Bab 7

Keesokan harinya, seperti biasanya Anjani mulai muntah muntah dia memuntahkan semua isi perutnya, yang biasanya terjadi saat morning sicknees itu hal biasa yang di alami saat hamil muda.

"Kenapa aku lemes banget." ucap Anjani

"Lebih baik aku harus cepat kasih tau Leon kalau aku lagi hamil anaknya, aku harus cepat cepat pergi ke apartemennya, semoga saja dia ada di apartemennya." ucap Anjani dalam hati.

Anjani mulai bersiap untuk pergi ke apartemen Leon, seperti biasa sebelum keluar rumah dia harus membersihkan seluruh rumah agar Mama dan papanya tidak memarahinya dan bisa bisa dia akan di berikan hukuman yang berat." ucap Anjani

"Pagi pagi gini kamu mau kemana?" tanya Angel dengan sinis.

Papa Wahyu dan Mama Sindi langsung menatap tajam Anjani.

"A-aku mau keluar sebentar, karena ada tugas kuliah ." ucap Anjani dengan takut.

"Oh yaudah pergi sana, malas juga harus liat muka kamu disini." ucap Angel dengan ketus

..

Anjani pun menuju ke apartemennya Leon, ketika dia mengetok ngetok pintu apartemen namun suara Leon pun tidak terdengar, sepetinya Leon sedang keluar.

"Leon sepagi ini pergi kemana ya dia?" tanya Anjani dalam hati.

"hmm yaudah deh, aku kasih taunya nanti kalo udah di kampus aja." ucap Anjani langsung meninggalkan apartemen Leon.

Sehabis pergi dari apartemen Leon, Anjani pergi ke taman untuk bersantai santai disana, menghirup udara segar, dia ingin menghabiskan waktunya untuk menghilangkan stres dan tekanan batinnya, dia melihat ada anak kecil yang sedang bermain main di taman, dia melihatnya dengan tersenyum sambil mengelus perutnya yang masi rata.

Anjani mulai berkeliling di taman dia tidak sengaja melihat Leon yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya.

"Itu bukannya Leon, aku harus kesana dan memberitahukan padanya kalau aku hamil." ucap Anjani sambil berjalan ke arah Leon.

"Leon."

"Leon pun terkaget dan melihat siapa yang memanggilnya, dia melihat Anjani dengan bingung lalu mempersilahkan Anjani duduk.

"Hmm, sini duduk." ucap Leon.

"Eh iya terimakasih." ucap Anjani.

"Kamu ngapain ada disini?" tanya Leon

"Aku tadi dari Apartemen kamu tapi pas aku kesana kamu gak ada jadi aku jalan jalan aja

di taman." ucap Anjani

"Kamu ngapain ke apartemen aku." tanya Leon.

"Ada hal penting yang aku mau bilang sama kamu." ucap Anjani

"Hmm apa?"

"A-aku mau bilang kalau aku h-hamil anak kamu." ucap Anjani dengan gugup membuat Leon terdiam.

"Leon? kamu gappa kan?

Namun ada seorang wanita yang memanggil Leon dari arah belakng mereka, Leon pun melihat siapa yang memanggilnya dan bertanya,

"Kenapa?" tanya Leon pada wanita itu

"Ayo kita cepat pulang, kita harus fitting baju pengantin." ucap wanita itu sambil memegang tangan Leon.

Ucapan wanita itu di dengar oleh Anjani membuat Anjani kecewa dan sedih.

"Aku pergi dulu." ucap Leon kepada Anjani

Setelah Leon pergi Anjani mulai merasa dunianya hancur, air matanya mengalir merasakan hatinya yang sangat hancur ,

akan tetapi dia berusaha menahannya.

"Ya Allah, kenapa semua ini terjadi padaku, Leon akan fitting baju pengantin, itu artinya dia sudah memiliki calon istri, lalu bagaimana dengan bayiku ini, apa bayiku tidak akan mendapatkan sosok ayah, aku harus bagaimana? apa aku harus merelakan Leon dengan calon istrinya, aku gak mau menghancurkan pernikahan dia dengan calon istrinya itu" ucap Anjani dengan nada bergetar.

Dengan perasaan campur aduk Anjani pulang kerumah namun ketika ia pulang ke rumah, Mama, Papa dan beserta Adiknya Angel sudah menunggunya di depan pintu rumah, tiba-tiba Mama nya langsung menampar Anjani dengan sangat keras

Plakk,,plakk

"DASAR ANAK GAK TAU MALU, kamu hanya bikin malu keluargaku saja." Bentak Mama Sindi.

Plak,,plakk

"Kenapa mama menanparku, apa salahku mama?" tanya Anjani yang sudah menangis.

"Dasar anak gak tau diri, kamu masih tanya apa kesalahan kamu? dasar anak sialan karena kamu nama keluargaku hancur, dasar wanita murahan yang tidak berguna" ucap Papa Wahyu dengan nada yang tinggi.

"Jadi cewek jangan jadi murahan, aku malu punya kaka murahan kaya kamu ini." ucap Angel sinis

"M-maksud kamu apa Angel?" tanya Anjani.

tiba tiba Angel langsung menanpar dan menarik rambut Anjani.

"Asal kamu tau saya sangat menyesal telah melahirkan kamu di dunia ini, kamu membuat nama keluarga saya hancur sudah bodoh,anak tidak berguna, di tambah dengan kehadiran anak haram kamu ini membuat nama keluarga saya menjadi buruk." ucap Mama Sindi dengan emosi.

Anjani mulai menangis, dan bertanya dalam hatinya kenapa rahasianya bisa terbongkar padahal selama ini dia gak pernah cerita kepada siapapun.

"Papa, Mama, Angel, Anjani bisa jelasin ini semua." ucap Anjani dengan sedih

"Dengar mulai sekarang kamu jangan panggil saya Mama karena kamu bukan anak saya lagi , karena saya gak mau punya anak memalukan seperti kamu yang bisa bisanya hamil di luar nikah." ucap Mama Sindi yang membuat Anjani kaget tidak percya apa yang di ucapkan mama nya itu.

"Ingat itu Anjani kamu bukan anak kami lagi." bentak Papa Wahyu

"Bi..bibii." teriak Mama Sindi yang memanggil pembantu.

"Iya nyonya, ada apa?

"Cepat kamu bawa barang barang wanita murahan ini kemari." ucap Mama sindi

"Iya baik nyonya"

pelayan itu langsung pergi mengambil semua barang barang Anjani.

"Mulai sekarang kamu pergi dari rumah ini, dan jangan pernah menginjakkan kaki kamu kedalam rumah ini, karena saya tidak mau kamu tinggal disini beserta anak haram yang kamu kandung itu." Bentak Mama Sindi

"Sudah cukup mam, selama ini aku hanya diam saja dengan hinaan yang kalian berikan padaku tapi kali ini tidak lagi, kalian boleh menghina aku tapi tidak dengan anakku." ucap Anjani dengan mulai marah

"Anak haram aja di banggakan" ucap Angel, lalu seketika Anjani menampar Angel dengan sangat keras

Plakk..

"Cukup!! sudah cukup atas penghinaan ini, aku akan keluar dari rumah ini, dan berjanji tidak akan pernah datang kerumah ini lagi, dan ingat anakku bukanlah anak haram!! apa kalian mengerti!" ucap Anjani dengan emosi dan air mata yang terus mengalir, ibu mana yang terima kalau anaknya di hina seperti itu, dia merasa tidak terima jika anaknya di hina apalagi keluarganya sendiri.

Anjani langsung keluar dari rumah itu dan membawa kopernya, aku tidak akan pernah melupakan rasa sakit yang telah kalian berikan padaku, mulai saat ini aku bukan lagi bagian keluarga kalian, Anjani mulai keluar dari kediaman Hartono, semua pelayan melihat Anjani dengan tatapan iba namun Anjani hanya memperlihatkan senyumnya.

"Ya Allah sekarang aku tidak punya siapa siapa lagi kecuali anak yang aku kandung ini, Nak kamu harus tetap sehat ya, temani mommy terus sayang, mommny hanya punya kamu sekarang, mulai sekarang kita akan memulai hidup baru dan kita akan meninggalkan kota ini, kita akan hidup di kota baru, dimana tidak akan ada yang mengenali kita, maafiin mommy kalau kalian harus jauh dari daddy kalian, biarkan saja daddy kalian hidup bahagia bersama calon istrinya." ucap Anjani dengan mengusap perutnya.

Terpopuler

Comments

Yumiati Jum

Yumiati Jum

lagian sih baru pacaran udh diobral mau aj..ibarat kata enak2 dulu susah belakangan tp bila tangguh lagi susah bisa sukses

2024-09-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!