"Jadi kau telah menipuku Nicole! Kau mengajakku ke tempat seperti ini dengan alasan licikmu itu! Kau berbohong kepadaku dan menjebakku agar masuk kedalam tempat haram milikmu ini! Kau benar-benar tega," sergah Mei Chen marah.
Ia begitu kecewa dan tidak menyangka jika kekasihnya itu memiliki club malam dan menutupi sifat aslinya selama ini, bahkan Nicole tega menipunya tanpa alasan yang jelas.
Nicole terkekeh geli. "Aku tidak menipumu sayang, kau sendiri yang bilang padaku terserah mau dibawa kemana, asal ke tempat-tempat yang menyenangkan. Ya menurutku inilah tempat menyenangkan itu," bantahnya.
Mei seketika mendelik. "Kau! Apa tujuanmu yang sebenarnya Nicole!" pekiknya geram.
"Sederhana saja, aku ingin memilikimu. Dengan begitu aku bisa menjadi bagian dari keluargamu yang kaya itu," balas Nicole jujur.
"Jadi itu tujuanmu? Kau benar-benar pria licik!" maki Mei Chen. "Dan asal kamu tahu saja Nicole, sampai kapanpun aku tidak akan menjadi milikmu!" kecamnya.
Tidak ingin berlama-lama meladeni pria yang telah membuatnya kecewa berat, Mei Chen segera berbalik dan meraih gagang pintu. Akan tetapi satu-satunya pintu yang ada disana telah terkunci rapat dan kini ia terjebak bersama Nicole didalam.
"Buka pintunya!" titah Mei Chen memukul-mukul pintu berharap agar ada orang yang membukanya.
Namun semakin Mei berusaha membuka pintu atau mencari jalan keluar lain, Nicole semakin tertawa melihatnya.
"Sudahlah Mei, daripada kau menghabiskan tenagamu dengan hal-hal yang tidak penting. Lebih baik mendekatlah kesini dan bersenang-senanglah denganku," ucap Nicole memanggil.
Mei Chen berdecih. "Cih! Aku tidak sudi mendekatimu lagi!" tolaknya. "Buka pintu dan biarkan aku pergi!"
"Susah payah aku membujuk dan membawamu kesini, lalu kau memintaku untuk melepasmu dengan mudah begitu saja? Ada dimana pikiranmu Mei sayang?" balas Nicole tidak peduli. "Setidaknya bermainlah dulu denganku satu malam ini dan besok akan ku antar kau pulang ke rumah," ucapnya kemudian.
"Menjijikkan! Kau sama sekali tidak pantas berbicara seperti itu padaku, mana janjimu akan terus menjagaku Nicole?"
"Janji apa? Aku memang telah berjanji akan terus menjagamu, tapi menjagamu agar tidak dimiliki oleh pria lain selain diriku! Kau akan menjadi milikku, begitu pula dengan kekayaanmu agar aku bisa hidup enak selamanya!" balas Nicole dengan ambisinya.
"Kau menginginkanku hanya karena harta? Jadi selama ini kau sama sekali tidak tulus mencintaiku, benarkah begitu Nicole?" tanya Mei Chen menangis.
"Huh! Kenapa berkata seperti itu sayang? Tentu aku sangat mencintaimu, aku juga sangat menyayangimu. Jadi berhentilah menangis, lebih baik turuti saja kekasihmu ini dan aku yakin kau tidak akan menyesal," balas Nicole.
"Dasar pembohong! Aku telah percaya penuh padamu, kalau kau benar-benar mencintaiku dengan tulus. Tapi apa yang ku dengar saat ini? Kau benar-benar mengecewakan aku! Sekarang aku mau kita putus!" tegas Mei Chen.
Mendengar kata-kata putus, Nicole berubah geram. Ia mengeraskan rahangnya dan menghampiri Mei Chen untuk mencengkram dagunya.
"Cukup wanita manja, aku sudah muak dengan sikap sok sucimu itu! Asal kau tahu saja aku tidak akan pernah memutuskan hubungan kita, jadi jangan pernah meminta putus lagi dariku!" tekan Nicole.
Mei Chen mendorong Nicole agar menjauh darinya. "Kau laki-laki hina!" makinya.
Nicole nampak habis kesabaran, terlebih Mei selalu saja memaki dan menolak untuk menuruti keinginannya. Hingga pada akhirnya ia harus melakukan tindak kekerasan, dengan menampar wajah Mei Chen agar takut dan berhenti memberontak.
PLAK!!
Mei Chen pun meringis sakit, sambil memegangi pipi mulusnya yang terlihat memerah. Kedua netranya hanya bisa menatap tajam pria yang telah berani menampar wajahnya itu.
"Berani sekali kau menamparku Nicole! Apa kau tahu kedua orang tuaku saja tidak pernah menamparku!" maki Mei Chen memukul balik wajah Nicole, namun tangannya dengan cepat dicekal.
"Jangan coba-coba menguji kesabaranku, Mei! Aku bisa bertindak apapun padamu disini!" sergah Nicole menarik lalu mendorong raga Mei Chen hingga terhempas diatas kasur sofa.
"Akh!" pekik Mei Chen karena punggungnya terantuk pinggiran sofa. Namun Nicole tidak memberikan jeda untuknya merasakan itu, karena dalam hitungan detik pria tersebut telah menanggalkan baju atasnya hingga polos.
"Gila kamu Nicole! Jangan coba-coba melakukan hal kotor padaku, atau aku akan ---"
Nicole membekap mulut Mei Chen dengan telapak tangannya, selama tangannya yang satu lagi membuka paksa pakaiannya itu. "Kau akan apa? Apa yang bisa kau lakukan? Apa kau berpikir akan ada yang datang kesini menolongmu?" cibirnya meledek.
"Breng-sek!" maki Mei Chen dalam hati.
Kedua netranya menyiratkan kemarahan, rasa kesal, kecewa dan juga penyesalan bercampur aduk menjadi satu. Akan tetapi rasa sedih serta penyesalan tidak ada gunanya, karena ia harus bisa bertahan dari pria yang kini sudah berada diatas raganya, menindihnya dengan kekuatan penuh dan siap melakukan hal-hal diluar batas norma.
"Jangan Nicole!" tepis Mei Chen dikala Nicole ingin menjamah lebih jauh. Ia menangis dan berharap ada seseorang yang datang membantunya. "Tolong!"
Nicole tertawa. "Berteriaklah sesuka hatimu Mei, ruangan khususku ini sudah dipasang peredam suara. Jadi teriakanmu hanyalah sia-sia," ucapnya tersenyum jahat.
"Lepaskan aku Nicole!" pekik Mei Chen memohon.
Hingga pada akhirnya, disaat dirinya hendak pasrah menerima nasib akibat sifat keras kepala dan sikap masa bodonya itu, tiba-tiba saja seseorang datang menendang pintu hingga jebol dan menampilkan sesosok pria dengan wajah gusarnya.
Nicole membelalakkan kedua matanya, setelah melihat siapa pria yang telah berani menerobos masuk ruangan pribadinya itu.
Sementara itu Mei Chen menghela nafas lega, karena dimasa genting seperti ini, ia masih bisa terselamatkan. "Daddy!" pekiknya saat melihat sang ayah datang menyelamatkan.
"Turun dari tubuh putriku dasar pria kepa-rat!" sergah Hendrik emosi. Lalu menarik raga Nicolas dari atas tubuh Mei chen dan memukulnya tanpa ampun.
Sedangkan Nicole sendiri tidak mengerti, kenapa ayahnya Mei Chen bisa berada di dalam clubnya bersama dengan Yuan dan juga yang lain.
...***...
Beberapa saat sebelum itu terjadi, Yuan yang mengetahui Mei Chen memasuki club malam segera mengejarnya dan mengikutinya hingga ke depan pintu sebuah ruangan yang dijaga oleh dua orang pria bertubuh kekar.
Kedua pria itu langsung menghadang Yuan agar tidak menerobos masuk, sesuai dengan perintah sang pemilik club kepada mereka.
"Biarkan aku masuk ke dalam! Aku ingin bertemu dengan Nicole dan juga wanita yang dibawa ke dalam bersamanya!" pinta Yuan.
"Ini bukan kamar sembarangan, hanya orang-orang berkepentingan yang boleh masuk! Jadi cepat pergi dari sini!" usir salah satu dari kedua pria berotot itu.
Akan tetapi Yuan tidak mengindahkan dan terus merangsek masuk, hingga perkelahian pun terjadi. Dimana Yuan yang tidak berpengalaman menghajar orang, harus rela mendapatkan pukulan dan diseret paksa keluar dari club tersebut.
Tidak patah arang, Yuan segera menelepon ayahnya dan meminta bantuan. Karena itulah jalan satu-satunya untuk menyelamatkan Mei Chen dan membawanya kembali.
...~ Bersambung ~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
neng ade
syukurlah Mei bisa di selamatkan sm ayah nya .. semoga Mei benar2 kapok akan kelakuan nya yg suka menentang ayah nya itu
2024-02-07
0
💞Amie🍂🍃
1 iklan kak
2024-01-18
0
Dewi Payang
5 🌹 buat kak author
2024-01-15
1