Pesta pernikahannya telah berakhir, Misa bersama keluarga Putra pulang dengan satu orang satu mobil yang masing-masing di supiri oleh pengawal.
Misa memejamkan matanya karena lelah yang sudah di rasakannya, rasa lelah pikiran juga hatinya yang sakit dengan pernikahan palsunya. Dia menyenderkan punggung ke badan mobil menghela napas beberapa kali.
Sebenarnya tidak masalah bagi Misa jika dirinya tidak menerima perjodohan itu tapi karena dia ingin berbakti terhadap ayahnya juga mengingat perusahaan peninggalan orang tua nya yang di landa krisis membuat Misa berpikir kembali hingga akhirnya menerima perjodohan yang sudah di rencanakan sejak kecil ini dengan lapang dada.
"Nona sudah sampai," ucap Sopir melirik Misa dari kaca depan yang menampilkan Misa sedang terlelap.
Gadis mungil itu mengerjapkan mata nya, dan menggeliat pelan. Ketika kesadarannya sudah penuh, Misa tersenyum kikuk karena di tatap oleh sopirnya dari kaca depan.
"Sepertinya aku ketiduran, apakah sudah sampai rumah?" tanya Misa untuk mengalihkan rasa malu nya.
"Iya Nona," ucap Sopir itu keluar mobil lalu membukakan pintu mobil untuk Misa.
Misa keluar dari mobil yang langsung di sambut oleh Para Penjaga yang berjejer rapih di depan pintu masuk rumah itu yang membuat Misa sedikit melongo.
Begitu banyak penjaganya, seperti inikah orang kaya yang sesungguhnya yang di kelilingi banyak musuh, jadinya harus di jaga ketat.
Misa melihat sekelilingnya, begitu besar dan megah rumah di hadapannya, dengan terhampar taman yang luas di depan rumah itu, ada berbagai macam tanaman bunga di taman itu, serta air mancur di tengahnya, tidak begitu jelas tanaman bunga apa saja di taman itu karena gelapnya malam, meskipun ada banyak lampu taman di sekitarnya namun tidak membuatnya terlihat jelas.
Istana yang megah. Tapi sayang, aku hanya istri palsu dia...
Misa melangkahkan kaki nya untuk masuk lebih dalam ke rumah itu, terbukalah pintu kembar menjulang tinggi yang sebagai pintu masuk utama. Begitu masuk ia langsung di sambut oleh para pelayan yang berjejer rapi di depan pintu itu yang membuat Misa terlongo kaku.
Begitu banyak pelayan di rumah ini.
"Selamat datang Nona Romisa," ucap Para Pelayan ketika Misa berdiri di hadapan mereka.
Mereka tahu nama ku darimana? gumam Misa dalam hati melihat orang-orang di hadapannya.
Misa menunduk santun dan tersenyum. "I-iya terimakasih," ucapnya ramah.
Tampak wanita paruh baya melangkah mendekati Misa.
"Nona Romisa, mari saya antar ke kamar Nona," ucapnya mempersilahkan.
Misa tersenyum dan mengikuti wanita paruh baya itu. Ia menaiki tangga yang melengkung dan berjalan terus melewati berberapa pintu.
"Ini kamar Nona dan tuan, jika Nona butuh sesuatu silahkan panggil saya, saya ada di bawah," ucapnya dan menunduk hormat.
"Nama ibu siapa?" tanya Misa yang menghentikan langkah wanita paruh baya itu.
Bi Ane membalikkan badannya. "Panggil saja saya Bi Ane Nona," ucapnya diakhiri senyuman.
"Terimakasih Bi Ane," Misa mengatakan dengan memberikan senyuman manisnya.
Bi Ane sedikit tertegun melihatnya, lalu menunduk hormat dan melangkah pergi.
Misa masih berdiri di depan pintu yang kata pelayan tadi itu adalah kamarnya, ia ragu untuk masuk ke dalamnya, namun setelah berpikir beberapa lama akhirnya dia mendorong pintu itu, dan melongokkan kepalanya ke dalam kamar.
"Sepertinya dia tidak ada, hah syukurlah," celetuk Misa dan akhirnya membuka pintu itu lebar.
"Dia siapa?" tanya seorang laki laki di belakangnya.
Misa membalikkan badannya. "Aaa....," berteriak cukup keras sehingga membuat Arga menutup sebelah telinganya.
"Hei... kau pikir ini hutan, berteriak seperti itu di depanku!" Dengan nada kasar Arga membentak Misa.
"Kau mengagetkan ku," tuduh Misa dengan nada sedikit meninggi.
"Siapa yang memberi hak mu berbicara seperti itu padaku," Arga maju melangkah kehadapan Misa. Dan...
Pletak.
Pria itu menjentik kening Misa dengan keras sehingga membuatnya mengerjap cepat.
Aww sakit tau... Misa meringis dan nyalinya seketika menciut menunduk, ia sadar jika laki-laki dihadapannya ini adalah singa yang siap mengamuk kapan saja jika di usik sedikit saja.
"Ah, maafkan aku Tuan Arga Putra, saya telah membuat keributan di tengah malam," dengan jari mengerat tergenggam karena menahan kesal Misa mengucapkannya.
"Siapkan air hangat," ucap Arga melangkah ke arah sofa kamar
Bukannya dia juga bisa sendiri. Misa melirik sebal ke arah punggung tegap itu.
Arga duduk di sofa kamar dengan sebelah lengan bersender pada sandaran sofa.
"Kenapa masih diam, cepat aku ingin mandi," perintah Arga yang melihat Misa masih berdiri.
"Ah, iya Tuan, kamar mandinya yang mana soalnya ada dua pintu," tanya Misa yang menunjuk dua pintu saling berdampingan.
Arga menunjuk salah satu pintu, yang langsung di masuki Misa. Kamar mandi itu luas dan ada pintu lagi di dalamnya yang menempel di dinding samping ruangan itu.
Ini pintu kemana? Apa pintu kemana saja seperti pintunya doraemon? Kalau saja iya, aku ingin kabur dari sini. gumam Misa dalam hati dan tertawa kecil.
Misa mulai menyiapkan air hangat di dalam bathub lalu memilih beberapa botol yang sepertinya sabun dan lainnya. "Jika aku punya nyali sudah ku siapkan air panas saja biar kulitnya melepuh dan-"
"Dan apa lagi?" Potong Arga yang sudah berdiri di belakang Misa.
Misa reflek berdiri dan menjatuhkan botol sabun yang di genggamnya hingga isi botol tercecer di sekitar lantai.
Kenapa dia seperti hantu datang tiba tiba!
Arga yang sudah memakai jubah handuk kimono berukuran besar, ia melangkah mendekati Misa.
"Berbalik," perintahnya pada Misa yang masih membelakanginya.
Misa membalikkan badannya dan tersenyum yang di paksakan. "Sudah siap Tuan air nya," ucap Misa hendak melangkah keluar.
"Itu pintu ruang ganti, siapkan baju tidur," tunjuk Arga pada pintu yang ada di dinding samping.
Misa mengangguk dan berlalu meninggalkan Arga.
Bisa bisa aku sakit jantung kalau tiap hari di kagetkan seperti ini. Gumamnya dalam hati sambil memegang jantungnya yang sudah jedar jedor.
BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Misa olahraga jantung kl sama Arga
2021-02-19
0
Agil Pratama
aq ktwa dech bc part yg in
2020-06-23
1
Erlin Aang Kunaefi
lucu jg
2020-06-02
1