Steven juga melihat ke arah Alena "wah ada lagi wanita cantik datang benar benar mujur hari ini" pikir Steven melihat ke arah Alena.
Alena juga terlihat cantik dan tidak kalah cantik dengan Laura sebagai seorang wanita dia juga memiliki lekuk tubuh yang sempurna dengan dada yang menonjol cukup besar serta rambut pendek sebahu di balut dengan kulit yang putih.
"kenapa kamu menatap ku seperti itu" bentak Alena dia mencurigai Stevan punya niat tidak baik kepada Laura.
"siapa yang menatap mu" balas Steven seketika langsung memalingkan pandangannya.
"ternyata wanita ini meski terlihat cantik tapi sepertinya galak" ucap Steven dalam hati.
"Steven ini adalah sahabat ku namanya Alena" ucap Laura sambil mengenalkan Alena kepada Steven. Alena telah di anggap sebagai sahabat nya bahkan hampir seperti kakaknya sendiri bukan sebagai pengawal Laura.
"namaku Steven senang berkenalan denganmu Alena" ujar Steven sambil menjulurkan tangan nya.
Alena yang keliatan galak tetap menjabat tangan Steven dan dengan cepat menarik kembali tangannya.
"Laura sebaiknya kita segera pergi kita ada kelas jam 2 ini" ujar Alena.
"oh ya benar juga aku bahkan hampir lupa" jawab Laura.
Alena berjalan beberapa meter berhenti di pinggir jalan berinisiatif untuk menunggu taksi yang lewat. Sementara itu Laura masih berbicara kepada Steven.
"Steven terima kasih banyak ya atas pertolongan nya aku harus segera pergi karena ada urusan" ucap Laura.
"tidak apa-apa aku aku hanya sedang lewat mengendarai motor dan kebetulan melihat mu dalam bahaya" jawab Steven.
"oh iya pokoknya terima kasih banyak oh iya kamu mau ke pergi kemana setelah ini" tanya Laura.
"aku hanya ingin keliling berjalan-jalan" jawab Steven. Sebenarnya Steven ingin mendaftar masuk perguruan tinggi tapi hari sudah siang jadi dia menundanya besok.
"oh lalu di mana sepeda motor mu sekarang" tanya Laura yang tidak ada melihat sepeda motor di sekitar mereka.
"itu di sebelah sana sepeda motor listrik ku" jawab Steven sambil tangannya menunjuk ke arah sepeda motor listriknya yang berjarak sekitar 200 San meter dari tempat mereka sekarang.
Laura terkejut dan merasa aneh setelah melihat sepeda motor listrik milik Steven "sepeda motor itu lumayan jauh lalu bagaimana dia bisa menolong ku di detik terakhir sebelum aku tertabrak" pikir Laura.
Alena yang juga mendengar suara Steven dari kejauhan juga melihat ke arah sepeda motor Steven yang berada jauh dari tempat mereka.
Alena pun juga ikut terkejut "apakah mungkin Steven secepat itu dengan jarak segitu mampu menolong Laura tepat waktu" pikirnya merasa aneh
benar saja sepeda motor Steven setidaknya berjarak ratusan meter dari posisi mereka sekarang, jelas saja tidak masuk akal dengan jarak segitu dia mampu dengan cepat menyelamatkan Laura tepat waktu dari mobil truk itu.
Memang pada kenyataannya orang biasa akan merasa aneh mana mungkin ada orang yang mempunyai kecepatan seperti itu. akan tetapi bagi Steven itu bukanlah apa apa bahkan dia bisa jauh lebih cepat dari yang orang bayangkan.
Singkat cerita taksi pun telah tiba Laura dan Alena segera pergi dari situ meninggalkan Steven.
Sementara ke empat orang penjahat itu di tinggalkan begitu saja dalam keadaan tergeletak tak sadarkan diri.
Steven pun mulai berjalan menuju ke sepeda motor listriknya. Dia mendirikan sepeda motornya yang tergeletak akibat dia buru buru melesat menolong Laura sehingga tidak sempat menyestandarkan motornya.
Segera Steven menghidupkan motornya dan mulai berjalan untuk berkeliling kota sambil memahami nama nama jalan agar kelak tidak mudah untuk tersesat.
Tibalah Steven melewati sebuah perguruan tinggi yang hendak dia masuki besok.steven terkagum melihat bangunannya yang besar tinggi serta mewah dan juga halamannya yang luar serta berbagai macam fasilitas dan lapangan olahraga.
Setelah selesai berkeliling Steve memutuskan untuk kembali ke rumah karena hari sudah sore.
Di tempat lain Laura dan Alena yang pulang dari kampusnya telah sampai di rumahnya. Alena tinggal bersama sama dengan Laura di rumahnya.
"Laura kalian tidak apa apa" tanya papanya Laura tuan Larson. Sebelumnya tuan Larson telah menerima kabar bahwa ada sekelompok orang yang berniat menculik Laura. Akan tetapi mereka berhasil di kalahkan oleh Alena dan seorang pria.
"aku baik baik saja papa untung ada Alena dan Steven yang menolongku" jawab Laura kepada ayahnya.
"Steven siapa dia" tanya tuan Larson.
"Steven adalah orang yang menolongku ku papa. Hampir saja aku tertabrak mobil untungnya ada Steven yang segera menyelamatkan ku di detik terakhir. Dan juga Steven berhasil mengalahkan 4 orang penjahat dengan sangat mudah" jelas Laura.
"dia sangat hebat ayah seperti Alena pandai berkelahi " tambah Laura.
tuan Larson yang mendengarkan cerita dari Laura merasa sangat terkejut. Terlepas dari Steven yang telah menolongnya adalah ini pertama kalinya tuan Larson mendengar anaknya yang memuji seorang pria di depannya. Karna selama ini banyak sekali pria yang mendekati anaknya akan tetapi anaknya tidak pernah menganggapnya.
"kalo kamu baik baik saja segera lah istirahat di kamar mu" ucap tuan Larson.
"baik papa kau memang merasa cukup lelah" jawab Laura sambil berjalan menaiki tangga menuju kamarnya untuk beristirahat.
"Alena kamu ke mari sebentar" ucap tuan Larson.
"tuan larson ada apa" jawab Alena sambil berjalan mendekati tuan Larson.
"aku minta tolong agar menjadi Laura baik baik aku tidak ingin terjadi sesuatu padanya" ujarnya.
"tuan tenang saja anda begitu baik kepada saya dan juga Laura sudah saya anggap seperti adik saya sendiri, oleh karena itu saya akan berusaha untuk menjaganya sebaik mungkin" tegas Alena.
"Hem baguslah, tampak nya mereka sudah semakin nekat dan bahkan telah mengincar Laura" ucap tuan larson.
Mereka yang di maksud adalah saingan bisnis Larson, yang hendak memaksa Larson agar mundur dari sebuah proyek yang bernilai milyaran.
"Alena kalian harus lebih berhati hati" tambah tuan Larson sembari pergi meninggalkan Alena. Alena pun juga pergi menuju kamarnya.
Kembali lagi ke Steven di mana dia telah tiba di depan rumah, waktu juga sudah menunjukkan pukul 7 malam hari
Segera Steven membuka pintu gerbang dan memasukan motornya ke dalam lalu segera memarkirkannya.
Setelah selesai memarkirkan motornya Steven segera berjalan menuju rumah dan membuka pintunya. Segera Steven berjalan ke dalam rumah.
Begitu Steven masuk rumah dia langsung mencium bau makanan yang lezat. apalagi perutnya yang sudah keroncongan karna seharian belum makan. Segera Steven menuju sumber bau makanan tersebut dan tibalah dia di dekat meja makan.
Di meja makan sudah ada Jeni dan seorang wanita yang tidak di kenal oleh Steven.
Steven melihat ke arah wanita tersebut dan berkata di dalam hatinya "wah hari ini benar benar sungguh beruntung banyak sekali bertemu wanita cantik"
"kamu sudah pulang mari duduk di sini kita makan bersama" ujar Jeni sambil mengunyah makanannya.
"baik kak Jeni, wah kak Jeni masakannya sepertinya enak sekali" jawab Steven sambil menarik kursi dan langsung duduk berhadapan dengan wanita yang baru di lihatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Nino Ndut
itu klo mc nya tau masa lalunya begimana y??..sejauh ini kesannya kayak bocah udik yg kekanak kanakan..bawaannya kepo n masih dalam masa pemberontakan diri..mirip kayak bocah, y bisa dibilang telat dewasa..wkwkwkwk
2024-01-09
6