#5

"Ada apa ini, Kiran.."

Suara seorang laki-laki tiba-tiba ada dibelakang mereka.

Semua mata tertuju ke arah Haris yang baru saja datang.

"Papa.." teriak Kirana.

"Papa..?"

Sontak Sisi menutup mulutnya. Dia menyenggol lengan Ratna, dia memang punya ingatan diatas rata-rata orang lain. Mereka berdua bisik-bisik dan Ratna setelah itu mengingatnya.

"Kamu ikut siapa.?"

"Bu Dokter Pa."

Kirana masih nyaman di gendongan Lia.

"Bu Dokter siapa."

"Bu Dokter yang Kiran ceritain ke Papa."

Lia dan Haris saling menatap.

"Kamu..."

Haris mengingat wajah Lia.

"Kamu yang nabrak saya waktu sepedaan Kan.?"

Lia lalu tersenyum dan menganggukkan kepalanya, Dia sebenarnya juga sudah ingat laki-laki itu yang dia tabrak kemarin.

"Jadi Mas ini Papanya Kirana."

Tanya Lia.

"Iya saya Papanya Kirana. Ayo Kiran ikut Papa kita makan."

Tanpa senyum dan terlihat tegas orangnya.

Haris mengulurkan tangannya namun Kirana malah memeluk Lia.

"Mau sama Bu Dokter."

"Kirana, ayo sama Papa aja. Bu Dokter harus kerja lagi."

Haris memberikan kode kepada Lia dengan mengedipkan matanya.

"Oh.. Iya Kiran Bu Dokter harus ke klinik ada pasien yang sudah nunggu."

Kirana menatap Lia serius.

"Bu Dokter nggak bohong kan."

Lia nyengir aja.

"Nggak Kiran, Bu Dokter sudah ditunggu sama pasien Kirana sama Papa ya."

Kirana nampak murung.

"Kiran mau sama Bu Dokter."

"Gini deh, nanti lain kali kalau Bu Dokter ke sekolah Kirana lagi kita makan bareng ya." Bujuk Lia.

"Janji ya Bu dokter."

Kirana langsung berbinar senang sekali dia.

"Iya Janji."

Mereka melingkarkan jari kelingkingnya.

"Papa makan, Kiran laper."

Kirana mengulurkan tangan ke Papanya dan disambut oleh Haris.

"Kita makan ya."

"Bye.. Bye... Bu Dokter."

Kirana digendong Haris dan melambaikan tangan ke Lia.

"Bye.. Kiran."

Lia senang bisa lepas dari Kirana.

Oma Asih masih di situ lalu mendekati Lia.

"Nak..."

"Oh iya Oma, ada yang bisa Saya bantu."

"Bu Dokter namanya siapa."

"Lia, Oma."

Oma Asih mengusap tangan Lia.

"Oh. Lia ya, cantik kayak namanya."

Lia tersenyum ramah.

"Makasih Oma, silahkan duduk Oma."

Lia mengambilkan kursi untuk Oma Asih.

"Sudah terima kasih Oma hanya sebentar, Nak Lia tugas dimana."

"Saya di klinik Kasih Sayang, Oma."

Oma Asih nampak tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Kalau begitu Oma permisi ya, itu Kirana kalau makan agak susah."

"Iya Oma, Lia antar kesana."

"Nggak usah nanti Kirana malah rewel lagi, nanti kapan-kapan Oma boleh ke Klinik ya."

"Silahkan Oma, pintu selalu terbuka untuk Oma."

Oma tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Saya kesana ya, mari semuanya."

"Mari Oma."

Jawab mereka serempak.

Lia mengamati Oma Asih yang berjalan ke arah meja Haris dan Kirana yang sedang makan.

"Dilihatin Mulu."

Ratna menyantap Mie nya lagi.

"Aduh.. Mie ku apa rasanya ini udah adem.." Lia mengaduk mie pesanannya yang entah apa rasanya sekarang.

"La, emaknya kemana kok Bapaknya yang nyuapi si Kiran."

Sisi dari tadi mengamati Haris yang telaten mengurus Kirana seorang diri.

Lia yang masih mencoba menikmati mienya karena mubazir kalau tidak di makan.

"Mana aku tau emang aku tetangganya."

"Anak itu lengket banget sama kamu."

Gantian Ratna yang sudah menghabiskan mienya jadi kepo sama Lia.

"Kemarin baru aku kasih vitamin yang rasa jeruk, jadi lengket sekarang."

"Apa emaknya udah nggak ada ya."

Sisi mengagetkan Lia dan Ratna yang langsung memandang dirinya.

"Amit - amit kamu ngomong apa Si."

Ratna mengetuk kepalanya sendiri.

"Ya siapa tau gitu, biasanya kan emak yang pinter ngurusin anak ini Bapaknya. Tapi coba kalian lihat deh keren tau kalau dilihat."

Pandangan Sisi masih ke arah Haris yang menyuapi Kirana.

Lia dan Ratna sontak menatap ke arah Haris juga.

"Papa Muda beb..."

"Plok..."

Ratna menabok jidat Sisi.

"Sadar, punya orang itu. Kemarin aja mencak saat Lia di sewotin sama Dia, sekarang kamu memujanya..."

Sisi menyebikan bibirnya.

"Siapa tau emaknya kerja yang sempat Bapaknya." Ucap Lia.

Kedua temannya menatap ke arah Lia.

"Kok kamu tau..."

Sisi dan Ratna barengan.

"Nebak aja gays...."

Mereka bertiga tertawa bersama, kok malah gibahin orang ya..

😁😁😁😁😁

Terpopuler

Comments

eni

eni

Oma ranah,anaknya ramah,bpknya ga ramah

2023-12-29

2

eni

eni

Oma ramah,anaknya ramah,bpknya ga ramah😀

2023-12-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!