Setelah mengingat kejadian sebelumnya Dracul berhenti lalu menanyakan kemana mereka akan pergi, Rumina memberitahu padanya agar langsung berhadapan dengan Ignis saja untuk cepat menyelesaikan masalah ini.
"Ngapain kalian ikut ikutan?... "Dracul bertanya pada tiga orang yang mengikuti mereka dari tadi.
"Kami akan membantu!...
"Hitung hitung sebagai ganti kerusakan yang aku hancurkan, "Velgrid menjawab pertanyaan Dracul dengan perasaan bersalah sudah menghancurkan kota.
"Aku aku akan ikut dengan kalian!...
"Bosan selalu menjaga hutan saja, Alangkah baiknya aku mengikutimu, "Eris setuju dengan pendapat Velgrid, Dia juga ingin berpetualang karena terlalu membosankan harus menjadi penjaga hutan dalam kedamaian.
"Tenang saja!...
"Aku akan menjadi mata mata, Dan akan mendapatkan informasi yang berguna, James yang takut dengan kekuatan Dracul yang kuat menurutnya, Mau tak mau harus menjadi baik sebelum dihabisinya dengan mudah.
"Baiklah!...
"Tapi jika kalian bersekongkol dengan musuh, Kalian tahu sendiri akibatnya, Dracul memperingati mereka.
Mereka bertiga paham dan tidak akan membuat kesalahan lagi walau Dracul sendiri yang membuat masalah, Tak lama mereka mendengar jeritan penduduk kerajaan tak jauh dari mereka.
"Apa yang terjadi?... "Belum sempat menyembuhkannya, Erish kaget melihat Orang yang menjerit tadi langsung mati.
"Lihatlah, "Velgrid menunjuk tower dari kejauhan.
Tower itu mengeluarkan hujan darah siapa saja yang terkena tetesan hujan darah maka dia akan mati, Ignis saat ini duduk santai sambil minum minum memandangi para penduduk kerajaan yang mati akibat ulahnya.
"Seberapa lama kalian bisa menghentikanku, "Ignis tak akan membiarkan dia mati dengan mudah oleh Dracul.
Ignis mempunyai rencana akan menciptakan berbagai makhluk buas untuk menghalangi Dracul dan lainnya mengalahkan dirinya, Sedari awal Ignis memang akan menumbalkan para penduduk kerajaan demi menambah energi sihirnya.
Dilain tempat Dracul ingin menghidupkannya dan menanyakan apa yang terjadi, Tapi Dracul membatalkannya setelah ingat jika siang hari dia tidak terlalu kuat. Rumina sangat marah mengetahui para penduduk kerajaannya sudah banyak yang mati, Aura sihir meluap luap dari tubuhnya ingin sekali menghajar Ignis yang tega membunuh rakyatnya.
"Tenanglah Rumina!...
"Aku bisa menghidupkan mereka semua, Tapi waktu malam saja, "Dracul menenangkan Rumina yang marah.
"Wuuush, "Perlahan lahan energi sihir Rumina mulai mereda setelah mendengar perkataan Dracul barusan.
Muncul ratusan orc serta jenderal orc yang sudah mati dari arah depan dengan banyaknya orc yang berdatangan, Para orc akan kembali terus hidup jika Ignis masih hidup. Dracul sangat kesal sekali musuh yang sudah dihabisinya kembali hidup padahal mengalahkannya dengan susah payah saat disiang hari.
"Kalian tidak akan bisa membunuh kami, Jenderal orc tertawa mengerikan bangga dengan dirinya tak bisa dibunuh kecuali kehendak Ignis yang tidak akan menghidupkannya kembali maka dia akan mati selamanya.
"Aku akan menghadapi mereka semua, Kalian cepat pergilah menjauh, "Velgrid dengan tubuh kekar tak kalah besarnya dari orc dihadapannya merasa tertarik bertarung dengan mereka semua.
Velgrid naga api yang suka bertarung sebelum dia disegel Erish, Banyak naga yang sudah dikalahkannya tak terhitung jumlahnya. Kini rasa senang kembali menghampirinya karena kapan lagi dia akan bertarung, Sudah bertahun tahun dia disegel tidak pernah berhadapan dengan lawan lawannya.
"Hati hati kau akan kalah dihajar mereka!... "James menganggap remeh kemampuan Velgrid, Badan doang besar punya sihir sedikit cibirnya.
"Diam kau beban!... "Tentu Velgrid tak terima diremehkan oleh seorang penakut seperti James.
Setelah adu cekcok cukup lama Velgrid menghentikannya dia maju menyerang para orc, Jenderal orc turun tangan mereka sama sama mengeroyok Velgrid, Meski dikeroyok tak membuatnya kesulitan Velgrid senang tak sabar mengalahkan orc orc ini.
Cukup jauh mereka berempat berlari meninggalkan Velgrid, Masih ada banyak penduduk yang harus disembuhkan. Banyak prajurit kerajaan mengepung mereka semua untuk diserahkan pada raja Ignis, James dan Erish mengatakan mereka berdua akan menahan prajurit ini jadi mereka berdua harus mengalahkan Ignis secepatnya.
"Kalahkan Ignis itu!... "James dengan gayanya menyuruh Dracul menghabisi Ignis meski ketakutan setengah mati menyuruh nyuruh Dracul.
Dracul dan Rumina paham lalu mereka berjalan meninggalkan Erish dan James yang mengurus para prajurit, Setelah tidak ada lagi Dracul dan Rumina tinggal mereka berdua aja saat ini melawan prajurit kerajaan.
"Hei prajurit bodoh!...
"Kenapa kalian mau menjadi karakter penjahat, Kalau kalian menyerah dan meminta maaf atas ulah kalian maka aku akan mengampuni kalian saat ini juga,
"Enak saja, Mana mungkin kami menyerah begitu saja, "Jawab salah satu prajurit yang menggunakan seperti helm pelindung untuk berperang yang semuanya memakai helm sama sepertinya.
"Kau bukan karakter utamanya disini, Jadi jangan mengatur ngatur posisi kami, "Seru prajurit lainnya.
"Dikasih tahu malah ngelunjak, "Marah James pada prajurit kerajaan yang tak mau dikelabuinya.
"James bodoh, Cepat serang mereka!... Erish mendorongnya kedepan agar bertarung dengan para prajurit kerajaan.
"Ingat baik baik, Jika kalian kalah maka harus bertekuk lutut dihadapanku, "Tawa James sambil mengambil pedang sihir pajangan dipunggungnya berada.
"Kalau kami menang gimana?... "Tanya salah satu prajurit pada James.
"Kalau kalian menang, Aku akan lompat dari jurang tinggi, "James yakin bisa menang melawan prajurit kerajaan yang dianggap lemah olehnya.
"Kami terima tantanganmu, Cepat keroyok dia, "Tegas salah satu prajurit yang seperti pemimpin mereka.
"Sialan, Aku cuma bercanda saja!... Gumam James dalam hatinya panik.
"Apa kalian tidak tahu aku ini pemimpin kalian?... "James tak takut dengan mereka, Karena mereka sendiri anak buahnya.
"Kau sudah dianggap penghianat oleh raja Ignis!...
"Dan kami diperintahkan membawa kepalamu hidup atau mati sama seperti pria bertopeng itu, "Pemimpin prajurit baru mereka mengatakan jika James dianggap penghianat oleh mereka.
"Akan kuhukum kalian!...
"Rasakan ini, "Sebuah energi sihir yang dipancarkan pedang sihir James hendak menghancurkan apapun yang terkena.
"Kabur, "Tapi itu triknya saja, Dia tidak bisa mengalahkan banyak prajurit sekaligus.
"Kejar dia, "Perintah pemimpin mereka.
"Baik, "Semua prajurit berlarian mengejar James yang seperti mencuri lari terbirit birit.
Tinggal tersisa pemimpin prajurit dan Erish saja disana tanpa ada orang yang lalu atau mengintip, Tak mau membuang kesempatan pemimpin prajurit itu membuka helm pelindungnya, Menampilkan wajahnya biasa saja rambutnya acak acakan mungkin lama tidak membuka helmnya.
"Oh peri, Pujaan hatiku, Maukah kamu menikah dengan pria tampan seperti aku ini, "Pemimpin prajurit tadi melamar Erish sambil mendekat kearahnya berharap Erish mau menerimanya karena peri itu sangat cantik baginya.
"Tidak mau, "Erish langsung menolaknya lalu pergi meninggalkannya untuk menolong James yang lari entah kemana.
"Hiks!...
"Hiks!...
"Hiks!...
Pemimpin prajurit itu memeluk batang pohon dengan sangat erat tak mau melepaskannya, Karena ditolak oleh peri cantik membuatnya seperti orang gila yamg berkeliaran dijalanan, Sambil nangis tersedu sedu sekali kali menyapu air yang keluar dari hidungnya dengan menggunakan tangan, Lalu kembali memeluk pohon dengan erat sambil tertawa sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments