kelasnya.
"Biarkan sajalah, "Rendi tidak menghiraukannya dan langsung duduk dikursinya.
"Cepat masuk sana, "Sebagai ketua kelas Billi mencoba bersikap tegas pada teman sekelasnya.
Sean dan dua temannya masuk kelas kesal dengan Billi dan Rendi yang tidak menghormatinya. Padahal dia berasal dari keluarga elite dengan kekayaan yang melimpah.
"Cuma banyak omong saja!... "Gumam Billi dalam hati yang masih berdiri didepan pintu kelas.
"Ada apa sih?... "Alsya bertanya pada Ella disampingnya duduk.
"Biasa mereka berdua selalu bertengkar, "Jawabnya Ella pada Alsya siapa lagi kalau bukan Billi sama Sean.
"Hiraukan saja mereka itu, "Balas Alsya yang sudah sering melihat dua orang itu saling bertengkar.
"Huft, sudah tamat, "Rendi sudah berhasil membaca buku hingga selesai yang dibacanya tadi.
"Tapi apa itu nyata ya?... "Gumam Rendi didalam hati bertanya tanya baru pertama kalinya dirinya membaca buku tentang vampire biasanya Rendi membaca buku tentang pelajaran saja.
"Lupakan saja, "Tak mau memikirkannya Rendi memilih melupakan apa yang dibacanya meski keraguan menyelimuti dirinya.
"Semuanya kita keperpustakaan!... "Perintah Billi pada semua temannya.
"Ngapain kesana?... "Tanya Sean yang tak mau diperintah Billi.
"Ngak ngapa ngapain, cuma katanya guru yang mengajar kali ini tidak hadir!...
"Bisa disimpulkan pelajaran kosong daripada berada didalam kelas mending keperpustakaan baca buku atau mengisi waktu luang sebelum bel pulang berbunyi, "Terang Billi pada semuanya.
"Kau saja sana sendirian, "Sean merasa tidak akan ada yang mau menurutinya.
"Wah ide bagus tuh, "Ella setuju dengan pendapat Billi daripada berkeliaran tidak jelas mending keperpustakaan membaca buku.
Semua murid pergi dari kelas mereka menuju perpustakaan sambil membawa tasnya masing masing jika bel pulang berbunyi maka tidak perlu lagi bolak balik kekelas. Lagi lagi Sean kesal dengan Billi yang mampu membuat semua teman sekelasnya menurut padanya.
"Kita ikuti saja dia, "Sean dan dua temannya juga menuju perpustakaan.
"Ditinggal lagi, "Rendi seorang yang ditinggal dikelas seolah dirinya karakter figuran yang tak berguna.
"Emang lebih baik sendiri saja, "Rendi mengangkat tasnya dibahu lalu berjalan keluar kelas.
"Siapa itu?... "Saat hendak menutup pintu kelas yang sepi Rendi merasa ada orang yang dilihatnya tapi setelah ditelusuri tidak ada apa apa.
"Tak, "Rendi menutup pintu kelas lalu setelahnya berjalan menuju perpustakaan dimana teman sekelasnya berada.
"Apaan tadi ya?... "Sambil berjalan Rendi bertanya didalam hati apa yang dilihatnya barusan.
Sesampainya diperpustakaan Rendi terkejut melihat semua temannya asyik membaca buku. Termasuk Sean dan Billi yang jarang membaca buku kini dilihatnya membaca buku ditempat berbeda.
"Ini sajalah, "Rendi mengambil satu buku dirak buku tak lupa juga Rendi mengembalikan buku yang dibacanya tadi tentang vampire.
"Tik!...
"Tok!...
Dua jam telah berlalu terdengar suara detakan jam dinding saja yang terdengar karena semua yang ada didalam masih fokus membaca. Termasuk Rendi yang sudah terbiasa membaca buku dirinya menganggap buku temannya. Tidak seperti murid lainnya Rendi terbiasa menyendiri tidak punya teman ngobrol.
"Tingtong, "Bel pulang berbunyi.
Sontak semua teman sekelasnya menghentikan membaca buku dan mengembalikannya pada tempatnya. Rendi yang sudah berada diluar hendak pulang tapi dicegat Billi dengan suara lantangnya.
"Ren, "Teriak Billi dengan emosi marahnya menghampiri Rendi.
"Maksudnya apaan hah, Kau memasukkan kalajengking ke tas aku hah, "Billi yang marah menarik kerah baju Rendi hingga terangkat.
"Aku tak tahu, "Karena tubuhnya sedikit lebih pendek dari Billi dan teman sekelasnya Rendi terangkat keatas.
"Jangan membuat keributan Billi, "Teriak Ella dan murid lainnya yang mencoba melerai pertengkaran mereka.
"Jangan ganggu mereka berkelahi, "Bukannya melerai temannya yang sedang ribut Sean malah membiarkan mereka bertengkar.
"Mampus kau Rendi, "Tawa Sean dalam hati ternyata dia dan kedua temannya tadi menangkap kalajengking dan memasukkannya kedalam tas milik Billi.
"Ngaku aja, "Teriak Billi dengan marahnya menggema diruangan sekitar.
"Tidak, bukan aku yang melakukannya, "Bela Rendi yang tak mungkin melakukan hal yang tak berguna lagian dirinya dari tadi cuma membaca buku saja.
"Bugh, "Billi meninju Rendi hingga terpental kebelakang dan jatuh kebawah.
"Anak pendiam bikin ulah inilah akibatnya, "Cibir murid lainnya menertawakan Rendi yang dihajar Billi.
"Hentikan Billi, "Teriak Alsya yang mencoba menahan Billi yang akan menghajar Rendi.
"Jangan mendekat, berbahaya, "Tahan Sean yang memegang tangan Alsya agar tidak menggangu Rendi yang dipermalukan disemua murid lain.
"Bugh, "Billi menghajar Rendi hingga tak berdaya lagi.
"Aaargh, "Rendi meringis kesakitan didalam hati.
"Aku tak boleh nangis, "Rendi menahan air matanya yang ingin menetes karena ulu hatinya terasa sakit ditinju Billi.
"Bugh, "Billi menghajar Rendi hingga terbaring dilantai memegangi perutnya sambil meringis kesakitan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments