#4

~Flashback ON ~

5 tahun lalu.

Lia telah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas, Dia termasuk lulus dengan nilai yang terbaik.

Cita-citanya ingin menjadi seorang Bidan tapi, sepertinya agak sangat sulit untuk diraih mengingat keadaan ekonomi keluarga yang terbatas.

Lia masih punya 2 adik laki-laki yang masih duduk di SMP dan SD. Ibunya hanyalah ibu rumah tangga dan Ayahnya seorang pekerja pabrik.

Dia sadar jika kuliah kebidanan itu membutuhkan banyak sekali biaya, ibunya juga sudah bilang tidak akan sanggup untuk menguliahkan dirinya saatnya gantian untuk memikirkan biaya pendidikan kedua adiknya.

Namun karena keinginannya yang kuat dia pun mencoba untuk mencari informasi bagaimana bisa kuliah dan juga bisa mendapatkan biaya sendiri.

"Bekerja dulu saja, nanti uangnya dikumpulkan untuk daftar kuliah."

Begitu semangatnya dirinya, akhirnya Lia bisa mendapatkan pekerjaan di sebuah apotik atas informasi dari temannya.

Dia nggak malu walau hanya sebagai kasir yang penting halal dan sedikit-sedikit bisa belajar tentang obat.

~FLASHBACK OFF~

"La.. Kita makan apa nih."

Sisi menggamit tangan Lia dan sebelahnya ada Ratna juga.

"Mie yuk Si."

Ajak Ratna, Mereka sedang menikmati libur dengan berjalan-jalan ke sebuah mall.

"Cocok..."

Sisi dengan memajukan ibu jarinya.

"La..."

Lia terlihat melamun dan entah kemana pikirannya. Sisi menarik tangannya hingga ia kaget.

"Ha..!!! "

"Kamu mikir apa La."

Lia tersenyum saja, Dia mengingat masa perjuangannya saat tadi melihat sebuah apotek dipinggir jalan.

"Nggak papa, mau makan apa."

Lia beneran tidak mendengar pembicaraan mereka tadi.

"Kamu La, mie cusss...."

Ratna menarik kedua temannya.

"Kalian itu apa nggak bosan, tiap keluar makan mie aja."

Komentar Lia.

"Nggak papa lah, masa di klinik makan nasi kalau keluar ya makan yang lain dong." Celoteh Sisi.

"Iya ya.. Cusss... "

Lia mengalah saja dengan kedua sahabatnya itu yang berselera dengan mie apalagi yang berasa pedas.

Mereka bertiga masuk ke sebuah restoran yang memang menyajikan segala jenis masakan dengan bahan mie baik itu yang kuah maupun goreng ataupun panggang.

"Kita duduk sana yuk, pemandangannya ciamik."

Ratna menunjuk di area pinggir kaca sehingga view yang mereka lihat menghadap ke arah jalanan nampak cantik.

Mereka membuat pesanan sesuai selera masing-masing.

"Selfie yuk.."

Ajak Sisi, dia orang yang tak bisa nggak foto dimana pun berada.

Kamera menghadap ke arah mereka bertiga dan beberapa foto berhasil didapatkan.

"Wah.. Asyik nih, mari makan."

Sisi siap menyendok mie pesanannya yang membuncah pedasnya.

"Makan itu doa Si."

Ingat Lia, memang temannya itu suka nggak kontrol.

"Hi... Hi..."

Meringis aja Sisi.

Mereka menikmati pesanan masing-masing sambil sesekali mengobrol dan mencicipi punya sebelahnya.

"Bu Dokter...."

Seorang anak kecil berlari ke arah mendekati Lia yang masih menyantap makanannya.

Lia menatap gadis kecil itu yang datang bersama dengan seorang perempuan sepertinya pengasuhnya.

"Kiran... Mau kemana."

Teriak pengasuhnya.

"Itu Bu Dokter Mbak Ca.."

"Bu Dokter.."

Sisi dan Ratna juga ikut melihat ke arah anak kecil itu.

"La, itu kan anak di TK kemarin kan.?" Ucap Sisi yang memandangi anak kecil itu.

"Kirana."

Lia langsung ingat nama anak itu.

"Bu Dokter.. Bu Dokter cantik..."

Kirana mendekat ke Lia.

"Halo cantik, Kirana ya."

Lia turun dari kursinya dan berjongkok biar sejajar dengan Kirana.

"Heem..."

Kirana menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

"Kiran, maaf ya Bu Kirana berlari ketika melihat Bu Dokter."

Pengasuhnya juga masih ingat dengan Lia.

"Nggak papa Mbak. Kirana ngapain disini.?"

"Kiran mau makan."

"Kiran sama siapa kesini."

"Sama Oma."

"Dimana Omanya."

Lia mencari - cari ke arah kedatangan Kirana tadi.

"Disana Bu Dokter."

Kirana menunjuk ke arah Omanya yang duduk seorang diri.

"Kiran ayo kita kesana makan sama Oma, itu pesanannya sudah datang."

Bujuk pengasuhnya.

"Kiran mau sama Bu Dokter."

Kirana sudah mode merajuk nih.

"Kirana makan dulu ya, Bu Dokter juga mau makan nanti bisa main lagi setelah habis makanannya."

Bujuk Lia supaya Kirana mau makan.

"Nggak mau, mau sama Bu Dokter."

Kirana mau menangis.

"Kirana ayo di tunggu Oma itu, nanti Papa marah lho kalau lihat belum makan." Pengasuhnya menakutinya supaya mau makan.

"Nggak mau... Hua...Hua.. Mau sama Bu Dokter."

Nangis beneran ini anak kecil.

"Lia sana kamu suapi dulu."

Ucap Sisi dan Ratna sambil cengengesan mengejek Lia.

Lia memandang kedua sahabatnya yang enak - enakan menikmati mie mereka.

"Gimana mie ku, bisa besar kayak usus." protes Lia kepada kedua sahabatnya yang malah cengengesan.

"Malah enak tinggal nelen."

Tambah Ratna dan Lia manyun aja.

"Maaf Bu, Kirana sama saya saja. Silahkan Bu Dokter menikmati makanannya."

Pengasuhnya mau menggendong Kirana yang menangis.

"Nggak mau.. Hua..."

Kirana memeluk Lia.

"Kenapa Kiran."

Seorang wanita mendekati mereka.

"Maaf Nyonya, Kiran nggak mau makan."

"Kiran... Ini siapa."

Oma mendekati Kirana yang memeluk Lia.

"Maaf Bu, saya Lia "

Lia mengulurkan tangannya dan di terima sama Oma Asih.

"Oma Asih, saya Omanya Kirana. Nak Lia ini siapa kok Kirana kelihatan nyaman."

"Saya..."

"Non Lia ini, Bu Dokter disekolah Kirana Nyonya." Potong Pengasuhnya yang sudah mengenalnya.

Lia tersenyum saja dan menganggukkan kepalanya.

"Oh.. Bu Dokter yang di ceritakan Kirana semalam."

"Iya Oma..."

Kirana masih menggelayuti Lia.

"Kirana makan dulu ya, nanti main lagi sama Bu Dokter."

Bujuk Lia lembut.

"Nggak mau, mau makan sama Bu Dokter." Kirana malah semakin memeluk Lia.

"Kiran, nggak boleh mengganggu Bu Dokter. Ayo makan sama Oma."

"Nggak mau.."

Kirana mau nangis lagi.

"Kirana jangan nakal, nanti Papa kesini lho kalau lihat bisa marah nanti."

Omanya sudah tidak bisa membujuknya.

"Hua....nggak mau..."

Kirana nangis lagi membuat seisi ruangan menatap ke arah mereka.

"cup.. Cup.. Jangan nangis Kiran."

Lia membujuknya dengan mengusap punggungnya.

"Ada apa ini..."

Suara seorang laki-laki tiba-tiba ada dibelakang mereka.

😁😁😁😁

Siapa......

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***