Demon Lord Vampire
Disekolah SMA Gray Wild tepatnya berada dikota Aksara datanglah seorang pemuda berusia delapan belas tahun bernama Rendi Wilson. Dia berada dikelas sebelas A satu tahun yang lalu Rendi sering tidak sekolah ibunya Mira Oliver meninggal akibat kecelakaan sejak saat itu Rendi sering tidak sekolah. Rendi tinggal dirumah besarnya bersama sang ayah yang bernama Jhon Wilson yang terkenal kekayaannya dikota Aksara dan mempunyai perusahaan besar miliknya. Meski begitu sejak kecil Rendi tidak punya teman meski hidup dalam kemewahan dirinya menghabiskan waktu membaca buku saja. Seperti saat ini Rendi baru pertama kalinya masuk sekolah karena terus didesak guru SMA Gray Wild untuk masuk sekolah.
"Hei kau, "Panggil seorang pria yang terkenal diSMA Aksara akan ketampanannya Sean Ederson.
"Ada apa?... "Rendi yang polos akibat jarang bergaul dengan murid lainnya menghampirinya bertanya sambil menundukkan kepala.
"Aku tidak memanggilmu, "Ternyata Sean hanya mengerjai Ray saja dia juga paling sering mengerjai Rendi dengan macam macam cara agar memalukan Rendi dihadapan semua orang.
"Haha, dia bodoh sekali, "Tawa dua temannya Leon dan Jay.
"Permisi, "Merasa dipermainkan Rendi hendak pergi dari sini.
"Buuukk, "Rendi terjatuh kelantai sampai membuatnya sedikit terluka.
"Jalan itu pakai mata, "Sean menertawakan Rendi yang terjatuh padahal dia sendiri yang mengait kaki Rendi hingga terjatuh.
"Baru masuk sekolah Ren?... "Tanya seorang wanita cantik yang paling populer diSMA sambil membantu Rendi.
"Iya, "Jawab Rendi singkat sambil berdiri menolak bantuan wanita itu.
"Apa ada luka ditubuhmu?... "Tanya wanita itu yang bernama Alsya Lawrence itu.
"Tidak, "Jawab Rendi singkat.
"Pergi sana dari sini, "Usir Sean pada Rendi setelah berdiri dari jatuhnya.
"Permisi, "Rendi langsung pergi begitu saja takut Sean akan menghajarnya.
"Rendi, "Panggil Alsya yang mencoba mengejar Rendi.
"Jangan dikejar, biarkan saja dia pergi, "Cegah Sean memegang tangan Alsya agar tidak bisa mengejar Rendi.
"Lepaskan, "Alsya memberontak melepaskan tangannya dari Sean.
"Alsya kamu disini ternyata, "Teman Alsya bernama Ella Keyla.
"Ayo kita pergi dari sini, "Ajak Alsya pada Ella.
"Baiklah, "Ella setuju lalu pergi bersama kekelas meninggalkan Sean dan dua temannya.
"Sialan, pasti menggunakan cara licik mendapatkan hatinya, "Sean menebak Alsya sudah diguna gunai oleh Rendi.
Tak mungkin seorang paling pendiam disekolah justru memikat hati seorang Alsya. Alsya sendiri mempunyai paras yang cantik dan juga populer disekolah banyak siswa laki laki lainnya yang menembaknya tapi semuanya ditolak Alsya dengan alasan fokus sekolah. Bahkan banyak siswa lain iri pada Rendi yang pendiam bisa dekat dengan Alsya. Oleh sebab itu Rendi sering dijauhi murid lainnnya tak kadang mereka menjahilinya.
"Taaak, "Rendi meletakkan buku dimeja lalu membacanya.
"Si kutu buku sudah sekolah sekarang, "Ledek teman disebelahnya bernama Billi William.
Sama seperti Sean sebelumnya Bill juga anak orang kaya yang juga sering membuli Rendi dikelasnya. Rendi hanya diam dan fokus membaca buku saja tidak menghiraukan teman sekelas yang mengejeknya.
"Hei, Billi kau ketua kelas!...
"Jaga sikapmu itu, "Alsya yang baru masuk kelas bersama Ella langsung menegur Billi.
"Ya, ya baiklah, "Billi kembali ketempat duduknya setelah ditegur Alsya wakil ketua kelasnya.
"Kita hajar Rendi nanti setelah pulang sekolah!... "Sean berniat menghajar Rendi bersama dengan dua temannya.
"Siap bos, "Leon setuju dengan ide Sean.
"Kita masuk kelas saja dulu, "Joy menyuruh mereka masuk kelas karena guru yang akan mengajar akan masuk kedalam kelas.
"Yaudah ayo, "Sean dan dua temannya masuk kedalam kelas dengan bangganya selama ini tidak ada murid lain yang berani dengannya kecuali Billi dan Alsya yang sama sama dari keluarga kelas atas kota Aksara.
"Selamat pagi anak anak, "Guru wanita yang mengajar matematika bernama Bu Vallen menyapa murid murid.
"Pagi bu, "Ucap para murid serempak menyambut Bu Vallen yang akan mengajar hari ini.
"Silahkan kumpul tugas yang kemarin Ibu kasih, "Pinta Bu Vallen menyuruh mengumpulkan tugas mereka.
"Baik bu, "Semua murid berdiri dari kursi duduknya dan mengumpulkan tugas mereka masing masing dimeja Bu Vallen.
"Ini bu, "Rendi yang kebetulan dikasih tahu sama Alsya tugas kemarin dan beruntungnya masih sempat mengerjakannya tadi meski sikapnya kurang disiplin.
"Baru masuk Rendi?... "Tanya Bu Vallen pada Rendi yang meletakkan tugas dimejanya.
"Iya bu, "Rendi mengangguk kepala lalu kembali ketempat duduknya.
"Ini Billi bagikan keteman sekelasmu, "Perintah Bu Vallen pada Billi selaku ketua kelas.
"Baik bu, "Billi berdiri lalu mengambil semua buku yang sudah dinilai dan membagikannya sesuai nama yang tertulis dibuku.
"Oke murid murid buka halaman 139, pahami terlebih dahulu lalu kerjakan hari ini juga, "Perintah Bu Vallen pada semua murid.
"Oke bu, "Semua murid mulai mengerjakan soal halaman 139.
"Ini gimana sih rumusnya?... "Sean gelisah tidak bisa mengerjakan rumus yang dituliskan dibuku.
"Shttts!...
"Aku contek punyamu!... "Karena tak kunjung menemukan rumusnya Sean berbisik pada Ella agar mau memberi bukunya untuk dicontek.
"Ini ambillah, "Ella memberikan bukunya karena tak mau berurusan dengan keluarga Sean yang terkenal angkuh.
"Gini dong, "Sean senang dan segera menulis jawaban Ella dibukunya.
"Bos kami mau lihat juga, "Leon duduk dibelakang Sean meminta memberikannya padanya juga.
"Gantian lah, "Jay juga kesulitan jadi dia mau meniru jawabannya juga.
"Ini, "Setelah selesai Sean memberikan buku milik Ella pada Leon.
Dengan cepat Leon langsung menulis agar tidak ketahuan Bu Vallen tak lama Leon selesai dan memberikannya pada Jay. Sama dengan Leon yang takut ketahuan Bu Vallen Joy menulis secepatnya tak lama selesai.
"Terima kasih Ella, "Jay mengembalikan bukunya pada Ella.
"Sama sama, "Meski sebenarnya tidak mau memberikannya mau tidak mau dia harus menuruti Sean jika tidak keluarganya akan bahaya.
"Itu anak gak kapok kapoknya, "Bu Vallen sedari tadi memantau mereka bertiga hanya diam saja menunggu waktu memberi hukuman pada mereka.
"Isi asal asalan ajalah daripada gak dijawab, "Billi menjawab rumus soal yang diberikannya dengan rumus yang diingatnya saja.
"Sudah selesai, "Alsya menjawab soalnya dengan mudah tak cuma cantik Alsya juga pintar dan mendapat ranking satu setiap kelasnya.
"Huh, "Keringat bercucuran didahi Rendi yang kesulitan menjawab soal.
"Kenapa bisa lupa begini?... "Rendi mencoba mengingat rumus matematika tapi sia sia saja padahal sering baca buku tapi entah mengapa bisa lupa rumus yang diingatnya.
"Isi dengan ini saja!... "Rendi menjawab rumus soal dengan salah satu dari ratusan rumus matematika diotaknya.
"Akhirnya selesai juga, "Setelah menyelesaikan soal itu Rendi bersandar dikursi sambil menyapu keringatnya.
Entah apa yang terjadi padanya sudah banyak buku yang dibacanya serta mengingat semua yang dibacanya. Tapi anehnya saat sedang belajar tiba tiba saja semua ingatannya menghilang dengan sendirinya.
Maaf jika ada kesalahan kata karena saya baru pertama kali membuat novel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Agis
mulai mampir.
2024-03-17
2