#8

"Assalamualaikum."

Ucap Haris dengan suara pelan yang baru saja masuk ke dalam rumah karena hari juga sudah malam pasti yang lain sudah pada istirahat.

"Waalaikumsalam."

Terdengar jawaban dari Mamanya yang ternyata belum tidur.

"Mama, kok belum tidur sudah malam lho Ma."

Haris meraih tangan Mamanya dan mencium punggung tangannya.

"Kamu darimana sih Haris, jam segini baru pulang Kirana nungguin kamu dari tadi."

Tadi Kirana sudah menelpon Papanya dan Haris bilang akan segera pulang namun sampai Kirana tidur pun Dia belum pulang.

"Ada kerjaan Ma."

Haris mengambil duduk di samping Mamanya.

"Kerja sampai jam segini kamu itu, udah mau ganti hari itu."

Jam sudah menunjukkan pukul 11.00 malam dan Haris baru masuk ke dalam rumah.

"Ada masalah Ma, yang harus Haris selesaikan di kantor pusat."

"Kerja ya kerja tapi ada Kirana yang selalu menanyakan kamu Mama sampai pusing."

"Maaf ya Ma."

Haris memeluk Mamanya yang selalu ada untuk dirinya.

"Kapan kamu mau cari Mama untuk Kirana."

Haris menatap Mamanya yang selalu saja menanyakan itu.

"Mama mau Haris menikah lagi.?"

"Iya kamu harus menikah lagi Kirana butuh sosok ibu yang baik bisa mengajari anaknya bukan seperti Mamanya itu. Apaan peduli sama anaknya aja nggak."

Mama Asih menyinggung mantan istri dari Haris yaitu Mamanya Kirana.

"Ma, udah Ma. Iya nanti kalau ada yang cocok Haris bilang sama Mama."

"Kamu selalu seperti itu tapi mana nggak ada yang dikenalin sama Mama."

Haris tersenyum sambil memandangi Mamanya yang sedang berceramah.

"Mama mau telepon Kakak kamu, siapa tahu ada di kantornya Mas kamu ada yang cocok buat kamu."

Haris punya Kakak perempuan tapi ikut suaminya di luar kota.

"Mama apaan sih, malu sama Mas Agus aku Ma."

Haris memang sering diolok oleh Kakak perempuannya dan juga suaminya karena punya jabatan muka juga nggak jelek tapi nggak bisa cari perempuan yang baik.

"Biarin dicarikan karyawannya sana."

"Haris bisa nyari sendiri Ma."

"Mama ini sudah semakin tua Haris, mau sampai kapan Mama harus mengurus Kirana. Pasti Kakak kamu juga iri mau anaknya diasuh Mama juga."

Mama Asih punya cucu yang lain anak dari Kak Sindi kakak perempuan Haris.

"Iya Ma, maaf Mama ku yang cantik."

"Kamu nurut sama Mama aja deh, nanti Mama cariin perempuan yang baik buat kamu yang sayang sama Kirana dan bisa menerima kalian berdua dan yang jelas bukan karena harta kamu."

Lalu Mama Asih beranjak mau ke kamar.

"Ma.. Haris bisa nyari Ma."

"Mama capek mau tidur, kamu istirahat sana sudah malam kalau mandi pakai air hangat."

Mama Asih memang sangat peduli dengan Haris sampai dia mau ikut tinggal sama anak laki-lakinya itu. Pertimbangan Mama Asih yaitu Kirana yang pada waktu siang 1 tahun sudah ditinggal Mamanya dan hak asuh jatuh ke Haris karena dia menuntut itu.

"Makasih Ma."

Haris memandangi tubuh Mamanya yang terlihat semakin bertambah usianya semakin terlihat lunglai.

Setelah Mama Asih masuk ke dalam kamarnya Haris juga beranjak menuju ke kamarnya segera beristirahat.

🌹🌹🌹🌹🌹

Drrt .,..drtt....

Terdengar getaran ponsel Lia yang berada di atas meja.

"La.. Hp kamu."

Ucap Sisi yang sedang menata jilbabnya.

"Siapa sih."

Lia masih menyetrika seragamnya.

"Nggak ada namanya."

"Udah biarin aja lah, orang iseng kali."

🤣🤣🤣🤣🤣🤣

Siapa ya....

Terpopuler

Comments

eni

eni

haruskah...tp dak mungkin deh..?

2024-01-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!