"Papa.."
Kiran berlari saat mendengar mobil Papanya memasuki halaman rumah.
"Kiran jangan lari." Teriak susternya.
"Papa..."
Haris yang turun dari mobil langsung menangkap tubuh anaknya.
"Anak Papa, kenapa lari-lari kalau jatuh gimana. Badannya udah sehat Sayang."
Haris memeriksa kening Kirana yang terasa adem.
"Udah Pa, kan udah dikasih vitamin sama Bu Dokter tercantik."
Haris terlihat tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Besok Kiran kalau sakit maunya sama bu dokter, langsung sembuh Pa."
Kiran berceloteh dan Haris tersenyum saja.
"Kiran ikut mbak dulu ya, papa mau mandi."
"Iya Pa."
Kiran turun dari gendongan Papanya.
"Mbak, Oma kemana."
"Ada di kamar Pak, sedang istirahat."
"Mama sakit."
Tidak biasanya mamanya kalau dia pulang ada di ruang keluarga.
"Katanya badannya capek Pak."
Haris bergegas menuju ke kamar Mamanya untuk melihat kondisinya.
"Ma...Mama.. Tok..tok..."
Haris memanggil Mamanya sambil mengetuk pintu kamarnya.
"Mama di dalam, Haris masuk ya."
Tak ada jawaban, Haris menarik handle pintu itu dan masuk ke dalam. Mamanya sedang beristirahat tiduran di atas tempat tidur miliknya.
"Mama sakit."
Haris memegang tangan Mamanya.
"Capek aja Haris, kamu sudah pulang."
Haris menganggukkan kepalanya.
"Periksa ya Ma, Haris panggilkan Dokter."
"Nggak usah, Mama nggak papa. Sedikit capek aja nanti juga sembuh."
Mama Asih bangun dan dibantu oleh Haris.
"Ma, Haris ngerepotin Mama terus ya."
Haris menggenggam tangan Mamanya dan menatap wajahnya yang sudah mulai keriput.
"Mama sudah tua Haris, ingin hidup bahagia dengan anak dan cucu Mama dan yang ingin Mama lihat kamu itu bahagia dengan keluarga kamu."
"Ma, Haris bahagia kok Ma."
"Kamu bahagia sendiri, tapi Kirana kasihan Haris. Kalau Mama nggak ad...."
"Sutt.... Mama ngomong apaan sih."
Buru-buru dipotong oleh Haris ucapan Mamanya.
"Mama sudah tua Haris dan mau apa lagi coba tinggal nunggu giliran aja kan."
"Ma, jangan bilang seperti itu. Mama panjang umur melihat anak dan cucu-cucu bahagia."
"Kakak kamu bahagia di sana dengan keluarganya, kamu yang masih menjadi pikiran Mama. Buat apa uang kamu banyak pekerjaan kamu bagus tapi kamu sendirian. Oke, kamu nyaman tapi pikirkan anak kamu, kamu itu nggak bisa menjadi seorang Papa dan seorang Mama."
"Ma..."
Haris paham lah ke mana arah pembicaraan Mamanya ini.
"Mama nggak setuju kalau kamu punya niat mau balik lagi dengan mantan istri kamu. Mending Mama pulang ke rumah Kakak kamu dan jangan temui Mama lagi."
"Mama, Haris nggak punya pikiran seperti itu. Haris belum bisa menemukan yang pas di hati dan bisa mengasuh Kirana dengan ikhlas seperti anaknya sendiri."
"Mama kan sudah bilang ke kamu tadi pagi, siapa orangnya."
Haris nampak lemes, dia tahu yang dimaksud adalah Lia.
"Ma, Haris sama Bidan itu..."
"Lia namanya, kamu itu tidak menghargai orang yang sudah baik merawat anak kamu."
"Iya Bidan Lia, kelihatan jauh banget."
"Kenapa dia cantik, pakai kerudung bisa menjaga auratnya. Sayang banget sama Karina, istri idaman itu."
"Bukan itu Ma, Dia masih terlihat muda fresh graduate Ma. Mana mau sama Harus sudah hampir kepala empat dan punya anak satu."
"Kamu belum mencoba kenapa sudah bilang seperti itu, Dia kelihatan welcome sama siapa saja, anaknya mudah bergaul."
"Haris masih mau mikir dulu Ma."
"Atau kamu sudah punya calon."
Haris menggelengkan kepalanya.
"Ingat kalau cari Mama untuk Kirana itu yang bisa menjadi contoh untuk dia, bukan malah mengajarkan yang nggak bener. Udah Mama mau wudhu sebentar lagi Maghrib."
Mama Asih beranjak dari tempat tidurnya dan menuju ke kamar mandi.
"Haris bantu Ma."
"Nggak usah, sana kamu mandi kita jamaah."
"Iya Ma."
Haris mengamati tubuh Mamanya yang masuk ke dalam kamar mandi, lalu Dia menuju ke kamarnya sendiri untuk membersihkan diri.
🌹🌹🌹🌹🌹
"Hati-hati Lia."
Sisi mengantarkan Lia ke stasiun yang ingin pulang ke kotanya. Sudah 1 bulan ini dia belum pulang.
"Oke makasih ya Si, kamu juga hati-hati."
"Oke..."
Lia masuk ke dalam gerbong yang siap membawa dirinya untuk menuju ke kotanya.
🥹🥹🥹🥹😀
Tunggu kelanjutannya 😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
eni
Kon Haris mau sama Lia🤭
2024-01-20
2