Jalan jalan

Agha meminta mang Diman dan Alana menemaninya jalan jalan memasuki sebuah mall yang sangat besar di kota mereka saat ini. Agha dengan memakai kursi rodanya bersikap cuek saat beberapa orang melihat kepada nya dengan tatapan iba. Agha yang sengaja memegang ponsel dengan layar berukuran besar berulang kali melirik melalui benda itu ke arah Alana yang sedang mendorong kursi rodanya dari belakang. Ia sekarang mempunyai kebiasaan baru, mengintip ekspresi Alana yang terpukau melihat kemewahan dunia di sekitarnya.

Seperti saat ini, Agha menahan senyum saat melihat Alana yang membentuk ekspresi lucu ketika melihat bagian dalam mall yang sangat luas dan dilapisi emas sebagai ornamen di berbagai sudut.

Diam diam Agha merekam video yang diarahkan ke wajahnya dan Alana di bagian belakangnya. Alana belum menyadari hal itu. Wanita desa itu terus saja berjalan ke sana kemari sembari mendorong kursi roda Agha.

"Lana, lihat sini" Agha sengaja memfoto Alana ketika gadis itu menoleh. Foto berdua pertama Agha dan Alana. Senyum Agha di foto itu tampak begitu lepas, ia melakukan ini untuk pertama kali, meminta berfoto dengan seorang wanita, biasanya dialah yang selalu diajak berfoto oleh para kaum hawa yang mengagumi ketampanannya.

"Mas Agha, tangannya sudah bisa bergerak?" Alana baru menyadari ada perkembangan pada kondisi tubuh Agha hari ini.

"Iya, aku bisa mengangkat tangan sebelah kanan ini sampai bahu" Agha tersenyum senang.

"Alhamdulillah, semoga secepatnya mas Agha pulih ya" dengan tulus doa Lana terucap.

Agha mengamini sembari terus menatap Alana. Getaran itu semakin nyata.

"Apa yang ingin kamu beli?, katakanlah biar nanti mang Diman bantu bawakan belanjaan mu" Agha memberi Alana penawaran.

"Tidak ingin beli apa apa mas. Kan saya cuma menemani mas Agha jalan jalan" Alana menolak. Ia memang sedang tak menginginkan apapun.

Agha takjub mendengar ucapan Alana. Baru kali ini ada seorang wanita menolak diberikan hadiah. Hal ini tak pernah ia temui pada diri wanita wanita yang lain yang selama ini dekat dengannya.

"Kalau begitu, ayo kita pergi makan saja" Agha menunjuk ke arah sebuah restoran yang ada di depannya. Alana mengangguk dan kembali mendorong kursi roda Agha.

Di restoran langganan Agha ini cukup ramai orang yang berkunjung. Alana dan Agha dituntun oleh pegawai disana untuk duduk di meja yang berada di pojok ruangan. Tempat yang agak tertutup dengan pemandangan indah menghadap gedung pencakar langit.

Mungkin pegawai restoran ini mengira bahwa kedua tamu mereka adalah sepasang kekasih, karena biasanya meja yang ditempati ini untuk pasangan kekasih yang menginginkan suasana romantis.

Agha tampak sibuk membalas pesan dari seseorang. Ia sepertinya benar benar memanfaatkan jari jarinya yang sudah bisa bergerak meskipun masih sedikit kaku.

"Mang Diman kemana ya mas?" Alana baru menyadari pria yang tadi bersama mereka itu tak ada.

"Aku perintahkan beli sesuatu. Nanti dia menyusul kesini" Agha menjelaskan.

Tak menunggu lama, makanan yang telah dipesan sebelumnya oleh Agha dihidangkan. Ada beberapa menu yang dipesan dan semuanya nampak lezat di mata Alana.

"Wah banyak sekali makanannya mas" Alana terlihat heboh. Ia tak pernah makan sebanyak ini sebelumnya.

"Sesekali kamu makanlah yang banyak. Lihat lah tubuhmu sekarang terlalu kurus" Agha terdengar begitu perhatian.

"Maaf Lana, aku tak bermaksud menghina" Agha merasa keceplosan lagi dan ia takut Alana akan merasa tersinggung.

"Iya mas, saya memang kurus banget ya. Kemarin dokter Vero juga bilang begitu. Kata beliau, saya harus mulai merawat dan memperhatikan diri sendiri. Setidaknya kembali seperti dulu. Sebelum sakit dan mendapat musibah itu" Alana bercerita dengan lancar.

Agha merasa nyaman memperhatikan wanita itu bercerita. Bulu mata yang lentik terus bergerak gerak sepanjang ia berbicara.

"Mami benar, kamu harus melanjutkan hidup mu. Jangan terus dihantui masa lalu" Agha menanggapi cerita Lana.

"Sekarang makan lah, ini semua buat kamu, nikmati lah" dari nada suaranya Agha terdengar begitu perhatian.

"Kenapa semua buat saya mas? emang mas Agha gak makan?" Alana bingung. Ia tak akan sanggup menghabiskan itu semua.

"Bagaimana saya bisa makan dengan kondisi seperti ini" Agha tersenyum. Ia tak bisa menyuap sendiri makanannya.

"Saya bantu suapin ya" Alana meminta persetujuan dari Agha.

Sebuah senyuman sebagai jawaban setuju diberikan Agha.

Episodes
1 Prolog
2 Suasana hangat dan damai
3 Pria pemarah dan kasar
4 Gadis kurus nan menyedihkan
5 Tentang Agha
6 Koneksi pertama
7 Insiden dini hari
8 Suapan pertama
9 Terjebak permainan sendiri
10 Agha menghilang
11 Wanita tidak semuanya lemah
12 Berhasil melarikan diri
13 Lumpuh sementara
14 Tanpa ekspresi
15 Menunggu yang tak datang
16 Hidup dramatis
17 Terpesona suasana
18 Jalan jalan
19 Jalan jalan
20 Panggilan alam membuat kacau suasana
21 Kacau
22 Bujukan kasih sayang seorang ibu
23 Teringat masa lalu
24 Seorang gadis dari masa lalu
25 Tatapan sendu penuh makna
26 Memori Alana part 1
27 memori Alana part 2
28 Perhatian Agha
29 Persahabatan dimulai
30 Tatapan penuh makna
31 Kondisi Agha memburuk
32 Tuan Spencer datang
33 Keputusan nasib Agha
34 Permintaan balas budi
35 Dihantui pikiran buruk
36 Keputusan Alana
37 Canggung
38 Kemarahan Agha
39 Vino
40 Sebuah Perjanjian
41 Semua disiapkan demi hari istimewa
42 SAH...
43 Tanpa bulan madu
44 Sebuah pelukan
45 Hari pertama di apartemen
46 Kecupan spontan
47 Chat cinta
48 Kehidupan pasutri
49 Ulah bodoh
50 Cuek
51 Berdamai dengan keadaan
52 Sifat berbeda
53 Vino menaruh rasa
54 Pertengkaran
55 Insiden
56 Kecurigaan Alana
57 Manipulatif
58 Berbaikan dan berjanji tak akan mengulang
59 Kembalinya Vino.
60 Dan semua akan terungkap
61 Kumat
62 Kenyataan selanjutnya
63 Kenyataan pahit
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Prolog
2
Suasana hangat dan damai
3
Pria pemarah dan kasar
4
Gadis kurus nan menyedihkan
5
Tentang Agha
6
Koneksi pertama
7
Insiden dini hari
8
Suapan pertama
9
Terjebak permainan sendiri
10
Agha menghilang
11
Wanita tidak semuanya lemah
12
Berhasil melarikan diri
13
Lumpuh sementara
14
Tanpa ekspresi
15
Menunggu yang tak datang
16
Hidup dramatis
17
Terpesona suasana
18
Jalan jalan
19
Jalan jalan
20
Panggilan alam membuat kacau suasana
21
Kacau
22
Bujukan kasih sayang seorang ibu
23
Teringat masa lalu
24
Seorang gadis dari masa lalu
25
Tatapan sendu penuh makna
26
Memori Alana part 1
27
memori Alana part 2
28
Perhatian Agha
29
Persahabatan dimulai
30
Tatapan penuh makna
31
Kondisi Agha memburuk
32
Tuan Spencer datang
33
Keputusan nasib Agha
34
Permintaan balas budi
35
Dihantui pikiran buruk
36
Keputusan Alana
37
Canggung
38
Kemarahan Agha
39
Vino
40
Sebuah Perjanjian
41
Semua disiapkan demi hari istimewa
42
SAH...
43
Tanpa bulan madu
44
Sebuah pelukan
45
Hari pertama di apartemen
46
Kecupan spontan
47
Chat cinta
48
Kehidupan pasutri
49
Ulah bodoh
50
Cuek
51
Berdamai dengan keadaan
52
Sifat berbeda
53
Vino menaruh rasa
54
Pertengkaran
55
Insiden
56
Kecurigaan Alana
57
Manipulatif
58
Berbaikan dan berjanji tak akan mengulang
59
Kembalinya Vino.
60
Dan semua akan terungkap
61
Kumat
62
Kenyataan selanjutnya
63
Kenyataan pahit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!