Ombak mematikan berkali-kali menggulung tubuh Yubi. Penuh luka.
“Bodoh, Kau ingin membuat kita mati.” Amarah Naga Byu didalam pikiran Yubi.
“Apa kau kira aku akan membiarkan mu menghancurkan mereka.” Ucap Yubi.
Detak jantungnya kian melemah. Ia kelelahan, menyerah, tak melawan diri untuk berenang. Berharap ada keajaiban yang diberikan oleh lautan tanpa klan ini.
Yubi tenggelam dilautan itu. Deburan ombak sudah tidak ia rasakan. Lautan itu sangat tenang dan hangat.
Laut masih berbaik hati padanya, belum pernah ada yang dapat menggunakan kultivasi dilautan tanpa klan tersebut. Kini kultivasi Yubi terkumpul. Ia mengeluarkan kultivasi klan Aruo, membuat selubung udara disekelilingnya.
Dengan segenap kesadaran penuh yang masih tersisa, Yubi menyegel kekuatan Byu dalam dirinya. Menguras hampir seluruh kultivasinya.
_______________________________________________
Pria bertopeng yang sempat Yubi selamatkan ternyata adalah seorang Kaisar. Yan A Lee. Ia berlari seorang diri didalam hutan hingga akhirnya bertemu dengan Liu Fa Ye, pengawal pribadinya.
“Tuan. Pergilah. Aku akan menghadang mereka.” Ucap Fa Ye yang menemaninya bertarung sebelumnya.
“Temui aku ditempat seperti biasa.” Balas A Lee.
Ia mencoba mencari perahu yang dikatakan Yubi. Namun belum sempat ia menemukannya. Beberapa pasukan sudah datang mengejarnya. Memang tidak begitu banyak, namun yang datang adalah pasukan pemanah. Serigala yang menemaninya melesat berlari menuju pasukan dan menerkam.
Tidak dapat dihindari puluhan anak panah dilesatkan ketubuh Kaisar. Ia memilih melompat dari tebing, tenggelam ke dasar lautan. Ia berusaha berenang, tubuhnya sangat terlatih untuk hal tersebut. Semakin berenang ketengah lautan dan kini dia menyadari ada sebuah cahaya biru yang meredup melayang didalam lautan. Ia menyelam mendekati cahaya tersebut.
Kaisar melihat seorang wanita dengan kedua matanya terpejam. Seperti tertidur. Dengan luka dibeberapa bagian tubuhnya. Pria itu bertemu kembali dengan penyelamatnya sang Putri, Yubi.
Jantung pria itu berdegup kencang. Saat menatap wajah sang putri yang tertidur dengan tenang.
“Kau…”
Pria itu memasukkan tangannya kedalam selubung air. Namun justru ia kesedot kedalam selubung tersebut. Ia merasakan udara hangat membungkus seluruh selubung tersebut, mencoba menarik tangan sang Putri untuk dibawa kepermukaan.
Disaat tangannya menyentuh tangan sang Putri, ia dapat merasakan kultivasinya kembali. Dengan segera ia menggunakan kultivasinya untuk keluar dari tempat tersebut.
“Apa yang terjadi pada mu? Kenapa kau terluka lebih parah.” Gumam A Lee saat berada dipermukaan.
A Lee segera menggendong sang Putri. Menuju gubuk ditengah hutan, tempat dimana ia berjanji bertemu dengan Fa Ye. Sebuah gubuk dipedalaman hutan, sangat gelap dan sunyi. Tersembunyi dari sebuah segel.
“Dia siapa?” Tanya Fa Ye setiba digubuk tua tersebut.
“Byuni.”
“Putri ?”
A Lee tak menjawab, hanya menggenggam tangan sang Putri, “Kau sudah dapatkan kudanya ?”
Fa Ye mengangguk. “Kau akan membawanya ?”
“Ya. Dia akan bersama ku."
Pria tersebut kembali menggendong Yubi dan membawanya diatas kuda. Kini secepat angin mereka kembali menuju kediaman Kerajaan Yan.
—————————————————————————
Butuh waktu berhari-hari untuk sang Putri kembali siuman dan selama itu juga A Lee selalu ada mengurus Putri,
Sang putri kerap bermimpi buruk hingga bercucuran keringat, dengan sigap sang Kaisar mengelap peluh keringat Putri. Setiap malam bahkan ia menyalurkan energi kultivasinya ke tubuh Yubi. Tanpa sadar bahwa kemampuannya tersebut justru membantu menyegel Byu didalam tubuh Yubi.
“Bagaimana?” Tanya A Lee.
“Kerajaan Aruo dan kerajaan Byuni sedang mencari Putri. Ia adalah calon istri Yangra. Kabar luar mengatakan bahwa ia kabur melarikan diri. Dirinya diserang dan menggunakan kekuatan Byu untuk melawan. Lalu ia menyegel dirinya bersama Byu dan menjatuhkan diri dari tebing.” Jelas Fa Ye.
“Dia Byu.” Gumam A Lee, “Selama ini dia bermimpi buruk karena ulah Byu. Energi kultivasi ku tidak bertambah untuknya, karena ia berusaha menyegel Byu didalam dirinya.”
“Kita harus kembalikan dia pada klan Byuni, bagaimanapun dia adalah Putri utama.” Saran Fa Ye.
“Tidak. Rahasiakan keberadaanya. Aku akan menunggunya bangun.” Sergah A Lee, “Bantu aku. Aku yakin dia membutuhkan energi kultivasi untuk menyegel Byu.” Lanjut A Lee.
“Bagaimana jika yang terbangun adalah Byu.” Cemas Fa Ye.
Kekhawatiran Fa Ye sanga berdasar. Byu merupakan makhluk legenda yang mampu menaklukan empat Naga klan. Siapa sangka wanita lemah ini justru membantai ratusan pasukan digunung.
“Apa kau takut. Aku pastikan ia mampu menyegel Byu dalam dirinya.” Lanjut A Lee kemudian meyakinkan Fa Ye.
Kini A Lee menyalurkan energi kultivasinya ketubuh Yubi, bersama dengan Fa Ye. Kekuatan dua Naga, Naga Yan dan Naga Mabi menjadi satu.
Perlahan mata Yubi terbuka.
“Dia sadar.” Ujar Fa Ye.
A Lee memegang tubuh Yubi.
Yubi yang tersadar sebentar, memastikan siapa yang telah menyelamatkannya. Hingga ia kembali terlelap karena terlalu lelah.
______________________________________________
“Apa yang kau lakukan ? Kau siapa ?” Tanya Yubi saat terbangun dan mendapati pria bertopeng tengah duduk disudut ranjangnya.
Menyadari sang Putri telah pulih, A Lee tanpa sepatah kata langsung pergi meninggalkan Yubi.
“TUNGGUUUU.”
GUBRAAAK !!
“Aduuuh….” Lirih Yubi terjatuh dipinggir ranjangnya, belum kuat menopang tubuhnya.
“Pulihkan tubuh mu. Kau disini aman. Aku akan kembali lagi malam nanti.” A Lee melanjutkan langkahnya dan mengunci kamar tersebut.
Yubi menanti malam menunggu kedatangan pria tersebut. Namun ia tidak kunjung datang. Yubi membenci tempat tersebut, terasa sepi dan redup.
Ia mencoba memanggil Rui dengan kultivasinya, namun gagal. Segel penghalang menyelubungi istana tersebut.
Keesokan pagi saat sang Kaisar membuka pintu, ia mendapati Yubi tertidur bersender dipintu masuk. Segera A Lee menggendongnya kembali ketempat tidur, namun hal tersebut membangunkannya.
“Kau kembali.” Sapa Yubi, A Lee kembali hanya terdiam dan hendak beranjak keluar.
“Tunggu…” Cegah Yubi. “Aku menunggumu semalaman.”
“Kau menunggu ku?”
“Bukankah kau mengatakan akan kembali semalam.”
“Aku ada beberapa urusan tidak dapat menemuimu tadi malam.”
“Bisa kau katakan aku dimana? Kau yang membawa ku?”
Yubi perlahan melepaskan tangannya dari lengan A Lee.
“Wilayah Yan. Kediamanku. Aku menemukan mu di pantai.”
“Pantai? Lalu kau siapa?”
“A Lee. Dari klan Yan.”
Yubi mencoba merekam nama pria tersebut. Bagaimana cara pria itu dapat menemukannya, sedangkan ia didasar lautan malam itu.
“Terimakasih bantuan mu. Tapi apa kau terluka? Apa aku melukaimu?” Tanya Yubi dengan cepat, ingatan yang masih membekas adalah sang Byu masih menguasai jiwa dan tubuhnya terakhir kali.
“Apa kau tidak ingat apapun?” Balas A Lee, bagaimana bisa wanita ini mencemaskan orang lain sedangkan dirinya sedang terluka.
“Aku hanya teringat, aku diserang dan terjatuh dari atas tebing.” Yubi mengarang cerita.
“Siapa yang menyerangmu dan kenapa kau diserang?”
Yubi terdiam. Ia tidak bisa mengatakan bahwa dirinya adalah Byu. Meski tanpa ia sadari bahwa A Lee sudah mengetahui jatidirinya.
“Kau akan menutupinya dari ku?” Tanya A Lee lagi.
“Aku tidak bisa mengatakannya. Tapi aku tidak bisa berada disini terlalu lama. Aku khawatir akan...” Yubi ragu melanjutkan.
“Apa yang kau khawatirkan. Disini kau aman. Hanya ada pengawal dan beberapa pelayan.”
“Justru karena itu aku tidak bisa berlama disini.” Gumam Yubi.
“Tuan, bisakah aku keluar dari…”
“Tidak.” Sergah A Lee tidak ingin mendengar ucapan Yubi.
Yubi mengerutkan dahinya, manatap pria itu dalam kebingungan.
“Apa aku ditahan?”
“Tidak. Tapi aku tidak mengizinkan mu keluar dari sini.”
Yubi semakin bingung. “Apa? Kenapa? Tuan. Apa kau tahu siapa aku?”
“Tentu.”
“Sejauh apa yang kau ketahui tentang diri ku?” Yubi mulai kesal.
“Putri Ni Yubi dari klan Byuni. Melarikan diri dari pernikahan aliansi. Setidaknya itu kabar yang aku dapatkan dari luar.”
“Hanya itu saja?” Yubi sempat terperanjat saat pria tersebut sudah mengetahui tentang dirinya.
“Aku tanya sekali lagi, sebelum kau benar-benar menjadi tawanan ku.” A Lee menatap tajam kedua mata Yubi.
“Apa benar pemberitaan diluar tersebut kau kabur karena pernikahan atau ada hal lain yang membuat mu harus melarikan diri?”
Yubi tidak menjawab. Ia hanya terdiam. Tidak mungkin untuknya menceritakan semua.
“Baik kalau begitu. Tinggal menunggu kedatangan klan Aruo menjemput mu.” Tegas A Lee karena Yubi hanya diam tidak memberikan reaksi.
“Aku Byu. Aku melarikan diri karena aliansi itu... Byu pada diriku akhirnya menghancurkan mereka.” Jawab Yubi cepat, ia lebih tidak ingin diserahkan ke klan Aruo. Setidaknya kalau pun mati, itu lebih baik dari pada Byu dalam dirinya lebih banyak berbuat kerusakan.
“Kau jadi benar adalah Byu.”
A Lee mengangkat dagu Yubi. Wajah cantik tersebut ternyata terdapat monster yang hidup didalamnya, dimana sewaktu-waktu dapat menyeruak keluar. Lucunya sang Naga legenda Byu justru hidup didalam tubuh wanita yang terlihat lemah.
“Kau mengatakan kebenarannya apa kau tidak takut aku membunuhmu?”
“Itu lebih baik daripada aku harus kembali.”
“Jadi kau enggan kembali?” A Lee melepaskan wajah Yubi dari tangannya
“Jadi kau melepaskan ku?”
“Apa aku ada mengatakan akan melepaskanmu.”
“Apa yang kau ingin kan dari ku.”
“Aku tidak kekurangan apapun. Saat ini aku ingin memastikan bahwa Byu dalam dirimu tidak akan memakan lebih banyak korban.”
“Apa kau yang menyalurkan energi kultivasi mu?” Tanya Yubi, aliran kultivasi yang sangat tinggi membantunya menyegel Byu saat ia terluka.
“Apa itu membantu mu untuk menyegel Byu?”
Yubi terdiam tidak ingin mengakui kebenarannya.
“Ternyata membantu bukan. Kalau begitu tinggalah. Aku akan menyalurkan kembali energi ku.”
“Kau tidak perlu……”
“Untuk membantumu menyegel Byu.” Potong sang kaisar.
Suara tegasA Lee membuat Yubi kembali terpaku. Dengan kultivasi yang lemah. Ia tidak akan mampu menyegel Byu. Hanya pria itu yang saat ini mampu membantunya.
“Tapi bisakah kau tidak mengunciku dikamar. Aku tidak suka dikunci. Kau bisa menempatkan penjaga tambahan diluar.” Yubi sangat benci dikunci.
“Aku berjanji padamu, jika sesuatu terjadi pada ku. Aku akan langsung mencarimu.” Yubi memberi kepastian.
A Lee tidak menjawab. Ia keluar dari kamar Yubi dan kali ini membiarkan pintu paviliunnya terbuka. Terlihat aura lega yang terpancar dari wajah Yubi.
__________________________________________________
Sudah selama tiga hari, Yubi lebih banyak menghabiskan waktunya dikolam pemandian air panasnya. Tempat ternyaman untuknya. Terang dan hangat. Tidak seperti kamarnya.
“Siapa yang mengangkat ku semalam? Apa aku tidur sambil berjalan?” Pikir Yubi malam itu saat berendam, mengingat kembali kejadian pagi tadi saat ia terbangun di atas ranjangnya sedangkan ia merasa tidak pernah beranjak dari kolam pemandian.
“Apa Byu sendiri yang mengendalikan tubuhku.” Yubi cemas, ia menenggelamkan seluruh tubuhnya hingga kekepala, berharap menemukan jawaban.
Sang Kaisar berdiri tidak jauh dari luar kamar pemandian. Ia dapat mendengar keluhan Yubi. Setiap malam, ia akan kekamar Yubi menyalurkan energi kultivasinya, memandang Yubi dalam diam. Rasa penat setelah menjalankan tugas kerajaan seketika sirna saat dirinya bertemu sang Putri.
Malam ini pun sama.
Yubi terlelap didalam kolamnya. A Lee sudah berdiri berjam-jam dihalaman paviliun Yubi, ia tidak lagi mendengar suara dari dalam kolam. Segera A Lee melangkah membuka perlahan kolam pemandian. Menggendong tubuh putri kembali keranjangnya. Dengan energi Yan, api. Ia mengeringkan tubuh dan pakaian Yubi. Membuat sang Putri hangat semakin sangat terlelap.
Kaisar mencoba bermeditasi dibawah ranjang Putri. Hari ini ia cukup lelah. Ia tidak menyalurkan energi kultivasi, hanya menemani, berada disisi sang Putri hingga matahari terbit. Memastikan Yubi tidak bermimpi buruk.
Keesokannya Yubi kembali terbangun dengan wajah bingungnya. Tapi meski begitu sudah beberapa hari ini tidurnya sangat nyenyak.
Sang Putri diperlakukan dengan baik didalam istana kediaman Yan. Semua kebutuhannya telah terpenuhi. Meski ia harus mendekam didalam paviliunnya. Tidak bisa keluar, namun tidak buruk juga. Terlebih sang Kaisar akan membantunya menyalurkan kultivasi untuk menyegel energi Byu. Yubi masih terus bermimpi buruk. Energi Byu masih terus menerobos ingin menguasai raga dan jiwa Yubi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Brock
Aku gak pernah kepikiran bakal suka banget sama genre ini, tapi berkat cerita ini aku jadi doyan!
2024-02-02
0