Yuan terus melaju kencang menyusuri ruas jalanan yang gelap, sesekali berharap ia tidak ketinggalan jejak dari motor besar yanh dikendarai oleh Nicole.
Sementara itu Nicole sendiri merasa senang karena telah berhasil membawa Mei Chen pergi dan ikut bersamanya. Didalam pikiran cowok macho itu hanyalah satu, ia ingin sekali mengauli gadis cantik yang sedang dibawanya.
Lalu dengan begitu ia bisa menjadi bagian dari keluarganya Pratama.
"Keluargamu sangat kaya, jadi bagaimana bisa aku melepasmu begitu saja," batin Nicole dengan niat busuknya.
Sedangkan Mei Chen yang tidak tahu menahu niat busuk Nicole, hanya merasa senang karena akhirnya ia bisa jalan-jalan keluar rumah bersama dengan sang kekasih dan berharap malam ini akan menjadi malam yang indah untuk mereka berdua.
Seperti nonton bioskop atau pergi ke mall dan tempat-tempat indah yang belum pernah dikunjungi.
Sungguh pikiran yang polos sekali, namun begitulah yang gadis cantik itu bayangkan. Karena Nicole tidak pernah menyebut kalau dirinya mempunyai sebuah club malam dan menyembunyikan sisi gelapnya agar rencananya berhasil.
"Nicole kita mau pergi kemana? Kenapa berhenti disini?" tanya Mei Chen bingung saat Nicole memberhentikan motornya disalah satu club malam.
Nicole tersenyum tipis. "Sebentar ya sayang, aku masih ada urusan disini."
"Oh, begitu. Ya sudah aku tunggu didepan saja ya," ucap Mei Chen memilih menunggu di depan.
"Jangan menunggu disini, sayang. Disini anginnya dingin dan tempat ini juga banyak pria hidung belangnya. Lebih baik kamu ikut masuk ke dalam denganku agar aku bisa menjagamu," bujuk Nicole.
"T-tapi aku tidak mau masuk ke dalam, kau tahu kan tempat itu adalah club malam dan banyak sekali hal-hal buruk disana. Bagaimana kalau daddyku sampai tahu kalau aku mengunjungi tempat seperti ini?" balas Mei Chen menolak karena risih masuk ke dalam sana.
"Kita masuk hanya sebentar saja dan setelah urusan ku dengan orang di dalam selesai, kita akan pergi nonton ke bioskop," balas Nicole terus membujuk agar Mei Chen mau masuk ke dalam bersamanya.
"Tapi Nicole, janji ya tidak akan lama didalam dan jangan jauh-jauh dariku!" pinta Mei Chen.
"Tentu sayang," balas Nicole mengangguk dan meyakinkan Mei Chen agar percaya.
"B-baiklah kalau begitu," balas Mei Chen setuju walau hatinya masih ragu.
Sementara itu Yuan berhenti di depan sebuah club malam setelah melihat ada motor Nicole berhenti juga di tempat tersebut.
Hatinya mulai gelisah dan berharap Mei Chen tidak masuk ke dalam tempat yang di kenal sebagai sarang narkoba dan tempat berkumpulnya pria hidung belang disana, serta kegiatan-kegiatan buruk lainnya.
Akan tetapi rasa cemasnya itu semakin bertambah saat melihat Mei bersama dengan Nicole baru saja memasuki club malam tersebut.
"Semoga tidak terjadi hal buruk padamu Mei," ucap Yuan lalu masuk ke dalam tempat itu dan berharap agar dirinya tidak terlambat.
...***...
Suara dentuman musik begitu memekakan telinga, memenuhi seisi gedung tempat Mei Chen berdiri saat ini. Pria dan wanita berpakaian minim saling menari liar, mengikuti alunan musik yang dimainkan oleh seorang DJ.
Ditambah suasana begitu minim cahaya dan hanya ada lampu berkelap-kelip membuat Mei Chen semakin tidak nyaman berlama-lama di tempat tersebut.
"Nicole, cepat selesaikan urusanmu. Aku ingin keluar dari tempat ini," pinta Mei Chen sambil memeluk erat lengan Nicole agar tidak tersesat.
"Sabar ya sayang, sebentar lagi kita akan sampai. Tempatnya ada di lantai dua, disana aku akan menyelesaikan urusanku," balas Nicole menunjuk suatu ruangan.
Ruang pribadi milik Nicole sendiri yang rencananya akan ia gunakan untuk bersenang-senang dengan kekasihnya itu.
"Tempat siapa itu? Apa temanmu ada disana?" tanya Mei Chen enggan ikut.
"Ya, Jefri ada didalam sana dan aku harus menemuinya karena ada hal penting yang ingin kuberikan padanya," balas Nicole.
"Kau ingin memberikan apa? Bagaimana kalau aku menunggumu didepan saja selama kau menemui temanmu itu," balas Mei Chen mulai khawatir. Sebab ruangan yang di tunjuk oleh Nicole berada dipaling sudut gedung ini dan begitu rapat dengan dua penjaga bertubuh kekar didepan pintunya.
"Aku ingin memberikan benda ini, kau tahu kan kalau kekasihmu ini berjualan barang-barang antik dan kebetulan yang ingin membeli barang daganganku sudah menungguku diatas sana. Sayang sekali kan kalau aku melewatkan keuntungan besar ini," balas Nicole sambil menunjukkan sebuah pematik api serta asbak rokok dengan ukiran naga emas yang sangat unik dan bernilai jual mahal.
"Ya, tapi bagaimana dengan kedua pria bertubuh kekar di sana itu? Apa mereka akan mengijinkan kita kalau masuk bersamaan," tunjuk Mei Chen mencari alasan agar tidak masuk ke dalam.
"Jangan takut sayang, mereka sudah tahu kalau aku akan datang kesini dan sudah membuat janji dengan bos mereka. Jadi mana mungkin mereka berani mengusir kita," balas Nicole dengan senyuman jahat diwajahnya.
"T-tapi," jawab Mei Chen ragu-ragu.
"Sudahlah sayang, kamu turuti saja kemana aku pergi. Memangnya kamu mau menunggu disini dan digoda oleh para pria hidung belang yang berada disekitar tempat ini hem?" tanya Nicole menakut-nakuti.
Mei Chen menelan ludahnya kasar dan merinding saat menatap satu persatu wajah pria genit disekitarnya itu. "B-baiklah aku ikut denganmu," jawabnya pasrah dan semakin memeluk erat lengan Nicole.
"Tenanglah jangan takut, aku tidak akan lama dan setelah urusanku didalam telah selesai, maka aku berjanji akan mengajakmu jalan-jalan ke tempat manapun yang kamu inginkan," rayu Nicole menyakinkan, sambil menggenggam erat tangan Mei Chen agar terus bersamanya.
Mei Chen menghela nafas panjang dan memutuskan untuk percaya kepada kekasihnya itu. "Baiklah, tapi janji tidak akan lama ya."
"Janji pacarku yang cantik," ucap Nicole dengan senyum penuh damba.
Lalu kedua pria kekar itu dengan cekatan membukakan pintu masuk untuk mereka berdua. "Silahkan masuk bos!" ucap mereka lantang.
"B-bos?" ucap Mei Chen bertanya-tanya.
"Begitulah mereka memanggilku, memanggil orang yang selalu datang ke ruangan ini," jawab Nicole dan Mei Chen semakin bingung dibuatnya.
"Apa maksudmu Nicole?" tanya Mei Chen mulau takut.
Nicole tersenyum. "Setelah kita didalam kau akan tahu sayang."
Mei Chen mengendurkan pegangan tangannya, namun Nicole dengan cepat mencekal pergelangan tangannya agar tidak pergi. Terlebih kedua pria kekar dibelakangnya itu sudah menghadang jalan dan mendesaknya agar masuk ke dalam, lalu menutup pintu dengan cepat.
"Lepaskan aku Nic! Aku tidak mau masuk ke dalam!" ucap Mei Chen sambil menghentak lengannya agar terlepas dan ingin keluar dari ruangan tersebut.
Setelah pintu tertutup rapat, Nicole mulai melepas pergelangan tangan Mei Chen dan membiarkan gadis itu melihat-lihat tempat kerjanya terlebih dahulu.
Mei Chen refleks mengedarkan pandangannya ke sekeliling dan ia merasakan ada kejanggalan di dalam ruangan yang sedang ia pijak saat ini.
"Kenapa tempat ini sepi sekali dan mana orang yang ingin bertemu denganmu?" cecar Mei Chen.
Nicole terkekeh, lalu ia berjalan santai menuju sofanya yang empuk dan menghempaskan raganya diatas sana. "Mei, kau benar-benar wanita yang lugu."
"Apa maksudmu Nicole? Coba jelaskan padaku aku benar-benar tidak mengerti dengan semua ini!" cecar Mei Chen.
Nicole mengambil batang candu dari saku celananya, lalu menyalahkan api menggunakan pematik dan menaruh abu sisa pembakaran diatas asbak yang sempat ia tunjukkan pada Mei Chen.
"Kenapa kau memakai barang-barang itu? Bukankah tadi semua benda itu pesanan milik orang yang ada di dalam ruangan ini?" tanya Mei benar-benar tidak mengerti dengan tingkah Nicole.
"Mei, kenapa kau masih belum mengerti juga? Akulah orang itu dan sebagai orang yang ramah, maka aku ucapkan selamat datang di ruangan pribadiku ini Mei Chen kekasihku yang cantik dan tersayang," ucap Nicole dengan senyuman liciknya.
DEG!
Seketika Mei Chen terbelalak dan memahami sesuatu kalau dirinya telah ditipu. "Jadi kau telah menipuku?"
...~ Bersambung ~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Nenie desu
Yuan selamatkan Mei Chan
2024-05-29
0
Anita Jenius
5 like mendarat buatmu thor. semangat ya.
cicil baca sampai sini dulu ya.
2024-04-17
0
Lee
Yuan datanglah slamatkan Mei chan ..
2024-03-12
0