Chapter 6

Sementara disisi lain, Leo yang kini tengah berada di jalan menuju apartemen kekasihnya itu.

Tak lama ia pun samapi di salah satu gedung apartemen, ia pun turun setelah memarkirkan mobilnya, dan masuk kedalam gedung apartemen itu.

Leo pun langsung masuk kedalam lift, dan menekan tombol angka menuju lantai dimana unit apartemen kekasihnya itu berada.

Tak lama lift pun terbuka, Leo pun keluar dan ia pun langsung menekan password unit apartemen kekasihnya lantaran ia tau password-nya.

"Honey, kau datang kemari?" tanya Monic dengan senang, ia pun langsung menghambur ke pelukan kekasihnya itu, Leo pun membalas pelukan kekasihnya itu.

"Aku pikir kamu tidak akan datang kemari," uapnya dengan cemberut.

"Tapi sekarang aku ada disini bukan," ujar Leo.

"Hehehe iya." Monic pun mencium bibir kekasihnya itu, dan dibalas oleh kekasihnya.

Hanya sebentar, Leo pun langsung melepaskan tautan bibir keduanya.

"Ada apa?" tanya Monic dengan kecewa.

"Aku lapar, mari kita makan siang," jawab Leo.

"Baiklah, aku akan pesan makanan untuk kita, memangnya istrimu itu tidak memberimu makan?" ucap Monic sekaligus bertanya.

"Aku lagi malas makan dengannya," jawabnya.

Mereka berdua pun duduk di ruang tengah, sambil menonton televisi guna menunggu pesanan mereka.

Setelah menunggu beberapa menit, pesanan mereka pun sampai.

Ting tong, ting tong, ting tong.

"Sepertinya itu pesanan kita, kamu tunggu disini, biar aku yang buka pintunya."

"Hm."

Monic pun beranjak dari duduknya, dan melangkah ke depan guna membuka pintu.

"Honey makanannya sudah ada, ayo kita makan," ajak Monic setelah ia kembali mengambil pesanannya, seraya menenteng dua plastik berisi makanan.

Leo pun beranjak dari duduknya, ia pun mengikuti kekasihnya itu ke dapur.

Mereka pun mulai menyiapkan makanan mereka, dan setelah semuanya siap, mereka pun mulai duduk di kursi makan, dan mulai makan makanan mereka.

Setelah mereka selesai makan, Leo pun kembali ke ruang tengah, sementara Monic, ia merapikan meja makan.

Setelah semuanya sudah rapi, Monic pun menyusul kekasihnya itu ke ruang tengah.

Di sana ia melihat kekasihnya itu sedang memainkan ponselnya, Monic pun menghampiri kekasihnya, kemudian ia pun duduk di atas pangkuan kekasihnya itu, dengan posisi saling berhadapan.

"Kamu sedang chatting dengan siapa sih, sibuk banget perasaan?" tanyanya seraya bersandar di dada bidang kekasihnya itu, dan mulai memainkan jari tangannya di dada bidang kekasihnya.

"Aku tengah melihat grup WhatsApp teman-teman ku," jawabnya seraya memegang pinggang kekasihnya itu agar tidak jatuh.

"Ohhh. Honey," panggilnya.

"Hem."

"Malam ini kamu menginap kan disini? Semenjak istri mu tau tentang hubungan kita, kamu jarang tidur disini," ucap Monic masih memainkan jari tangannya di dada bidang kekasihnya itu.

"Huh, itu karena aku tidak ingin dia curiga. Kau tau bukan, saat hubungan kita tidak diketahui olehnya, aku masih bisa kasih alasan bahwa aku tengah lembur, dan dia pun percaya. Tapi saat dia tau hubungan kita, aku tidak bisa berbohong dengan mengatakan bahwa aku tengah lembur, jika aku mengatakan itu, dia pasti curiga, dan dia pasti akan menanyakannya pada papah ku. Dan kamu pasti tau, kalau papah ku sudah curiga bagaimana," jelas Leo.

"Huh, yayaya. Tapi malam ini, aku mau kamu tidur disini, titik!"

"Baiklah."

"Terima kasih."

Mereka pun saling berciuman kembali.

Malam harinya, kini Leo baru saja keluar dari kamar mandi dengan wajah yang terlihat segar, bagaimana tidak ia baru saja mandi.

Ia pun keluar dengan memakai kaos hitam dan juga celana training panjang berwarna putih.

"Baby, kenapa kamu pakai baju kaya gitu?" tanyanya, lantaran ia melihat kekasihnya itu memakai sebuah lingerie berwarna merah.

"Memangnya kenapa kalau aku pakai baju ini, lagian aku mau tidur," jawab Monic dengan santai, padahal ia sengaja memakai pakaian seperti itu agar Leo tertarik padanya.

Lantaran selama mereka menjalin hubungan, Leo tidak pernah mau melakukan hubungan suami-istri, meski mereka sering melakukan hal intim, namun Leo tidak pernah melakukannya lebih ke inti.

"Iya tapi ... "

"Kenapa kamu takut tergoda, hm?" sela Monic, seraya mengalungkan kedua lengannya di leher kekasihnya itu.

"Lagi pula memangnya kenapa kita melakukan itu? Lagi pula kita sering melakukan hubungan intim meski tidak sampai ke inti," bisiknya seraya menjilat telinga kekasihnya itu.

Leo pun hanya bisa memejamkan matanya, lalu ia pun mulai melepaskan lengan kekasihnya itu yang ada di lehernya.

"Kamu tau sendiri kan, apa alasanku tidak melakukan itu?" ucapnya.

"Huffstt, ya aku tau."

Mereka berdua pun mulai naik ke atas tempat tidur.

Leo pun duduk bersandar di kepala ranjang, sementara Monic ia duduk seraya bersandar di dada bidang Leo.

Monic pun mengambil gambar mereka berdua, gambar yang dimana ia tengah bersandar di dada bidang Leo, sementara Leo ia tengah fokus menonton acara bola di televisi.

"Aku mau ke kamar mandi dulu," ucap Leo.

"Hm."

Leo pun beranjak dari tempatnya, dan pergi ke kamar mandi.

Sementara Monic, ia mengambil ponselnya dan mulai mengirimkan pesan ke seseorang.

Pertama-tama ia mengirimkan foto dirinya dan juga Leo yang ia ambil barusan ke seseorang, siapa lagi kalau bukan Maryam, dari mana Monic tau nomor ponsel Maryam, tentu saja ia tau dari kekasihnya itu.

Diam-diam Monic mencatat nomor Maryam dari ponsel milik Leo.

^^^Me.^^^

^^^*Send pict*^^^

^^^Apa kamu suka dengan foto yang aku kirim?^^^

^^^Bagaimana tanggapan mu? Kamu pasti tau baju apa yang aku pakai? Lingerie, ya aku pakai lingerie. Tentu kamu tau apa yang akan aku dan suami mu lakukan, di dalam sebuah kamar😏^^^

^^^Uhhh sayang sekali, malam ini suamimu akan tidur denganku, dan bukan denganmu.^^^

^^^Ya jelas, dia lebih memilih untuk tidur disini, lantaran disini ada orang yang ia cintai, sementara di sana, kamu hanyalah istri pajangan yang tidak dianggap, apalagi di cintai, hahaha.^^^

^^^Sungguh kasihan sekali dirimu, yang tidak pernah dianggap oleh suamimu sendiri.^^^

Itulah pesan yang dikirim oleh Monic ke Maryam.

Tak lama, Monic pun mendapatkan balasan dari Maryam.

Maryam.

Wa'alaikumusalam.

Benar ya kata orang, kalau seorang pelakor itu tidak harus cantik, tapi cukup gatal saja.

Kamu menanyakan tanggapan ku, setelah kamu mengirimkan foto menjijikan kalian? Sungguh. Tapi baiklah, aku akan berikan tanggapan ku, tanggapan ku setelah melihat foto dan membaca pesan darimu, aku semakin yakin, bahwa kamu adalah seorang wanita yang tidak mempunyai harga diri sama sekali.

Seharusnya jika kamu berpendidikan, kamu tidak akan mau lagi menjalin hubungan dengan seorang pria, apalagi pria itu sudah memiliki istri dan anak. Tidak perduli dengan alasan kalian saling mencintai, jika memang kamu berpendidikan dan memiliki harga diri, pastinya kamu lebih memilih menghindar dan mencari pria yang masih singel, bukannya malah menjalin hubungan dengan pria yang beristri! Itu sama saja, kamu merendahkan dirimu sendiri!

Aku rasa sudah cukup memberikan tanggapan ku padamu! Anyway, terima kasih ya, sudah mengirimkan foto kalian berdua, aku tidak perlu repot-repot lagi, mencari bukti, jika aku ingin melaporkan hubungan kalian berdua pada pihak berwajib.

Monic yang membaca pesan balasan dari Maryam pun menjadi geram, ia pun melempar ponselnya ke sisi tempat tidur, beruntung ponselnya itu tidak terjatuh ke atas lantai.

"Ada apa? Kenapa wajahmu terlihat seperti itu?" tanya Leo, setelah kembali dari kamar mandi.

"Tidak pa-pa. Oh ya, aku buatkan kamu kopi ya, untuk menemani kamu bergadang," jawabnya.

"Hem."

Terpopuler

Comments

kalea rizuky

kalea rizuky

screenshot jadiin bahan buat cerai di pengadilan jdilah wanita kuat gk menye menye ngemis2 ma lelaki

2024-05-05

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!