Istri Gendut Yang Dibenci

Istri Gendut Yang Dibenci

Menikah dengan wanita Obesitas

"Ini jebakan namanya!"

Elvan benar-benar dibuat jengkel oleh kedua orang tuanya. Bagaimana tidak, selama ini ia menjalani kehidupan dengan baik. Namun belakangan, dirinya mendapatkan fakta perjodohan yang rupanya telah diatur dua pasang suami-istri hanya karena hutang budi. 

Dulu saat kecil, Elvan sudah divonis memiliki penyakit bawaan yang cukup serius di jantung. Keluarga dari calon mempelai-nyalah yang selama ini membantu pengobatan hingga ke luar negeri. Bahkan tak hanya itu, ia bisa kuliah sampai S2, pun dari dua orang yang digadang-gadang akan menjadi mertuanya. 

"Saya tidak akan sudi menikah dengan gajah bengkak itu. Apakah Ayah dan Ibu tidak berpikir dulu sebelum menjodohkan anakmu ini dengan perempuan yang memiliki 90% lemak di tubuhnya?" 

Dengan pakaian casual bermerek yang cukup mahal, dada pria berusia dua puluh tujuh tahun itu kembang kempis. Rasa kecewa yang amat dalam saat dirinya tahu akan dijodohkan oleh Erika tiga puluh tahun, putri dari pemilik perusahaan besar, tempat ayah Elvan bekerja selama puluhan tahun.

"Kau jangan berkata seperti itu, Kau hanya belum kenal Nona Erika," bujuk sang Ayah hati-hati.

"Alaaah!" Elvan tidak ingin mendengar apapun lagi. Pria itu langsung buru-buru melenggang pergi meninggalkan kedua orang tuanya. 

***

Beberapa bulan berikutnya…

Seorang gadis dengan berat badan mencapai 190 kilogram memijat tengkuk leher yang terasa pegal. Akhir-akhir ini ia terlihat sangat sibuk dengan pekerjaannya sebagai seorang CEO di perusahaan orangtuanya sendiri. 

Erika Rawles, gadis yang sejak kecil dibebaskan makannya oleh kedua orang tua. Membuatnya tumbuh menjadi perempuan berbadan besar yang bahkan tak sedikit orang menyayangkan. 

Gadis itu sebenarnya cantik dengan posturnya yang tinggi. Hanya tertutup lemak saja, hingga membuatnya terlihat jauh lebih tua dari usia yang sesungguhnya. 

"Malam, Bu Erika," sapa Pak Udin si pegawai pantry. 

"Malam, Pak." 

"Ini nasi goreng kambing, kebab, dan minumannya." 

Kedua mata Erika langsung berbinar melihat semua makanan berlemak serta tinggi kalori yang beberapa waktu lalu ia pesan melalui aplikasi jasa kurir.

"Letakan di meja situ saja, Pak." Erika menghentikan pekerjaannya. 

Tak lupa menyimpan ribuan kata tulisan yang baru saja ia ketik sebelum mendekati pria berusia lima puluh lima tahun di dekat sofa. 

"Sudah selarut ini masih lembur saja, Bu." 

Erika hanya tersenyum menanggapi. Dirinya sudah duduk menghadap banyaknya makanan yang tersaji. 

"Ada lagi yang dibutuhkan, Bu Erika?" 

"Tidak, Pak." 

"Kalau begitu saya pamit pulang. Karena jam kerja saya sudah selesai sebenarnya sejak satu jam yang lalu." 

"Ya ampun— maaf ya, Pak?" Erika merasa bersalah. 

"Tidak apa-apa, Bu." Pak Udin tertawa sambil memeluk nampan kosong. "Mohon maaf, saya mau langsung permisi." 

"Tunggu sebentar!" 

Erika bangkit, berjalan cepat mendekati meja kerja. Kemudian merogoh dompet yang ada di dalam tas, sebelum kembali lagi pada pria yang usianya sudah tidak muda lagi.

"Ini untuk bonus lembur ya, Pak." 

"Waduh, Bu. Masa tiap malam saya harus dapat uang lembur sebanyak ini." Pak Udin belum menerima dua lembar ratusan ribu yang disodorkan.

"Tidak apa. Terimalah—" Erika langsung meletakan uang tersebut ke tangan beliau.

"Makasih banyak ya, Bu. Semoga kebahagiaan senantiasa menyertai hari-hari Bu Erika. Terlebih, sebentar lagi hendak menikah." 

"Hahaha, Aamiin. Kasih saya doa terbaik terus, ya Pak." 

"Pasti, Bu. Kalau begitu saya pamit pulang dulu. Selamat malam." 

"Selamat malam, hati-hati di jalan." Erika tersenyum, posisinya masih berdiri menanti hingga pria itu menghilang dari pandangan. 

Semua lampu sebagian besar sudah dimatikan, hanya tinggal ruangan CEO dan sang sekretaris. Erika memang biasa pulang hingga pukul satu dini hari. Sifat rajin bekerja yang menurun dari kakek dan ayahnya membuat Erika bahkan tidak pernah memikirkan untuk pacaran seperti kebanyakan gadis muda lainnya. 

Erika kembali berfokus pada makanan yang amat menggugah selera di atas meja. Namun sebelum itu, ia ingin melihat kegiatan calon suaminya dulu sambil menikmati signature chocolate. 

Senyumnya mengulas, melihat tubuh atletis yang dipamerkan Elvan dengan background alat fitnes. 

"Aku masih tidak percaya, seminggu lagi aku akan menikah dengan laki-laki ini." 

Kembali mengingat beberapa pesan chat yang dikirim untuk Elvan dengan waktu yang berbeda. Erika membuka kolom chat pribadinya. Dan mendapati belum ada satupun yang di buka. 

Kadang ia berpikir, benarkah pernikahan yang akan dijalankan tidak akan melibatkan cinta satu sisi saja? 

Ia menggeleng. Sekarang ia sendiri saja belum ada rasa cinta, 'kan? Jadi sangat wajar kalau Elvan juga sama. Mereka kan orang asing yang tiba-tiba dijodohkan. Belum lagi usia Elvan yang lebih muda darinya tiga tahun. Pasti pria itu masih sangat canggung untuk berkomunikasi dengannya. 

Tak ingin berlama-lama memandangi wajah tampan sang calon suami. Erika buru-buru keluar dari aplikasi chatting dan fokus pada makanan diatas meja.

*** 

Hari-H. 

Dengan gaun pengantin warna putih yang melekat di tubuh besar Erika. Serta setelan jas yang terlihat lues di tubuh Elvan. Mereka pun disandingkan dalam upacara sakral pernikahan. 

Tak sedikit, dari para tamu undangan saling berbisik. Ada yang menyayangkan orang setampan Elvan harus menikah dengan wanita berbadan besar itu. Ada juga yang mempertanyakan keselamatan suaminya saat malam pertama dengan nada ejekan.

"Beruntung kalau kita memiliki uang banyak. Ingin menikah pun tinggal pilih. Entahlah setelah ini, semoga saja laki-lakinya tidak mati tertimpa beratnya tubuh Bu Erika." 

Gelak tawa yang sedikit ditahan terdengar di tengah-tengah acara. Mengejek dan menghina wanita yang selalu mereka hormati di tempat kerja. 

"Lihat-lihat pria itu tertekan sekali," seorang pria menunjuk ke arah Elvan.

"Dia mungkin sedang memikirkan bagaimana caranya untuk kabur malam ini." 

"Hahaha…"

Semua cibiran dan hinaan baik dari tamu laki-laki ataupun perempuan tak di sadari Erika. Karena rasa bahagianya melepas masa lajang hari ini benar-benar menutupi semua itu. Bahkan ekspresi keterpaksaan yang ditunjukkan Elvan tatkala menyematkan cincin di jarinya yang gemuk itupun tak disadari. 

Ya, semua tertutup rasa bahagia yang ia rasakan ketika akhirnya bisa memiliki pasangan. 

Setelah acara selesai. Mereka berdua langsung pulang ke rumah baru yang sudah disiapkan orang tua Erika. Elvan yang duduk di sisinya sama sekali tidak bersuara. Tatapan pun terus terlempar keluar jendela.

Erika memaklumi, toh ia juga sama. Masih malu-malu untuk mengajaknya bicara. Jadilah, perjalan ini dihiasi dengan kebisuan dari keduanya. 

Hingga sampai di depan rumah. Elvan hanya keluar tanpa memperlihatkan tindakan romantis sebagaimana pasangan yang baru menikah. 

Dari dalam mobilnya, gadis itu terus memandangi pria yang baru beberapa jam yang lalu resmi berstatus suami, masuk begitu saja ke dalam rumah tanpa menunggunya.

"Silahkan, Bu Erika." Sang asisten pribadi di rumah itu membukakan pintu. 

Fokus Erika kembali. Gadis itu tersenyum sambil pelan-pelan turun dari dalam mobil mewahnya.

"Mbak, sudah siapkan makan malam?" Tanya Erika pada perempuan langsing di hadapannya. 

"Makan malam sedang disiapkan, Bu." 

"Jadi belum selesai?" 

"Benar," jawabnya sopan.

"Kalau begitu tunggu beberapa menit. Saya akan ke dapur." 

Dengan penuh semangat gadis bertubuh gemuk berjalan cepat memasuki rumah besarnya dengan Elvan. 

Sementara sang asisten pribadi hanya tersenyum tanpa menunjukan rasa keheranan. 

Karena memang, seperti itulah Erika. Gadis kaya raya yang tak pernah sombong bahkan pandai memasak. Ia pasti ingin memasak hidangan makan malam pertamanya bersama sang suami. 

Terpopuler

Comments

Hani Ekawati

Hani Ekawati

Assalamualaikum Teh imut, saya hadir nih 😁 bbrp bulan lalu aplikasi NT sempet kuhapus tp Krn kangen pngn baca novel online lagi akhirnya ku download lagi 😁🤭

2024-07-25

0

Bunda dinna

Bunda dinna

Bsru absen ☝️☝️

2024-01-24

1

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

💜🌷halunya jimin n suga🌷💜

loh loh emak iseng lg intip tau tau ada novel baru... kok ngk keluar notif ni emak ya ka imutttt..... piye ikiiiiiii

2024-01-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!