#19

"Assalamualaikum..."

Ucap Haris yang baru saja masuk ke dalam rumah pulang dari kantor.

"Waalaikumsalam, Papa..."

Kirana yang berlarian menuju ke arah suara Papanya.

"Halo sayang.. Oma mana."

Seperti biasa kalau pulang pasti minta gendong sama Papanya.

"Itu di dalam."

Haris menuju ke ruang keluarga di mana Mamanya berada.

"Assalamualaikum Ma."

Haris memperhatikan Mamanya yang sedang asyik dengan handphonenya.

"Waalaikumsalam."

Jawab Oma Asih tanpa melihat ke arah Harris karena masih asik dengan ponselnya.

"Ma..."

Haris mengulurkan tangannya untuk minta Salim kepada Mamanya.

"Sudah pulang kamu Haris."

Oma Asih menerima uluran tangannya dan Haris mencium punggung tangannya sambil tersenyum sesaat namun kembali asik dengan ponselnya.

"Kelihatannya bahagia ini, ada kabar apa Ma."

Haris yang penasaran dengan Mamanya mencoba melihat ke arah layar ponsel milik Oma Asih.

"Kepo Kamu, tunggu aja nanti."

Oma Asih menyingkirkan ponselnya supaya Haris tidak bisa melihat dia sedang ngapain.

"Hmmm... Pasti lagi chatting sama komunitasnya ini."

Haris masih penasaran sambil mencuri-curi pandang ke arah ponsel milik Mamanya.

"Udah sana mandi, udah mau Maghrib itu."

Oma Asih memasukkan ponselnya ke saku dan beranjak dari tempat duduknya.

"Mama kenapa sih."

Haris masih heran dengan apa yang disembunyikan oleh Mamanya.

"Sayang, Papa mandi dulu ya. Kiran ambil wudhu terus nanti kita salat jamaah."

"Iya Pa."

Kirana bersama pengasuhnya menuju ke kamarnya sedangkan Haris juga menuju kamarnya sendiri untuk membersihkan badannya yang sudah terasa lengket.

Adzan Maghrib berkumandang menandakan waktunya umat muslim untuk melaksanakan kewajibannya.

Haris sudah mengenakan sarung dan siap menjadi imam untuk Mama dan juga Kirana.

Selesai beribadah, Mereka menikmati makan malam bersama.

"Haris, besok kamu liburkan.?"

"Iya Ma, kenapa Ma."

Haris menatap Mamanya yang tersenyum senang.

"Besok jangan kemana-mana, di rumah saja."

Haris mengerutkan dahinya merasa heran dengan Mamanya.

"Memang kenapa Ma, ada acara. Apa ada yang mau datang."

"Tunggu aja besok, pokoknya Mama minta kamu besok jangan pergi di rumah saja."

"Yeay... Papa di rumah."

Kirana senang sekali, karena kadang Papanya ini walaupun hari libur juga mengerjakan pekerjaan kantornya di rumah bahkan kadang pergi karena urusan kantor.

"Iya sayang, Papa di rumah."

Ucap Haris sambil mengusap kepalanya Kirana.

Setelah menyelesaikan makan malamnya Haris duduk di samping Mamanya yang sedang asyik menonton televisi.

"Besok ada tamu siapa sih Ma."

Oma Asih yang tersenyum dan melirik ke arah Haris yang benar-benar serius menatapnya.

"Udah nggak usah tanya-tanya kamu yang penting di rumah aja tidak boleh pergi kemana-mana."

Oma Asih tersenyum misterius sambil menyaksikan drama yang dia sukai di televisi.

"Kak Sindi mau datang Ma."

Oma lagi-lagi hanya tersenyum saja.

"Siapa sih Ma, bikin penasaran saja."

"Sudah gak usah kamu pikirin. Yang penting ingat jangan pergi besok pagi di rumah saja seharian."

Mama Asih bicaranya penuh dengan penekanan agar menjadi perhatian Haris.

"Bikin penasaran Mama ini."

"Biarin."

Oma Asih terlihat senang sekali hingga membuat Haris penasaran bertanya berkali-kali.

"Tidur sama, istirahat. Atau..."

Oma Asih masih menggoda Haris.

"Apa Ma."

"Mau cerita sesuatu mungkin sama Mama, ada kabar gembira apa."

Oma Asih dengan berlagak menelisik wajah Haris.

"Kabar apa Ma."

"Ya sudah, Mama sudah ambil keputusan ya kamu harus ikut permainan Mama."

Haris kaget mamanya bicara seperti itu.

"Soal apa ini Ma."

Makin bingung Haris nya.

"Tunggu aja tanggal mainnya."

Oma Asih memang suka bermain tebak-tebakan.

Hingga malam makin larut dan Oma Asih beristirahat di kamarnya sedangkan Haris pun juga beristirahat di kamarnya sendiri sebelumnya melihat Kirana terlebih dahulu yang Sudah terlelap sejak tadi.

"Mama sedang merencanakan apa sih, ada-ada aja."

Haris belum mengantuk dan malah membuka ponselnya dan iseng melihat video yang ada di medsos.

Tatapan Haris serius sekali saat melihat sebuah video tentang seorang Bidan yang sedang memberikan video tutorial di media sosial itu.

Entah kenapa senyum terbit di bibirnya dan semakin penasaran enggak dia mencari video lainnya yang berkaitan dengan bidan.

"Mulia juga pekerjaannya."

Ucapnya dan tanpa sadar dia semakin melebarkan senyumnya dan timbul rasa bahagia.

Hingga matanya terasa mengantuk dan terlelap ke alam mimpinya.

🌹🌹🌹🌹

Esok hari di Klinik.

"La, serius nih kita ke sana."

Sisi dan Lia masih berkutat di dapur membuat sarapan sedangkan klinik belum buka dan hari ini jadwal libur untuk mereka berdua.

"Iya, mau gimana nggak enak juga udah terlanjur bilang iya."

Ekspresi Lia sulit diartikan dan Sisi pun mengerutkan dahinya sambil menatap wajahnya.

"La, kamu..."

"Ha..."

Lia menatap Sisi heran.

"Kenapa Si."

"He he hmm... Nggak papa deh."

Sisi dan mengatakannya dan Dia ingin melihat nanti saja.

😂😂😂😂😂

apa yang akan terjadi setelah ini....

Terpopuler

Comments

Nar Sih

Nar Sih

seruu kakk,asyik dibca nya ,nih sampai maraton bca nya

2024-07-26

1

eni

eni

wah b.bidan mau k rumah Haris ya🤭

2024-02-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!