Koneksi pertama

"Kamu kebiasaan ya, selalu bikin mami kaget dengan pulang tiba tiba" dokter Vero mencubit lembut pipi putra sulung yang sangat dirindukannya itu.

"Aku rindu sama mami dan si kembar, makanya aku pulang" kalimat manis berisi rayuan gombal diucapkan Agha.

"Hmm benarkah?" dokter Vero yang hafal watak anaknya mengernyitkan dahi tanda tak percaya. Tatapan matanya dalam penuh selidik. Karena seperti kejadian sebelumnya, Agha tak mungkin muncul tiba tiba kalau tak terjadi sesuatu. Dokter Vero menyiapkan mental untuk sesuatu hal buruk yang akan diselesaikannya.

"Benar mi, aku bosan setiap hari hanya berjumpa dengan papi disana, aku mulai muak dengan sikap cerewetnya yang semakin menjadi" Agha berbisik membicarakan sang ayah dengan gaya yang lucu.

"Dasar kau anak nakal, berani sekali kau membicarakan hal buruk tentang suamiku" dokter Vero membalas becandaan sang putra.

"Tapi mengapa tak dibawa sekalian pria tua itu kesini, bagaimana pun juga, aku lebih rindu kepadanya dibanding denganmu" dokter Vero kali ini gantian menggoda Agha.

"Hahaha" mereka tertawa bersama sambil kembali berpelukan.

Keluarga dokter Vero memang menerapkan gaya asuh modern yang terpengaruh oleh sedikit budaya barat. Keakraban antara orangtua dan anak menjadi suatu hal yang lumrah. Cara bicara bak teman seumuran juga menjadi hal biasa bagi mereka. Untuk menunjukkan rasa cinta dan sayang tidaklah harus dengan ucapan dan sikap manis, inilah sepertinya yang diterapkan dalam keluarga mereka.

.

.

Hampir satu jam lebih Agha melepas rindu dengan sang ibu. Ia juga telah mendapat penjelasan mengenai apa yang sebenarnya terjadi hingga bibi sang pengasuh kesayangannya kembali ke kampung dan tidak bekerja lagi dengan keluarga mereka.

"Mungkin bibi merasa tak nyaman karena ada gadis aneh itu dirumah yang menggantikan pekerjaannya" Agha masih tak terima dan mempertahankan pendapatnya sendiri. Lagi lagi ia menyalahkan kehadiran Alana yang tak bersalah sama sekali. Hal ini diutarakan kepada dokter Vero sebelum ia keluar dari pintu ruangan praktek.

Dokter Vero hanya bisa menggelengkan kepala melihat sifat suka menyalahkan yang dimiliki putranya.

"Agha, janganlah selalu menyalahkan orang lain nak, semoga suatu saat sifat burukmu hilang sayang" doa tulus seorang ibu terucap diiringi dengan langkah kaki Agha yang semakin menjauh dan hilang perlahan dibalik keramaian.

\=\=Malam menjelang (masih POV Agha) \=\=

Malam pertama ku makan malam bersama mami dan kedua adik kembar. Semua makanan diatas meja yang disuguhkan spesial untuk menyambut kedatangan ku ini tampak menggugah selera. Aroma lezat pun menyeruak ke seluruh ruangan. Pandai juga gadis kecil itu menjamu selera. Meskipun dia masih sangat menyebalkan di mataku, tapi setidaknya malam ini dia mendapat nilai plus berkat makanan yang dibuatnya.

Dia masih nampak ketakutan saat perjumpaan kedua ini. Membuat suasana hati ku kembali buruk. Selama ini semua gadis gadis akan mengagumi ketampanan serta karismatik yang ku pancarkan, mereka berlomba mencari perhatian ku, tapi gadis satu ini malah ketakutan melihat ku. Apa wajahku menakutkan dimatanya?, hmm sudahlah memang dia gadis aneh.

Setan usil di otakku berinisiatif untuk menggodanya sekali lagi. Aku sengaja berbisik di telinganya, namun bukan perkataan menggoda, tapi aku mengejek masakan yang dibuatnya. Kurasa ini cukup membuat mentalnya down. Aku berlalu meninggalkan ruang makan itu dengan hati puas.

Menghisap vape sehabis makan adalah suatu kenikmatan tersendiri buat penikmatnya. Aku salah satunya. Setelah melakukan semua ritual nikmat itu, aku berniat kembali ke dapur untuk mengambil segelas minuman. Namun sebuah pemandangan tak biasa mengusik hatiku. Mami dan Ziya sedang memeluk gadis kecil itu. Sepertinya ucapan ku keterlaluan hingga membuat ia begitu sedih. Sedikit rasa bersalah kurasakan.

Aku terus berdiri di sudut ruangan yang tertutup oleh sebuah pintu sekat. Dari tempat ini aku dapat melihat jelas apa yang sedang dilakukan orang di ruangan dapur. Tak lama, kulihat mami dan Ziya meninggalkan gadis itu sendirian.

Entah mengapa aku masih belum ingin beranjak dari tempat ini. Aku terus memantau gerak gerik orang baru ini. Apa yang akan dilakukannya sekarang menjadi fokus utama ku.

Sebuah ritual konyol yang dibuatnya sebelum merapikan meja makan membuat ku hampir tertawa. Beruntung masih bisa ku tahan. Akan sangat memalukan jika dia melihat aku memperhatikannya. Hmm, sepertinya kau tak terlalu buruk gadis kurus".

Terpopuler

Comments

Necesito dormir(눈‸눈)

Necesito dormir(눈‸눈)

Seneng banget nemu cerita ini, buat hari-hariku lebih berwarna! 😄

2024-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Suasana hangat dan damai
3 Pria pemarah dan kasar
4 Gadis kurus nan menyedihkan
5 Tentang Agha
6 Koneksi pertama
7 Insiden dini hari
8 Suapan pertama
9 Terjebak permainan sendiri
10 Agha menghilang
11 Wanita tidak semuanya lemah
12 Berhasil melarikan diri
13 Lumpuh sementara
14 Tanpa ekspresi
15 Menunggu yang tak datang
16 Hidup dramatis
17 Terpesona suasana
18 Jalan jalan
19 Jalan jalan
20 Panggilan alam membuat kacau suasana
21 Kacau
22 Bujukan kasih sayang seorang ibu
23 Teringat masa lalu
24 Seorang gadis dari masa lalu
25 Tatapan sendu penuh makna
26 Memori Alana part 1
27 memori Alana part 2
28 Perhatian Agha
29 Persahabatan dimulai
30 Tatapan penuh makna
31 Kondisi Agha memburuk
32 Tuan Spencer datang
33 Keputusan nasib Agha
34 Permintaan balas budi
35 Dihantui pikiran buruk
36 Keputusan Alana
37 Canggung
38 Kemarahan Agha
39 Vino
40 Sebuah Perjanjian
41 Semua disiapkan demi hari istimewa
42 SAH...
43 Tanpa bulan madu
44 Sebuah pelukan
45 Hari pertama di apartemen
46 Kecupan spontan
47 Chat cinta
48 Kehidupan pasutri
49 Ulah bodoh
50 Cuek
51 Berdamai dengan keadaan
52 Sifat berbeda
53 Vino menaruh rasa
54 Pertengkaran
55 Insiden
56 Kecurigaan Alana
57 Manipulatif
58 Berbaikan dan berjanji tak akan mengulang
59 Kembalinya Vino.
60 Dan semua akan terungkap
61 Kumat
62 Kenyataan selanjutnya
63 Kenyataan pahit
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Prolog
2
Suasana hangat dan damai
3
Pria pemarah dan kasar
4
Gadis kurus nan menyedihkan
5
Tentang Agha
6
Koneksi pertama
7
Insiden dini hari
8
Suapan pertama
9
Terjebak permainan sendiri
10
Agha menghilang
11
Wanita tidak semuanya lemah
12
Berhasil melarikan diri
13
Lumpuh sementara
14
Tanpa ekspresi
15
Menunggu yang tak datang
16
Hidup dramatis
17
Terpesona suasana
18
Jalan jalan
19
Jalan jalan
20
Panggilan alam membuat kacau suasana
21
Kacau
22
Bujukan kasih sayang seorang ibu
23
Teringat masa lalu
24
Seorang gadis dari masa lalu
25
Tatapan sendu penuh makna
26
Memori Alana part 1
27
memori Alana part 2
28
Perhatian Agha
29
Persahabatan dimulai
30
Tatapan penuh makna
31
Kondisi Agha memburuk
32
Tuan Spencer datang
33
Keputusan nasib Agha
34
Permintaan balas budi
35
Dihantui pikiran buruk
36
Keputusan Alana
37
Canggung
38
Kemarahan Agha
39
Vino
40
Sebuah Perjanjian
41
Semua disiapkan demi hari istimewa
42
SAH...
43
Tanpa bulan madu
44
Sebuah pelukan
45
Hari pertama di apartemen
46
Kecupan spontan
47
Chat cinta
48
Kehidupan pasutri
49
Ulah bodoh
50
Cuek
51
Berdamai dengan keadaan
52
Sifat berbeda
53
Vino menaruh rasa
54
Pertengkaran
55
Insiden
56
Kecurigaan Alana
57
Manipulatif
58
Berbaikan dan berjanji tak akan mengulang
59
Kembalinya Vino.
60
Dan semua akan terungkap
61
Kumat
62
Kenyataan selanjutnya
63
Kenyataan pahit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!