Sang Kaisar tidak menanggapi ciuman yang dilakukan oleh Putri. Ia menikmati setiap sentuhan halus bibir Yubi yang melumat bibirnya dengan lembut. Desiran darah semakin tidak terkendali, Yubi berhenti, mengatur nafasnya dan menatap kedua mata sang kaisar dengan teduh.
”Ini pertama bagiku, apa disisi mu ada wanita lain yang kau cintai?” Tanya Yubi dengan ragu karena sang kaisar tidak membalas ciumannya. Dan ia tidak ingin salah paham dengan maksud A Lee memintanya untuk berada disisinya.
“Tebakan ku apakah salah Yang Mulia?” Ucap Yubi kembali dengan perlahan, khawatir perbuatannya terlewat batas.
A Lee kembali sadar, sang Putri menyambut perasaannya saat itu. Memiliki perasaan yang sama untuk saling memiliki.
“Juga pertama kalinya bagiku.” Ucap A Lee tenang.
“Hanya kau yang ku inginkan.” Jawab sang Kaisar kemudian.
A Lee kembali membalas ciuman Yubi. Sangat lembut. Tangan Yubi melingkar ditengkuk leher A Lee. A Lee merengkuh punggung Yubi. Membuat sang Putri terkunci dalam relungan A Lee.
Ciuman pertama bagi sang Putri dan Kaisar. Sangat hangat dan lembut. A Lee membiarkan Yubi membuka tali topengnya. Sang Putri menghentikan ciumannya mencoba mengatur nafasnya. A Lee terlalu kuat mencium bibirnya hingga Yubi kehabisan nafas.
Yubi perlahan menurunkan topeng yang menutupi sebagian wajah A Lee. Menjatuhkannya kedalam dasar kolam.
Kembali berita rumor mengenai pria tua kaisar adalah tipu semata. Sang Kaisar dihadapannya sangat rupawan, muda, bermata tajam namun lembut saat menatap Yubi.
Yubi menyentuh setiap bagian wajah sang Kaisar, dari dahinya yang mulus. Berlanjut ke bulu mata lentik panjang sang Kaisar dan sepasang matanya yang berpendar hitam merah. Jemari lembut Yubi membelai lembut hidung dan pipi A Lee, kini berhenti dibibir. Pria tampan ini mampu membuyarkan isi pikiran Putri. Membuat jantungnya berdebar tidak karuan.
Sang Kaisar membiarkan putri menyentuh wajahnya. Hanya sang Putri yang dapat menyentuh tubuh kaisar, selama ini sang kaisar tidak pernah ingin tubuhnya disentuh oleh wanita mana pun.
Kembali sang Putri mencium lembut bibir pria tampan dihadapannya. Jantung Yubi berdetak tidak karuan saat pria tersebut lebih agresif mencium dan melumat bibirnya.
A Lee kembali merengkuh punggung Yubi, agar Yubi semakin terkunci terhimpit tubuhnya. Tangan satu A Lee meremas lembut tengkuk leher Yubi. Yubi kali ini dibuat tidak bisa bernafas. Sadar Yubi tidak bisa memberi jarak untuk mengambil nafas, Yubi akhirnya mendekap pria tersebut dan mengatur nafasnya ditengkuk leher sang kaisar.
Perbuatan Yubi ini membuat desiran darah sang kaisar semakin menjadi-jadi. Sadar dia tidak bisa menjamah Yubi, belum saatnya. A Lee memilih menenggelamkan dirinya didalam air panas.
Yubi melepaskan dekapannya dan membiarkan A Lee berenang hingga ketengah kolam.
Yubi duduk dipinggir kolam, hanya menenggelamkan kakinya saja. A Lee kini berdiri ditengah kolam. Mereka berdua saling memandang satu sama lain.
“Jadi kau sudah tahu jawabannya ?” Tanya A Lee kemudian.
“Ntah lah. Setidaknya aku membutuhkan pembenaran atas jawabanku.”
A Lee menekuk dahinya. Apa yang dipikirkan wanita ini, setelah dirinya melumat habis-habisan bibir wanita itu dengan agresif. Bahkan sampai harus menahan diri atas nafsu liar kelakiannya. Dan kini masih meminta pembenaran.
A Lee dengan ilmu pemindahan diri, kini berada tepat dihadapan Yubi. Wajah Yubi sejajar dengan A Lee yang berdiri tegap dihadapannya.
“Kau berani mempermainkan ku?” Tanya A Lee.
“Aku Bagian mana aku mempermainkan mu.” Tanya Yubi.
Kembali Yubi menghela nafasnya, “Kau menginginkan ku sebagai apa Yang Mulia?”
”jadilah wanita ku seutuhnya. Disisi ku.”
”Menjadi wanita mu? Selir? Pelayan?”
A Lee menahan amarah mendengar jawaban Yubi.
”Apa gelar mu bisa menempatkan mu sebagai Selir?”
”Kau ingin aku menjadi Selir mu?” Tanya Yubi memastikan.
“Menjadi wanita ku satu-satunya. Istri ku. Permaisuri ku.”
Yubi terdiam mendengar uraian sang Kaisar. Ia bukannya tidak mengetahui perasaan A Lee, namun sang Putri hanya ingin menghindar. Menjadi Permaisuri Kaisar, akankah semua akan terkendali
“Jika status ku dapat menjadikan ku sebagai Selir, apa kau akan menempatkan ku sebagai Selir mu?”
”Kau menolak ku?” Tanya A Lee tidak percaya.
”Aku tidak mengatakan itu.”
”Lalu apa aku ada mengungkit tentang Selir?” Ujar A Lee, “Aku hanya ingin memiliki mu. Tidak ada yang lain. Apa itu tidak jelas buat mu?” Kesal A Lee.
Ia memang menyukai pria tersebut. Selama ini A Lee selalu menjaganya, melindunginya. A Lee bahkan sangat memanjakannya. Namun mendengar kata istri terlebih Permaisuri membuatnya cemas. Menjadi Ratu Aruo saja sudah mampu menghancurkan sebagian pegunungan tanpa klan. Terlebih jika menjadi Permaisuri, gejolak perang akan terjadi dimana pun.
Yubi beranjak berdiri. Enggan membahas hal tersebut.
“Kau berendam terlalu lama Yang Mulia. Aku akan menyiapkan pakaianmu.” Ujar Yubi.
Namun saat Yubi akan keluar, pintu pemandian ditutup keras oleh A Lee dengan lambaian tangannya.
“Kau belum memberi ku jawaban.” Suara A Lee menggema dalam ruangan itu.
Yubi tidak menjawab. Ia masih berdiri mematung. Ia dapat merasakan A Lee melangkah mendekatinya, berdiri tepat dibelakang punggung Yubi.
“Kau tidak perlu menjawab. Aku tidak suka mendengar jawaban penolakan.” Terdengar nada A Lee menahan amarah.
“Ni Yubi, Ini tihta ku sebagai Kaisar, bagaimana pikiran dan perasaan mu aku tidak peduli. Kau hanya bisa menjadi wanita ku. Aku akan membuat mu merasakan perasaan yang sama seperti ku.” Suara A Lee terasa dingin.
A Lee kini pergi meninggalkan Yubi sendirian. Yubi menghela nafas beratnya. Ia baru bisa menghindar dari klan Aruo yang melibatakan segelintir pasukan terluka hingga tewas. Kini ia harus menghadapi sang Kaisar yang justru seluruh nyawa dunia Xing berada ditangan sang Kaisar.
Didalam kediaman A Lee, Fa Ye bergegas menyelimuti sang Kaisar.
“Kau mengajaknya jalan-jalan kemana? Bisa sampai basah sekujur tubuh seperti ini.” Bingung Fa Ye.
“Aku memintanya menjadi wanita ku. Kau tahu apa jawabannya.” Ketus A Lee mengambil air minum untuk menghilangkan emosinya.
“Ia menolak mu?”
A Lee langsung menoleh melihat Fa Ye yang langsung menebaknya dengan benar.
”MENOLAK MU?” Pekik Fa Ye tidak percaya.
”Apa yang salah dengan matanya. Apa ada pria lain yang lebih tampan dari pada mu? Ku kira hanya rupa mu yang sangat memikat di dunia ini.”
“Bukan itu.”
”Lalu?” Tanya Fa Ye bingung.
”Dia enggan menjadi Permaisuri. Tapi kau tahu sendiri, dia dari klan Byuni. Seorang Putri utama Byuni. Apa bisa klannya menerima dia sebagai Selir ku. Lagi pula aku tidak ingin wanita lain mengganggu ku dengan dia.”
A Lee teringat bagaimana Yubi memulai ciuman itu dengan agresif. Bagaimana Yubi menjilat lembut bibirnya. Tapi pada akhirnya Yubi seperti tidak ingin menjadi istrinya.
”Bahkan dia mencium ku, membuat ku tidak berdaya. Namun sikapnya seakan tidak peduli dengan perasaan ku. Membuat ku jatuh. Wanita ini sulit sekali menebaknya.”
“Perlahan… Kehidupannya sebagai seorang Putri kerajaan berbeda dengan Putri lainnya. Banyak hal yang harus ia pikirkan.” Fa Ye mencoba menenangkan sang Kaisar.
“Aku rasa dia sedang memikirkan sesuatu, dia adalah Putri Byuni. Dia khawatir akan membuat banyak pertumpahan darah jika kalian menikah. Lagi pula, dia sebelumnya adalah calon istri Yangra bukan.“
“KAU…”
A Lee mengeluarkan energi petirnya, dilangit. Meski bulan terlihat terang, namun petir saling bergemuruh.
“Kau tidak perlu marah. Aku hanya mengingatkan. Saingan mu adalah Pangeran Yangra. Aliansi itu hanya dibatalkan sepihak oleh Putri. Selesaikan secara perlahan hal tersebut.” Jelas Fa Ye. “Yang jelas Putri tidak ingin ada kekacauan dalam pernikahannya. Dilema untuknya menikah dengan kekaisaran dan kerajaan Aruo.”
A Lee semakin kesal. Fa Ye meninggalkan A Lee dengan segera, takut terkena amukannya.
A Lee semakin yakin akan mengurung Yubi dan tidak mengizinkannya pergi tanpa dirinya. Sampai Yubi memiliki perasaan yang sama. Sampai Yangra menyerah atas perasaannya pada Yubi. Hidup A Lee tidak akan tenang sampai semua itu terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments