Masih terlihat di wajah alvino geram melihat mama veny. "Kalau boleh tau, kak vino kenapa ya,? seperti orang yang marah" suara nada memecahkan amarah alvino saat mengendarai mobil.
"Apakah kamu tidak merasakan ke anehan pada mama tadi nada?" Ucap alvino tanpa menoleh ke arah nada, dia tetap fokus pada arah jalan dan setiurnya.
"Nggak kak, malah nada senang diajak makan sama mama kakak,
Selama ini, nada fikir nada tidak akan pernah bahagia. Ternyata Tuhan baik sama nada, dia pertemukan nada sama kakak dan mama venny," senyuman tipis yang tulus sembringah di wajah nada.
"Terimakasih ya kak, sudah hadir di hidup nada," gumam nada lagi, nada memandang alvino yang sedang fokus menyetir mobil.
Alvino hanya memberi senyuman untuk menjawab ucapan nada.
"hanya itu, kamu sudah bilang makasih.."
Apa dia gadis bodoh atau lugu alvino tidak tau, yang dia rasakan saat ini ketulusan nada ada di setiap waktu. Kenyamanan dan keberanian selalu ada ketika berada didekatnya.
Mobil melaju masuk parkiran tepat dihadapan gedung berculang tinggi, nada sedikit kebingungan, akan kemana pria yang di cintainya ini membawanya pergi. Itu adalah hotel ter-elit yang ada di kota itu," k-a-k kita mau kemana? Bukannya ini hotel ya?"
Dengan sedikit ragu, nada bertanya pada pria tampan yang sedang duduk di kursi kemudi mobil di sampingnya.
Tanpa ada jawaban apapun dari alvino, dia hanya keluar, lalu membuka pintu mobil dan mengajak nada untuk keluar.
"Tapi kak." rasa keraguan menghantui gadis malang itu. Nada mulai berfikir buruk terhadap alvino
"Ayuk! Aku akan menunjukan kota ini padamu". Alvino Meminta tangan nada untuk menerima ajakannya itu.
Dengan sungkan nada menerima tangan alvino dan keluar dari mobil. Tanpa melepaskan genggamannya terhadap nada, alvino membawa gadis itu ke restoran, yang terletak pada lantai paling tinggi di hotel itu.
Ternyata papa alvino adalah salah satu pemilik saham tertinggi pada hotel itu. Mereka di sambut hangat oleh para staff hotel tersebut, nada juga sangat terharu, ketika melihat semua orang yang melihat di sana, memberi rasa hormat dan senyuman terhadap mereka.
Bahkan kursi VIP terbaik telah di pilihkan staff, untuk momen yang sudah lama dinantikan alvino.
Suasana tempat tanpa atap, dengan dinding kaca serta sepasang kursi yang cantik telah tersedia disana. Angin Sepoi sepoi serta indahnya gemerlapan bintang dilangit menambah keindahan suasana disana, nada berlari melihat kebawah melalui dinding kaca, dia sangat terharu, betapa indahnya ciptaan Tuhan, jika di pandang dari gedung tinggi ini.
Lampu lampu indah, serta kendaraan yang lalu lalang terlihat sangat kecil, dari ujung terlihat gedung gedung yang tak kalah menjulang tinggi, matahari yang baru tenggelam masih terlihat jelas oleh mata. dan langit yang sangat cerah.
"hai malam kenapa kamu begitu indah" nada berteriak meluapkan isi hatinya yang tengah bahagia.
Alvino menyusul gadis itu dari belakang dengan senyuman tipis. "Kak"
saat nada berbalik badan alvino sudah berdiri didepannya dengan jarak yang sangat dekat.
Air mata nada berlinang "kak, terimakasih sudah membawaku kesini, ini adalah tempat terindah yang pernah kulihat."
Alvino membenamkan kecupan pada kening gadis mungil itu. Lalu tersenyum manis.
"Maukah kamu berjanji untuk tetap disampingku walau apapun yang terjadi?"
Alvino menggenggam keduan tangan nada, dia menatap nada dengan pancaran mata yang tulus dan dalam.
"Maksud kakak?"
"Aku hanya butuh jawaban iya atau tidak?"
Sambil menangis nada menganggukkan kepalanya, menjawab pertanyaan pria pujaan hatinya itu, lalu melepaskan tangan vino dan memeluknya sangat erat.
"Terimakasih kak, sekarang nada sudah punya keluarga baru, Nada Uda nggak sendiri lagi. Terimakasih banyak kak, nada sangat bahagia"
kehidupan kelam kembali terngiang dipikirannya,
"apa aku ini sedang mimpi?" Ucapnya lirih
Mereka duduk kursi dan meja yang tersedia dengan hidangannya. Sembari menyantap makanan. alvino banyak bertanya tentang kehidupan nada.
"Kalau boleh tau, kamu lahir tanggal berapa sih?"
Nada kembali murung.
"Sampai sekarang nada nggak tau kapan nada dilahirkan, siapa ayah dan ibu nada. Nada hanya seorang anak yatim piatu yang diangkat oleh seorang janda, lalu dijadikan pelayan untuk keluarga itu, bahkan sekarang nada sudah di usir oleh ibu, dari 3 bulan yang lalu." Nada menyeka air mata yang mengalir deras di pipinya.
mendengar cerita masa lalu nada membuat hati alvino tergores pedih. Dia membandingkan pada dirinya sendiri, hanya di tinggal sang kekasih nyaris nekat bunuh diri dan hidup seperti tak berdaya.
Gimana dengan gadis malang yang ada dihadapannya itu, di tengah kesedihannya dia mampu menghibur orang yang sedang sedih.
Alvino kembali menggenggam kedua tangan nada sangat erat
."mulai sekarang aku mau jadi saudara, kakak, pacar, tunangan, bahkan suami kamu kok."
Alvino tertawa lebar lalu disusul tertawa juga oleh nada.
"Maaf karna sudah mengingatkan masa lalu mu, aku nggak ada bermaksud membuatmu sedih"
"Nggak apa apa kok kak, Malahan nada senang ada yang peduli sama nada dan ingin tau bagaimana hidup nada dimasa lalu. Trimaksih ya kak"
nada meraih jemari alvino lalu mengembangkan bibirnya tersenyum lebar.
alvino ikut tersenyum dan mengangguk kepala sebagai jawaban ucapan gadis imut itu.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Dewi Payang
5 🌹buat kak author
2024-03-27
1
Dewi Payang
Semoga saja hubungan Nada dan Alvino direstui...
2024-03-27
0
GV
Jangan mau oyy.
2024-02-11
3