Leo yang hendak turun ke bawah pun dikejutkan dengan anaknya.
"Ayah, ayah mau sholat?" tanya Brian pada ayahnya itu.
"Hm, ya," jawabnya singkat.
"Kalau begitu ayo kita sholat berjamaah, Brian juga mau sholat," ucap Brian dengan antusias.
"Hm."
Ayah dan anak itu pun mulai menuruni anak tangga.
Dan mereka pun mulai sholat berjamaah berdua untuk pertama kalinya, bagi anak dan ayah itu.
Maryam yang tadi tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka pun mengikuti keduanya, dan ia pun tersenyum kala melihat pemandangan yang ada di depan matanya.
Bagaimana tidak, baru kali ini Maryam melihat suaminya itu mau sholat, dan menjadi imam untuk Brian, putra mereka.
"Alhamdulillah. Ya Allah, aku harap suamiku segera berubah, lembutkan lah hati suamiku ya Allah, bimbing lah dia di jalan yang benar, aamiin." Do'a Maryam dalam hatinya.
Setelah itu, ia pun kembali ke kamarnya.
Sementara anak dan ayah itu, setelah selesai sholat, Brian pun mencium punggung tangan ayahnya.
"Brian senang deh, akhirnya bisa sholat berjamaah berdua dengan ayah, nanti kalau ibu sudah tidak halangan, kita sholat berjamaah bertiga ya, yah," pinta Brian pada ayahnya itu dengan wajah yang bahagia.
Sementara Leo tidak harus berkata apa, ia pun hanya bisa tersenyum canggung.
"Ayah mau ke kamar, kamu juga pergilah ke kamar mu, hari sudah malam, sudah waktunya kamu tidur," ucap Leo dengan canggung, lantaran ia tidak terlalu berbicara berdua dengan anaknya itu.
"Iya yah."
Leo pun pergi ke kamarnya, sementara Brian, ia pun tersenyum saat melihat punggung ayahnya yang menghilang dibalik pintu.
"Ya Allah terima kasih, karena engkau mengabulkan do'a Brian yang satu ini. Brian harap ayah mau menyayangi Brian dan juga ibu. Ya Allah ... Brian mohon, kabulkan do'a Brian," ucapnya.
Brian pun kemudian kembali ke kamarnya guna tidur.
Leo pun masuk kedalam kamarnya, ia melihat istrinya itu masih betah duduk ditempat semula.
"Ck, pakai itu saja lama," ucap Leo seraya membuka baju dan sarungnya, dan hanya menyisakan celana boxer nya.
"Biarin," ujar Maryam.
Leo pun tak menggubris, ia pun mengambil kaos oblong nya dan memakainya.
"Mas, daripada kamu gak ada kerjaan, mending bantuin aku," pinta Maryam.
Leo pun menatap istrinya itu, kemudian ia pun menghampiri istrinya itu.
"Nih bantu pakaikan," ucapnya seraya menyodorkan alat kutek pada suaminya itu.
Leo pun tak langsung mengambil alat itu, ia pun hanya menatap nya.
"Ogah," tolaknya dengan ketus.
Leo pun berbalik, namun sayang istrinya itu menarik kaosnya, hingga ia pun berbalik untuk menghadap ke arah istrinya itu.
Namun saat ia berbalik, bibirnya tak sengaja mencium bibir istrinya.
Leo pun langsung menjauhkan bibirnya itu.
"Ih nyari kesempatan dalam kesempitan ya. Ingat mas, aku tuh masih datang bulan, jadi kamu belum boleh meminta hak mu," ujar Maryam.
"Siapa juga yang mau minta hak. Lagi pula, kamu yang mulai, seandainya kamu gak narik kaos ku, gak bakal bibir kita nempel."
"Ya udah aku minta maaf, udah sekarang lebih baik kamu pakaikan aku ini, cepat."
"Ogah."
"Ih mas pelit banget sih, cuman ini doang kok. Ayolah mas," rengek Maryam seraya menarik-narik kaos suaminya itu layaknya anak kecil.
"Kamu itu kenapa sih, kaya anak kecil tau gak."
"Yaudah makannya pakaikan, nanti aku kasih imbalan deh."
"Apa imbalan nya?" tanya Leo.
Kemudian Maryam pun membisikan sesuatu ke telinga suaminya itu.
Entah apa yang Maryam bisikan, tapi yang jelas hal itu berhasil membuat Leo mau membantu dirinya.
"Beneran?" tanya Leo memastikan.
"Iya bener, kapan sih aku gak nempatin janji."
"Yaudah kalau gitu sini," pinta Leo, Maryam pun memberikan kutek nya pada suaminya itu.
Kemudian mereka pun duduk di atas tempat tidur, dan Leo pun mulai memakaikan kutek pada istrinya itu.
Disaat Leo memakaikan kutek di kuku jari istrinya, Maryam pun memotret suaminya itu yang mana tengah memakaikan dirinya kutek.
Awalnya Maryam memotret suaminya itu untuk dirinya pribadi, namun ia pun memiliki ide untuk membuat Monic cemburu.
Maryam pun mengirimkan pesan pada Monic, kekasih dari suaminya, tanpa sepengetahuan Leo, lantaran Leo kini masih fokus memakaikan kutek padanya.
^^^Me.^^^
^^^*Send pict*^^^
^^^😝^^^
Pesan itu pun terkirim, Maryam pun kembali meletakkan ponselnya di sisinya.
"Udah, sekarang cepat tepati janjimu," ucap Leo.
"Sekarang?" tanya Maryam memastikan.
"Ya iya sekarang, masa Minggu depan!" jawab Leo dengan kesal.
"Huh, iya-iya. Tapi tunggu ini kering dulu, gak lama kok, gak sempai satu menit," ujarnya.
"Ck, keburu ngantuk gua," gerutu Leo dengan pelan, namun masih bisa didengar oleh Maryam.
"Kalau ngantuk ya tidur, lagi pula masih banyak waktu ini, besok malam juga bisa," ucap Maryam yang mendengar gerutuan suaminya itu.
"Kamu gak bakal ngerti."
"Emangnya kamu udah gak tahan banget ya? Lagian kamu habis ngapain sih sampai gak tahan gitu?" tanya Maryam tidak mengerti.
"Nyium kamu," celetuk Leo tanpa sadar.
"Aih, baru nyium aku aja udah tegang gitu, gimana kalau aku keluar kamar cuman pakai handuk," ledek Maryam.
Sementara Leo yang keceplosan pun hanya bisa diam, ia pun mengalihkan tatapannya ke sebarang arah, agar istrinya itu tidak melihat pipinya yang memerah, lantaran malu.
"Percuma kamu melihat ke sebarang arah, orang aku tau kamu lagi nahan malu kan? Terbukti dari telinga kamu yang memerah," goda Maryam, seraya menoel-noel pinggang suaminya.
"Apan sih!" ucap Leo dengan kesal, seraya menghempaskan tangan istrinya itu yang tengah menoel-noel pinggangnya.
Sebenarnya Leo bicara seperti itu untuk menutupi rasa malunya pada sang istri.
"Uluh-uluh, suamiku marah. Gak usah ngambek dan marah dong, kan aku cuman bercanda," ucapnya seraya memainkan kedua pipi suaminya itu.
Cup.
Maryam pun mencium bibir suaminya itu sekilas, sementara Leo hanya diam memandang wajah istrinya yang tersenyum manis padanya.
"Aku tau aku ini cantik, makanya jangan disia-siakan, nanti kalau aku pergi baru nyesel loh," celetuk Maryam, dengan tersenyum.
"GeEr," ujar Leo, Maryam pun hanya bisa mengangkat kedua bahunya.
"Yasudah sini aku bantu, lagian udah kering juga kok."
Maryam pun mulai membantu suaminya itu, dan memberikan imbalan yang ia janjikan pada suaminya.
...°°°...
Sementara itu ditempat lain, Monic yang baru saja pulang, ia pun masuk kedalam kamarnya dan menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur.
"Huh, capek banget," keluh nya.
Tak lama terdengar notifikasi dari ponselnya, ia pun mengambil ponselnya dari dalam tasnya.
Ia pun melihat sebuah pesan masuk, yang ternyata dari Maryam, istri kekasihnya itu.
Seketika Monic pun duduk setelah melihat pesan yang dikirim oleh Maryam, pesan itu berisi foto Leo yang tengah memakaikan kutek ke kuku jadi Maryam, dengan caption emoticon 😝.
"Kurang ajar kau Maryam! Awas saja, akan aku balas kamu!" geramnya, setelah itu ia pun mulai membalas pesan yang dikirim oleh Maryam.
Setelah membalas pesan dari Maryam, Monic pun beranjak dari tempatnya dan masuk kedalam kamar mandi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments