Gadis terfavorit dikampus

Sang mentari mulai menampakan diri di ufuk timur, menyelimuti alam dengan sinarnya yang hangat.

Dari bawah sengatan hangat mentari nada berjalan kaki dari rumah kostnya ke tempat kerjanya. Sepanjang perjalanan senyuman tipis dari bibirnya tak lepas dari wajahnya, kenangan tadi malam membuat ia sangat bahagia.

Pom

Pom

Pom

Suara klakson mobil membangunkan khayalan nada. "Hai gadis imut bolehkah kamu menumpang di mobil ini?"

Alvino mencoba menggoda gadis itu, wajah nada sangat berbinar binar saat didapatinya ternyata itu, ialah sang kekasih.

"Apaan sih kak, harusnya nada yang bertanya, boleh aku menompang di mobil Kakak?" Suara nada sedikit centil

"Silahkan tuan putri."

"Uda sampai kak, itu warung buk inem.."

Sambil tersenyum nada mengarahkan tangannya kearah warung buk inem.

Setelah mengantarkan nada, alvino pergi berlalu kekantor papanya.

Ya dia mulai belajar menjadi CEO diprusahaan papanya.

"Buk, maaf ya nada telat, tadi nada kesiangan bangunnya." Ucap nada sembari menghampiri warung buk inem.

"Iya nggak apa apa dek,

Lagian dek bukan ibu marah atau yang lain, ngapain sih kamu kerja disini? Kamu tinggal minta uang saja sama den alvino, dengan gampang."kata buk inem ketus

"Apaan sih Bu, alvino bukan suami nada, dia cuma teman dekat nada. Masa dia yang tanggung jawab makan nada ataupun hidup nada."

Nada mulai berkutat di dapur.

Saat menghantarkan hidangan pesanan di salah satu meja, nada mendengar pembicaraan sekumpulan gadis gadis yang kuliah di fakultas elit itu.

Dia anggun salah satu gadis terfavorit di kampus itu, "bagaimana mungkin seorang alvino bisa dekat dengan perempuan jelek, kampungan, simiskin yang bekerja di kantin kampus kita ini!" Ucapnya lantang dengan pandangan sinis, ke arah nada yang meletekan hidangan pesanan, diatas meja segerombolan gadis gadis cantik tersebut.

"Mungkin si alvino kena pelet kali" ucap salah satu gadis yang duduk di pojok meja.

"Apa bandingnya aku dengan dia, sehingga si alvino menolakku mentah mentah! Harghh.." terlihat anggun mulai frutasi sambil memandang nada murka.

Nada hanya tertunduk. Dia pun mulai merasa minder bila di bandingkan dengan segerombolan gadis gadis cantik di kampus tersebut, apalagi dia mulai tau bahwa, alvino menolaknya mentah mentah padahal seluruh kampus tau bahwa anggun adalah gadis terfavorit di kampus itu. Jika dibandingkan dari segi penampilan anggun memang sangat jauh lebih menarik dibanding nada yang Kumal, kurang rapi dan biasa saja.

Mata nada mulai sayu, dia melontarkan senyum manisnya sembari menunduk lalu pergi dari meja itu.

Ia berjalan gontai kedapur Kantin.

Buk inem mendapati nada mengusap pipinya yang basah.

"Kenapa dek? Bukannya tadi pagi senyam senyum?"

"Buk..bolehkah nada memeluk ibu?"

Buk inem mengangguk kepalanya untuk memberi jawaban, dan membuka serta tangannya menyambut tubuh nada.

Dengan tubuh yang gemetaran dan air mata yang berluncuran, nada memeluk buk inem.

Dia tumpahkan air matanya di dalam pelukan buk inem,

Belum pernah dia merasakan pelukan seorang ibu di dalam hidupnya.

"Buk... apa aku salah mencintai seorang pria, dan apa salah jika pria itu juga menyambut cintaku?,.. didalam hidupku aku nggak pernah merasakan kasih dan sayang dari ibu...tapi... kak alvino dan ibu hadir didalam hidupku, aku Uda sangat bahagia..

Aku nggak mau berpisah dari kalian buk.." ucap gadis miskin lirih.

"Baiklah, anggaplah aku ibumu, dan kita nggak akan berpisah, aku akan mendengarkan semua kesedihanmu nak.."

Buk inem mengelus elus bahu nada dengan lembut didalam pelukannya.

*******

*******

Seluruh kampus sudah mengetahui kedekatan hubungan mereka hingga diketahui oleh mama veny, ibu alvino.

"Al... Semalam anggun main kesini..

Dia bawain mama cake kesukaan mama..

Anggun baik ya, cantik lagi, dia juga sopan ramah, terus berpendidikan..."

Mama Venny mulai menyuapkan sesendok cake yang di bawa anggun semalam kemulutnya.

Namun alvino mulai melas melihat mama venny, dia tau maksud pembicaraan mamanya itu.

" Oh iya kenapa tidak coba kamu dekatin saja dia Al.. mama rasa dia cocok buat kamu sayang, ingat umur Uda tua, dan anggun juga sudah cukup matang bila menikah,..katanya tahun ini dia wisuda S1.." kata mama Venny santai

"Maksud mama ngomong gitu apa sih...

Uda dehh ma, jangan jodoh jodohin aku lagi sama perempuan perempuan pilihan mama, aku bisa memilih sendiri, dan aku sudah menemukannya.."

Papa Carlos hanya diam dan saling melirik istri dan anak tunggalnya itu.

Pagi itu suasana di meja makan itu sangat menegangkan baginya, pasalnya dia tau maksud istrinya, namun dia juga tidak ingin memaksa siapa jodoh untuk anaknya itu.

"Siapa !! Sipelayan dikantin kampus itu!.." ucap mama Veny sedikit marah.

"Siapa pun itu, bagaimana pun dia ku harap kalian bisa menerimanya dan nggak menganggap remeh padanya! "

Tleng...

Suara sendok yang sengaja di hempaskan Alvino ke piring batu yang mewah itu. Alvino bergegas pergi, meraih tas kerja yang terletak di atas kursi disampingnya.

" Awas saja kalau kamu, berani mendekatinya lagi"

mama veny merepet namun tak di hiraukan alvino, dia bergegas pergi kekantor.

Tinggalah papa carlos dan mama venny disana.

"Ma..untuk kali ini biarkan Al memilih pilihannya sendiri, lihat Celine perempuan yang kita pilih, anak kita sudah sangat sayang..tapi apa?? dia lebih memilih karirnya daripada anak kita...sampai sampai alvino begitu terpuruk selama beberapa bulan ini..

Mama mau melihat anak kita hancur lagi..

Apalagi sekarang semua masalah kantor sudah papa emban kepadanya biarkan dia fokus dulu..jangan ganggu fikirannya.." ucap papa Carlos menjelaskan.

"Tidak pa..

papa tau, gadis kantin itu sangat tidak layak untuk anak kita..!"

mama Venny tidak mau kalah.

"Bagaiman dengan mama dulu.. papa tetap memilih mama-kan.."

"Setidaknya kedua orang tua mama jelas..daripada dia tidak tau asal usulnya..

Huuuuu pokoknya jangan halangi tujuan mama pa ... Ini demi kebaikan anak kita"

"Maksud mama..??"

"Dia hanya anak kost yang nggak jelas orang tuanya, bahkan dia seperti hidup sendiri di dunia ini!"

"Bagaimana mungkin ma... Emang ada ya orang hidup didunia ini tanpa orang tua..

Maksud mama gadis itu turun dari langit trus kost didunia ini??

"Haduhhhh papa ini goblok tapi kok bisa kaya ya...

Oh God tolong aku punya suami dan anak yang beginian!!!"

Mama veny berlalu pergi ke lantai atas meninggalkan papa Carlos sendirian dengan fikirannya sendiri.

*****

Terpopuler

Comments

FT. Zira

FT. Zira

ninggalin iklan dulu deh buat ka author..nanti lanjutbaca lagi

2024-03-23

2

Wistari

Wistari

ini nih yang bikin emosi , masa segala sesuatu harus di ukur dengan uang dan kekuasaan 😮‍💨

2024-03-01

2

GV

GV

Bagus ceritanya thor. Seru buat dilanjut terus. Cuma di beberapa kalimat, ada tanda baca yang masih kurang tepat, terutama tanda (") sering gak muncul di awal/akhir dialog.

Semua udah mantap thor. Alur dan pembawaan ceritanya udah sesuai, dan mudah dipahami.

Tetap semangat upload nya 👍 nanti kalau ada waktu mau mampir baca lagi.

2024-02-11

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!