Pertemuan tidak terduga

Pukul tiga sore, kegiatan mengajar Arjuna sudah selesai. Lelaki itu langsung melangkah menuju parkiran mobil yang letaknya tidak jauh dari gedung fakultas ekonomi. Mobil lelaki itu menuju sebuah gedung di pusat kota, dia menunggu di depan gedung itu sembari menelepon seseorang.

Tidak lama kemudian, seorang wanita yang masih menggunakan atasan kemeja yang di pasukan dengan rok panjang di bawah lutut datang dan menghampiri Arjuna yang masih menunggu di dalam mobil. Wanita itu langsung masuk dan duduk di bangku sebelah kemudi. Arjuna tersenyum saat wanita itu masuk ke dalam mobil lalu dia menginjak pedal gasnya menuju sebuah mall.

"Kata anak kantor film ini seru, kita harus nonton," ucap Ganesh yang sangat antusias itu.

"Baiklah, kamu sudah pesan tiketnya?" tanya Arjuna sembari fokus menyetir.

Wanita itu tetap menganggukkan kepalanya walaupun lelaki itu tidak bisa melihatnya karena pandangannya terus menatap ke depan. Hanya sepuluh menit perjalanan, mereka sampai pada tempat tujuan. Ganesh menggandeng mersa lengan Arjuna dan mereka pun masuk ke dalam mall. Karena mereka tidak memiliki banyak waktu sebelum film mereka di putar, Arjuna membeli minuman dan juga makanan ringan yang akan mereka makan di dalam bioskop.

Lampu bioskop sudah di redupkan pertanda film akan segera di mulai. Arjuna bergerak untuk mengambil sikap nyaman untuk menonton, saat matanya menangkap gadis yang dia kenal. Mereka saling memandang untuk beberapa detik sampai akhirnya gadis itu duduk tepat di belakangnya.

Arjuna sama sekali tidak fokus menonton film itu, pikirannya terus saja melayang dengan siapa Bella menonton di belakang karena dia tidak sempat melihatnya. Apakah dengan Anggi dan Gita? Atau jangan-jangan Bella sedang menonton bersama dengan Yudha? Seisi bioskop tertawa melihat film itu, tapi tidak dengan Bella dan Arjuna. Mereka berdua tenggelam dalam pikirannya masing-masing.

"Lucu banget kan Bel? ... Bel? Bella?" bisik Yudha tepat di telinga gadis itu. Gadis itu sontak menoleh ke arah Yudha dengan cepat dan tidak sengaja bibir mereka bertemu.

"Aduh! Maaf Mas, ngga sengaja. Mas Yudha bikin kaget aja," balas Bella berbisik ke Yudha. "Aduh maaf ya Mas, ngga bermaksud buat cium Mas Yudha," sambung gadis itu yang masih merasa tidak enak. Gadis itu sangat malu sekali karena tidak sengaja menciumnya.

Mendengar kata cium sontak langsung membuat Arjuna menoleh ke belakang dan diikuti dengan kepala Ganesh yang juga menoleh ke belakang. Matanya yang membola menatap tajam istrinya lalu bergantian menatap anak didiknya. Yudha yang mengetahui bahwa di depannya adalah bapak dosen yang mengajari di fakultasnya langsung tersenyum.

Lampu bioskop kembali memancarkan cahayanya. Bella hendak langsung pergi, tapi tangannya di tahan oleh Yudha dengan maksud ingin menyapa sang dosen.

"Wah kebetulan sekali bertemu Pak Arjuna di sini," sapa Yudha dengan menggenggam erat tangan Bella, sedangkan gadis itu memalingkan wajahnya tidak ingin melihat suaminya terlebih wanita di samping suaminya itu.

"Wah, sedang kencan ya kalian?" ucap Ganesh memanasi situasi antara Arjuna dan Bella.

"Ah tidak, Bu," bantah Yudha, lelaki itu tersenyum malu.

Bella menatap mereka berdua. "Kalau begitu kami permisi," ucap gadis itu lalu melangkah pergi dengan Yudha.

Jantung Bella berdetak kencang, dia tidak menyangka akan melihat secara langsung perselingkuhan suaminya. Suasana hati gadis itu mendadak berantakan karena itu. Dia menghela napas berat.

"Mas Yudha, maaf ... Bolehkah mengantarku pulang sekarang? Aku tidak enak badan," ucap Bella berbohong. Gadis itu tidak ingin berlama-lama di dalam mall itu.

Yudha mengangguk lalu mereka berdua melangkahkan kakinya seirama menuju parkiran mobil.

Dalam perjalanan pulang, Bella hanya tersisa dan terus menatap keluar jendela. Pikirannya terus memikirkan suaminya yang sedang berjalan berduaan dengan Ganesh. Apakah mereka kembali menjalin hubungan mereka yang belum selesai?

Sesampainya di depan rumah, Yudha langsung berpamitan kepada Bella. Gadis itu tidak lupa mengucapkan terima kasih karena sudah diajak nonton film dan diantar pulang dengan selamat. Bella melangkah masuk ke halaman rumah, mobilnya sudah berada di garasi rumahnya. Dia mempercepat langkahnya karena melihat sosok wanita yang sangat dia rindukan.

"Mama!" panggil Bella. Gadis itu memeluk erat ibunya.

"Anak Mama sayang. Dimana suamimu, Bella?" tanya Nita sembari mengelus rambut putrinya.

"Sibuk, Ma," Bella mendengus kesal karena sang ibu malah mencari orang lain.

Nita menyuruh anaknya untuk segera mandi agar sang ibu bisa menyiapkan makan malam untuknya. Bella segera melaksanakan perintah Nita dan pergi ke kamarnya untuk mandi. Tidak lama kemudian dia keluar dari kamarnya dan melihat Anggi yang sudah membantu ibunya membereskan makanan di dapur.

"Anggi? Kapan datang?" tanya Bella yang terkejut dengan kedatangan sahabatnya itu.

Anggi memeluk Nita dengan manjanya. "Mau jemput mama aku," goda Anggi, Nita juga membalas pelukan Anggi sembari tertawa.

Bella mendengus kesal. "Ayo makan bersama saja," ajak Bella yang menarik kursi di meja makan lalu meletakkan tubuhnya di kursi makan.

Nita dan Bella saling menatap dan tersenyum, mereka langsung menggoyangkan kedua tangan mereka dengan kompak sehingga membuat Bella terkejut lalu tertawa. Nita melangkah mendekati putrinya lalu mencium kening anak kesayangannya itu.

"Mama pulang di antar Anggi, kasihan Papamu sendirian di rumah," bisik Nita.

Bella langsung memasang wajah cemberut karena bertemu dengan Ibunya yang hanya sebentar saja. "Besok ke sini lagi ya?" pintar Bella dengan wajah melasnya.

Nita mengangguk. "Ayo Anggi kita pulang. Pastikan Arjuna juga makan makanan yang di bawa Mama ya! Ada juga minuman sudah mama isi kulkas kamu, " sahut Nita melangkah keluar bersama dengan Anggi.

Bella mengantarkan mereka sampai halaman rumahnya dan berpisah dengan ibu dan sahabatnya. Rumahnya kembali sepi, dia dengan malas melangkah masuk ke rumah. Baru saja dia sampai pintu depan, mobil Arjuna datang. Gadis itu langsung teringat kejadian sore tadi, dia langsung melangkah masuk ke rumah. Arjuna yang baru saja memarkirkan mobilnya langsung berlari mengejar Bella.

"Bella apa maksudmu berciuman dengan Yudha?!" tanya Arjuna sembari mencengkeram lengan istrinya.

Sontak Bella langsung menarik tangannya. "Sakit mas! Lagian itu ngga sengaja!" sahut Bella yang berhasil menarik lengannya. Gadis itu melangkah menuju dapur. Dia mengambil air mineral yang yang berada di kulkasnya.

"Kenapa kamu pergi nonton dengannya?" tanya Arjuna kesal.

Bella yang meneguk air langsung meletakkan botol itu dengan kasar. "Mas ngaca! Mas Arjuna aja pergi sama Ganesh! Terus salah aku pergi nonton dengan Yudha?!" bentak Bella yang merasa Arjuna selalu memojokkan dirinya.

"Aku bisa jelasin untuk itu!" jawab Arjuna yang berdiri tepat di hadapan Bella.

Bella menatap suaminya dengan tatapan tajam. "Tapi sayangnya, aku tidak butuh penjelasan dari laki-laki pencundang kayak Mas Arjuna!" sahut Bella sembari melangkah meninggalkan suaminya di dapur.

Arjuna menahan emosinya, dia meraih botol minuman di kulkas lalu meminumnya. Lelaki itu sangat kesal sekali sehingga dia membanting botol minuman itu.

***

"Menurutmu berhasil ngga ya Anggi?"

"Tenang Tante, pasti berhasil. Kata penjualnya itu barang paling rekomendasi,"

Nita merasa tidak tenang selama berada di jalan, untung saja Anggi bisa menenangkan ibu dari sahabatnya itu. Anggi mengantarkan Nita dengan selamat sampai ke rumahnya, lalu gadis itu langsung menuju rumahnya karena hari sudah gelap.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!