Alena yang berada di samping Laura sembari tadi hanya diam akan tetapi melihat Toni yang terus mengganggu Laura hingga membuat nya menjadi tidak nyaman Alena pun mulai berbicara.
"sebaiknya kamu segera kembali ke tempat mu apa kamu tidak dengar bahwa Laura tidak bisa makan denganmu dia sibuk banyak yang harus di kerjakan" sela Alena kepada toni dengan nada menekan.
"itu bukan urusanmu kamu jangan ikut berbicara" ucap Toni kepada Alena. Sebenarnya Alena tidak kalah cantik dari Laura akan tetapi Toni yang terkenal sebagai seorang playboy tidak pernah menyukai Alena karena Alena di lihatnya tomboy dan tidak selembut wanita lain.
"duduklah ketempat mu atau aku akan menghajar mu" tegas Alena yang mulai berdiri.
Toni yang tahu bahwa Alena bukan wanita biasa selain di kenal sebagai sahabat Laura Toni juga mengetahui bahwa Alena sangat hebat dalam berkelahi. bahkan sebelumnya beberapa hari yang lalu Toni pernah melihat di pinggir jalan raya Alena menghajar empat pria berbadan besar dengan mudah gara gara mereka mengganggu Laura.
Mengingat akan hal itu Toni memutuskan untuk kembali ke tempat duduknya dengan kesal. Toni juga merasa takut jika dia terus memaksa Laura maka Alena bisa saja menghajarnya.
"sialan tunggu saja kamu nanti Alena kelak aku akan membuatmu menyesal karena telah mengganggu ku" ujar Toni dalam hati.
Beberapa saat kemudian seorang dosen wanita mulai masuk ke dalam kelas bersama seorang pria berbadan tinggi.
" halo semuanya hari ini kita kedatangan seorang murid laki laki baru" ucap dosen wanita itu. Mendengar ada murid baru serentak semua orang melihat ke arah murid baru itu.
"Alena sepertinya kita pernah melihat anak baru itu ya" ucap Laura kepada Alena sambil memperhatikan ke arah murid baru itu yang terlihat tidak asing.
"iya juga ya sepertinya wajahnya terlihat tidak asing" jawab Alena yang juga merasa seperti pernah melihat murid baru itu.
"kalo di lihat lihat dan di perhatikan orang ini mirip seperti Steven yang menolongku kemarin, hanya saja sepertinya dia telah memotong rambutnya sehingga dia terlihat lumayan tampan" ucap Laura kepada kepada Alena.
Alena tidak menjawab perkataan dari Laura dan terus memperhatikan ke arah murid baru itu. Alena juga mulai mengakui bahwa murid baru ini lumayan tampan tapi apakah mungkin orang ini adalah Stevan pikirnya.
"halo semua nama saya Steven wibawa salam kenal semuanya" ujar Steven memperkenalkan dirinya dan melambaikan tangannya.
Laura dan Alena segera terkejut ternyata benar dugaan mereka bahwa murid baru ini adalah Steven orang yang kemarin menolong Laura. akan tetapi Steven ini sedikit berbeda dari yang mereka temui kemarin. Steven sekarang terlihat lebih rapi dan juga lumayan tampan pikir mereka.
"segera Steven cari tempat duduk mu yang kosong" ucap dosen itu sembari mempersilahkan Steven untuk duduk.
Segera Steven berjalan sambil melihat sekeliling dan mencari bangku yang masih kosong.
Steven fokus mencari Tiba-tiba pandangannya tertuju pada sebuah tangan yang melambai lambai ke arahnya.
"Steven ke sini kemari" teriak Laura sambil tangannya menunjuk bangku kosong yang tepat berada di belakang tempat duduknya.
Steven terkejut melihat Laura dan juga Alena ternyata ada di sini "wah benar benar suatu kebetulan bisa bertemu kedua gadis cantik ini lagi" pikirnya.
segera Steven berjalan ke arah bangku kosong yang di tunjuk oleh Laura.
Toni menyaksikan untuk pertama kalinya Laura berbicara begitu akrab dengan seorang pria bahkan Laura belum pernah berbicara seperti itu kepadanya. "sialan siapa sebenarnya laki laki itu" ucap Toni dalam hati merasa cemburu.
"hai apa kabar kebetulan sekali kita bertemu lagi dan ternyata kita satu kampus juga malah kelas" sapa Steven kepada Laura dan Alena sambil tersenyum dan duduk di kursi.
"oh iya kebetulan sekali" jawab Laura tersenyum sambil menengok ke belakang dan melihat ke arah Steven.
Jantung Steven berdegup ketika menatap mata Laura. Melihat kecantikan Laura Steven tidak bisa memalingkan pandangannya. Laura yang melihat Steven terus menatapnya segera berpaling dengan malu dan pipi sedikit merah.
"kita bertemu lagi" jawab Alena yang sekarang sudah tidak terlalu cuek lagi kepada Steven.
Melihat percakapan mereka Toni merasa jengkel dan marah ingin sekali rasanya dia menghajar Steven karena berani begitu dekat dengan Laura. Toni tersulut api cemburu.
Setelah Steven Laura dan Alena selesai mengobrol segera pelajaran pun di mulai dan berlangsung selama kurang lebih dua jam hingga tiba bel waktu istirahat berbunyi.
"murid murid silahkan yang mau istirahat" ucap dosen sambil pergi meninggalkan kelas itu.
Begitu dosen itu pergi meninggalkan ruangan segera Toni mulai menghampiri Steven. Sembari tadi Toni menahan amarahnya karena melihat Steven begitu dekat dengan Laura wanita yang ia sukai.
"hei anak baru jangan dekat dekat dengan Laura" ucap Toni dengan wajah kesal. Toni berpikir untuk memberi pelajaran kepada Steven.
"kamu siapa kenapa berbicara begitu keras seperti itu" jawab Steven.
"Laura sebentar lagi akan jadi kekasihku dan aku tidak suka Kamu dekat dekat dengannya" imbuh Toni.
Laura merasa kesal mendengar ucapan Toni seolah olah bahwa ia kelak akan menjadi kekasih nya padahal Laura sama sekali tidak ada perasaan terhadap Toni.
"apa yang kamu bicarakan toni lagian siapa yang mau jadi kekasihmu" potong Laura dengan suara keras setelah mendengar perkataan dari Toni yang di dengar oleh semua orang yang ada di sana.
Steven dan orang lainnya tertawa setelah mendengar perkataan Laura yang secara tidak langsung menolak Toni.
Mendengar ucapan Laura membuat Toni tampak memalukan di depan semua orang di kelas itu.
emosi Toni memuncak belum pernah dia merasa semalu ini. Toni pun berkata "hei anak baru apa yang kamu tertawakan".
"aku akan menghajar mu sekarang" imbuh Toni yang kesal serta marah. Toni mendekati Steven dan hendak memukulnya.
Segera sebuah tinju mengarah ke wajah Steven. tapi dengan mudah Steven menangkap tangan Toni sebelum sampai ke wajahnya.
"Toni apa yang kamu lakukan ini kelewatan kenapa kamu memukul Steven" teriak Laura. Alena juga merasa kesal melihat Toni memukul Steven.
Ketika Toni hendak Manarik tangannya yang di tangkap oleh Steven tiba-tiba dia merasakan sakit luar biasa yang berasal dari tangannya.
Steven mencekram tangan Toni dengan sangat santai tapi hal itu masih dirasakan sangat sakit oleh Toni.
"aaa sakit tolong lepaskan" teriak Toni yang tak berdaya merasakan sakit yang luar biasa hingga membuatnya sampai jatuh berlutut dengan tangan yang masih di cengkram Steven.
Melihat Toni yang sudah kesakitan Steven segera melepas cengkraman nya. Segera Toni menarik dan memegangi tangannya yang habis di cengkram.
Laura dan Alena yang melihat kejadian tersebut merasa bahwa Steven cukup keren.
"awas kau aku tidak akan melupakan ke jadian ini" ucap Toni yang tangannya masih kesakitan segera dia mengambil tasnya dan segera pergi meninggalkan kelas itu.
"Steven kamu tidak apa-apa" tanya Laura.
"aku tidak apa-apa " jawab Steven sambil tersenyum.
"Steven Toni pasti akan membalas dendam kamu berhati hatilah" ujar Laura.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Nino Ndut
anak mami bener dah si tony..wkwkwkwk
2024-01-09
1