Kepuncak fundlene

Hubungan nada dan alvino semakin dekat.

Bahkan pria itu hendak memantapkan hubungannya ingin menikahi nada.

Dihari Minggu yang cerah pagi sekali alvino menghampiri kost-an nada.

Dia hendak mengajak nada jalan jalan ketempat tempat yang sejuk dan udara yang segar.

Yaitu darah pegunungan.

Sepanjang jalan didalam mobil mewah, nada hanya senyum, namun ada rasa sedih.

Dia kembali teringat ucapan anggun semalam ingin melontarkan perasaannya namun nada enggan, takut takut jalan jalan berdua ini terganggu oleh pikirannya, jadi diurungkannya niat memberitahu kedatangan anggun semalam.

"Kenapa diam saja sayang..." Ucap alvino sambil fokus dengan mengarah fokus kedepan sambil memegang setir mobil.

Serrrrrr jantung nada bergejolak kenjang, bagaimana tidak alvino memanggilnya dengan kata sayang.

"Hem y-a..nggak ada apa apa kok kak..

Lagi banyak pikiran aja kak..oh iya ini kita mau kemana ya kak?"

" Ketempat yang bagus..."

"Jauh ...?" Tanya nada

"Nggak terlalu jauh sihh..."

"Oh baiklah.."

"Kamu pasti suka..."ucap alvino sembari menautkan jarinya Kejari nada meletakan tangan itu diatas paha nada.

Sebenarnya jantung nada, sudah berguncang berpuluh kali lipat kala alvino saling menautkan jari mereka.

"Hahaha kemana pun itu asal bersama kakak al nada suka kok.."

"Baiklah..."kata alvino tersenyum lebar.

Mereka mendengarkan lagu perfect dan saling ikut serta menyanyikannya. mereka saling senyum ketika saling bertatapan.

Sepanjang jalan mereka bernyanyi lagu romantis mungkin saling menunjukan perasaan mereka lewat lagu tersebut.

Fundlane adalah tempat holiday terbaik di puncak itu, disana ada berbagai macam bentuk wahana permainan yang seru.

Mereka berdua ikut serta naik segala wahana yang mengerikan namun seru bagi orang orang yang berpasangan. Jeritan, tawa bahagia di lantun lantunkan di sana.

Hingga mereka kelelahan, hingga istirahat di atas salah satu wahana raksasa yaitu baling baling raksasa, sebelum naik wahana alvino sudah membeli berbagai cemilan seperti popcorn serta pop ice untuk minumannya, agar di santap di atas baling baling diatas puncak.

Dari atas sana mereka dapat melihat indahnya ciptaan Tuhan yang sangat cantik.

Ada tanaman padi yang di tanam dengan rapi, terlihat dari ujung sana,

Dari sudut ujung yang lain, terlihat kuda kuda saling berlomba menaiki puncak.

Dari sudut yang lain ada terlihat bangunan bangunan unik untuk tempat penginapan para pariwisata. Banyak tanaman tanaman buah yang hijau nan segar.

Segala wahana terlihat dari atas sana.

Jalan jalan yang berlekok Lekok di lewati mobil atau kendaraan yang lalu lalang, menambah kemolekan bagi setiap mata yang memandang.

dari ujung sana terlihat bangunan megah untuk tempat beribadah suku cina, bangunan berwarna Serba kuning emas menjulang tinggi dan besar.

"Dunia...kau sangat indah untuk di pandang...aku sungguh bahagia " jerit nada di atas baling baling raksasa di puncak tertinggi fundlene.

Dengan angin Sepoi sepoi Alvian mengeluarkan sesuatu dari kantung celana jeans-nya.

Sebuah cincin emas.

"Ini sangat indah kak..nada belum pernah melihatnya.." ucap gadis itu dengan suara yang lantang dan tanpa memanglingkan pandangannya pada alvino. Dia sangat terharu dan sangat bahagia. Baginya ini adalah perjalanan yang terindah sepanjang perjalanan hidupnya.

"Nada.."ucap alvino lembut, dia berjongkok dengan kedua tangan menunjukan sebuah kotak kecil berwarna merah di belakang nada.

"Ya kak.." nada memutar balik badannya dan mendapati Alvian sujud dihadapannya dengan kotak kecil merah di tangannya

"Maukah kamu menikah denganku..

Aku tau ini terlalu cepat dan seperti terburu buru, tapi ijinkanlah aku memantapkan keinginanku untuk memilkimu seutuhnya..

Aku sedang di jodohkan mamaku pada perempuan pilihannya, aku tidak menginginkannya..

Mari kita jalani bersama dan hanya kita berdua..tidak ada mama atau siapapun yang memisahkan kita..hemmmm"

Alvian menatap nada dengan serius dan dalam.

Air mata gadis itu mulai bercucuran, dia terharu bahagia, karna didunia ini ada yang tulus mencintainya. Namun dia juga sedih karna hubungan mereka bagai bumi dan langit jaraknya. Dia juga sedih karena tidak ada satupun pihak dari keluarga kekasihnya itu menyukai dan merestui hubungan mereka.

"Apakah kakak anggun perempuan yang akan di jodohkan itu kak ...?" Tanya nada sembari memegang tangan alvino erat.

"Bagaimana kamu bisa tau??" tanya pria itu tanpa melepaskan pandangannya yang dalam.

Nada menarik kedua tangan alvino dan mengajaknya duduk di sampingnya sambil menggenggam erat tangan pria itu.

"Semalam kak anggun datang ke kost nada ..dia bilang kalian akan menikah di luar negri, kedua orang tua kalian sudah setuju, pernikahan di percepat karena papa kak Al sedang sakit, jadi dia ingin melihat kakak menikah segera...lalu aku harus bagaimana kak??" Air mata nada mengalir sangat deras.

perasaannya sungguh tulus untuk alvino, namun bagaimana mungkin hubungan tanpa restu.

"Maka kita yang akan menikah.. setelah kita sah menikah aku akan membawamu pelan pelan masuk kedalam keluargaku.." kedua tangan alvino memegang kedua pipi gadis itu dan menepis air matanya dengan lembut, sembari menyelipkan rambut rambut nada yang terhempas oleh angin kebalik telinganya.

"Tapi kak.."kata nada parau.

Alvino menutup mulut nada dengan bibirnya dan mulai menautkan bibirnya pada bibir gadis itu, mengelumat bibir nada dengan lembut.

Mata nada terpejam sambil menjatuhkan air mata.

"Aku harap kamu mau menerima cintaku...

Apakah kamu tidak mencintaiku??" Ucap pria itu saat melepaskan ciumannya.

Nada hanya mengangguk, sambil segugukan sisa tangis haru tadi.

Tanpa persetujuan iya atau tidak dari nada, alvino sudah menyematkan cincin emas itu pada jari manis, tangan kanan gadis miskin, yang baru diambil alvino dari dalam kotak merah kecil tadi.

Mereka saling berpelukan saling mentransfer perasaan cinta Meraka masing masing. erat dan lama.

"terimakasih kak" kata nada setelah melepaskan pelukan itu.

*****

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***