11

Misa berjalan ke arah gerbang yang menjulang tinggi untuk keluar dari rumah itu mencari taxi agar bisa mengantarnya ke sekolahan. Ia tahu jika jarak dari rumah Arga ke tempat nya mengajar pasti cukup jauh. Sepertinya ia akan sedikit terlambat karena matahari mulai terang dan waktu di jam tangannya sudah menunjukkan pukul 7 lewat.

Dan beruntungnya Misa ketika keluar dari gerbang langsung mendapatkan taxi karena posisi rumah Arga tidak jauh dari jalanan besar. Misa memasuki taxi itu dan mobil itupun melaju membawa Misa.

"Kalau saja aku punya keberanian berhadapan dengannya, sudah ku tawari untuk naik ke mobil ku, kenapa harus kakak sih yang jadi suami nya?" gumam Egi sambil melihat Misa yang menaiki taxi dari dalam mobilnya yang tidak jauh dari pagar rumah.

*****

Misa memasuki sekolah SMA pelita dengan langkah tergesa karena sepertinya pelajaran pertama akan segera di mulai beberapa menit lagi.

"Syukurlah masih belum terlambat," gumam Misa di sela langkah kaki nya.

"Bu Misa," panggil seorang pria.

Sebenarnya Misa malas berhadapan dengannya namun karena ia mempunyai sifat sopan akhirnya ia menoleh ke arah suara itu. Dan tampak Pak Dani berjalan ke arah nya.

"Assalamualaikum Bu," sapa Pak Dani setelah sampai di hadapan Misa.

"Walaikumsalam," balas Misa lalu tersenyum ramah.

"Apa kabar Bu? Gimana keadaan ibu Misa? Kemarin tidak masuk lagi," tanyanya di penuhi tatapan khawatir.

"Baik Pak, hanya ada sedikit masalah saja," jawabnya tenang

"Syukurlah, kira saya Bu Misa sakit, soalnya kemarin Bu Rina pun tidak tahu menahu soal izin nya Ibu Misa," tutur Pak Dani di akhiri helaan nafas lega.

"Oh, soal itu...," ucapan Misa menggantung di udara terpotong oleh suara cempreng yang menyapa telinga mereka.

"Misaa, aku kangen kamu. Kenapa izin nggak bilang-bilang sih?" Tanya Rina baru datang yang langsung berhambur memeluk Misa.

Misa yang kaget langsung di peluk begitu hanya tersenyum. Namun dalam hatinya ia bersyukur lega karena ada yang menyelamatkan dari pertanyaan pak Dani.

"Kamu kemana aja kemarin sih? Saya dateng ke rumah mu tapi di rumah hanya ada ibu-ibu sedang membersihkan anggrek," cerocos Rina yang tanpa menyadari jika di situ ada Pak Dani.

"Eh, itu...," lagi lagi ucapan Misa menggantung di udara terpotong oleh deheman keras.

"Ekhem," deheman Pak Dani menyadarkan Rina.

Syukurlah ada yang menyelamatkan ku lagi dari pertanyaan yang harus ku jawab apa. gumam Misa dalam hati

"Eh, ada Pak Dani ternyata," ucap Rina cengengesan.

"Bu Rina tidak lihat saya ada di sini?" tanyanya mulai kesal karena di abaikan oleh keduanya.

"Tidak Pak, habis Bapak pakai kemeja putih dan kulit bapak putih jadi kesannya kayak transfaran gitu," ucap Bu Rina yang menunjuk kemeja yang di pakai pria di hadapannya.

"Jadi menurut Bu Rina saya ini hantu," ucap Pak Dani tak terima.

"Iya hantu, tapi hantu tampan kok, Pak," goda Rina dengan mengedipkan sebelah mata nya.

"Kenapa itu mata Bu Rina, cacingan ya?" tanya Pak Dani menunjuk sebelah mata yang berkedip secara sengaja.

Rina yang di bilang begitu memanyunkan bibir sebal.

Misa tersenyum melihat kedua orang di hadapannya.

"Oh, iya Rina, saya duluan ya mau ngajar sudah bell dari tadi, kasian anak didik saya nggak ada yang ngurusin," ucap Misa mengalihkan perdebatan keduanya dan hendak melangkah.

"Nggak cipika cipiki dulu niih Mis, kan kangen," rajuk Rina manja dengan merentangkan kedua tangannya ke depan.

"Iya, iya sini," Misa merangkul pundak Rina dan melakukan apa yang Rina pinta.

"Ya sudah aku ke kantor duluan mau ngambil buku ajar, Assalamualaikum," pamit Misa tersenyum setelah melepaskan rangkulannya dan melangkah pergi.

"Walaikumsalam," serempak Pak Dani dan Bu Rina.

Kapan aku bisa melakukan itu sama kamu Misa. Pak Dani masih menatap kepergian gadis mungil yang mulai menjauh itu.

"Hey, Pak Dani kenapa? Ngiri yaa... haha," goda Rina diselingi tawa mengejek yang melihat Pak Dani mematung terbengong.

"Eh, ngaco," sangkalnya dengan gerakan kikuk, karena kepergok menatap Misa lagi dan Dani memilih pergi meninggalkan Rina untuk menyembunyikan rasa malu nya.

"Haha...," tawa Bu Rina yang melihat tingkah kikuk Pak Dani. "Dasar pria tidak gantle, padahal kalau suka tinggal bilang saja. Udah sama orang lain baru tau rasa."

*****

Misa memasuki kelas yang tampak gaduh dengan banyaknya murid yang entah sudah tidak jelas keadaanya.

"Assalamualaikum, pagi anak-anak," salam Misa, membuat para murid langsung diam dan duduk di kursinya masing-masing.

"Walaikumsalam, pagi juga Bu," jawab Para Murid serempak.

Seperti biasa, Misa akan memulai mengabsen kehadiran anak didiknya satu persatu, yang setelahnya ia langsung melanjutkan memulai pelajaran tanpa banyak basa basi lagi.

"Keluarkan buku paket B kalian, kita langsung mulai pelajarannya saja yaa," perintah Misa sambil membuka lembaran buku.

Para murid menurut, mengeluarkan sebuah buku paket dari bawah meja mereka.

"Wah Bu Misa, makin cantik aja sih, kapan halalin aku?" Seperti biasa gombalan keluar dari mulut Hendri salah satu Muridnya jika bertemu dengan Misa.

"Woy, gak bakalan mau bu Misa sama elo, udah buluk otak pun ancur," sahut teman sebangkunya yang bernama Ito.

"Bu Misa itu pantasnya sama gue dong, udah ganteng dan pinter lagi," timpal salah satu teman yang lainnya lagi.

"Lo pada bisa diem gak, Bu Misa mau ngajar, jangan ganggu Bu Misa dengan gombalan lo yang gak berfaedah," ucap murid perempuan yang ada di depan meja mereka.

Brakk.

"DIAM SEMUANYA!" Teriak Egi sambil menggerbak meja.

Seketika semua pasang mata yang ada di kelas langsung menatapnya dengan tatapan heran bercampur kaget, hingga keheningan dan ketegangan menguasai sekitar.

Kenapa dia berteriak begitu?

"Ekhem... ekhem." Dehem Misa menetralkan kembali suasana di kelas itu yang cukup mencekam. "Anak-anak ibu ada di depan, sedang melihat apa kalian ke belakang?" Ia menginstruksi kembali murid-murid nya untuk mengalihkan mereka.

Para murid kembali menatap ke arahnya dan ada sebagian yang masih bisik-bisik pelan.

"Sudah di keluarkan paket nya, buka halaman 67, 70, dan 81, ibu akan membahas dan menjelaskan."

Para Murid menuruti perintah Misa yang langsung tampak sibuk dengan buku paket.

Misa mengangkat wajahnya melihat ke kursi dimana Egi berada, pria itu terlihat berwajah masam. Ada apa dengan adiknya si singa? Apa dia sedang PMS tapi bukannya aku yang sedang PMS, kenapa dia yang marah-marahnya?

Seketika tatapan keduanya bertemu, segera Misa membuang muka ke arah lain.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

Egi cembokur tp pasti gak akan menang karna Misa dah milik Arga

2021-02-19

0

MeliMelo💦

MeliMelo💦

Cieee egi mw saingan sama kaka singa....

2020-09-19

0

Erlin Aang Kunaefi

Erlin Aang Kunaefi

c Egi bnern suka ya...

2020-06-02

2

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154 (END)
Episodes

Updated 154 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154 (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!