Misa masih mengisi bathub dengan air hangat, dan menumpahkan sabun berbau lavender yang menyegarkan sehingga harumnya menyeruak di sekitar ruangan itu.
Setidaknya wangi lavender ini menenangkan pikirannku yang sumbrawut, akibat si nenek lampir dan si singa jahat. Pikir Misa yang masih menumpahkan cairan dari dalam botol sabun itu untuk meratakannya.
"Sudah selesai," ucap Arga mengagetkan kembali Misa.
"Hah!" Terlonjak kaget sampai bahunya terangkat.
Kenapa orang ini tidak bisa sekali saja tidak mengagetkan ku.
"Su-sudah Tuan," ucap Misa dan membalikkan badannya.
"Aaa.....," Misa berteriak menutup wajahnya saat melihat Arga mengenakan jubah mandi yang terbuka sedikit bagian dadanya.
Apa dia tidak malu mengumbar auratnya di depan wanita?
"Hey, Kau berani berteriak seperti itu lagi hah!" Sentak Arga dengan nada tajam, lalu berjalan melewati Misa yang berdiri di samping bathub.
"Maafkan saya Tuan, saya hanya kaget saja, Tuan sudah ada di belakang saya," tutur Misa yang masih menutupi wajahnya.
Arga melemparkan jubah handuk ke wajah Misa sehingga seluruh kepala Misa tertutupi. "Buka mata mu dan diamlah."
Misa terhenyak kaget dengan kain yang menutupi kepalanya, ia hendak menurunkan jubah itu dari wajahnya.
"Diam dan berdiri di situ," perintah Arga lagi. Membuat gerakan tangan Misa terhenti, dan membiarkan handuk itu tetap menutupi seluruh wajahnya.
Dia dengan seenak jidat memerintah ku lagi, tapi untuk apa aku berdiri di sini dengan keadaan dia yang sedang mandi. Apa dia pikir aku ini manekin?
Beberapa saat memudian, Misa masih berdiri diam di tempatnya tanpa menurunkan jubah mandi itu dari kepalanya.
"Tuan, Apakah saya sudah boleh keluar?" tanya Misa yang sudah merasa pegal pada kedua kakinya.
Namun tak mendapat tanggapan apa pun dari Arga yang menutup mata terlelap, di bak mandi.
Kenapa tak di jawab? Dia masih di sini kan? Kedua mata Misa mengerjap di balik kain handuk itu.
"Tuan, Apa tuan masih belum selesai mandi?" Misa kembali bertanya.
Dan tetap tak mendapat jawaban apa pun dari Arga yang berpura-pura tidak mendengar pertanyaan Misa.
Seperkian menit Misa menunggu jawaban dari Arga, ia mulai merasa dongkol karena di abaikan.
Karena perasaan kesal dan penasarannya yang tak mendengar suara apa pun. Misa hendak menurunkan jubah mandi dari wajahnya.
"Apa segitunya kau ingin mengintip ku mandi," suara Arga yang dingin nan tajam menghentikan gerakan tangan Misa.
"Eh," terhenyak dan terhenti gerakan tangannya, Misa membenarkan jubah itu agar menutupi seluruh kepalanya. "Maaf, saya... saya pikir tuan sudah keluar kamar mandi," ucap Misa rendah.
Arga tersenyum miring. "Berbalik dan tutup mata mu," titahnya yang langsung di turuti Misa. Kemudian Arga bangkit menarik jubah mandi di kepala Misa untuk di pakainya, setelahnya Ia berjalan menuju box shower untuk membersihkan diri.
Sebenarnya apa tujuan dia membiarkan aku berdiam diri di sini. Padahal dia bisa mandi sendiri. Dan aku hanya jadi gantungan handuknya.
Setelah beberapa saat kemudian, sudah tidak terdengar lagi air mengalir dari shower dan juga terdengar suara pintu box berdecit terbuka.
Segera Misa berbalik menundukkan kepalanya melewati Arga yang sudah keluar dari box shower begitu saja, seakan tak sadar Arga masih di sana. Misa mengambil handuk kecil untuk mengelap tangannya yang basah. Lalu ia hendak keluar kamar mandi.
"Kau mau kemana?" Suara Arga menghentikan langkahnya.
Di kira sudah keluar. Misa berbalik menghadap Arga.
"Siapkan baju," ucapnya dan masuk keruang ganti di susul Misa.
Setelah beberapa saat kemudian.
Arga keluar dari ruang ganti kemudian menyodorkan handuk kecil yang langsung di terima oleh Misa.
"Keringkan," ucapnya berjalan ke arah sofa.
Misa yang sudah mengerti langsung mematuhi titahnya.
"Jika kau sudah mengantuk tidurlah," ucap Arga dan berjalan keluar pintu kamar.
Yap, siapa juga yang mau menunggu mu.
*****
"Ada perkembangan apa dengan kesehatan Ayah?" tanya Arga yang kini sudah duduk di sofa ruang kerja.
"Tuan Besar sudah mau di periksa terapi untuk kakinya," ucap Bi Ane yang berdiri di hadapannya.
"Sepertinya pengaruh baik aku menikahi wanita itu," gumam Arga.
"Apa lagi?" sambungnya.
"Nyonya Lara tadi berdebat dengan Nona Romisa," ucap Bi Ane ragu.
Arga mengangkat sebelah alisnya, menatap meminta penjelasan lebih.
"Dan Nona dengan mudah membalas ucapan Nyonya Lara sehingga Nyonya Lara sampai di buat geram meninggalkan tempat perselisihan," jelasnya lagi.
Arga mengusap dagunya dengan jemari lalu tersenyum menyeringai.
Menarik.
"Saya melihat langsung perdebatan itu Tuan," ucap Bi Ane masih menunduk.
"Benarkah? Bagus dengan kerja keras mu Bi Ane, sekarang kau boleh istirahat," ucap Arga mengibaskan satu tangan ke arahnya.
Bi Ane menunduk hormat lalu berlalu meninggalkan ruangan yang menyisa kan Sekertaris Tang dan Arga.
"Tang menurut pendapat mu seperti apa wanita itu?" tanya Arga lalu menyandarkan kepalanya ke sandaran sofa.
"Wanita tangguh, hanya itu yang dapat saya ambil dari keseluruhannya," jawaban Tang, menimbulkan tanda tanya di kepala Arga.
"Tangguh! maksud mu?" tanya Arga dengan alis berkerut.
"Saya katakan Nona sebagai wanita tangguh dilihat dari sisi sifat dan kehidupannya, karena Nona sudah di tinggalkan oleh kedua orangtua sejak dari kecil, selain itu dia bisa hidup mandiri dan bisa membeli rumah kecil dari hasil kerja kerasnya padahal jika ia mau, ia bisa membelinya dari harta kekayaan yang di tinggalkan almarhum tuan Arya. Tapi Nona lebih memilih uang yang di hasilkan dari perusahaannya itu, untuk di sumbangkan ke badan amal seperti panti asuhan, panti jompo dan membangun atau merenopasi sekolah-sekolah yang berada di pelosok desa," jelas Sekertaris Tang.
Arga yang mendengarkan penjelasan itu mengangguk kecil. Dia mempunyai jiwa seperti Ibu ku.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
pantas Misa di pilih oleh ayah Putra ternyata sama seperti ibunya Arga dan ibunya Misa 😘😘😘😘
2021-02-19
0
MeliMelo💦
Mungkin tang sama han kakak adek dan pak mun bi ane suami istri...
2020-09-19
1
Asma Susanty
han dan tang,saudara kembar kali ya?sama2 setia dan profesional dlm kerjanya.....👍
2020-04-05
4